Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Untuk mendapatkan karyawan yang
sesuai dengan yang diperlukan, perusahaan membutuhkan seleksi yang tepat.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknis dari segi seleksi tidak lain dari
usaha untuk mendapatkan orang-orang yang tepat untuk jabatan yang tepat.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang memperhatikan seleksi maka ini berarti menutup jalan untuk mencapai efisiensi kerja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen perusahaan ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas jelas terlihat bahwa seleksi karyawan mempunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu menempatkan para karyawan pada posisi yang tepat yaitu pada posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan masing-masing. Apabila perusahaan kurang memperhatikan seleksi maka ini berarti menutup jalan untuk mencapai efisiensi kerja yang baik dan menghambat pengembangan manajemen perusahaan ke arah pencapaian tujuan perusahaan. Dari uraian tersebut diatas jelas terlihat bahwa seleksi karyawan mempunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Proses
Seleksi merupakan untuk mempertemukan syarat-syarat yang diinginkan dengan
orang yang akan diterima menjadi karyawan dapat bekerja sebagaimana yang
diharapkan perusahaan sesuai dengan yang tertera pada uraian jabatan, sehinggga
semboyan daripada The Right Man On The Right Place akan menjadi
kenyataan.
B. Definisi Seleksi( 3 )
Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pengertian seleksi, akan dikutip
beberapa pendapat dari beberapa ahli, antara lain:
1.
Menurut T. Hani Handoko ( 1996 : 146 ) :
seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan
apakah pelamar diterima atau tidak diterima oleh perusahaan tersebut.
2.
Menurut Malayu S.P Hasibuan ( 2002 : 47 ) : seleksi adalah suatu kegiatan
pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak untuk menjadi
karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari
setiap perusahaan yang bersangkutan.
C. Tujuan
Proses Seleksi( 1 )
Menurut Nitisemito (1996:36) tujuan dilaksanakan proses seleksi adalah untuk mendapatkan "The Right Man In The Right Place". Didalam proses seleksi perusahaan harus mendapatkan tenaga kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula. Untuk keperluan tersebut perusahaan harus menetapkan faktor - faktor yang perlu diseleksi, serta menentukan proses seleksi yang dapat dilaksanakan secara maksimal Efektivitas fungsi seleksi dan penempatan sangat ditentukan oleh beberapa syarat penting, dan bahkan tergantung pada informasi - informasi yang diperoleh dari syarat - syarat tersebut. Syarat - syarat menurut Nitisemito (1996:37) adalah :
1.
Informasi analisis jabatan, yang
memberikan diskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan standar - standar
prestasi yang disyaratkan setiap jabatan.
2.
Rencana - rencana sumber daya manusia,
yang memberikan informasi kepada manajer tentang tersedia / tidaknya lowongan
pekerjaan dalam organisasi.
3.
Keberhasilan fungsi rekrutmen, yang akan
menjamin manajer bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih.
D. Kualifikasi dasar seleksi( 2 )
Beberapa kualifikasi yang menjadi
dasar bagi pelaksanaan seleksi diberbagai perusahaan menurut Malayu S.P
Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, 2001 adalah sebagai berikut:
1. Keahlian. Keahlian digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: Teknikal
Skill (keahlian yang dimiliki oleh pegawai), Human Skill (keahlian yang
dimiliki sub pimpinan), Konseptual Skill (keahlian yang dimiliki oleh pucuk
pimpinan).
2. Pengalaman. Pengalaman kerja seseorang pelamar hendaknya mendapat
pertimbangan utama dalam proses seleksi.Orang yang berpengalaman merupakan
calon karyawan yang telah siap pakai.
3. Kesehatan Fisik. Kesehatan fisik penting untuk
dapat menduduki suatu jabatan. Tidak mungkin seseorang dapat menyelesaikan
tugas-tugasnya dengan baik jika sering sakit. Bahkan, perusahaan akan dibebani
pengeluaran biaya perawatan yang cukup besar.
4. Pendidikkan. Pendidikkan merupakan suatu indikator yang mencerminkan
kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar
belakang pendidikkan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan
tertentu
5. Umur. Umur harus mendapat perhatian karena akan mempengaruhi
kondisi fisik, mental, kemampuan kerja, dan tanggung jawab seseorang. Umur
pekerja juga diatur oleh undang -undang perburuhan. Karyawan muda pada umumnya
mempunyai fisik yang lebih kuat, dinamis, dan kreatif, tetapi cepat bosan,
kurang bertanggungjawab, cenderung absensi, dan turnover-nya tinggi. Keryawan
yang umurnya tua kondisi fisiknya kurang, tetapi bekerja ulet, tanggung
jawabnya besar, serta absensi dan turnover-nya rendah.
6. Kerja Sama. Kerja sama harus diperhatikan dalam proses seleksi, karena
kesediaan kerja sama, baik vertical maupun horizontal merupakan kunci
keberhasilan perusahaan, asalkan kerja sama itu sifatnya positif serta
berasaskan kemampuan.
7. Kejujuran. Kejujuran merupakan kualifikasi seleksi yang sangat
penting karena kejujuran merupakan kunci untuk mendelegasikan tugas kepada
seseorang. Perusahaan tidak akan mendelegasikan wewenang kepada seseorang yang
tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
8. Inisiatif dan Kreatif. Hal ini merupakan kualifikasi
seleksi yang penting karena inisiatif dan kreativitas dapat membuat seseorang
mandiri dalam menyelesaikan pekerjaannya.
9. Kedisiplinan. Kedisiplinan perlu diperhatikan
dalam proses seleksi karena untuk menyelesaikan tugas dengan baik seseorang
harus disiplin, baik pada dirinya sendiri maupun pada peraturan perusahaan.
E.
Cara atau Metode
Seleksi( 4 )
Adapun cara seleksi yang digunakan oleh perusahaan maupun
organisasi dalam penerimaan karyawan baru dewasa ini dikenal dengan dua cara
yaitu :
1.Non ilmiah
Yaitu seleksi yang dilaksanakan
tidak didasarkan atas kriteria standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata suatu
pekerjaan atau jabatan. Akan tetapi hanya didasarkan pada perkiraan dan
pengalaman saja. Seleksi dalam hal ini dilakukan tidak berpedoman pada uraian
spesifikasi pekerjaan dari jabatan yang akan diisi. Unsur-unsur yang diseleksi
biasanya meliputi hal -hal seperti :
a. Surat lamaran bermaterai atau tidak
b. Ijazah sekolah dan daftar nilainya
c. Surat keterangan kerja dan
pengalaman
d. Referensi atau rekomendasi dari
pihak yang dapat dipercaya
e. Wawancara langsung dengan yang
bersangkutan
f. Penampilan dan keadaan fisik pelamar
g. Keturunan dari pelamar
h. Tulisan tangan pelamar
2. Ilmiah
Yaitu metode seleksi yang didasarkan pada spesifikasi pekerjaan
dan kebutuhan nyata yang akan diisi, serta berpedoman pada kriteria dan
standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah mengacu pada hal-hal antara lain :
Metode kerja yang sistematis
a. Berorientasi pada kebutuhan riil
karyawan
b. Berorientasi kepada prestasi kerja
c. Berpedoman pada undang-undang perburuhan
d. Berdasarkan kepada analisa jabatan dan ilmu sosial lainnya
F. Langkah – langkah Seleksi(5)
Proses seleksi terdiri dari berbagai
langkah spesifik yang diambil untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima
dan ditolak. Keputusan seleksi dimulai dari penerimaan lamaran dan
berakhirdengan keputusan terhadap lamaran tersebut. Menurut Siagian (1994) menyebutkan langkah- langkah yang biasanya ditempuh dalam proses seleksi, yaitu :
1. Penerimaan surat lamaran
Bagi pihak pemakai tenaga kerja,
langkah ini ditempuh untuk memperoleh kesan pertama tentang pelamar melalui
pengamatan tentang penampilan, sikap dan faktor-faktor lain yang dipandang
relevan, sehingga petugas rekrutmen dapat mengambil keputusan,apakah akan
melanjutkan langkah berikutnya atau tidak
2. Penyelenggaraan ujian
Tes ini dimaksudkan untuk memperoleh
informasi obyektif dan dengan tingkat akurasi tinggi tentang cocok tidaknya
pelamar dengan jabatan yang akan dipercayakan kepada pelamar.
3. Wawancara seleksi
Wawancara sebagai sarana seleksi
merupakan pembicaraan formal antara recruiter dengan pelamar.
4. Surat-surat referensi
Surat referensi tersebut diperlukan
bagi perusahaan untuk melengkapi informasi tentang diri pelamar. Surat
referensi dikeluarkan oleh atasan langsung, mantan guru atau dosen, sahabat,
keluarga dan pihak-pihak lain yang mengenal pelamar denganbaik, dan dianggap
kompeten untuk memberikan informasi yang diperlukan.
5. Evaluasi medis
Evaluasi medis dimaksudkan untuk
memperoleh gambaran atau informasi tentang :
a. Jaminan pelamar tidak menderita
penyakit kronis dan menular.
b. Secara fisikpelamar mampu
menghadapi tekanan pekerjaan.
c. Tinggi rendahnya premi asuransi
yang harus dibayar.
6. Wawancara dengan manajer (user
unit) .Tahapan ini diperlukan dengan
pertimbangan :
a. Manajer memahami seluk-beluk
pekerjaan.
b. Manajer lebih kompeten
menjelaskan pekerjaan tertentu.
c. Manajer dianggap lebih tepat
menilai kemampuan pelamar.
d. Manajer bertanggung jawab membina pelamar
e. Manajer bertanggung jawab bila nantinya pegawai baru
tidak mampu.
7. Keputusan seleksi
Ada dua hal penting dalam keputusan
seleksi, antara lain :
a. Pelamar yang tidak diterima
segera diberitahu untuk menjaga citra positif perusahaan.
b. Dokumen pelamar yang diterima
disimpan dengan baik.
Bab II
Permasalahan
PT. XXI
merupakan perusahaan keluarga di bidang obat tradisonal yang sudah berdiri
secara turun – temurun dan berada di
lingkungan tempat tinggal penduduk sehingga konsep manajemen SDM dalam hal
seleksi masih berkembang bahkan cenderung terbatas. Pada generasi ke – 3 ini
PT. XXI sudah mulai mengembangkan dalam hal manjemen sumber daya manusia terutama
dalam hal perekrutan dan seleksi para pekerja. Dalam manejemen seleksi di PT. XXI yang dilaksanakan oleh
departemen HRD tentunya memilki tingkat kesulitan dalam hal seleksi pekerja ini
dikarenakan posisi perusahaan yang berada ditengah – tengah wilayah pemukiman
penduduk. Dalam hal ini perusahaan wajib memberikan kesempatan bekerja untuk
warga sekitar sehingga dalam hal ini departemen HRD di PT. XXI memberikan
kesempatan 30 % untuk warga sekitar yang ingin bekerja di PT. XXI demi menjaga
hubungan baik dengan lingkungan perusahaan. Proses seleksi di PT. XXI menjadi
kurang maksimal karena 30 % dari pekerja yang diseleksi adalah warga sekitar
yang terkadang skill yang dimiliki standar sehingga dampaknya kinerja pada
pegawai local atau penduduk pribumi wilayah PT. XXI juga relative standar sehingga input yang
dihasilkan kurang menguntungkan bagi perusahaan.
Bab III
Penutup
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan
manajemen SDM seleksi di PT. XXI pada departemen HRD maka diperoleh kesimpulan
yaitu ditemukan bahwa seleksi yang dilakukan oleh staff HRD belum maksimal dikarenakan posisi perusahaan yang kurang
tepat sehingga pekerja hasil seleksi khususnya yang berada di wilayah
perusahaan mau tidak mau dengan skill yang terbatas tetap diterima oleh perusahaan
yang akhirnya mempengaruhi kinerja pekerja sehingga input yang dihasilkan
kurang maksimal bagi perusahaan.
B.
Saran
Demi kamajuan
PT. XXI sebaiknya departemen HRD dapat lebih berinteraksi dan bernegoisasi
dengan para pemukim di lingkungan perusahaan untuk memberikan arahantentang bagaimana proses seleksi di PT.
XXI yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan & menghimbau warga sekitar yang
ingin bekerja di PT. XXI untuk dapat lebih meningkatkan skill sehingga dapat
memberikan input lebih bagi perusahaan.
Bukti terbaik dari proses seleksi yang tepat adalah para karyawan
mampu bekerja secara produktif, memiliki loyalitas tinggi dan berperilaku
positif.
Daftar Pustaka
1.
B, Denny. 2009. Proses Seleksi Dalam Departemen SDM :
Definisi, Tujuan dan Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Proses Seleksi
dalam :
2.
Hasibuan,
Malayu .2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta : Penerbit PT Bumi Aksara,Jakarta.
3.
http:www.kajianpustaka.com/2012/10/seleksi-penerimaan-karyawan.html
4.
Nugroho,Aji
Muhammad.2012.Pengaruh Proses Rekrutmen Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Angkasa Pura I ( PERSERO ) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin
Makasar dalam : https://core.ac.uk/download/pdf/25486423.pdf
5.
Siagian, S.P. 1994. Manajemen Sumberdaya Manusia. Bumi
Aksara, Jakarta.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.