BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kinerja karyawan adalah salah satu kunci
yang penting bagi organisasi ataupun perusahaan sebab setiap perusahaan tidak
dapat mengalami peningkatan hanya dari upaya satu atau dua orang saja,
melainkan dari keseluruhan upaya anggota perusahaan. Organisasi yang dapat
menghasilkan kinerja yang baik tentu tidak terlepas dari hasil kinerja yang
dicapai oleh anggotaanggotanya. Untuk itu organisasi harus dapat mengkoordinir
setiap anggotanya dalam pencapaian kinerja yang optimal.
Kinerja menjadi bagian penting dalam
kehidupan organisasi. Menurut Prabu Mengkunegara (2000) kinerja adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Qaisar Abbas dan Sara Yaqoob (2009)
kinerja karyawan dapat ditingkatkan melalui faktorfaktor pengembangan
kepemimpinan yakni, harus dapat menerapkan faktor-faktor pengembangan
kepemimpinan diatas dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan sekaligus
mengarahkan kinerja karyawan sesuai sasaran strategis perusahaan atau
organisasi.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana proses
pelatihan yang baik.
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui
pelatihan secara keseluruhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Mathis
(2002: 5) mengemukakan bahwa “Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang
mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Oleh
karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan
dapat dipandang secara sempit dan luas “.
Oemar
Humalik (2001:10) “Pelatihan merupakan suatu fungsi Manajemen yang perlu
dilaksanakan terus-menerus dalam rangka pembinaan ketenagaan dalam organisasi.
Secara spesifik, proses latihan itu merupakan tindakan (upaya) yang dilaksanakan
secara berkesinambungan, bertahap dan terpadu. Tiap proses pelatihan harus
terarah untuk mencapai tujuan tertentu terkait dengan upaya pencapaian tujuan
organisasi” (1).
Pelatihan,
secara singkat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja
di masa mendatang. Hal-hal berikut ini penting untuk mengetahui konsep
pelatihan lebih lanjut, yaitu:
1. Pelatihan
adalah proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai
tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai
untuk melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini
dan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar
berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya.
2. Program
pelatihan formal adalah usaha pemberian kerja untuk memberikan kesempatan
kepada pegawai untuk menperoleh pekerjaan atau bidang tugas yang sesuai dengan
kemampuan, sikap, dan pengetahuannya.
3. Pelatihan
adalah salah satu bentuk edukasi dengan prinsif-prinsif pembelajaran. Langkah-langkah
berikut dapat diterapkan dalam pelatihan
Deskripsi
diatas dapat mendukung pandangan mangkunegara (2009;111) tentang tiga prinsip
dasar dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yakni;
a. Relevansi,
b. Efektifitas
dan efisien
c. Kesinambungan
(2).
Tujuan Pelatihan. Gomes (2001) dalam Musafir (2009)
mengemukakan bahwa pelatihan yang efektif dapat meningkatkan kinerja,
memperbaiki moral, dan meningkatkan suatu potensi perusahaan. Menurut
Mangkunegara (2003),tujuan pelatihan antara lain:
(a)
meningkatkan penghayatan jiwa dan ideology,
(b)
meningkatkan produktifitas kerja,
(c)
meningkatkan kualitas kerja,
(d)
meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia,
(e) meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu
berprestasi secara maksimal,
(f) meningkatkan kesehatan dan keselamatan
kerja,
(g)
menghindarkan keusangan (obsolescence), dan
(h)
meningkatkan perkembangan pribadi pegawai.
Mangkunegara
(2003) menerangkan beberapa komponen-komponen yang ada pada pelatihan yaitu:
(a) peserta pelatihan, (b) tujuan dan sasaran, (c) para pelatih (trainers), (d)
materi pelatihan, dan (e) metode pelatihan. Suwatno dan Priansia (2011),
memberi pendapat bahwa beberapa komponen dalam proses pelatihan antara lain:
(a) analisis kebutuhan pelatihan, (b) sasaran pelatihan, (c) kurikulum
pelatihan, (d) peserta pelatihan, (e) pelatih, (e) pelaksanaan, dan (f)
evaluasi pelatihan.
Kinerja. Pengertian kinerja pegawai adalah hasil
yang diperoleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit
oriented dan non profit oriented yang dihasilkan selama satu periode
waktu(Fahmi, 2011:2). Selanjutnya Siagian (2007:305) mengemukakan bahwa kinerja
pegawai dapat diartikan sebagai nilai kekaryaan dari seorang pegawai tentang
bagaimana hal yang bersangkutan dengan pekerjaannya, seperti kemampuan,
kekurangan, keletihan, dan potensi yang dimilikinya yang pada gilirannya
bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan karir yang
bersangkutan (3).
Indikator Kinerja. Nawawi (2008) mengatakan ada
beberapa bidang atau aspek pekerjaan yang dapat dinilai seperti: kemampuan
menghubungkan keputusan dengan pekerjaan, menerima perubahan, pelaksanaan
perintah, kehadiran, tanggung jawab, sikap, mematuhi peraturan, kerjasama,
pemahaman kondisi pembiayaan, kelebihan yang diandalkan, efektif tanpa stress,
inisiatif, pengetahuan mengenai pekerjaan, kepemimpinan, penggunaan dan
pemeliharaan peralatan, perencanaan dan pengorganisasian kerja, kualitas
pekerjaan, kuantitas pekerjaan, pelaksanaan keamanan kerja, dan nilai
keseluruhan dari supervisor.
Menurut Wibisono (2011), penilaian kinerja bisa
diukur dengan umpan balik 360 derajat, hal ini dilakukan untuk membuka
kesempatan bagi semua pegawai untuk memberikan umpan balik (feed back) kepada
sesama anggota perusahaan lainnya, sehingga dapat diidentifikasi kinerja
individu, departemen, atau proses dalam perusahaan yang perlu ditingkatkan.
Wirawan (2009) menjelaskan indikator- indikator kinerja terdiri dari kuantitas
kerja, kualitas hasil kerja, efisiensi dalam melaksanakan tugas, disiplin
kerja, inisiatif, ketelitian, kepemimpinan, kejujuran, dan kreatifitas (4).
BAB
III
KESIMPULAN
Pelatihan,
pengembangan, dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Pelatihan dan pengembangan dapat memperkuat tingkat
komitmen para karyawan pada organisasi dan meningkatkan persepsi mereka bahwa
organisasi merupakan tempat yang baik untuk bekerja.Para ahli mengakui bahwa
pelatihan dan pengembangan dapat menguntungkan masyarakat dengan memungkinkan
individu menjadi anggota organisasi yang produktif dan mendukung.Pelatihan
diberikan atas dasar kebutuhan untuk mempelajari definisi keahlian dan juga
untuk melengkapi para karyawan dengan keahlian spesifik pekerjaan di kemudian
hari.
A.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Ria Anggelina dan Oey
Hannes Widjaya 2015 SISTEM DAN PROSEDUR PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP
KINERJA KARYAWAN BCA http://download.portalgaruda.org/article.php?article=437250&val=7987&title=SISTEM%20DAN%20PROSEDUR%20PELATIHAN%20DAN%20PENGEMBANGAN%20TERHADAP%20KINERJA%20KARYAWAN%20BCA
2. Cancio
da Costa Sina, Tjahjanulin Domai, Hermawan 2015 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
APARATUR MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
PUBLIK http://download.portalgaruda.org/article.php?article=379245&val=7753&title=PENGEMBANGAN%20SUMBER%20DAYA%20APARATUR%20MELALUI%20PENDIDIKAN%20DAN%20PELATIHAN%20DALAM%20MENINGKATKAN%20KUALITAS%20PELAYANAN%20PUBLIK
3. Dono
Wirotomo dan Popy Novita Pasaribu 2015 PENGARUH KOMPETENSI, PENGEMBANGAN KARIR,
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TERHADAP KNERJA PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL
PERIMBANGAN KEUANGAN http://download.portalgaruda.org/article.php?article=427892&val=7212&title=PENGARUH%20KOMPETENSI,%20PENGEMBANGAN%20KARIR,%20PENDIDIKAN%20DAN%20PELATIHAN%20(DIKLAT)%20TERHADAP%20KNERJA%20PEGAWAI%20DIREKTORAT%20JENDERAL%20PERIMBANGAN%20KEUANGAN
4. Angrian
Permana 2013 ANALISIS PENGARUH PELATIHAN, PENGEMBANGAN, DAN KOMPENSASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN BANK MEGA KCP SERANG http://download.portalgaruda.org/article.php?article=379598&val=8408&title=ANALISIS%20PENGARUH%20PELATIHAN,%20PENGEMBANGAN,%20DAN%20KOMPENSASI%20TERHADAP%20KINERJA%20KARYAWAN%20BANK%20MEGA%20KCP%20SERANG
@A09-ROMARIA
ReplyDeleteKomentar :
Artikel ini sudah cukub bagus dan menarik, baik dari segi isi, mind maping dan tulisan. jurnal yang digunakan juga sudah banyak sebagai referensi.
Saran :
Perlu diperhatikan kembali hubungan antara perumusah masalah dalam artikel dengan pembahasan artikel. Sehingga dari perumusah masalah ditemukan jawaban atau solusi dalam pembahasan.
Good luck!
@A12-TALITHA
ReplyDeleteKomentar : Artikel di atas sudah cukup bagus serta mind map nya namun perlu diperhatikan pada bab Kesimpulan dimana tercantum pengaruh pelatihan, pengembangan dan kompensasi karena tidak dijelaskan pengaruh kompensasinya terhadap kinerja karyawan.