Monday, June 14, 2021

IMPLEMENTASI TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGEMBANGKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Nama : Firsta Fauzyah (fauzyahfirsta@gmail.com)

Nim : 41619010026


ABSTRAK

Makna utama pengambilan keputusan di sekolah adalah tindakan melepaskan tindakan praktis, taktis dan operasional sebagai tindakan perencanaan yang akan dicapai, strategi implementasi dan strategi pemecahan masalah, melalui keputusan berdasarkan hasil pemilihan beberapa alternatif solusi yang diputuskan untuk dicapai. tujuan sekolah. Kekuatan dan kelemahan pengambil keputusan ditentukan dalam gaya yang digunakan oleh kepala sekolah. Kegiatan pengambilan keputusan meliputi identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Pada tahap pelaksanaan pengambilan keputusan, pemimpin di sekolah sebagai pemimpin harus membuat banyak keputusan rutin untuk mengendalikan kegiatan sesuai dengan rencana sehingga dapat mengembangkan kualitas pendidikan atau kualitas sekolah. Sedangkan pada tahap pengendalian yang meliputi pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan keputusan.

Kata kunci: Teknik Pengambilan Keputusan, Kualitas Pendidikan, Sekolah.

PENDAHULUAN

Menurut Bab II pasal 34 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan: ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab”.

Sejalan dengan pendapat Alvian (2014:1) (Aulawi & Srinawati, n.d.) menyatakan bahwa: Asumsi tentang pendidikan sebagai sarana dan instrumen untuk mengalihkan ilmu pengetahuan bukan hanya telah mereduksi makna hakiki dan fungsi pendidikan, tetapi juga menyepelekan warga didik dan arah ke depan. Hakikat sesungguhnya dari pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia dengan cara yang manusiawi, dalam rangka membangun dan mengembangkan potensi karakter seorang manusia agar menjadi sosok manusia yang sesungguhnya dan bermakna dalam kehidupan. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mengembangkan mutu pendidikan disuatu sekolah maka pemimpin sekolah harus mengaplikasikan teknik pengambilan keputusan yang tepat dan layak digunakan secara efektif sebagai rencana memajukan nama serta mutu sekolah tersebut.

Menurut (Anwar, 2014)Membuat keputusan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari baik secara individu ataupun secara kelompok, terutama dalam suatu organisasi. Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau mundurnya suatu organisasi. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan terhadap organisasi ke arah yang lebih baik, namun sebaliknya pengambilan keputusan yang salah akan berdampak buruk pada roda organisasi dan administrasinya.

Menurut Drummond (1993) dalam (Muhdi, Nurkolis, & Widodo, 2017)pengambilan keputusan adalah usaha untuk menciptakan kejadian-kejadian masa depan. Sementara itu Harrison (1992: 5) dalam (Muhdi et al., 2017) berpendapat bahwa pengambilan keputusan adalah proses mengevaluasi berbagai alternatif yang berhubungan dengan tujuan individu atau organisasi. Pengambilan keputusan erat kaitannya dengan upaya untuk memecahkan masalah atau potensi masalah yang dihadapi seseorang atau organisasi. Selanjutnya Drummond mengatakan bahwa keputusan yang baik terjadi jika pengambil keputusan sepenuhnya mengerti latar belakang, tujuan dan sasaran, alternatif penyebab tindakan, serta konsekuensikonsekuensi yang mungkin timbul dari keputusan. Namun keputusan yang dibuat dengan baik belum tentu menjadi keputusan yang efektif. Berbeda dalam dunia pendidikan khususnya pada sekolah, dimana proses pengambilan keputusan di tingkat sekolah terkait dengan ketepatan pendekatan maupun teknik yang dilakukan oleh Kepala Sekolah . Baik tidaknya suatu hasil keputusan tergantung pada pendekatan yang digunakan. Setiap pendekatan maupun teknik mempunyai kelebihan yang berbeda-beda tergantung pada jenis permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu, penggunaan suatu pendekatan tidak efektif untuk memecahkan semua masalah yang dihadapi. Namun kenyataannya, dalam semua proses pengambilan keputusan, kepala madrasah sering menggunakan pendekatan kewenangan, intuisi dan pengalamannya. Agar pengambil keputusan dapat lebih memahami dan melihat permasalahan secara lebih mendalam, termasuk masalah yang tidak dapat diketahui dan dilihat orang lain, maka perlu kreatifitas bagi pengambil keputusan.

RUMUSAN MASALAH

1.    Apakah pengambilan keputusan yang tepat dapat mengembangkan mutu pendidikan di Sekolah?

2.    Apakah keputusan yang akan dibuat dengan metode Implementasi Teknik Pengambilan Keputusan dapat berjalan efektif?

3.    Apakah Pengambilan keputusan erat kaitannya dengan upaya untuk memecahkan masalah?

METODE

Artikel ini disusun karna ingin mengetahui teknik pengambilan keputusan mana yang tepat bagi pemimpin suatu sekolah guna untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sekolah tersebut, terlebih dahulu untuk menyusun artikel ini diperlukan pengumpulan data – data baik itu kualitatif maupun kuantitatif dan bahan – bahan yang berhubungan dengan kajian yang akan ditinjau,Adapun teknik pengumpulan untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan menggunakan tekhnik wawancara, observasi, dan dokumentasi.

PEMBAHASAN

A. Pengambilan Keputusan Keputusan (decision) secara harfiah berarti pilihan (choice). Pilihan yang dimaksud di sini adalah pilihan dari dua atau lebih kemungkinan, atau dapat dikatakan pula sebagai keputusan dicapai setelah dilakukan pertimbangan dengan memilih satu kemungkinan pilihan. Seperti yang diungkapkan oleh Gito Sudarmo, bahwa keputusan terkait dengan ketetapan atau penentuan suatu pilihan yang diinginkan.

Definisi di atas mengandung pengertian, dalam keputusan yaitu: (1) ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut. Setelah dipahami pengertian keputusan, selanjutnya dikutipkan pendapat para ahli mengenai pengertian pengambilan keputusan, dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan senantiasa berkaitan dengan problem atau masalah dalam organisasi, sifat hakiki dari pengambilan keputusan adalah memilih satu dua atau lebih alternatif pemecahan masalah menuju satu situasi yang diinginkan, melalui keputusan atau penetapannya orang berharap akan tercapai suatu pemecahan masalah dari problem yang terjadi.

Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan:  (1) tujuan yang bersifat tunggal. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah lain dan (2) tujuan yang bersifat ganda. Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua (atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak kontradiktif.

Oleh karena itu, pengambilan keputusan pada tatanan yang lebih tinggi, apalagi pada masa transisi kebijakan perlu diperhitungkan masak-masak semua akibat yang mungkin timbul dari berbagai segi sedemikian rupa, sehingga diusahakan sejauh mungkin tidak ada pihak-pihak yang dirugikan diusahakan seminimal mungkin. Dalam tataran persekolahan apabila memang harus terjadi,

maka harus diusahakan semaksimal mungkin tidak merugikan peserta didik pada khususnya, warga sekolah pada umumnya.

B. Rasionalisasi Keputusan

Sebuah keputusan dapat dianggap rasional apabila sebuah rencana dipilih guna mencapai tujuan yang yang akan dicapai. Dalam pengambilansebuah keputusan, rasionalitas memberikan bobot pada keputusan yang diambil, untuk itu rasionalitas merupakan suatu hal yang sangat penting, untuk itu dibutuhkan data pendukung yang valid. Rasionalitas keputusan dilakukan dengan membandingkan antara tujuan institusi dengan hasil keputusan yang dilakukan. Selain itu rasionalitas keputusan dilakukan dengan membandingkan antara rencana dengan tujuan. Keputusan yang diambil seharusnya sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Keterangan tambahan yang tepat dan berkualitas pada berbagai jenis keputusan digunakan melakukan verifikasi rasionalitas rencana-tujuan. Rasionalisasi subjektif dapat digunakan jika keputusan memaksimalkan hasil dalam kaitannya dengan pengetahuan subjek tertentu, sedangkan rasionalisasi objektif dapat diterapkan pada keputusan yang memaksimalkan nilai dalam situasi tertentu. Penerapan rasionalitas sengaja dapat dilakukan pada keputusan di mana penyesuaian rencana untuk mencapai tujuan merupakan proses dengan sengaja. Sebuah keputusan dapat dikatakan rasional apabila terdapat kesesuaian rencana pada tujuan dari individu atau organisasi; secara organisasi keputusan dianggap rasional apabila memiliki kesesuaian dengan upaya pencapaian tujuan organisasi; sedangkan secara personal keputusan dianggap rasional apabila diarahkan pada kepentingan pribadi.

C. Implementasi

Teknik Pengambilan Keputusan Dalam studi tentang pengambilan keputusan dikenal tiga teori yaitu: teori probabilitas, teori utilitas, dan teori permainan (Harrison, 1992: 219- 252). Teori probabilitas didasarkan pada peluang hasil bila dalam periode waktu tertentu suatu kejadian diulangulang. Teori utilitas didasarkan pada seberapa besar manfaat yang diperoleh dari sebuah kejadian yang dipilih. Teori permainan digunakan apabila seorang pengambil keputusan tidak mengetahui sutiasi dan kondisi yang riil, dan biasanya digunakan dalam situasi konflik. Menurut (Muhdi et al., 2017)Berdasarkan teori pengambilan keputusan tersebut, terdapat beberapa teknik pengembilan keputusan yang merupakan perpaduan dari teori probabilitas dan teori utilitas. Pertama, teknik pengambilan keputusan expected values. Teknik ini mempertimbangkan kemungkinan munculnya kejadian dan kemungkinan hasil. Kombinasi dua kemungkinan tersebut menghasilkan nilai moneter yang diharapkan. Kejadian yang memiliki nilai moneter paling tinggi akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan. Kedua, teknik pengambilan keputusan payoff tables. Teknik ini memperhitungkan alternatif kejadian yang muncul dan alternatif situasi yang menguntungkan atau tidak mengungtungkan. Kombinasi kedua alternatif tersebut akan memberikan gambaran hasil moneter yang berbeda-beda.

Adapun teknik pengambilan keputusan yang lainnya antara lain adalah:

1. Teknik Partisipatif Teknik partisipasi dalam pengambilan keputusan merupakan gaya kemimpinan demokratis dan kebanyakan berorientasi pada perilaku, Sebagai teknik pengambilan keputusan, partisipatif mencakup individu atau kelompok dalam proses.

2. Teknik pengambilan Keputusan Kelompok Teknik pengambilan keputusan kelompok membantu pimpinan untuk mengambil keputusan lebih efektif.

3. Teknik Delphi Teknik Delphi pertama kali dikembangan kurang lebih tahun 1950 an. Teknik tersebut baru dipopulerkan akhirkahir ini yaitu awal tahun 2000 nan sebagai teknik pengambilan keputusan kelompok untuk prediksi jangka panjang.

4. Teknik Kelompok Nominal Dalam pengambilan keputusan teknik pendekatan kelompok nominal dikembangkan menjadi teknik khusus.

Implikasi teknik keputusan yang digunakan oleh pimpinan adalah pada sejauh mana keputusan yang diambil tersebut efektif dan dapat dilaksanakan. Pimpinan atau pengambil keputusan cenderung menggunakan beberapa teknik dan model pengambilan keputusan disesuaikan dengankasus dan situasi dalam pengambilan keputusan tersebut. Biasanya pimpinan mengandalkan lebih dari satu gaya keputusan dan hal ini akan bervariasi menurut pekerjaan, tingkat kerja, dan budaya. teknik tersebut merupakan indikator untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pembuat keputusan.

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Decision making atau keputusan yang diambil dan dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian perilaku organisasi merupakan keputusan yang dapat membantu memahami karakter seseorang. Keputusan yang diambil dengan menggunakan pendekatan perilaku organisasi harus menunjukkan hasil yang rasional. Rasionalisasi yang paling sering digunakan dalam pengambilan keputusan adalah bahwa kesesuaian antara tujuan dengan rencana yang telah disusun. Cara untuk menguji rasionalitas rencana-tujuan yaitu dengan menggunakan keterangan tambahan yang tepat dan berkualitas pada berbagai kondisi yang berkembang.

Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pembuat keputusan dapat dilihat dari teknik pengambilan keputusan apa yang digunakan. Dalam pengambilan keputusan dikenal beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain: (1) Teknik Partisipatif, (2) Teknik Keputusan Kelompok, (3) Teknik Delphi dan (4) Teknik Kelompok Nominal. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kunci utama dari implementasi berbagai keputusan yang dikembangkan di madrasah, pada dasarnya terletak pada kemampuan kepala madrasah dalam melakukan pengambilan keputusan secara tepat dan kontekstual sesuai dengan tahapan proses pengambilan keputusan yang efektif yaitu melalui tahapan perumusan masalah, penentuan kriteria pemecahan masalah, pengidentifikasian alternatif pemecahan masalah, penilaian terhadap alternatif pemecahan masalah, pemilihan alternatif yang terbaik, penetapan keputusan atau pengimplementasian alternatif yang dipilih.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, H. (2014). Proses Pengambilan Keputusan untuk Mengembangkan Mutu Madrasah Herson Anwar. Jurnal Pendidikan Islam, 8(April), 1–18. Retrieved from http://journal.walisongo.ac.id/index.ph p/Nadwa/ARTICLE/VIEW/569

Aulawi, A., & Srinawati. (n.d.). IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) DI SMK DARUS SYIFA KOTA CILEGON. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 1– 12. Retrieved from http://ejournal.lppm-unbaja.ac.id/index .php/propatria/article/download/ 489/223/

Muhdi, Nurkolis, & Widodo, S. (2017). Teknik Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Model Manajemen Pendidikan Menengah. Jurnal Manajemen Pendidikan, 4(2), 135–145. Retrieved from http://www.academia.edu/36898803/Teknik_Pengambilan_Keputusan_Dalam_Menentukan_Model_Manajemen_P endidikan_Menengah 



6 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. 33_rajib
    artikel ini sudah sangat lengkap mulai dari tulisannya ,isi,dan mindmappnya pembaca pun bisa tertarik saat membacanya,untuk kedepannya bisa dipertahankan dan bisa di kembangkan lagi agar bisa lebih bagus dari artikel yang ini ,saya menilai artikel ini 82,

    terimakasih

    ReplyDelete
  3. 38_Adetha
    Artikel yang dibuat sudah sangat lengjkap memuat bahasan tentang implementasi teknik pengambilan keputusan untuk mengembangkan mutu pendidikan di sekolah dengan penulisan yang sangat tertata dan rapih membuat pembaca mudah dalam memahami artikel ini, dan mindmap yang sangat rinci tentang poin-poin yang dituangkan dalam artikel ini dan juga tampilan yang menarik.
    nilai: 88

    ReplyDelete
  4. 43_Adrian
    Menurut saya dalam artikel ini pemaparan materinya sudah cukup bagus dan lengkap. pemaparan materi cukup rinci dan detail. untuk mindmap dibuat sangat menarik dan kreatif. jadi pada artikel ini mudah dipahami dan juga lebih tertarik untuk dibaca dibandingkan artikel lain oleh pembaca.
    Nilai : 90

    ReplyDelete
  5. 45_Shabilla

    Teknik penulisan: penulisan artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami serta artikel ini lebih fokus terhadap judulnya.

    Review: artikel dibuat dengan rapih, poin-poin yang ditulis oleh penulis dibuat dengan dengan sangat baik, dan mindmap yang ditampilkan dibuat dengan sangat ringkas dan menarik.

    Nilai: 90

    ReplyDelete
  6. 44_Wida

    Penulisan : isi artikel sudah bagus dan mudah dipahami, mind map sangat menarik sehingga orang tertarik untuk membacanya.
    Review : Firsta menuliskan artikel mengenai "IMPLEMENTASI TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGEMBANGKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH" yang didalamnya tercantum tujuan, rasionalisasi keputusan, implementasi, dan teknik pengambilan keputusan.
    Nilai : 91

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.