A. PENDAHULUAN
Pelatihan
dan pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan,
organisasi, lembaga, atau bahkan dalam instansi pendidikan. Dalam perusahaan,
ada banyak sekali aset yang harus dipelihara dan diremajakan kualitas serta
performanya. Salah satu aset penting yang harus selalu dipelihara secara
berkala oleh perusahaan adalah aset sumber daya manusia.
Sumber daya
manusia merupakan aset perusahaan berupa semua karyawan yang bekerja dan
bernaung dibawah organisasi perusahaan tersebut. Sebagian besar perusahaan
biasanya hanya mementingkan pemeliharaan aset sumber daya manusia ini dengan
reward and punishment.
Singkatnya,
ada hukuman atau sanksi bagi karyawan yang melanggar peraturan serta karyawan akan
diberikan gaji, tunjangan, atau bonus sesuai dengan hasil kerja, jabatan,
tanggung jawab, serta prestasinya. Memelihara sumber daya manusia dengan cara
reward and punishment memang penting namun ada satu hal yang juga tidak boleh
dilupakan yaitu Training SDM.
Training atau pelatihan sumber daya
manusia sangat penting untuk semua jenis perusahaan. Pada dasarnya manusia
adalah makhluk yang cepat bosan dan mereka selalu membutuhkan tantangan dan hal
– hal yang baru sepanjang hidupnya.
Training
atau pelatihan sumber daya manusia akan memungkinkan karyawan untuk
mengembangkan kompetensi kerjanya, mengetahui keahlian baru, mempelajari
inovasi – inovasi baru yang berhubungan dengan pekerjaannya, meningkatkan
kedisiplinan, meningkatkan produktifitas, dan meningkatkan etos kerja. Dengan
demikian Training SDM bisa menjadi sarana bagi karyawan untuk mendapatkan ilmu
baru serta bermanfaat bagi perusahaan untuk meningkatkan produktifitas dan etos
kerja karyawan.
B. TUJUAN PELATIHAN
Tujuan umum pelatihan sebagai berikut
: (1) untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan lebih cepat dan lebih efektif, (2) untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
secara rasional, dan (3) untuk mengembangkan sikap, sehingga
menimbulkan kemauan kerjasama dengan teman-teman pegawai dan dengan manajemen
(pimpinan).(4) Melalui pelatihan, pelatih (trainer) memastikan bahwa setiap
individu dapat secara efektif menggunakan teknologi-teknologi baru.
C.
MACAM – MACAM TRAINNING
Training SDM sendiri dibagi menjadi beberapa jenis.
Setidaknya ada lima jenis pelatihan atau training yang biasa diselenggarakan,
diantaranya adalah:
1. Skill Training
Skill
training atau yang dikenal juga dengan pelatihan keahlian adalah jenis training
yang diadakan dengan tujuan agar peserta mampu menguasai sebuah skill atau
keterampilan baru yang berhubungan dengan pekerjaannya. Keahlian yang diajarkan
dalam training biasanya akan diberikan kepada karyawan yang dianggap belum
menguasai atau masih kurang nilainya dalam sebuah keahlian tertentu. Contoh
skill training misalnya adalah training manajemen atau training leadership.
2. Retraining
Retraining
atau pelatihan ulang adalah Training SDM yang diberikan kepada karyawan untuk
menghadapi tuntutan kerja yang semakin berskembang. Teknologi, ilmu
pengetahuan, dan dunia yang semakin berkembang memaksa semua orang untuk terus
maju dan menyesuaikan diri tidak terkecuali karyawan perusahaan. Mereka harus
selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan jaman dan inovasi terbaru sehingga
mereka memiliki kompetensi yang tidak kalah dengan karyawan dari perusahaan –
perusahaan lain. Salah satu contoh dari retraining adalah training penggunaan
komputer hingga internet bagi karyawan yang selama ini hanya menggunakan mesin
ketik untuk membuat dokumen – dokumen perusahaan.
3. Cross Functional Training
Cross
functional training merupakan training yang dilakukan dengan meminta karyawan
untuk melakukan aktivitas pekerjaan tertentu diluar bidang pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya. Cross training sangat bermanfaat bagi semua karyawan
sehingga mereka mampu memahami cara kerja organisasi perusahaan secara lebih
luas tidak hanya berkutat pada tugas kerjanya saja. Salah satu contoh cross
functional training adalah meminta staff bagian keuangan untuk membantu tugas
staff HRD dalam menyeleksi karyawan baru.
4. Creativity Training
Training
kreatifitas merupakan sebuah Training SDM yang bertolak belakang dari anggapan
bahwa kreatifitas sebenarnya bukan bakat melainkan sebuah skill yang bisa
dipelajari. Dalam perusahaan sendiri, ada berbagai posisi dan jabatan yang
membutuhkan kreatifitas tinggi diantaranya adalah marketing, manajer, promosi,
supervisor, dan lain sebagainya. Mereka dituntut untuk bisa kreatif dalam
memimpin anak buahnya serta bisa kreatif menelurkan ide – ide baru yang segar
dan inovatif untuk kepentingan perusahaan. Training kreatifitas harus ditunjang
dengan kebebasan berpendapat dan mengeluarkan gagasan selama gagasan dan
pendapat tersebut rasional, penuh perhitungan, dan sudah dikalkulasi untung
ruginya bagi perusahaan.
5. Team Training
Dalam
sebuah perusahaan karyawan tidak hanya dituntut untuk bekerja sendiri namun
juga bekerja secara tim dalam sebuah divisi, bagian, dan bahkan dituntut untuk
bisa bekerja dalam keseluruhan tim organisasi perusahaan. Training SDM yang
satu ini ditujukan bagi sekelompok karyawan agar mereka bisa terbiasa bekerja
dalam tim, mampu menempatkan diri dalam sebuah tim, dan mampu bekerja sama
dengan anggota tim yang lain sehingga pekerjaan dan tujuan bisa diselesaikan
dengan lebih cepat dan efektif.
Sekarang
pertanyaannya adalah dari kelima jenis Training SDM yang sudah disebutkan
diatas, mana jenis training yang dibutuhkan oleh perusahaan Anda? Biasanya
sebelum memutuskan untuk menggelar atau mengadakan sebuah training, perusahaan
terlebih dahulu akan melakukan training need analysis atau analisis kebutuhan
training. Analisis kebutuhan training ini sangat penting untuk mengetahui
kebutuhan training seperti apa yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan. Dari
data – data yang terkumpul nantinya perusahaan akan bisa menentukan jenis
training mana yang dibutuhkan. Selain itu analisis kebutuhan training juga akan
membantu perusahaan dalam menyusun konsep training termasuk didalamnya adalah
peserta training, dukungan, biaya, hingga materi training yang harus
disampaikan.
D. Manfaat pelatihan dan pengembangan
Pelatihan mempunyai andil besar dalam
menentukan efektifitas dan efisiensi organisasi. Beberapa manfaat nyata dari
program pelatihan dan pengembangan adalah:
- Manfaat Umum
- Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
- Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kinerja yang dapat diterima
- Membentuk sikap, loyalitas, dan kerjasama yang lebih menguntungkan.
- Memenuhi kebutuhan perencanaan semberdaya manusia
- Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja.
- Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka.
- Manfaat Bagi Perusahaan
- Mengarahkan kemampulabaan dan atau lebih bersikap positif terhadap orientasi pada keuntungan
- Memperbaiki pengetahuan dan keterampilan pada semua tingkat perusahaan
- Membantu orang mengidentifikasi tujuan perusahaan
- Membantu menciptakan citra perusahaan yang lebih baik
- Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan
- Manfaat bagi individual
- Membantu individu dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan pemecahan masalah yang efektif.
- Melalui pelatihan dan pengembangan, perubah motivasi dari pengakuan, prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan diinternalisasikan dan dilaksanakan.
- Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan dan kepercayaan diri.
- Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi, kekecewaan dan konflik.
- Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan, keterampilan berkomunikasi dan sikap.
E. Kendala- Kendala Pelatihan dan Pengembangan
Kendala pengembangan (development) yang
dilaksanakan selalu ada dan kita harus berusaha membanahi pengaruh
kendala-kendala tersebut. Kendala- kendala pengembangan akan menghambat
lancarnya pelaksanaan latihan dan pendidikan sehingga sasaran yang tercapai
kurang memuaskan. Kendala- kendala pengembangan berkaitan dengan peserta,
pelatih atau anstruktur, fasilitas pengembangan, kurikulum, dan dana
pengembangan.
- Peserta pengembangan dan latihan mempunyai latar belakang yang tidak sama, atau heteroge, seperti pendidikan dasarnya, pengalaman kerjanya, dan usianya. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat kelancaran pelaksanaan latihan dan pendidikan karena daya tangkap, persepsi, dan daya nalar mereka terhadap pelajaran yang diberikan berbeda
- Pelatih atau instruktur yang ahli dan cakap mentransfer pengetahuannyakepada para peserta latihan dan pendidikan sulit didapat. Akibatnya sasaran yang diinginkan tidak tercapai. Misalnya, ada pelatih yang ahli dan pintar tetapi tidak dapat mengajar dan berkomunikasi secara efektif atau teaching skill– nya tidak efektif, jadi dia hanya pintar serta ahli untuk dirinya sendiri
- Fasilitas pengembangan dan prasarana yang dibutuhkan untuk latihan dan pendidikan sangat kurang atau tidak baik. Misalnya buku- buku atau alat-alat dan mesin- mesin, yang akan digunakan untuk praktek kurang atau tidak ada. Hal ini akan menyulitkan dan menghambat lancarnya pengembangan dan pelatihan
- Kurikulum yang ditetapkan dan diajarkan kurang serasi atau menyimpang serta tidak sistematis untuk mendukung sasaran yang diinginan oleh pekerjaanatau jabatan peserta bersangkutan, untuk menetapkan kirikulum dan waktu mengajarkannya yang tepat sangat sulit
- Dana pengembangan, dana yang tersedia untuk pengembangan sangat terbata, sehingga seringdilakukan secara terpaksa, bahkan pelatih maupun sarananya kurang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan
Hendry . 27 Juni 2010. DEFINISI PELATIHAN SDM. Dalam :
KHOIRI,AKHMAD.2015.PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA.Dalam :
Mariot Tua Efendi H, Manajemen Sumber
Daya Manusa:pengadaan, pengembangan, pengkompensasian, dan peningkatan
produktivitas pegawai, (Jakarta: Grasindo Widiasarana Indonesia,
2005),,,95
@A12-TALITHA
ReplyDeleteKomentar : Setelah membaca artikel yang anda publish saya tertarik dengan poin macam-macam pelatihan (training) untuk yang cross functional training dimana pelatihan ini diberikan ke karyawan agar mempelajari hal lain diluar lingkup pekerjaan yang membawa dampak positif serta memperluas pengetahuan karena sisi positifnya adalah juga untuk mengembangkan suatu keterampilan dan keahlian dari si karyawan