Friday, September 23, 2016

Proses Seleksi Calon Karyawan




Karyawan merupakan aset terpenting dari perusahaan. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan bersamanya tergantung dari besar kecil peran yang diberikan oleh karyawannya. Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh karyawan yang qualified guna pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan baik sehingga saat memilih dan seleksi karyawan menjadi hal terpenting bagi perusahaan.

Seleksi karyawan adalah usaha pertama yang harus dilakukan perusahaan untuk memperoleh karyawan yang qualified dan kompeten untuk menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan. Proses seleksi merupakan proses terakhir dari serangkaian proses rekrutmen. Proses seleksi yang baik yakni yang setiap tahapan seleksi dilakukan dengan cermat dan jujur serta harus dengan objektif yang berpedoman kepada spesifikasi jabatan/ pekerjaan yang dibutuhkan guna menempatkan orang yang tepat pada jabatan yang tepat. Jika orang yang tepat telah diseleksi maka proses motivasi dengan sendirinya akan berjalan baik disebabkan orang-orang tersebut telah memiliki sikap dan perilaku yang baik dan akan menunaikan tugas-tugas mereka sesuai dengan sistem yang telah tertata. Oleh karena itu dari awal penyeleksian, lembaga atau organisasi harus membuat pilihan-pilihan yang cermat. Untuk memperoleh karyawan yang tepat dilakukan beberapa tahapan yakni :
1.       Penerimaan pendahuluan
Proses seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi. Pada proses ini departemen HR menyeleksi lamaran yang memenuhi kriteria dan yang tidak memenuhi kriteria. Lamaran yang tidak memenuhi kriteria akan gugur dan lamaran yang memenuhi kriteria akan dipanggil untuk proses selanjutnya.
2.       Tes-tes penerimaan
Setelah memanggil pelamar yang telah memenuhi kriteria selanjutnya departemen HR melakukan  tes-tes penerimaan. Dimana proses ini untuk mencari data pelamar yang disesuaikan dengan spesifikasi jabatan yang akan dijabat. Tes yang diberikan oleh departemen HR biasanya menguji kemampuan fisik, kecerdasan, bakat, prestasi, minat, dan kepribadian dari pelamar.
3.     Wawancara seleksi
Merupakan proses percakapan formal dan mendalam yang bertujuan untuk mengevaluasi diterima atau tidaknya seorang pelamar. Biasanya wawancara ini dilakukan oleh personil dari departemen HR. Pertanyaan yang biasa ditanyakan hanya seputar curriculum vitae dari pelamar.
4.     Pemeriksaan Referensi
Proses dimana memeriksa darimana pelamar tahu lowongan kerja tsb. Referensi harus dapat dipercaya. Referensi pada dasarnya adalah seseorang yang memberikan informasi dan menjamin pelamar yang bersangkutan biasanya saudara atau teman terdekat.
5.     Evaluasi Medis
Evaluasi medis berguna untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit pada pelamar. Karena prestasi karyawan tidak akan diperoleh dari orang yang sering tidak masuk kerja karena sakit dan tidak hadir dalam melaksanakan tugasnya.
6.     Wawancara oleh top manager
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan praktis pelamar dalam mengerjakan pekerjaan dan juga untuk memperoleh gambaran apakah pelamar dapat diajak bekerja sama atau tidak. Wawancara akhir akan menentukan diterima atau tidaknya pelamar
menjadi calon karyawan pada perusahaan tersebut.
7.     Penerimaan
Dimana top manager lah yang menentukan terima atau tidaknya pelamar setelah memperoleh hasil dari seleksi-seleksi terdahulu. 
8.       Evaluasi Karyawan
Selanjutnya pelamar yang telah terpilih. Akan melakukan proses penyesuaian diri pada lingkungan kerja yang baru. Disini departemen HR bertanggung jawab untuk memperhatikan absensi, prestasi kerja dan pekerjaan yang karyawan lakukan. Hasil akhir penerimaaan karyawan baru ini bukan merupakan akhir suatu perusahaan berhasil tetapi merupakan awal perusahaan merintis kedepannya maju atau tidak.
 
Tidaklah mudah untuk mendapatkan karyawan yang qualified dan kompeten banyak rintangan dan hambatan yang perlu dihadapi oleh departemen HR demi mencapai tujuan bersama perusahaan secara bersama-sama. Adapun kendala-kendala yang dihadapi pada proses seleksi meliputi :
1.  Tolak ukur : dimana terjadi kesulitan untuk menentukan standar yang akan digunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi secara objektif. Seperti nilai kejujuran dan nilai kesetiaan.
2.    Penyeleksi, yaitu kesulitan mendapatkan penyeleksi yang tepat, jujur dan objektif penilainnya. Karena biasanya para penyeleksi melakukan secara subjektif saja. 
3.  Pelamar, yaitu kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar. Mereka selalu berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal yang baik-baik saja tentang dirinya, sedangkan yang negatif disembunyikan.
Kendala tersebut dapat diatasi dengan kebijaksanaan seleksi bertingkat, dimana semakin banyak tingkatan seleksi maka semakin besar peluang untuk mendapatkan karyawan yang qualified dan kompeten yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama perusahaan sesuai jabatan dia bekerja.



Referensi :
Anonim.2013. Pengertian Seleksi Karyawan. http://www.psychologymania.com/2013/01/pengertian-seleksi-karyawan.html diakses tanggal : 22 September 2016
Anonim. 2013. Prosedur Seleksi dan Penerimaan Calon Karyawan. http://www.slideshare.net/chaechy/prosedur-seleksi-dan-penerimaan-calon-karyawan diakses tanggal : 22 September 2016
Anonim. 2009. Proses Seleksi Penerimaan Karyawan Baru. https://cochochipuenak.wordpress.com/2009/11/23/proses-seleksi-penerimaan-karyawaan-baru/ diakses tanggal : 22 September 2016
Anonim . 2015. Seleksi dan Penempatan Kerja (Placement). http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/seleksi-dan-penempatan-kerja-placement.pdf diakses tanggal : 22 September 2016
Anonim. 2012. Seleksi Penerimaan Karyawan. http://www.kajianpustaka.com/2012/10/seleksi-penerimaan-karyawan.html Diakses tanggal : 22 September 2016

1 comment:

  1. @A15-LIKE

    sebaiknya dilengkapi dengan study kasus atau teori aplikasi didalam sebuah perusahaaan

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.