Tuesday, June 15, 2021

 

Adrian Rahadi (rahadiadrian@gmail.com)

Kepemimpinan dan Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi

A.                Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan. Kepemimpinan dapat secara formal maupun informal yang timbul diluar struktur organisasi. Tidak semua pemimpin adalah para manajer dan tidak semua manajer adalah para pemimpin, karena dengan adanya hak-hak yang dimiliki oleh manajer, tidak menjamin mereka untuk dapat memimpin secara efektif.

Kepemimpinan menurut para ahli :

1.                  Menurut George R. Terry (1972:458)

Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.

2.                  Menurut Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13)

Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.

3.                  Menurut Sutarto (1998b:25)

Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

B.                 Teori Kepemimpinan

1.                  Teori Sifat (Traits Theory)

Teori ini mengajarkan bahwa kepemimpinan itu memerlukan serangkaian sifat-sifat, cirri-ciri atau perangai tertentu yang menjamin keberhasilan pada setiap situasi. Seorang pemimpin akan berhasil apabila memiliki sifat-sifat, ciri-ciri perangai tersebut. Teori ini berkesimpulan bahwa kepemimpinan “orang besar” didasarkan ada sifat-sifat yang dibawa sejak lahir, jadi merupakan suatu yang diwariskan. Itulah sebabnya teori ini dikenal sebagai “teori genetis”. Artinya, pemimpin-pemimpin adalah dilahirkan dan dibentuk.

2.                  Teori Lingkungan (Environmental Theory)

Teori ini berasumsi bahwa munculnya pemimpin-pemimpin itu merupakan hasil dari waktu, tempat, dan keadaan atau situasi dan kondisi.Situasi dan kondisi tertentu melahirkan tantangan-tantangan tertentu.Dan dengan sendirinya diperlikan orang-orang yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang cocok.Kebangkitan dan kejatuhan seorang pemimpin dixebabkan oleh situasi dan kondisi.

3.                  Teori Interaksi dan Harapan

Teori ini berasumsi bahwa semakin terjadi interkasi dan partisipasi dalam kegiatan bersama semakin meningkat perasaan saling menyukai atau menyayangi astu sama lain dan semakin memperjelas pengertian atas norma-norma kelompok. Demikian pula semakin tinggi seseorang dalam kelompok,semakin mendekati kesesuaian kegiatannya denagn norma-norma, semakin luas jangkauan interaksinya dan semakin besar pula jumlah anggota kelompok yang tergerak. Yang penting harus dijaga agar aksi-aksi pemimpin tidak menegecewakan.

4.                  Teori Humanistik (Humanistik Theory)

Teori ini berasumsi bahawa seorang pemimpin bisa dikatakan berahsil dalam mengolah sesuatu organisasi jika ia mampu memberdayakan orang-orang yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, ia mampu membuat organisasi sedemikian rupa sehingga member kebebasan dan kelonggaran kepada individu untuk mewujudkan motivasinya sendiri yang potensial untuk memenuhi kebutuhannya dan pada saat yang bersamaan member sumbangan bagi pencapaian tujuan organisasi.

C.                 Gaya Kepemimpinan

 

1.                  Gaya Kepemimpinan Otokratik

Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kata otokratik diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri, setiap produk pemikiran dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku yang keberterimaannya pada khalayak bersifat dipaksakan. Kepemimpinan otokratik disebut juga kepemimpinan otoriter.

2.                  Gaya Kepemimpinan Demokratis

Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kepemimpinan demokratis bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuantujuan yang bermutu tercapai. Mifta Thoha (2010: 50) mengatakan gaya kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikut sertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

3.                  Gaya Kepemimpinan Permisif

Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin permisif merupakan pemimpin yang tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh. Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahannya, sehingga bawahan tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap suatu permasalahan. Pemimpin yang permisif cenderung tidak konsisten terhadap apa yang dilakukan.

 

D.                Karakteristik Kepemimpinan

Berikut ini terdapat beberapa karakteristik kepemimpinan, terdiri atas:

1.                  Penyingkapan diri

Penyingkapan diri adalah menempatkan posisi dan mempresentasikan pandangan atau pendapat Anda dengan hal yang positif dan baik. Dengan demikian, orang lain akan merasa aman dan nyaman dalam mengungkapkan perasaan.

2.                  Wawasan

Maksudnya kemampuan seorang pemimpin dalam membaca atau mengenal karakter orang lain. Hal ini akan bermanfaat dalam menyelesaikan bila ada timbul masalah.

3.                  Tanggung jawab pribadi

Merealisasikan berarti memiliki tanggung jawab pribadi untuk menggapai hasil. Banyak pemimpin sekarang mengharapkan perubahan dan menuntut hasil tetapi tidak berpartisipasi dalam berusaha dan tidak diperhitungkan dlm menentukan kesuksesan perusahaan. Pemimpin semacam ini perlu umpan balik dan duduk bersama dalam membuat keputusan. Pemimpin sekarang perlu terlibat aktif dan bertanggung jawab terhadap proses pengembangan dan implementasi.

4.                  Agen perubahan ( Agent of Change)

Pemimpin yang kreatif,inovatif dan enerjik penuh dengan gagasan,ide yang brillian.

5.                  Pengembang

Pandai atau bijaksana dalam menempatkan diri. Kapan harus diam,bicara, berempati dan memberikan pemahaman.

6.                  Pemegang saham

Pemimpin yang mampu dalam memberi kepercayaan kepada bawahannya, mendelegasikan dan memberikan peluang kepada karyawan untuk menyumbangkan kreatifitas kepada suatu posisi.

7.                  Keterampilan mengatasi stres

Masalah pasti akan selalu ada, namun yang terpenting bagi seorang pemimpin adalah mengerti bagaimana ilmu menangani masalah (jangan sampai menuju ke titik stress)

8.                  Ekspresi

Menghargai seseorang, empati terhadap  situasi, fokus pada masalah,  bukan pada pribadi,

E.                 Pengertian Pengendalian

Pengendalian merupakan tahap yang sangat menentukan dari sebuah proses manajemen. Oleh karenanya, kemampuan untuk melaksanakan pengendalian adalah salah satu fungsi serta peran manajer yang penting. Dalam hal ini pengendalian adalah “proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar bisa terlaksana sebagaimana yang telah direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti.”

Beberapa pengertian pengendalian menurut beberapa ahli :

1.                  Menurut Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui perilaku yg diharapkan.

2.                  Sedangkan menurut Indra Bastian (2006:70) pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan manajemen.

3.                  Dessler dan Dharma (2009.:62) mengemukakan bahwa pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yg dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko.

4.                  Selanjutnya Hasibuan (2008:39) mendefinisikan pengendalian merupakan suatu proses penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yg berada dalam perusahaan tersebut bisa mencapai tujuan yg sudah ditetapkan.

F.                  Asas-asas Pengendalian

Asas pengendalian Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnel (2007:89) menetapkan asas pengawasan sebagai berikut :

1.                  Asas tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective), pengawasan harus ditujukan kearah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreks) untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.

2.                  Asas efisiensi pengawasan (principle of efficiency of control). Pengawasan itu efisien bila bisa menghindari deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yg diluar dugaan.

3.                  Asas tanggung jawab pengawasan (principle of control responsibility). Pengawasan hanya bisa dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab penuh thd pelaksanaan rencana.

4.                  Asas pengawasan thd masa depan (principle of future control). Pengawasan yg efektif harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan perencanaan yg akan terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yg akan datang.

5.                  Asas pengawasan langsung (principle of direct control). Teknik kontrol yg paling efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yg berkualitas baik. Pengawasan itu dilakukan oleh manager atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah .Cara yg paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yg sesuai dengan perencanaan ialah mengusahakan sebisa mungkin para petugas memiliki kualitas yg baik.

G.                Jenis-jenis Pengendalian

Ada berbagai jenis pengendalian di dalam manajemen. Salah satunya ialah jenis pengendalian yang memfokuskan pada masukan-proses-keluaran (Input – Process – Output) seperti halnya yang akan dijelaskan sebagai berikut:

1.                  Metode Pengendalian Umpan Maju (Mengantisipasi Masalah Sebelum Terjadi)

Metode pengendalian jenis ini mebutuhkan berbagai standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input), seperti misalnya sumber daya manusia, material, modal, mesin, dan sebagainya. Sumber daya informasi juga sangat dibutuhkan oleh manajer dalam menentukan sumber daya yang mana saja yang diperlukan untuk memenuhi standar yang ditetapkan sehingga terhindar dari masalah potensial.

2.                  Metode Pengendalian Berjalan atau Bersamaan (Mengelola Masalah pada Saat Terjadi)

Metode ini membutuhkan standar perilaku, kegiatan serta pelaksanaan dari aktivitas secara layak. Sumber informasi utama bagi metode pengendalian jenis ini ialah hasil observasi dari first line manager. Tindakan perbaikan (korektif) ditujukan pada perbaikan kualitas serta kuantitas sumber daya dan operasi.

3.                  Metode Pengendalian Umpan Balik (Mengelola Masalah Setelah Terjadi)

Metode pengendalian jenis ini membutuhkan standar kualitas dan kauntitas yang layak dari keluaran yang diharapakan (output). Informasi ini harus merepresentasikan karakteristik dari keluaran. Berbeda halnya dengan metode sebelumnya, para manajer disini mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki masukan serta operasi bukan pada standar kualarannya saja. Seperti misalnya dengan memperbaiki proses produksi ketika banyak produk yang dikembalikan oleh konsumen karena cacat ataupun rusak.

H.                Proses Pengendalian

Pengendalian manajemen merupakan sebuah proses untuk menjamin bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan. Proses pengendalian adalah mengukur kemajuan kegiatan yang berdasarkan atas perencanaan yang sudah ditetapkan dalam rangka tujuan organisasi, lalu kemudian dievaluasi serta dicari alternative solusi dalam rangka penyelesaian masalah yang terjadi dalam pelaksanaannya. Terdapat 4 (empat) langkah dalam proses pengendalian manajemen, antara lain yaitu:

           LANGKAH 1: Menetapkan standar kinerja dan target sebagai dasar untuk evaluasi kinerja

           LANGKAH 2: Mengukur kinerja nyata (actual)

           LANGKAH 3: Membandingkan kinerja nyata dengan standar kinerja yang ditetapkan

           LANGKAH 4: Mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standar tidak tercapai

I.                    Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat adalah proses pemantauan, pemeriksaan, dan evaluasi oleh pimpinan unit/organisasi kerja terhadap pendayagunaan semua sumber daya, untuk mengetahi kelemahan dan kelebihan yang dapat digunakan untuk pengembangan unit/organisasi kerja di masa depan.

Dalam waskat, pelaku pengawasan adalah atasan yang dianggap memiliki kekuasaan dan setiap pimpinan atau manajer memiliki fungsi yang melekat di dalam jabatannya untuk melaksanakan pekerjaannya atau pada personil yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. Dalam konsep waskat, para pelaku pengawasan lainnya seperti bawahan, orang lain, dan masyarakat kurang diperhatikan dengan anggapan atasan dapat menjalankan kekuasaannya sehingga bebas mengawasi bawahannya.





Daftar Pustaka

Sumber :

https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/01/proses-pengendalian-manajemen.html

https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/01/pengendalian-manajemen-pengertian-fungsi-dan-jenis-pengendalian-manajemen.html

https://pa-karanganyar.go.id/index.php/id/peraturan-dan-kebijakan/pengawasan/pengawasan-melekat

https://www.dosenpendidikan.co.id/teori-kepemimpinan/

 

 

7 comments:

  1. 30_Yoga
    1. teknik penulisan: sudah sangat baik dan lengkap
    2. isi konten: mindmap yang dibuat sudah detail dan terperinci
    3. Nilai:83

    ReplyDelete
  2. 37_Fathan

    Menurut saya teknik penulisan pada artikel yang berjudul "Kepemimpinan dan Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi" ini sudah cukup baik dan informatif, tetapi kekurangannya terdapat pada penomeran yang belum rapih secara keseluruhan, dan untuk mind map sudah sangat menarik dengan berbagai warna

    Nilai yang saya berikan adalah 82

    ReplyDelete
  3. 38_Adetha
    Menurut saya artikel yang dibuat sudah memuat isi yang jelas dan lengkap sesuai dengan judul yang diangkat, ditambah lagi dengan mindmap yang memuat poin yang dituangkan dalam isi artikel dengan sangat lengkap, namun penulisan artikel masih dapat diperbaiki supaya terlihat lebih rapih lagi.
    Nilai: 82

    ReplyDelete
  4. 40_Wildan
    Menurut saya artikel yang dibuat sudah sangat baik,penjelasan yang diberikan cukup lengkap serta dilengkapi dengan mindmap yang menarik dan mudah dipahami. Namun untuk penulisan artikel perlu diperbaiki lagi agar penulisan lebih rapih.
    Nilai: 82

    ReplyDelete
  5. 35_Ardy
    Menurut saya artikel yang dibuat sudah bagus dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. penulisan perlu diperbaiki agar lebih rapih.
    Nilai :80

    ReplyDelete
  6. 28_Bagas

    Menurut saya penulisan artiket ini sudah tersusun dengan cukup baik, cukup jelas, namun kurang lengkap dan juga kurang rapih. Pembaca dapat dengan mudah memahami isi yang ditulis
    nilai : 82

    ReplyDelete
  7. 31_Roma

    Menurut saya teknik penulisan pada artikel yang berjudul ini sudah cukup baik dan tersusun rapi, dan untuk mind map sudah sangat menarik dengan penuh warna.
    Nilai : 84

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.