Muhammad Fikri Aditya (fikriaaditya@gmail.com)
Pengertian
Motivasi
Menurut Mr. Jones: Motivation is concerned with how behavior is activated, maintained, directed and stopped (motivasi adalah sesuatu cara yang berkaitan dcngan bagaimana perilaku seseorang dapat digairahkan, dipelihara, diarahkan dan bila mungkin dihentikan). (External Theory).
Definisi
lain mengatakan bahwa motivasi adalah keadaan yang ada dalam diri seseorang
yang dapat mendorong keinginan mereka untuk melakukan kegiatan atau perilaku
tertentu guna mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan.(Internal/Intrinsic Theory).
Motivasi
didefinisikan sebagai dorongan. Dorongan merupakan suatu gerak jiwa dan
perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving
force yang artinya sesuatu yang dapat menggerakkan manusia untuk melakukan
tindakan atau perilaku, dan di dalam tindakan tersebut terdapat tujuan
tertentu.
Pengertian
Distributive justice, Procedural justice, dan Interactional justice (Job
design, Employee involvement dan reward)
1. Distributive
justice merupakan kejujuran yang dirasakan antara rasio hasil individu
dibandingkan dengan rasio hasil terhadap kontribusi orang lain. Namun, apa yang
dipertimbangkan sebagai jujur bervariasi antara masing-masing orang dan
situasi.
2. Procedural
justice merupakan keadilan yang durasakan dari prosedur yang dipergunakan untuk
memutuskan distribusi sumber daya. Keadilan procedural merupakan keadilan atas
prosedur yang dipergunakan untuk menentukan distribusi sumber daya.
3. Interactional
justice merupakan persepsi individual terhadap tingkatan di mana mereka
diperlakukan dengan bermartabat, perhatian, dan rasa hormat. Ketika seseorang
merasa diperlakukan secara tidak adil, mereka akan melakukan balas dendam.
Karena orang secara mendalam berhubungan keadilan atau ketidakadilan
interaksional kepada pemberi informasi, kita dapat mengharapkan persepsi
ketidakadilan lebih dekat berhubungan dengan supervisor.
4. Job
design merupakan suatu cara bagaimana elemen dalam suatu pekerjaan diorganisir.
Untuk menjelaskan masalah tersebut telah dibangun job characteristics model,
suatu model yang menganjurkan bahwa setiap pekerjaan dapat dijelaskan dalam
lima dimensi pekerjaan inti, yaitu : skill variety, task identity,
task significance, authonomy, dan feedback.
5. Employee
involvement merupakan proses partisipatif yang menggunakan masukan pekerja dan
dimaksudkan meningkatkan komitmen pekerja untuk mencapai keberhasilan
organisasi.
6. Reward
merupakan penghargaan, sebagai bagian dari system kompensasi. Namun, pengertian
reward di sini lebih dimaknai sebagai pengupahan. Salah satu bentuk system
pengupahan dinamakan variable-pay dipandang dapat meningkatkan motivasi
pekerja. Variable-pay adalah rencana pembayaran yang didasarkan pada bagian
dari pembayaran individual/ukuran organisasional dari pekerjaan.
Tujuan
Motivasi
Unsur
ketiga dari lingkaran motivasi adalah tujuan yang berfungsi untuk memotivasi
tingkah laku dan juga menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku.
Pada dasarnya tingkah laku manusia itu bersifat majemuk. Selain tujuan pokok
(primary goal), ada pula tujuan lain atau tujuan sekunder (secondary goal).
Sebagaimana
halnya dalam proses belajar instrumental, tujuan sekunder juga diperoleh
melalui suatu proses belajar. Akan tetapi berbeda dengan proses belajar
instrumental, seseorang seakan – akan secara sengaja mempelajari suatu cara
untuk memperoleh sesuatu, dalam terjadinya tujuan sekunder, tidak ada persoalan
sengaja atau tidak sengaja.
Tujuan
ini juga bisa berupa objek yang konkret atau berupa objek yang abstrak. Dan
bila tujuan-tujuan ini bisa diperoleh, kebutuhan-kebutuhan terpenuhi.
Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini juga barangkali hanya untuk sementara,
sebab pada saat lain, kebutuhan-kebutuhan itu mungkin bisa timbul lagi.
Faktor
Motivasi Dalam Organisasi
1. Adanya
Tujuan
Dengan
adanya tujuan (Visi dan Misi) yang akan di capai oleh seseorang tentu hal
tersebut akan secara alamiah memotivasi individu maupun kelompok yang ada dalam
organisasi untuk bersama-sama mencari cara agar apa yang menjadi tujuan
tersebut dapat dicapai demi kemajuan organisasi.
2. Adanya
Tantangan (challenge)
Tantangan
juga merupakan salah satu faktor yang sangat besar dalam melahirkan motivasi.
Hal tersebut disebabkan karena setiap kegiatan organisasi yang akan
dilaksanakan terdapat hal-hal yang harus di selesaikan seperti: pencarian dana,
ide-ide yang kreatif kegiatan dan lain-lain.
3. Adanya
Tanggung Jawab
Dalam
organisasi baik anggota maupun pengurus tentu memiliki tanggung jawab. Anggota
organisasi memiliki tanggung jawab bagaimana cara memberikan masukan-masukan
agar organisasi bisa berkembang kearah yang lebih baik. Begitu pula pengurus
organisasi, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar dari pada anggota.
Pengurus organisasi harus mencari cara begaimana agar apa yang telah menjadi
program kerja dapat dilaksanan. Dengan adanya tanggung jawab yang di berikan
kepada semua orang yang ada dalam organisasi tentu hal tersebut akan semakin
memotivasi mereka agar dapat menjalankan tugas yang telah diberikan.
4. Adanya
Keharmonisan
Agar
keharmonisan dalam organisasi selalu terjaga maka seseorang harus memotivasi
diri agar selalu mencari agar tidak adanya persaingan yang menyebabkan konflik
internal organisasi. Maka dari itu, dalam organisasi harus ada keterbukaan yang
nyata dalam organisasi.
Faktor
Pendorong Motivasi Dalam Organisasi
1. Achievement
Motivation
Motivasi
berprestasi adalah suatu dorongan yang dimiliki banyak orang untuk mengejar dan
mencapai tujuan menantang. Individu dengan dorongan ini mengharapkan mencapai
sasaran dan menaiki tangga keberhasilan. Karakteristik pekerja yang
berorientasi pada prestasi, antara lain mereka bekerja lebih keras apabila
mereka merasa akan menerima penghargaan pribadi atas usahanya, apabila resiko
kegagalan hanya sedang dan apabila mereka menerima umpan balik tentang kinerja
masa lalunya.
2. Affiliation
Motivation
Motivasi
untuk berafiliasi merupakan dorongan untuk berhubungan dengan orang atas dasar
sosial, bekerja dengan orang yang cocok dan berpengalaman dengan perasaan
sebagai komunitas.
3. Power
Motivation
Motivasi
akan kekuasaan merupakan suatu dorongan untuk mempengaruhi orang, melakukan
pengawasan dan mengubah situasi. Orang yang termotivasi atas dasar kekuasaan
mengharapkan menciptakan dampak pada organisasi dan bersedia mengambil risiko
dengan melakukannya. Apabila kekuasaaan telah diperoleh, mungkin akan
dipergunakan secara konstruktif atau destruktif.
Delapan
Teori Motivasi
1. Teori
hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Teori ini terdiri dari lima jenjang
kebutuhan dasar manusia, yaitu
· Kebutuhan
Psikologis/physiological needs meliputi rasa lapar, haus, seksual,
berlindung, dan kebutuhan fisik lainya.
· Kebutuhan
rasa aman/safety needs meliputi rasa dilindungi dari bahasa fisik
emosional.
· Kebutuhan
sosial/social needs meliputi rasa kasih sayang kepemilikan, penerimaan dan
persahabatan.
· Kebutuhan
penghargaan/esteem needs mencakup faktor penghargaan internal seperti rasa
hormat diri, otonomi, dan pencapaian, serta faktor penghargaan eksternal
seperti status, pengakuan dan perhatian.
· Kebutuhan
aktualisasi diri/self actualization needs yaitu dorongan untuk menjadi
seseorang sesuai kecakapanya, meliputi pertumbuhan, pancapaian potensi dan
pemenuhan diri sendiri.
2. Teori
motivasi Adelfer (ERG). Teori A. Maslow tidak didukung dengan bukti-bukti
empiris hingga Clayton Alderfer di olah kembali menjadi teori ERG (Existence,
Relatedness dan Growth). Menurut aldenfer ada tiga kebutuhan pokok yaitu
kebutuhan Exitence (sama dengan fisiologis dan rasa aman dari maslow),
kebutuhan relatedness (sama dengan kebutuhan sosial dan status dari maslow) dan
kebutuhan Growth (sama dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi dari
maslow). Teori ERG tidak menganggap kebutuhan sebagai sebuah hierarki yang
kaku, dimana seseorang harus memenuhi kebutuhan pada tingkat rendah dahulu
sebelum naik ketingkat selanjutnya.
3. Teori
dua faktor (teori Kesehatan motivator). Teori Dua Faktor dari Frederick
Herzberg didasarkan pada hasil wawancara dengan 203 insinyur dan akuntan.
Wawancara ini berusaha untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan
dan ketidakpuasan. Dari hasil wawancara di temukan ada faktor-faktor yang
terpisah dan berbeda yang berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan kerja.
Faktor-faktor
kepuasan kerja berkaitan dengan prestasi, pengakuan, karakteristik pekerjaan,
tanggung jawab, dan kemajuan. Faktor-faktor ini berhubungan dengan output yang
berkaitan dengan tugas yang sedang di kerjakan. Faktor-faktor ini disebut
sebagai motivator karena berhu bungan dengan usaha yang kuat dan prestasi yang
baik. Sementara itu daktor-faktor ketidakpuasan berkaitan dengan konteks
pekerjaan dan lingkungan, meliputi kebijakan dan administrasi perusahaan,
pengawasan teknis, gaji, hubungan antar pribadi dengan pengawas dan kondisi
kerja. Faktor-faktor ini disebut sebagai faktor hygiene. Menurut Herzberg,
seseorang individu tidak akan mengalami ketidakpuasan kerja saat dia tidak
memiliki faktor hygiene.
Menurut
teori ini kepuasan bukan lawan dari ketidakpuasan. Lawan dari kepuasan adalah
tanpa kepuasan, sedangkan lawan dari ketidakpuasan adalah tanpa tidakepuasan.
4. Teori
kebutuhan Mc Clelland. Teori ini dikembangkan oleh David McClelland dab
kawan-kawanya, yang menyatakan bahwa tiga kebutuhan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan motivasi individu. Ketiga kebutuhan tersebut adalah (Robbins dan
Judge,2007) :
· Kebutuhan
pencapaian/need of achievemennt, yaitu dorongan untuk berhasil. Karakteristik
individu yang memiliki kebutuhan akan prestasi tinggi yangitu lebih menyukai
pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan tanggung jawab pribadi, umpan balik dan
resiko tingkat moderat.
· Kebutuhan
akan kekuasaan/need for power, yaitu kebutuhan untuk memiliki pengaruh, menjadi
berpengaruh dan mengendalikan individu lain.
· Kebutuhan
afiliasi/ need for affiliation, yaitu keinginan untuk menjalin hubungan antar
personal yang akrab dan ramah.
5. Teori
harapan. Teori Harapan teori harapan/expectancy theory dikembangkan oleh Viktor
Vroom, yang menjelaskan bahwa kekuatan dari kecendrungan untuk bertidak dalam
cara tertentu tergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan
tersebut akan di ikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu
terhadap individu tersebut. Secara ringkas teori harapan menjelaskan bahwa
karyawan akan termovasi untuk mengeluarkan tingkat usaha yang tinggi
ketika mereka yakin bahwa usaha tersebut akan menghasilkan prestasi yang baik.
Yang pada giliranya akan menghasilkan penghargaan-penghargaan dan penghargaan
tersebut akan memuaskan tujuan-tujuan pribadi mereka. Teori harapan fokus pada
tiga hubungan sebagai berikut :
· Hubungan
usaha-kinerja, kemungkinan yang dirasakan oleh individu yang mengeluarkan usaha
akan menghasilkan kinerja.
· Hubungan
kinerja-penghargaan, tingkat sejauh mana individu memiliki keyakinan bahwa
kinerja pada tingkat tertentu akan menghasilkan pencapaian yang di harapkan.
· Hubungan
penghargaa-tujuan-tujuan pribadi, tingkat sejauh mana penghargaan-penghargaan
organisasi memuaskan tujuan-tujuan atai kebutuhan pribadi dan daya tarik dari
penghargaan-penghargaan potensial bagi individu tersebut.
6. Teori
penentuan tujuan. Menurut teori penentuan tujuan/goal setting theory bahwa
tujuan-tujuan yang spesifik dan sulit, dengan umpan balik, akan menghasilkan
tingkat kinerja yang lebih tinggi. Artinya bahwa tujuan spesifik akan
meningkatkan kinerja, tujuan yang sulit, ketika di terima, akan menghasilkan
kinerja yang lebih tinggi dari pada tujuan yang mudah, dan umpan balik akan
menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada tanpa umpan balik.
Locke
dan rekan-rekanya kemudian merumuskan suatu model penentuan tujuan. Penentuan
tujuan memiliki empat mekanisme yang berkaitan dengan motivasi, yatitu
(kreitner dan Kinicki,2005):
· Tujuan
mengarahkan perhatian. Secara pribadi tujuan berarti memfokuskan perhatian pada
sesuatu yang relefan dan penting.
· Tujuan
mengatur usaha. Tujuan tidak hanya membauat persepsi individu menjadi lebih
selektif, tetapi juga memotivasi untuk bertindak.
· Tujuan
meningkatkan ketekunan. Ketekunan berkaitan dengan usaha yang di lakukan untuk
suatu tugas dalam jangka yang lebih panjang.
· Tujuan
mendorong strategi dan tindakan. Tujuan membantu individu untuk mengembangkan
strategi dan rencana tindakan yang akan di lakukan untuk mencapai tujuan.
7. Teori
keadilan. Menurut J. Stacy Adams ada dua komponen penting dalam transaksi
antara karyawan dengan pengusaha, yaitu masukan/input dan hasil/outcome. Berikut
ini berbagai macam masukan dan hasil pertimbangan oleh karyawan ketika mebuat
suatu perbandingan.Teori keadilan/equity theory menjelaskan bahwa karyawan akan
membandingkan antara masukan-masukan/input dan hasil/outcome pekerjaan mereka
dengan masukan-masukan hasil pekerjaan orang lain, kemudian merespon untuk
menghilangkan ketidakadilan. Ada empat perbandingan rujuan yang dapat di
gunakan oleh karyawan :
· Diri-di
dalam, pengalaman-pengalaman individu karyawan dalam posisi yang berbeda di
dalam organisasi karyawan tersebut saat ini.
· Diri-di
luar, pengalaman-pengalaman individu karyawan dalam posisi atau situasi di luar
organisasi karyawan tersebut saat ini.
· Individu
lain-di luar, individu atau kelompok individu lain di luar organisasi karyawan
tersebut.
8. Teori
X dan Y. Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia.
Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut X, dan yang kedua pada
dasarnya positif disebut Y (Robbins, 2007). McGregor menyimpulkan
bahwa pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa asumsi
tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan
berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Indikator
keadilan yang berpengaruh pada tingkat motivasi karyawan dalam menjalankan
tugas
1. Perasaan
seseorang/individu terhadap perlakukan organisasi kepadanya (ada tidaknya nya
perasaan diperlakukan kurang/tidak wajar, wajar atau diistimewakan)
2. Perbandingan
dengan orang lain (Ada tidaknya perasaan diskrimasi antara
perlakukan/penghargaan yang diberikan kepada seseorang dengan orang lain
3. Masukan
(meliputi; ketrampilan, keahlian, kemampuan dan pengalaman) (ada tidaknya
perasaan seseorang atas pengakuan organisasi terhadap elemen-elemen yang
dimilikinya tersebut dibanding dengan yang dimiliki oleh orang lain)
4. Hasil
(Ada tidaknya perasaan seseorang terhadap prestasi kerja secara wajar yang
berakibat pada diperolehnya pengakuan/penghargaan, reward maupun tunjangan yang
memuaskan)
Motivasi
dan Kinerja
Jenius
adalah 10% inspirasi dan 90% keringat (Einstein). Pernyataan ini mengandung
arti pentingnya kerja keras untuk mencapai sukses. Faktanya, ada individu atau
seseorang yang berkemampuan lebih rendah bisa mengalahkan rekan-rekannya yang
berbakat dan berkemampuan lebih. Karena itu, kinerja individu dalam bekerja
tidak hanya tergantung pada kemampuannya saja tetapi juga pada motivasinya
untuk bekerja keras.
Motivasi
dapat dikatakan sebagai “Keinginan untuk melakukan sesuatu karena adanya
dorongan dan tekanan akibat dari kebutuhan yang tidak terpuaskan”. Proses
motivasi berawal dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga
menciptakan ketegangan yang menimbulkan dorongan-dorongan dalam diri seseorang.
Dorongan-dorongan ini menimbulkan upaya pencarian guna memenuhi atau memuaskan
kebutuhan, pada akhirnya tekanan yang dirasakan menurun. Pada saat tekanan
menurun, maka motivasi juga menurun. Karena itu, tekanan-tekanan yang
proporsional harus dilakukan secara kontinyu agar dorongan untuk bertindak
selalu hidup dalam diri seseoran.
Secara
individual, upaya motivasi bisa dilakuan melalui upaya-upaya mengontrol,
menilai lalu memotivasi diri sendiri. Namun, ada kalanya kesadaran untuk
memotivasi diri tidak muncul dalam diri seseorang, karena itu diperlukan
motivasi eksternal yang bisa berasal dari atasan, keluarga, rekan sejawat, guru
dan lainnya. Teori motivasi dipengaruhi oleh budaya dimana seseorang bertempat
tinggal dan berinteraksi. Karena itu, dalam sebuah organisasi atau perusahaan
perlukan adanya penciptaan budaya kerja yang bersifat
universal,
bisa diterima dan dijalankan oleh anggota organisasi atau karyawan. Ada kalanya
beberapa organisasi atau perusahaan menciptakan budaya kerja yang benar-benar
baru, dan ada pula yang mengadopsi budaya yang sudah ada dalam masyarakat yang
di sesuaikan dengan tujuan dan kebijakan organisasi atau perusahaan.
Daftar
Pustaka
Anggun. (2012). Motivasi dalam Organisasi. Tersedia : https://goenable.wordpress.com/2012/01/06/motivasi-dalam-organisasi/
Kadji, Yulianto. 2012. Teori Motivasi. Grorontalo :
Universitas Negeri Gorontalo.
Nurdin, Bahar, I., 2018. Faktor-Faktor Motivasi Kerja
Pada Karyawan Lembaga Huda Group Di Kecamatan Tamansar Kabupaten
Bogor. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.I, No.1, Januari 2018. Bogor
: STAI Al Hidayah
http://www.anakidul.co.cc/2010/04/teori-motivasi.html
http://repository.unika.ac.id/11107/3/11.30.0028%20Rafika%20Widya%20Nugrahaeni%20BAB%20II.pdf
36_Sahlevi
ReplyDeleteMenurut saya artikel dan Mind Map ini dapat memberikan pemahaman informasi yang sangat baik dengan pencarian kata kunci yang dapat ditemukan. Nilai yang saya berikan dari pengamatan saya adalah "85". Terima kasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete41_Muhammad
ReplyDeleteTeknik Penulisan : batang tubuh artikel belum lengkap, hannya ada judul dan daftar pustaka saja
Review Konten Artikel : menurut saya artikel yang dibuat sudah cukup jelas dan lengkap
Nilai : 80
34_Oky
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat sudah bagus dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. penulisan artikel juga rapi dan tersusun dengan baik. sumber penulisan juga jelas dan mind map dibuat dengan baik.
Nilai : 84
28_Bagas
ReplyDeleteMenurut saya penulisan artiket ini sudah cukup baik dan juga sudah rapih, hanya saja pada bagian mind map tulisan tidak keliatan
nilai : 83
29_Dymas
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sudah cukup bagus Penjelasan yang di berikan sudah cukup lengkap dari penulisan maupun mind map.
Nilai: 80
32_Caesar
ReplyDeleteTeknik Penulisan : secara keseluruhan dapat dibilang rapih dan menarik untuk dibaca , untuk abstrak dan pendahuluan mungkin lebik baik ditambahkan agar secara keutuhan sempurna
Riview : Untuk poin-poin yang diberikan sudah sangat baik dan urutan dalam penulisannya juga rapih. Pada bagian mind map juga sangat menarik karena mind map ini terlihat mudah untuk dipahami untuk penjelasannya
Nilai : 80
18_Andi
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat ini sudah baik dan materi yang disajikanpun sudah cukup lengkap serta untuk bagian mind map juga sudah baik serta menarik perhatian
Nilai: 84
49_May
ReplyDeleteTeknik Penulisan: untuk secara keseluruhan sudah rapih dan menarik untuk dibaca.
Riview: Untuk poin-poin yang ada sangat baik dan urutan dalam penulisannya juga sudah bagus, dan untuk bagian mind map juga sudah sangat menarik dan mudah untuk dipahami
Nilai: 85
45_Shabilla
ReplyDeleteTeknik penulisan: artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami.
Review: artikel dibuat dengan rapih menampilkan poin-poin dari maksud penulis dengan baik, serta mindmap juga dibuat dengan sangat ringkas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Nilai: 80
19_Gimawati
ReplyDeletePenulisan : Penulisan lengkap, mindmap menarik, daftar pustaka ok
Rewiew materi : Fikri menuliskan faktor motivasi dalam organisasi, salah satu faktor motivasi dalam organisasi adalah achievement motivation artinya seseorang terdorong untuk melakukan kegiatan untuk meraih golas
Nilai : 85
44_Wida
ReplyDeletePenulisan : Penulisan rtikel secara keseluruhan sudah sangat bagus, mind map sudah menarik sehingga menarik untuk dibaca.
Review : Pada artikel ini, Fikri menulis tentang faktor motivasi dalam organisasi, salah satu faktor pendorong motivasi dalam organisasi yaitu Achievement Motivation yang dapat diartikan Jika seseorang memiliki suatu dorongan untuk melakukan suatu kegiatan
untuk mwngejar dan mencapai tujuan yang menantang (goals).
Nilai : 86
26_Firsta
ReplyDeleteTeknik penulisan: artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami.
Review: artikel dibuat dengan rapih menampilkan poin-poin dari maksud penulis dengan baik, serta mindmap juga dibuat dengan sangat ringkas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Nilai: 83