Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap
kegiatan dan kehidupan organisasi/perusahaan, oleh karena itu manusia menjadi
perancang, pelaku, dan penentu tercapainya tujuan organisasi/perusahaan.
Disamping itu tujuan organisasi tidak mungkin tercapai tanpa peranan manusia, bagaimanapun canggihnya teknologi sekalipun faktor manusia dianggap asset yang sangat penting dalam suatu organisasi (1) . Seperti yang dikatakan oleh Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.SDM terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ) (2) .
Disamping itu tujuan organisasi tidak mungkin tercapai tanpa peranan manusia, bagaimanapun canggihnya teknologi sekalipun faktor manusia dianggap asset yang sangat penting dalam suatu organisasi (1) . Seperti yang dikatakan oleh Hasibuan (2003, h 244) Pengertian Sumber Daya Manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.SDM terdiri dari daya fikir dan daya fisik setiap manusia. Tegasnya kemampuan setiap manusia ditentukan oleh daya fikir dan daya fisiknya. SDM atau manusia menjadi unsur utama dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Peralatan yang handal atau canggih tanpa peran aktif SDM, tidak berarti apa-apa. Daya pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar) sedangkan kecakapan diperoleh dari usaha (belajar dan pelatihan). Kecerdasan tolok ukurnya Intelegence Quotient (IQ) dan Emotion Quality (EQ) (2) .
Penerapan manajemen sumber daya
manusia sering kali masih belum sejalan dengan keinginan perusahaan, sedangkan
keselarasan dalam mengelola sumber daya manusia menjadi faktor utama kesuksesan
jalannya sebuah perusahaan. Pihak perusahaan sering mengesampingkan
permasalahan yang paling hakiki yaitu usaha meningkatkan taraf
hidup/kesejahteraan karyawan. Sehingga sering terjadi benturan antara
kepentingan perusahaan di satu sisi dan kepentingan karyawan disisi lain.
Kondisi ini mestinya harus seimbang, dalam arti kepentingan perusahaan harus
tercapai namun kepentingan karyawan juga harus diutamakan, karena manusia
merupakan sumber ekonomi yang paling penting dan dominan bagi perusahaan
disamping sumber-sumber ekonomi lainnya(3). Sebagai contoh kasus
yang terjadi pada salah satu perusahaan farmasi di Indonesia. Perusahaan
farmasi ini hanya mengedepankan kepentingan perusahaan, sehingga kepentingan
karyawan terabaikan. Hal seperti ini mengakibatkan karyawan tidak nyaman
kemudian tidak bertahan lama untuk perusahaan tersebut. Permasalahan yang
terjadi didalam perusahaan tersebut antara lain :
1.
Memposisikan
karyawan tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, misalnya latar belakang
ekonomi manajemen menjual obat-obatan yang seharusnya orang sangat paham
komposisi obat-obatan tersebut.
2.
Jika
over time, perusahaan wajib membayar lembur untuk karyawan. Tetapi diperusahaan
ini tidak ada biaya over time bagi karyawan. Walaupun diawal kontrak dijelaskan
tetapi realisasinya tidak demikian.
3.
Ketika
over time hingga pukul 23.00 bahkan pukul 24.00, perusahaan tidak ada fasilitas
transportasi untuk karyawan pulang kerumah masing-masing.
4.
Hari-hari
besar kalender atau tanggal merah karyawan diwajibkan masuk kerja seperti
biasa, tidak ada perhitungan lembur atau uang tambahan.
5. Setiap
penerimaan gaji, karyawan selalu mendapatkan potongan-potongan tidak jelas,
yang seharusnya ada tambahan yang terjadi malah pengurangan jumlah nominal.
Kesimpulan dan saran dari permasalahan tersebut
adalah perusahaan harus seimbang antara mengutamakan kepentingan perusahaan dan
kesejahteraan karyawan. Karena dampaknya karyawan tidak akan loyal terhadap
perusahaan, bahkan tidak akan bertahan untuk mengabdi kepada perusahaan
tersebut. Sebaiknya perusahaan melakukan kewajibannya setelah karyawan memberi
hak perusahaan dan sebaliknya karyawan juga melakukan kewajibannya setelah
mendapatkan hak karyawan. Agar semua kepentingan terpenuhi.
DAFTAR
PUSTAKA
1) Purwanto.
2005. Jurnal Ekonomi & Pendidikan Vol 2, No 2. Fakultas Ekonomi UNY.
2) Hasibuan. 2013. Pengertian Sumber Daya Manusia
Menurut Para Ahli.
http://humancapitaljournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/.
Diakses pada: 6 September 2016.
3) Purwanto.
2005. Jurnal Ekonomi & Pendidikan Vol 2, No 2. Fakultas Ekonomi UNY
@02-SYLVANA
ReplyDeleteDi perusahaan tempat saya bekerja, keseimbangan antara hak dan kewajiban kurang begitu bagus karena setiap pekerja memiliki tanggung jawab yang berbeda beda. Ada pekerja yang memiliki tanggung jawab yang besar tetapi hanya diberi hak/kompensasi yang rendah. Ada juga yang memiliki tanggung jawab yang ringan tetapi diberi hak/kompensasi yang tinggi. dan biasanya para 'senior' bersikap seenaknya karena tidak adanya ketegasan dari para atasan terhadap tanggung jawab dan hak yang diberikan.
@02-SYLVANA
ReplyDeleteDi perusahaan tempat saya bekerja, keseimbangan antara hak dan kewajiban kurang begitu bagus karena setiap pekerja memiliki tanggung jawab yang berbeda beda. Ada pekerja yang memiliki tanggung jawab yang besar tetapi hanya diberi hak/kompensasi yang rendah. Ada juga yang memiliki tanggung jawab yang ringan tetapi diberi hak/kompensasi yang tinggi. dan biasanya para 'senior' bersikap seenaknya karena tidak adanya ketegasan dari para atasan terhadap tanggung jawab dan hak yang diberikan.
Nama : Ratu Nasia Nastashia Sakina
ReplyDeleteNIM : 41118110154
Saya sangat setuju dengan yang disampaikan artikel di atas, jika perusahaan ingin maju maka perusahaan tersebut harus menyeimbanngkan hak dan kewajibannya. Terutama dalam meyetahjerakan karyawannya. Jika perusahaan mampu memberikan kesejateraan kepada karyawannya maka karyawan akan loyal dan mengabdi kepada perusahaan. Untuk memicu jiwa semangat seseorang tentunya harus dibarengi dengan semangat dari sesama dari adanya keseimbangan antar sesama juga.