Andi Muhamad Iskandar (andimuhamadiskandar@gmail.com)
PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup
sendiri dan manusia diciptakan untuk menjadi seorang pemimpin didunia. Didalam
kehidupan nyata, manusia harus selalu berinteraksi dan beradaptasi dengan
sesama maupun dengan lingkungan.Karena manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat hidup sendiri sehingga manusia harus hidup berkelompok, baik dalam
kelompok besar maupun dalam kelompok kecil. Hal itu ditujukan agar manusia
dapat bersosisalisasi dengan sesamanya manupun lingkungannya. Oleh sebab itu
diantara para anggota kelompok tentulah membutuhkan seseorang yang bisa memimpin kelompok itu, sebab jika
tidak ada pemimpin maka akan terpecah belah lah kelompok tersebut. Untuk
mengelolanya, diperlukan pemimpin yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik
serta dapat menjadi panutan untuk anggota kelompoknya.
Kepemimpinan diartikan sebagai sebuah kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang untuk menggerakan orang-orang yang ada di dalam organisasi agar
mereka dengan sukarela mau diarahkan maupun dikendalikan guna mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan sebelumnya. Pemimpin dalam sebuah organisasi memiliki peranan
penting dalam mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya. Tanpa adanya orang
yang mengatur dan mengarahkan suatu organisasi niscaya organisasi tersebut
dapat mencapai tujuannya sesuai dengan visi dan misinya.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam
diri seseorang untuk memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja,
dimana tujuannya adalah untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi
kepercayaan sebagai ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/
perusahaan. Dengan begitu, maka seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk
memandu dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang.
Secara umum, seorang pemimpin (leader) memiliki aura karismatik
di dalam dirinya, memiliki visi misi yang jelas, mampu mengendalikan apa yang
dipimpin, dan tentunya pandai dalam berkomunikasi. Namun, pemimpin yang paling
efektif adalah pemimpin yang mampu menyesuaikan gaya memimpin dan beradaptasi
dengan berbagai situasi.
PENGERTIAN KEPEMIMPINAN MENURUT PARA AHLI
Wahjosumidjo
Menurut Wahjosumidjo, pengertian kepemimpinan adalah
kemampuan yang ada pada diri seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu,
seperti:
- Kepribadian (personality)
- Kemampuan (ability)
- Kesanggupan (capability)
Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang
tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut,
serta interaksi antara pemimpin, pengikut dan situasi.
Sutarto Wijono
Menurut Sutarto, arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas
penataan berupa kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain
dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
S. P. Siagian
Menurut S. P. Siagian, pengertian kepemimpinan adalah
kemampuan dan keterampilan seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam
suatu organisasi untuk mempengaruhi perilaku orang lain, khususnya bawahannya
agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga dapat memberikan sumbangan
nyata dalam pencapaian tujuan organisasi.
Imam Moejiono
Menurut Imam Moedjiono, pengertian kepemimpinan adalah
kemampuan dalam memberikan pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki
beberapa kualitas tertentu yang membuatnya berbeda dengan pengikutnya.
George R. Terry
Menurut George R. Terry, pengertian leadership adalah
kegiatan mempengaruhi orang lain untuk diarahkan mewujudkan tujuan organisasi.
James A.F. Stoner
Menurut Stoner, pengertian leadership adalah sebuah proses
mengarahkan dan usaha dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota
kelompok atau organisasi.
TUJUAN KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Dalam lingkup organisasi kepemimpinan memeiliki beberapa
tujuan, beberapa tujuan dari kepemimpinana tersebut antara lain adalah:
1. Sarana untuk Mencapai Tujuan
Kepemimpinan adalah sarana penting untuk mencapai tujuan.
Dengan memperhatikan apakah tujuan tercapai atau tidak dan bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut, maka kita bisa mengetahui jiwa kepemimpinan dari
seseorang.
2. Memotivasi Orang Lain
Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang
lain menjadi termotivasi, mempertahankan serta meningkatkan motivasi di dalam
diri mereka. Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa
memotivasi pengikut/ bawahan untuk mencapai tujuang yang diinginkan.
FUNGSI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Pemimpin memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah
organisasi, baik untuk keberadaan dan juga kemajuan organisasi tersebut.
Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:
- Fungsi administratif; yang dimaksud dengan fungsi
administratif adalah pengadaan formula kebijakan administrasi di dalam suatu
organisasi dan menyediakan segala fasilitasnya.
- Fungsi sebagai top manajemen; Fungsi sebagai Top
Manajemen adalah fungsi pemimpin dalam proses aktivitas pembuatan Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Commanding, dan Controlling.
Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi
Dalam bukunya “Kepemimpinan yang Efektif”, Hadari Nawawi
menyebutkan beberapa fungsi kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa
(isi perintah), bagaimana (cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan), dan
di mana (tempat mengerjakan) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif.
Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin hanyalah untuk melaksanakan
perintah pemimpin.
2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara
berkomunikasi dua arah dalam upaya menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan
pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan
keptusan maupun dalam melaksanakannya.
4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain,
misalnya membuat dan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk
kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang
untuk bertanggung jawab.
5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi,
dan pengawasan, terhadapa kegiatan para anggotanya.
TEORI KEPEMIMPINAN
Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran
perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat kepemimpinan tidak
seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan
pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan
kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain:
- Kecerdasan: Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai
kecerdasan yang tinggi di atas kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan
mempunyai kesempatan berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada
umumnya memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pengikutnya.
- Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial: Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan
lingkungan internal maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai
emosi yang matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan
goyah dalam mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.
- Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi: Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki
motivasi diri yang tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat
ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
- Sikap Hubungan Kemanusiaan: Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan
sehingga para pengikutnya mampu berpihak kepadanya.
Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang
mendasarkan teori ini memiliki kecendrungan kearah 2 hal.
- Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu
kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan.
Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan
kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan.
- Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan
seorang pemimpin yang memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat
dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana
pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik
adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada
bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan
kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi
perilaku orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang
tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang
baik dan harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat
kedewasaan bawahan.
Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada
pertukaran yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya.
GAYA KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Setiap pemimpin organisasi memiliki gaya kepemimpinan yang
unik dan berbeda satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa gaya
kepemimpinan yang ada dalam organisasi:
1. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan birokrasi dilakukan dengan cara mengatur
berbagai hal secara sistematis. Gaya kepemimpinan ini pada umumnya dapat
ditemukan pada kantor/ instansi pemerintahan dan perusahaan besar yang telah
mempunyai budaya organisasi yang kuat sejak lama.
2. Kepemimpinan Otokratis
Gaya kepemimpinan otokratis menempatkan seorang pemimpin yang
dominan dalam berbagai keputusan dan tindakan. Dengan kata lain, pemimpin
memiliki kekuasan mutlak dan nyaris tidak ada celah bagi bawahan untuk
memberikan masukan.Gaya kepemimpinan seperti ini dapat ditemukan pada organisasi
kemiliteran dimana kekuasaan pemimpin sangat mutlak. Selain itu, terdapat
batasan yang tegas antara atasan dengan bawahan.
3. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memungkinkan para bawahan untuk
mendapat kebebasan dari para pemimpin. Dengan kata lain, bawahan memiliki ruang
untuk mengambil keputusan atau melakukan sesuatu sesuai dengan yang mereka
yakini.Meskipun demikian, gaya kepemimpinan ini umumnya hanya
diterapkan jika bawahan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik dalam
membuat sebuah keputusan.
4. Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif memberikan kesempatan bagi
para bawahan untuk ikut berpartisipasi lebih banyak dalam membuat sebuah
keputusan. Artinya, pendapat para bawahan akan menjadi bahan pertimbangan bila
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Selain itu, dalam gaya kepemimpinan ini biasanya terjalin
hubungan yang baik antara atasan dan bawahan karena tidak ada suasana otoriter.
Biasanya gaya kepemimpinan seperti ini dapat ditemukan pada perusahaan startup
atau organisasi nirlaba.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Atep A. 2021. Modul Perkuliahan Organisasi dan
Manajemen Industri: Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta. Universitas Mercu
Buana.
Prawiro, M. 2020. Pengertian
Kepemimpinan: Tujuan, Fungsi, dan Gaya Kepemimpinan. https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-kepemimpinan.html
(Diakses pada 15 Juni 2021)
Dosenpendidikan. 2021. Pengertian
Kepemimpinan. https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-kepemimpinan/
(Diakses pada 15 Juni 2021)
Suherman, Usep Deden. (2019). Pentingnya Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jurnal
Ilmu Akuntansi dan Bisnis Syariah, 1(2), 259.