I.
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Penerimaan dan penempatan karyawan yang dipilih
memiliki kualitas dalam kinerjanya . Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepada perusahaan . Setelah tahap penerimaan tenaga kerja maka
diadakan tahap pelatihan dan pengembangan .
Secara deskripsi tertentu potensi para pekerja pendidikan mungkin sudah memenuhi syarat administarasi pada pekerjaanya, tapi secara aktual para pekerja pendidikan harus mengikuti atau mengimbangi perkembangan pendidikan sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya. Hal ini yang mendorong pihak instansi pendidikan untuk memfasilitasi atau memiasililatori pelatihan dan pengembangan karir para tenaga kerja pendidikan untuk mendapatkan hasil kinerja yang berkualitas baik, efektif dan efisien.
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pelatihan dan pengembangan SDM?
1. Apa pengertian pelatihan dan pengembangan SDM?
2. Bagaimana
metode-metode pelatihan dan pengembangan SDM?
3. Bagaimana
pengaruh pelatihan dan pengembangan SDM terhadap produktivitas kerja?
I.3 TUJUAN
1. Untuk memahami tentang pelatihan
dan pengembangan SDM.
2. Untuk
mengetahui metode-metode apa sajakah yang digunakan dalam pelatihan dan
pengembangan SDM.
3. Untuk
mengetahui pengaruh apa sajakah yang dapat mempengaruhi pelatihan dan
pengembangan SDM terhadap produktivitas kerja.
II. PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan adalah sebuah proses
dimana orang mendapatkan hak dari perusahaan untuk mendapatkan pengetahuan agar
mencapai tujuan-tujuan organisasional. Pelatihan memberikan para tenaga kerja
menambah pengetahuan dan keterampilan yang disesuaikan dengan pekerjaannya.
Pengembangan adalah proses persiapan
individu-individu untuk bertanggung jawab dengan peningkatan kemampuan intelektual
untuk melaksanakan pekerjaan yang lebih baik. Pengembangan mengarah pada
kesempatan-kesempatan belajar yang didesain untuk membantu pengembangan para
pekerja. Pengembangan melibatkan pembelajaran yang melampaui pekerjaan saat ini
dan memiliki fokus lebih untuk jangka panjang, pengembangan mempersiapkan
karyawan untuk tetap sejalan dengan perubahan dan pertumbuhan organisasi.
Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian
latihan dan pengembangan adalah berbeda. Latihan (training) dimaksudkan
untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja
tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent)
mempunyai ruang lingkup Iebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan sifat-sifat kepribadian.
Sjafri Mangkuprawira (2004)
pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan
keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar.
Sedangkan pengembangan memiliki ruang lingkup lebih luas. Dapat berupa upaya
meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera atau sering untuk
kepentingan di masa depan. Pengembangan sering dikategorikan secara eksplisit
dalam pengembangan manajemen, organisasi, dan pengembangan individu karyawan.
Penekanan lebih pokok adalah pada pengembangan manajemen. Dengan kata lain,
fokusnya tidak pada pekerjaan kini dan mendatang, tetapi pada pemenuhan
kebutuhan organisasi jangka panjang.
II.2 Metode
Pelatihan dan Pengembangan
Ada dua kategori pokok program
pelatihan dan pengembangan manajemen. (Decenzo & Robbins : 1999 : 230):
1. Metode praktis (on the job training)
Teknik-teknik on the job training merupakan metode latihan yang paling
banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan dilatih
langsung seorang pelatih yang berpengalaman (biasanya karyawan lain). Berbagai
macam teknik on the job training ini yang bisa digunakan dalam praktek meliputi
beberapa program sebagai berikut:
a) Rotasi jabatan
Karyawan berpindah jabatan dari jabatan satu ke jabatan lain untuk membuat
karyawan ahli dalam berbagai pekerjaan.
b) Latihan instruksi pekerjaan
Karyawan langsung mengerjakan pekerjaannya saat ini, sedangkan
instrukturnya bisa pelatih khusus, atasan / supervisor, atau rekan kerja yang
berpengalaman.
c) Magang (apprenticeships)
Karyawan belajar pada karyawan lain yang lebih berpengalaman, meskipun bisa
juga dikombinasikan dengan pelatihan di kelas di luar jam kerja.
d) Pembimbing (Coaching)
Seorang pembimbing (Coach) berusaha memberi contoh untuk ditiru karyawan
yang sedang dilatih, dan biasanya dilakukan langsung oleh supervisor / manajer.
2. Latihan di luar jam kerja (off the
job training)
Teknik-teknik off the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan
menerima representasi tiruan (articial) suatu aspek organisasi dan diminta
untuk menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Dan tujuan utama teknik
presentrasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap,
konsep atau keterampilan kepada para peserta. Metode yang bisa digunakan
adalah:
a)
Ceramah dan persentasi video
b)
Vestibule training
c)
Role Playing dan Behavior Modelling
d)
Studi Kasus
e)
Simulasi
f)
Belajar Mandiri dan Pembelajaran Terprogram
g)
Pelatihan Laboratorium
h)
Action
II.3 Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan SDM Terhadap
Produktivitas Kerja
Produktivitas
merupakan pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk
meningkatkan mutu kehidupan dengan mengembangkan
diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Secara definisi kerja, produktivitas
merupakan perbandingan kerja antara hasil yang dicapai (keluaran) dengan
keseluruhan sumber daya (masukan) yang digunakan persatuan waktu. Upaya
peningkatan kualitas kerja menurut (Siagian : 2002), antara lain:
1. Perbaikan terus-menerus
Suatu organisasi akan dihadapkan pada tuntutan yang terus-menerus berubah,
baik secara internal (perubahan strategi organisasi, pemanfaatan teknologi,
kebijaksanaan) ataupun eksternal, yaitu perubahan yang terjadi dengan cepat
karena dampak tindakan suatu organisasi yang dominan perannya masyarakat.
2. Peningkatan mutu hasil kerja
Yang perlu ditingkatkan bukan saja pada mutu internal seperti mutu pada
sebuah produk perusahaan, tetapi juga pada eksternal karena akan tercermin
dalam interaksi organisasi dengan lingkungannya yang pada gilirannya akan
membentuk citra organisasi di mata berbagai pihak di luar organisasi.
3. Pemberdayaan SDM
Pelatihan dan pengembangan SDM dapat mempengaruhi produktivitas kerja
karyawan. Dengan meningkatkan keahlian, pengatuhan, serta wawasan, sikap
karyawan pada tugas-tugasnya dengan pengetahuan yang didapat dalam pendidikan
dan pelatihan akan merubah tingkah laku, guna mendapatkan produktivitas yang
tinggi.
III.KESIMPULAN
Menurut (Fendy Levy Kambey, Suharnomo . 2013 .) Pembinaan,
pelatihan dan pengembangan, pemberdayaan dan partisipasi mempengaruhi kinerja
karyawan diatas lima puluh persen
dari hasil analisis regresi pembinaan merupakan variabel
yang memiliki pengaruh paling besar.
Pelatihan
dan pengembangan tenaga kerja sangat perlu dilakukan untuk mencapai
produktivitas kerja yang berkualitas, efektif dan efisien . Pelatihan lebih
berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab pekerjaan yang
berlangsung saat ini (current job). Sedangkan pengembangan bersifat formal ,
menyangkut keahlian individu yang harus dipersiapkan untuk melaksanakan
pekerjaan yang berkualitas baik .
Pengembangan dan pelatihan bagi individu untuk membantu individu dalam mengambil
keputusan yang lebih baik dan pemecahan masalah yang efektif. Melalui pelatihan dan pengembangan, perubahan
motivasi dari pengakuan, prestasi, pertumbuhan, tanggung jawab, dan kemajuan
diinternalisasikan dan dilaksanakan, Membantu dalam mendorong dan mencapai pengembangan
dan kepercayaan diri , Membantu seseorang dalam mengatasi stress, tensi,
konflik, dan Menyediakan informasi untuk memperbaiki pengetahuan kepemimpinan,
keterampilan berkomunikasi dan sikap.
IV.REFERENSI
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen personalia dan Sumber Daya
Manusia.Yogyakarta: BPFE
Mangkuprawira,
Sjafri .
2004. Manajemen Sumber Daya Manusia
Strategik
. Jakarta Selatan
:Ghalia Indonesia
Decenzo, David A.,
dan Stephen P. Robbins . 1999. Human
Resource Development, sixth edition . USA : John Willey&Sons Inc.
Siagian, Sondang P . 2008. Manajemen
Sumber daya Manusia Ed. 1, cet. 15. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Fendy Levy Kambey, Suharnomo
. 2013 . PENGARUH PEMBINAAN, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN,
PEMBERDAYAAN DAN PARTISIPASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Njonja
Meneer Semarang) .Semarang :
Universitas Diponegoro (jurnal diakses tanggal 28 September 2016)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.