Wednesday, June 16, 2021

Komunikasi Dalam Organisasi Dan Kepemimpinan Dalam Organisasi

 Rajib fahmi

(rajibfahmi2001@gmail.com)

Pengertian Komunikasi Organisasi.

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

KONSEP PERENCANAAN ,KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Rajib fahmi

(rajibfahmi2001@gmail.com)


KONSEP PERENCANAAN

Salah satu fungsi manajemen yang paling utama adalah Perencanaan karena dari fungsi tersebutlah fungsi-fungsi lain disusun. Perencanaan merupakan cetak biru untuk pencapaian tujuan yang memuat pengalokasian sumberdaya yang dibutuhkan, jadwal, tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut.

Faktor Motivasi Dalam Organisasi

 

Muhammad Fikri Aditya (fikriaaditya@gmail.com)



Pengertian Motivasi

Menurut Mr. Jones: Motivation is concerned with how behavior is activated, maintained, directed and stopped (motivasi adalah sesuatu cara yang berkaitan dcngan bagaimana perilaku seseorang dapat digairahkan, dipelihara, diarahkan dan bila mungkin dihentikan). (External Theory).

Tuesday, June 15, 2021

PROSES PERENCANAAN, KEBIJAKAN & STRATEGI

Oliver Gideon Parsaoran (gideonparsaoran@gmail.com)

 


I. Perencanaan


1.1. Konsep Perencanaan

    Perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen yang paling utama. Perencanaan merupakan cetak biru untuk pencapaian tujuan yang memuat pengalokasian sumber daya yang dibutuhkan, jadwal, tugas tugas dan pekerjaanpekerjaan yang harus dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut.

KEPEMIMPINAN ORGANISASI

 

Oliver Gideon Parsaoran (gideonparsaoran@gmail.com)


I. Teori Kepemimpinan

    Pemimpin adalah individu yang melakukan proses mempengaruhi sebuah kelompok atau organisasi untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah disepakati bersama, sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang diterapkan individu yang bertindak sebagai pemimpin untuk mempengaruhi anggota kelompoknya untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah disepakati bersama. 

KEPEMIMPINAN DALAM ISLAM

 Oleh : Rahmat Yasin 


Abstrak

Dalam sebuah organisasi kita perlu yang namanya pemimpin, bahakan bukan hanya dalam organisasi formal didalam aktivitas  sehari-hari kita perlu pemimpin untuk mengkoordinir sehingga aktivitas yang kita jalankan lebih sistematis dan terstruktur. Berbicara soal pemimpin berarti perlu kita berbicara soal kepemimpinan atau sifat-sifat pemimpin atau bisa juga disebut dengan cara pemimpin memimpin.

Komunikasi dalam Organisasi II (Pengendalian Manajemen)

 

Satria Aji Surya 
(suryasatriaaji10@gmail.com)

Abstrak

Sistem pengendalian mana jemen merupakan hal yang penting dalam suatu organisasi. Hal tersebut karena pengendalian manajemen berperan dalam mengendalikan prilaku individu di organisasi dengan cara atau dengan atau aturan yang dianggap sesuai oleh badan usaha dalam mencapai tujuan organisasi.

Faktor Motivasi dalam Organisasi


Satria Aji Surya 

(suryasatriaaji10@gmail.com)

Abstrak

Pada dasarnya setiap instansi pemerintah maupun swasta, bukan saja mengharpkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan mencapai hasil kerja yang optimal.

Komunikasi dalam Organisasi II (Sistem Pengendalian Manajemen)


 Caesar Antonius (caesar.antonius1302@gmail.com)

 

 ABSTRAK : 

Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses yang menjamin bahwa sumber-sumber diperoleh dan digunakan dengan efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi., dengan kata lain pengendalian manajemen  dapat diartikan sebagai proses untuk menjamin bahwa sumber manusia, fisik dan teknologi dialokasikan agar mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.

 

Felix Marcel Siregar


Abstrak

Pemimpin adalah  figur seseorang yang bijaksana, berani mengambil keputusan dan yang paling penting berwibawa dan bisa memimpin untuk mencapai tujuan bersama. Sekarang  ini, sudah sangat sedikit orang yang mempunyai ciri-ciri seorang pemimpin yang baik didalam organisasi maupun badan-bandan usaha, bisnis, dan pemerintahan.

Manajemen

Felix Marcel Siregar 
 

Abstrak

Manajemen berasal dari bahasa Inggris "management" dengan kata kerja to manage yang secara umum berarti mengurusi. Dalam arti khusus manajemen dipakai bagi pimpinan dan kepemimpinan, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan memimpin, disebut "manajer.”

Motivasi dalam organisasi

    Oleh : Satria Hotma Hizkia (satriahotmahizkia@gmail.com)



      1.    Pendekatan Dalam Motivasi  

a.    Distributive Justice

Distributive justice merupakan kejujuran yang dirasakan antara rasio hasil individu dibandingkan dengan rasio hasil terhadap kontribusi orang lain. Namun, apa yang dipertimbangkan sebagai jujur bervariasi antara masing-masing orang dan situasi.

FAKTOR MOTIVASI DALAM ORGANISASI

 Oleh : May Rose Indah Pratiwi Tedjo (mayrosepratiwi@gmail.com)



Abstrak

    Motivasi merupakan hal yang sangat mudah dijumpai dalam organisasi, terutama berkenaan dengan orang-orang yang ada di dalamnya. Hal ini terkait dengan salah satu fungsi dari manajemen, POMCE (planning, organizing,motivating, controling and evaluating).

DINAMIKA KONFLIK DALAM SEBUAH ORGANISASI

 


Andi Muhamad Iskandar (andimuhamadiskandar@gmail.com)


PENDAHULUAN

        Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.

Proses Perencanaan, Kebijakan, dan Strategi

Oleh : Shabilla Maharani Wiyana  (shabillha9@gmail.com



 

Abstrak

Perencanaan merupakan persiapan yang disusun dengan menggunakan segenap kemampuan penalaran bagi suatu tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan merupakan proses yang esensial dalam manajemen lembaga pendidikan.

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


May Rose Indah Pratiwi Tedjo
(mayrosepratiwi@gmail.com)


Abstrak
    Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
    Komunikasi ialah penyampaian pesan dari komunikator (sender) kepada komunikan (receiver) melalui media tertentu dan menyebabkan efek. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu komunikasi atau proses untuk anggota menghimpun informasi yang berhubungan dengan organisasinya dan merubah apa yang terjadi di dalamnya.

Kata Kunci: Komunikasi, Komunikasi organisasi, organisasi
 
Pendahuluan
    Setiap makhluk hidup pasti melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup sebagai makhluk sosial. Bentuk komunikasi bermacam-macam, namun dapat dikategorisasikan menjadi dua jenis yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah ketika kita berdialog satu sama lain dengan ucapan, yaitu kata-kata yang mengandung makna dan disepakati maknanya dalam suatu lingkungan. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah cara berkomunikasi dengan menggunakan lambang atau simbol. Contoh komunikasi nonverbal adalah seperti tepukan tangan, menepuk pundak, dan sebagainya.
    Dalam berinteraksi, manusia tidak bisa lepas dari apa yang dinamakan komunikasi. Tujuan dari komunikasi adalah timbulnya umpan balik dari pesan yang disampaikan. Komunikasi verbal dan nonverbal adalah hal yang berhubungan dan merupakan proses yang saling melengkapi agar pesan dapat diterima.
    Pada dasarnya organisasi adalah suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai suatu kesatuan mempunyai tugas tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari lingkungannya. Dari berbagai definisi tentang organisasi dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah merupakan suatu wadah/tempat proses kegiatan orang-orang yang bekerja sama, mempunyai fungsi dan wewenang untuk mengerjakan usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi tumbuh berkembang seiring dengan perkembangan lingkungan sosial yang dinamis.
    Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk secara langsung ataupun tidak langsung. Sedangkan Harold Lasswell mengatakan ada lima dasar unsur komunikasi, yaitu proses yang menjelaskan siapa, mengaatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan dengan akibat atau efek apa yang didapatkan.
 
Permasalahan
1. Apa itu Komunikasi Organisasi?
2. Apa Pengaruh Komunikasi Terhadap Perilaku Organisasi?
3. Bagaimana Proses Komunikasi?
4. Apa Saja Dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi?
5. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Komunikasi Organisasi?
 
Pembahasan
    Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
  • Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.
  • komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
 
Pengaruh Komunikasi Terhadap Perilaku Organisasi
Sebagai komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di Montreal-Kanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan memutuskan.
 
Peranan antarpersona
Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal:
a. Peranan tokoh.
Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat seorang manajer melakukan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia merupakan seorang tokoh, maka selain memimpin berbagai upacara di kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai upacara. Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dll.

b. Peranan pemimpin.
Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya.
Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada semua tahap manajemen: penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. kegiatan yang tidak langsung, antara lain memotivasi para karyawan agar giat bekerja.

c. Peranan penghubung.
Dalam peranan sebagai penghubung, seorang manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal.
 
Peranan informasi
Peranan informasi meliputi peranan-peranan sebagai berikut:
a. Peranan monitor.
Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan berbagai pertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan ia menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontak pribadinya yang selalu dibinanya.

b. Peranan penyebar.
Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi organisasi, untuk kemudian disebarkan kepada bawahannya

c. Peranan juru bicara.
Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya: jika dalam peranannya sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun dalam perananya sebagai juru bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi.
 
Peranan memutuskan
Ada empat peranan yang dicakup pada peranan ini:
a. Peranan wiraswasta. 
Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya dan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya. Ia senantiasa memandang ke depan untuk mendapatkan gagasan baru. Jika sebuah gagasan muncul, maka ia mengambil prakarsa untuk mengembangkan sebuah proyek yang mengawasinya sendiri atau didelegasikannya kepada bawahannya.

b. Peranan pengendali gangguan. 
Seorang manajer berusaha sebaik mungkin menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh mogok, para pelanggan menghilang, dan lain sebagainya.

c. Peranan penentu sumber. 
Seorang manajer bertanggung jawab untuk memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan. Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai pengambilan keputusan penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu, manajer dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang berkaitan semuanya berjalan melalui pemikiran tunggal.

d. Peranan perunding. 
Manajer melakukan peranan perunding bukan saja mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak langsung berkaitan dengan kekaryaan. Bagi manajer, perundingan merupakan gaya hidup karena hanya ialah yang mempunyai wewenang untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada waktu yang tepat, dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi yang sangat diperlukan bagi perundingan yang penting.
 
Model proses komunikasi yang paling sederhana:
PENGIRIM -> BERITA -> PENERIMA

Proses Komunikasi :
1. Sumber mempunyai gagasan, pemikiran atau kesan yang
2. Diterjemahkan / disandikan ke dalam kata2 & simbol2, kemudian
3. Disampaikan / dikirimkan sbg berita kpd penerima
4. Penerima menangkap simbol2 dan
5. Diterjemahkan kembali / diartikan kembali menjadi suatu gagasan dan
6. Mengirim berbagai bentuk umpan balik kepada pengirim.
 
Dimensi-Dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi
Komunikasi internal
    Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi, seperti komunikasi antara pimpinan dengan bawahan, antara sesama bawahan, dsb. Proses komunikasi internal ini bisa berujud komunikasi antarpribadi ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa). Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas. Komunikasi dari pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan. Dalam komunikasi vertikal, pimpinan memberikan instruksi-instruksi, petunjuk-petunjuk, informasi-informasi, dll kepada bawahannya. Sedangkan bawahan memberikan laporan-laporan, saran-saran, pengaduan-pengaduan, dsb. kepada pimpinan.

b. Komunikasi horizontal atau lateral, yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.

Komunikasi eksternal

Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Komunikasi eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik:
a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak. 
Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film dokumenter; brosur; leaflet; poster; konferensi pers.

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi. 
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh organisasi.
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.  
 

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Komunikasi Organisasi

  • Saluran komunikasi formal
  • Struktur organisasi
  • Spesialisasi jabatan
  • Pemilikan informasi
  • Jaringan komunikasi dalam organisasi

 
Daftar Pustaka
Stephen P.Robbins, Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi, Erlangga, Jakarta, 2005
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, 2005
Modul Perkuliahan organisasi dan manajemen industri. Komunikasi dalam organisasi . Universitas Mercu Buana. Jakarta Barat.
 

Manajemen Perencanaan dan Manajemen Strategi




 Satria Hotma Hizkia (satriahotmahizkia@gmail.com)


A.  Manajemen Perencanaan

1.    Konsep Perencanaan

Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

 

Robbin dan Mary Coulter (2004 : 174) menyatakan bahwa perencanaan mencakup mendefinisikan sasaran organisasi, menetapkan strategi me- nyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun serangkaian rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordi- nasikan pekerjaan organisasi.

Menurut Daft (2006 : 315) perencanaan merupakan tindakan untuk menentukan tujuan organisasi dan apa yang dibutuhkan untuk mencapainya

Stoner et al (1996 : 263) perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.

Menurut Hasibuan (2006 : 91) perencanaan adalah fungsi dasar (fundamental) karena organizing, directing, controlling, evaluating dan reporting harus lebih dahulu direncanakan

 

2.    Merumuskan Tujuan

Dalam menyusun sebuah perencanaan yang efektif, Kita harus memastikan bahwa kebijakan-kebijakan internal, peran-peran organisasional, kinerja, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, dan keseluruhan operasional organisasi tetap sejalan dengan visi dan missi organisasi.

Berikut kriteria-kriteria Untuk memastikan apakah sasaran/tujuan-tujuan yang disusun dalam sebuah perencanaan dapat lebih efektif :

a.    Rumusan tujuan harus jelas dan spesifik dan sebisa mungkin menggunakan kalimat kuantitatif agar mudah mengukurnya

b.    Tujuan tersebut harus mencakup hasil sektor-sektor kunci. Karena tujuan atau sasaran tidak mungkin disusun berdasarkan hasil kerja orang-per-orang, maka sasaran tersebut dibuat berdasarkan hasil dari kontribusi persektor/perbagian.

c.     Tujuan harus mampu memberikan tantangan untuk mencapainya, namun bukan berarti harus sangat sulit untuk dicapai.

d.    Tujuan harus memiliki tenggat waktu yang jelas untuk mencapainya

e.    Tujuan mestinya dikaitkan juga dengan penghargaan bagi yang mencapainya.

 

3.    Tujuan Perencanaan

Robbin dan Mary Coulter (2004:174-175) menyatakan bahwa sekurang- kurangnya ada empat alasan untuk merencana. Perencanaan memberi arah, mengurangi dampak perubahan, meminimal- kan pemborosan dan kegiatan rangkap, dan menjadi standar yang digunakan dalam pengendalian.

B.   Lingkup dan Jenis Perencanaaan

Ruang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, dan tingkatan teknis perencanaan. Ketiga dimensi ini saling berinteraksi. Masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut:

1.    Perencanaan dari Dimensi Waktu

a.    Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning) Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10 tahun ke atas.

b.    Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning) Perencanaan ini meliputi Jangka waktu antara tiga sampai dengan delapan tahun

c.     Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning) Jangka waktunya kurang maksimal satu tahun 

 

2.    Perencanaan dari Dimensi Spasial
Perencanaan dilihat dari dimensi spasial adalah perencanaan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang dan batasan wilayah :

a.    Perencanaan Nasional Perencanaan nasional adalah suatu proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan sumber daya nasional dan memerhatikan perkembangan internasional.

 

b.    Perencanaan Regional Perencanaan regional ialah pilihan antarsektor dan hubungan antarsektor dalam suatu wilayah (daerah) sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah atau wilayah. Contoh, Propeda dan perencanaan pendidikan di provinsi/kabupaten/kota.

 

 

c.     Perencanaan Tata Ruang

Perencanaan tata ruang ialah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkannya secara seimbang, baik secara ekologis, geografis, ma1upun demografis. Contoh: perencanaan tata kota, perencanaan permukiman, perencanaan kawasan, perencanaan daerah transmigrasi, dan proyek-proyek.

 

3.    Perencanaan dari demensi tingkatan teknis perencanaan

Dalam demensi ini kita mengenal istilah (a) perencanaan makro (b) perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d) perencaan kawasan dan (e) perencaan proyek. Perencaan makro meliputi peningkatan pendapatan nasional, tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan masyarakat, ekspor impor, pajak, perbankan dsb. Perencanaan mikro disusun dan disesuaikan dengan kondisi daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif. Perencanaan proyek adalah perencanaan operasional kebijakan yang dapat menjawab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa.

 

4.    Perencanaan dimensi jenis

Menurut Anen (2000) sebagaimana dikutip Syaiful sagala meliputi ; (a) Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning), (b) perencanaan dari bawah ke atas (botton up planning), (c) perencanaan menyerong kesamping (diagonal planning), dibuat oleh pejabat bersama dengan pejabat bawah diluar struktur (d) perencanaan mendatar (horizontal planning), yaitu perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel (e) perencanaan menggelinding (rolling planning) berkelanjutan mulai rencana jangka pendek,menengah dan panjang.(f) perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and button up planning), untuk mengakomodasi kepentingan pusat dengan wilayah/daerah.

 

5.    Jenis-Jenis Perencanaan :

a.    Menurut Jangkauan (Breath) :

-Rencana Strategis

Robbin dan Mary Coulter (2004 : 178) mengemukakan bahwa rencana strate- gis adalah rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sa- saran umum organisasi tersebut dan berusaha menempatkan organisasi tersebut ke dalam lingkungannya.

-Rencana Operasional merupakan rencana jangka pendek atau rencana tahunan yang merupakan jabaran lebih rinci dari Rencana Strategik per-unit kerja. Rencana Operasional adalah blueprint rencana tindakan sesungguhnya dari setiap unit kerja dalam satu tahun kerja. Di dalam rencana operasional tercakup aktifitas apa yang harus dilakukan, jadwal kerja, penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan belanja organisasi juga termasuk dalam katagori ini

 

b.    Menurut Spesifitas (Specifity) :

-Rencana Spesifik (Specific Plans)

Rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak memberi ruang intrepretasi

-Rencana Arahan (Directional Plans)

Rencana yang fleksibel dan memberikan panduan umum

 

c.     Menurut Jangka Waktu (Time Frame):

-Rencana Jangka Panjang (Long-Terms Plans)

Rencanana dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun

-Rencana Jangka Pendek (Short-Term Plans)

Rencana yang berjankga waktu satu tahun atau kurang.

 

d.    Menurut Frekuensi Penggunaaan (Frequency of Use)

-Rencana Sekali Pakai

Rencana satu kali yang secara spesifik didesain untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik. Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai

-Rencana Siaga

Rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk aktivitas yang dilakukan berulang kali. Rencana tetap merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang (Handoko, 2009 : 85-86)



C.   Kendala Dalam Perencanaan

1.    Ketidakmampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan

2.    Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan menyita waktu

3.    Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah informasi.

4.    Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana karena terlalu menekankan pada penanganan persoalan-persoalan jangka pendek, justru dapat menyebabkan kegagalan organisasi mempersiapkan masadepan

5.    Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian Perencanaan. Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki bagian perencanaan atau bagian perencanaan dan pengembangan tersendiri

6.    Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang dapat dikuasainya

 

D.   Manajemen Strategi

1.    Konsep Strategis

-       David (2010 : 18) mengemukakan bahwa stra-tegi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai.

-       (David,2012) Seni dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.

-       Handoko (2009 : 86) menjelaskan bahwa strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi menghubungkan sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya dengan tantangan dan risiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.

-       Handoko (2009 : 92) menyatakan bahwa perencanaan strategik (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi ; penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut ; dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan

 

2.    Tunjuan Perencanaan Strategi

-          Handoko (2009 : 92-94) mengemukakan bahwa ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategik. Pertama, perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil. Kedua, pemahaman terhadap perencanaan strategik akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lain- nya. Ketiga, perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.  

3.    Mazhab Manajemen Strategi

a.    Environmental Scholl

Ada yang memiliki keyakinan bahwa lingkungan bisnis adalah komponen yang terpenting karena hampir sepenuhnya manajemen tidak mampu mengendalikannya. Tidak mungkin perusahaan dapat sepenuhnya melakukan rekayasa terhadap lingkungan bisnis. Jadi, lingkungan bisnis menjadi determinan utama keberhasilan kinerja perusahaan. Pola pikir demikian menghasilkan mazhab lingkungan bisnis (environmental school).

b.    Resources Base School

Manajemen – atau ada juga yang menyebutnya dengan lingkungan internal – menjadi determinan terpenting keberhasilan perusahaan. Dengan keunggulan kemampuan yang dimiliki, perusahaan dapat melakukan rekayasa pada lingkungan bisnisnya

 

c.     Value Driven School

Ideologi, nilai, ajaran, dan rancangan masa depan perusahaan merupakan determinan yang paling utama dalam membangun kinerja perusahaan. Pada mulanya semua itu mungkin masih bersifat impian, akan tetapi ketika semua pemangku kepentingan dalam perusahaan telah memiliki keyakinan bahwa impian tersebut bisa diraih, maka impian tersebut menjadi sumber inspirasi untuk melakukan segala sesuatu yang sebelumnya tidak terbayangkan.

d.    Scientific School

Semuanya bisa direncanakan jauh di depan, sebelum sampai pada tahapan eksekusi. Eksekusi datang belakangan setelah tahapan formulasi selesai dikerjakan. Elemen perencanaan menjadi begitu dominan. Semuanya juga menjadi terstruktur, ada tahapan dan prosesnya. Ada metode ilmiah yang dapat digunakan untuk memprediksi lingkungan bisnis dan di saat yang sama menentukan posisi bisnis perusahaan

e.    Processual School

Manajemen strategik baru memiliki efek positif sebagai alat bantu manajemen jika sejak proses penyusunannya telah melibatkan hati manajemen. Kepentingan subjektif manajemen bisa jadi harus terlibat, akan tetapi ada forum untuk melakukan dialog secara konstruktif, yang dalam batas-batas tertentu pasti ada elemen politiknya. Akibatnya prosesnya juga tidak linier, karena pasti ada negosiasi.

 

4.    Komponen Utama

Komponen pokok manajemen strategik (Pearce dan Robinson, 1994, 2003) adalah:

a.    analisis lingkungan bisnis yang diperlukan untuk mendeteksi peluang dan ancaman bisnis

b.    analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan

c.     strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan memperhatikan

d.    visi dan misi perusahaan. Hubungan antara lingkungan bisnis dan profil perusahaan memberikan indikasi pada apa yang mungkin dapat dikerjakan (what is possible). Dari sini posisi perusahaan di pasar dapat diketahui. Sedangkan keterkaitan antara analisis lingkungan bisnis, profil perusahaan, dan visi serta misi perusahaan menunjuk pada apa yang diinginkan (what is desired) oleh pemilik dan manajemen perusaha

5.    Tipe Strategi

·       Strategi Pertumbuhan 

Strategi ini berusaha meningkatkan ukuran perusahaan dan ekspansi operasi perusahaan.

·       Strategi Pengurangan 

Dapat disebut sebagai strategi pertahanan, dengan mengurangi skala operasi untuk kepentingan efisiensi dan meningkatkan kinerja.

·       Strategi Stabilitas 

Strategi dengan tetap menjalankan kegiatan pada saat ini dengan mengurangi tekanan untuk pertumbuhan dan tanpa komitmen pada beberapa perubahan operasi utama.

·       Strategi kombinasi 
suatu strategi tingkat korporat yang mengejar dua atau lebih dari strategi stabilitas, pertumbuhan atau pengurangan secara simultan

 

6.    Proses Manajemen Strategi

Berdasarkan buku karangan (Riva’i, 2004), terdapat suatu bagan yang menunjukkan proses manajemen stratejikseperti pada gambar2 berikut. Menurut bagan tersebut, dapat disimpulkan bahwa proses manajemen stratejik secara umum dapat dibagi menjadi 3 langkah pokok, yakni:

a.    Perumusan strategi (Formulating strategy)

Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan

b.    Penerapan strategi (implementing strategy)

Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Suksesnya implementasi strategi terletak pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan.

c.     Evaluasi (evaluating)

Tahap final dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi adalah alat untuk mendapatkan informasi kapan strategi tidak dapat berjalan. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktifitas dasar evaluasi strategi adalah (1) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini; (2) Mengukur kinerja; (3)Mengambil tindakan korektif. (Drucker, 2008) mengatakan pekerjaan utama dalam manajemen strategis adalah berpikir melalui keseluruhan misi perusahaan.

 

Daftar pustaka

Daft, Richard L., Manajemen, Terjemahan Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina, Edisi keenam, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2006

David, Fred R., Manajemen Strategis Kon- sep, Edisi Dua Belas, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2010

Hasibuan, Malayu P., Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah), Bumi Aksara, Jakarta, 2006

http://perkimtaru.pemkomedan.go.id/artikel-984-pengertian-dan-ruang-lingkup-perencanaan-.html#ixzz6p5mM8VC4
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.70-74.

http://repository.unitomo.ac.id/576/1/5.%20Buku%20Manejemen%20Strategi.pdf

http://repository.ut.ac.id/4824/1/EKMA4414-M1.pdf

https://studylibid.com/doc/402099/dasar-dasar-perencanaan

Modul Perkuliahan 02. Proses Perencanaan, Kebijakan dan Strategi. Organisasi dan Manajemen Industri. Universitas Mercu Buana

Pearce II, John A. dan Richard B. Robinson, Jr. (1994). Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control. Sydney: Irwin.

Robbins, Stephen P., Rolf Bergman, Ian Stagg dan Mary Coulter, Management, Edisi kedua, Prentice Hall Australia Pty Ltd, 2000

Rusniati, dan Ashanul Haq. 2014. Perencanaan Strategis Dalam Perspektif Organisasi. Jurnal INTEKNA, No.2 (102-109).

Stoner, James A. F., R. Edward Freeman, dan Daniel R. Gilbert, Manajemen, Alih Bahasa Alexander Sindoro, Jilid I, Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd, 1996.