Pengertian MSDM
MSDM
adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang
efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi,
masyarakat, nasional, dan internasional (1).
Manajemen sumber daya
manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang
diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya (2).
Fungsi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Hasibuan (2007:24), fungsi -
fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses merencanakan penempatan tenaga
kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam
membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua
karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi, wewenang, integrasi, dan
koordinasi.
3. Pengarahan
Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar
mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan.
4. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan
agar menaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Jika terdapat penyimpangan atau kesalahan akan diadakan
tindakan perbaikan atau penyempurnaan rencana pengendalian keryawannya,
meliputi kehadiran, kedisiplinan, perilaku, kerjasama, pelaksanaan pekerjaan,
dan menjaga situasi lingkungan pekerjaan.
5. Perekrutan
Perekrutan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Perekrutan yang baik akan membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
6. Pengembangan
Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pendidikan dan pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini
maupun masa mendatang.
Secara
garis besar proses manajemen SDM dibagi ke dalam lima bagian fungsi utama yang
terdiri dari (2):
1. Human
Resource Planning
2. Personnel
Procurement
3. Personnel
Development
4. Personnel
Maintenance
5. Personnel
Utilization
Manajemen
di PT. BII Group
PT. BII group merupakan
perusahan obat tertua di Indonesia yang menghasilkan banyak produk – produk yang berkhasiat dan
mempunyai mutu obat yang sangat bermanfaat bagi konsumen. Dengan standar yang
telah di tetapkan maka PT. BII group mempunyai beberapa sertifikat yang
menjamin mutu khasiat obat. Untuk dapat menarik konsumen untuk meminum obat
tersebut. Oleh karena itu perusahan ini sudah berdiri cukup lama, sehingga
menimbulkan kejenuhan karyawan.
Manajer SDM harus melakukan
Pengembangan sumber daya manusia melalui langkah kelanjutan dari proses
penyediaan tenaga kerja yang pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan
memelihara tenaga kerja yang tersedia tetap memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan sehingga selaras dengan perencanaan strategis perusahaan serta
tujuan perusahaan dapat tercapai sebagaimana yang direncanakan.
“Pengembangan mengacu pada masalah staf dan
personel adalah suatu proses pendidikan jangka
panjang menggunakan suatu prosedur
yang sistematis dan terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan
konseptual dan teoritis untuk tujuan umum (4).
Faktor - faktor yang perlu diperhatikan
dalam pelatihan dan pengembangan adalah sebagai berikut (5) :
1) Perbedaan individu pegawai.
2) Hubungan dengan jabatan analisis.
3) Motivasi.
4) Partisipasi aktif.
5) Seleksi peserta penataran.
6) Metode pelatihan dan pengembangan
Sistem dan metode pengembangan
karyawan dapat diselenggarakan melalui (6) :
1. On the job traning : merupakan
metode pelatihan yang paling banyak digunakan atasan/pemimpinan dilatih
terlebih dahulu, kemudian ditugaskan untuk melatih bawahannya. Sistem ini
dinilai hemat dan tidak perlu fasilitas khusus. Namun sistem ini juga mempunyai
kelemahan yaitu apakah atasan tersebut cukup mampu mengajar bawahannya dengan
baik.
2. Vestibule
school yaitu sistem
pelatihan dengan mendatangkan instruktur atau pelatih khusus dari luar instansi
yang memang ahli di bidangnya. Cara ini dapat menimbulkan konflik apabila
ternyata para karyawan yang telah dilatih dianggap tidak baik/tidak sesuai
dengan harapan perusahaan.
3. Apprenticeship yaitu kombinasi
antara on the job traning dan pengalaman. Sistem pelatihan ini biasaya
dipergunakan untuk pekerjaan – pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang
relatif tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Faustino, Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Andi Offset
2.
Sule,Ernie Tisnawati., Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar
Manajemen Edisi 1. Jakarta: Kencana Prenada Media
3.
Hasibuan, Malayu S.P. 2011.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-15. Jakarta : Bumi Aksara.
4.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.