I.
PENDAHULUAN
Dalam sistem Manajemen Rekrutman Sumber Daya Manusia
hubungan antara proses seleksi dengan kinerja karyawan sangat erat kaitannya.
Hal ini dikarenakan kinerja dipengaruhi oleh tingkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dimana kemampuan dan pengetahuan dari karyawan bisa diketahui perusahaaan saat proses seleksi berlangsung. Menurut Sunarto (2005 : 139) “seleksi adalah proses untuk mendapatkan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat pada saat yang tepat yang nantinya berpengaruh terhadap kinerja yang memuaskan”. Sehingga pada proses inilah perusahaan melakukan pendekatan untuk lebih memahami kemampuan calon karyawannya.
Hal ini dikarenakan kinerja dipengaruhi oleh tingkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dimana kemampuan dan pengetahuan dari karyawan bisa diketahui perusahaaan saat proses seleksi berlangsung. Menurut Sunarto (2005 : 139) “seleksi adalah proses untuk mendapatkan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat pada saat yang tepat yang nantinya berpengaruh terhadap kinerja yang memuaskan”. Sehingga pada proses inilah perusahaan melakukan pendekatan untuk lebih memahami kemampuan calon karyawannya.
Tujuan dri proses seleksi kurang lebih sama dengan
tujuan dari proses Rekrutmen, karena seperti halnya kepompong yang menjadi
kupu-kupu, pada dasarnya seleksi merupkanan integrasi dari proses rekrutmen. Proses
seleksi dimulai dari penerimaan lamaran dan berakhir dengan keputusan terhadap
lamaran tersebut. Dalam setiap proses yang dilalui oleh karyawan akan dinilai
bagaimana kemampuan yang dimiliki oleh karyawan apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan melalui ujian-ujian yang dilalui. Menurut Atep Afia (2014
: 3) “Proses seleksi di perusahaan pada umumnya terdiri dari beberapa langkah
yaitu:
1. Seleksi Awal
2. Tes Pekerjaan
3. Seleksi
Wawancara
4. Verifikasi
Referensi
5. Evaluasi
Medis
6. Wawancara
Dengan Supervisor
7. Realisasi
Pratinjau Pekerjaan
8. Pengambilan Keputusan
“
Hasil dari proses seleksi berupa SDM piilihan yang
berkualitas tentunya akan berpengaruh terhadap keberlanjutian perusahaan.
Dengan proses seleksi yang baik dan pengambilan keputusan yang tepat, maka
diharapkan kinerja SDM yang terpilih dapat menambah produktifitas perusahaan. Kinerja
merupakan hasil dari kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
telah dipercayakan. Kinerja yang baik dari karyawan akan sangat menentukan
keberhasilan perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja karyawan bisa dinilai
dari kualitas hasil kerja, pengetahuan tentang pekerjaan, kerjasama dalam tim,
dan inisiatifnya dalam pekerjaan.
II.
PERMASALAHAN
Setiap organisasi pada dasarnya memiliki kebijakan yang berbeda-beda
terhadap sumber daya manusia yang dimilikinya guna mencapai produktivitas kerja
karyawan dan perusahaan. Dalam pencapaian yang mempengaruhinya terdapat banyak
faktor antara lain motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, dan tingkat stres
kerja karyawan. Keempat yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut
diharapkan mampu memberikan jalan bagi karyawan guna mencapai produktivitas
kerja yang lebih baik lagi.
Permasalahan yang sering terjadi di perusahaan biasanya timbul setelah
calon karyawan tersebut dilantik, di perusahaan XXX tempat saya magang yang
bergerak dibidang jasa transportasi dan konstruksi, telah dirangkum beberapa
permasalahan SDM diantaranya sbb :
1. Tidak
jujur dan memiliki integritas yang rendah dalam berkerja, berorientasi KKN
2. Sulit
diarahkan untuk berkembang
3. Mementingkan
kepentingan pribadi dan seringkali tidak memperdulikan kebutuhan Custommer atau
stakeholder
4. Demotivasi
kerja
5. Jumlah
karyawan yang resign cukup banyak setiap bulan dan berfruktuatif untuk terus
meningkat
Hal
ini tentunya berdampak pada tidak tercapainya target produktifitas perusahaan. Efek
yang terasa yakni pada periode kedua tahun 2015 produktifitas perusahaan
menurun drastis dikarenakan terlalu besarnya hutang untuk biaya operational
dibandingkan dengan pemasukan. Padahal secara sistem Manajemen SDM di
perusahaan tersebut sudah cukup baik menurut saya, dari segi struktur
organisasi, sistem-sistem manajemen aturan dan kegiatan pengembangan SDM
seperti pelatihan juga rutin diadakan. Akan tetapi tetap saja SDM yang
didapatkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan yang terangkum dalam
budaya kerja perusahaan.
III.
PEMBAHASAN
DAN SOLUSI
Dalam hal ini menurut
saya akan sulit untuk mengubah kondisi SDM yang sudah ada, dikarenakan akan membutuhkan
biaya yang besar untuk memperbaiki motivasi kerja karyawan agar menjadi sesuai
dengan budaya kerja perusahaan. Langkah yang paling tepat yakni memperbaiki
sistem seleksi karyawan baru di perusahaan tersebut, dengan mengutamakan dan menanamkan
nilai Budaya Perusahaan selama berlangsungnya proses seleksi dan rekrutmen. Peluang
besar yang dapat dilakukan yakni menyisipkan pembekalan dengan asas nilai
budaya perusahaan terhadap calon karyawan baru selama masa Job Training. Selain
itu juga fungsi Manajemen SDM di perusahaan tersebut harus di kaji kembali
untuk dilakukan upskilling terkait optimalisasi penggunaan tools rekrutmen.
Sejauh ini yang saya
ketahui, pada tahapan Job Training di perusahaan tersebut, calon karyawan baru
langsung diterjunkan ke lokasi kerja begitu saja, tanpa adanya pembekalan
terlebih dahulu. Konsep selama ini yakni calon karyawan dituntut untuk dapat
belajar sambil bekerja, sehingga calon karyawan juga dituntut secara inisiatif untuk
dapat beradaptasi dengan pekerja yang ada guna mempelajari proses kerja di
perusahaan tersebut, sehingga hal ini berimbas pada regenerasi SDM yang demotivasi
justru semakin bertambah.
Solusi menurut saya
seharusnya selama masa Job Training tersebut dibagi lagi ke dalam beberapa Sub
kegiatan, yakni Bina Mental guna menjaga dan membentuk mental calon karyawan
untuk berani dalam menghadapi tantangan serta mengajarkan untuk disiplin.
kemudian kegiatan classroom yang berisikan pembekalan / coaching mengenai proses
bisnis perusahaan, target pencapaian perusahaan, modal-modal yang dibutuhkan untuk
mencapai hal tersebut, dimana pada saat sesi kegiatan classroom ini juga terus
ditanamkan nilai-nilai budaya kerja perusahaan. Setelah itu barulah dilakukan
kegiatan terjun ke lokasi kerja dengan catatan bahwa calon karyawan wajib melakukan
analisa permasalahan di tempat dia magang seta memberikan solusi permaslahannya
yang kemudian dirangkum ke dalam bentuk makalah. Makalah tersebut nantinya akan
di sidangkan sama halnya seperti skripsi maupun tugas akhir. Pada saat masa Job
Training berlangsung tetap dilakukan ujian dan penilaian dengan menerapkan
batas nilai minimum kelulusan. Apabila nilai ujian calon karyawan tersebut
dibawah batas nilai minimum, maka calon karyawan tersebut dianggap gugur.
Keuntungan yang didapat
dengan penerapan hal tersebut yakni karyawan yang dilantik nantinya terjamin
kualitasnya. Akan tetapu konsekwensi yang didapat yakni akan mempengaruhi target
jumlah kebutuhan SDM perusahaan.
IV.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Proses
seleksi merupakan integrasi dari sistem Manajemen Rekrutmen SDM, yang bertujuan
untuk mendapatkan SDM yang berkualitas. Hasil proses seleksi mempengaruhi
kinerja SDM.
Perusahaan XXX tempat saya magang merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportir dan konstruksi. Sistem Manajemen
di perusahaan tersebut menurut saya sudah cukup baik perusahaan mempunyai visi
yang luhur dan budaya kerja yang baik, akan tetapi tidak didukung oleh kinerja
dan motivasi kerja dari SDM nya. Beberapa upaya terus dilakukan untuk
meningkatkan kinerja serta motivasi kerja dari karyawan, seperti kursus dan
pelatihan. Akan tetapi sejauh ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini
tentunya berdampak pada tidak tercapainya target produktifitas perusahaan. Efek
yang terasa di perusahaan tersebut yakni pada periode kedua tahun 2015 produktifitas
perusahaan menurun drastis dikarenakan terlalu besarnya hutang untuk biaya
operational dibandingkan dengan pemasukan.
Analisa permasalahan yang saya lakukan yakni selama
ini budaya kerja perusahaan hanya diterapkan oleh tingkat manajemen perusahaan
tersebut. Sementara karyawannya tidak memahami benar budaya kerja di perusahaan
tersebut, sehingga dalam penerapannya menjadi tidak optimal. Untuk itu dapat
disimpulkan bahwa proses seleksi di perusahaan tersebut kurang efektif, karena dengan
hasil dari proses seleksi dan budaya kerja yang ada, kinerja SDM di perusahaan tersebut
menurun.
Solusi yang dapat saya tawarkan dalam hal ini ialah
dengan penggabungan antara ideologi nilai budaya perusahaan dengan proses
seleksi. Proses kegiatan yang paling memungkinkan yakni pada sesi kegiatan Job
Training yang harus dipecah kembali menjadi beberapa sub-kegiatan diantaranya
Bina Mental, Classroom, Magang di lokasi kerja, dan Penulisan makalah pemecahan
masalah / improvement.
V.
REFERENSI
Afia,
Atep. 2014. Modul Perkuliahan Perancangan dan Perilakuk Organisasi (Manajemen
Sumberdaya Manusia) Seleksi. Mercubuana : Jakarta
Siagian,
Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara: Jakarta
Sunarto. 2005. Seleksi
Karyawan. Amus Yogyakarta: Yogyakarta
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.