Metode Proses Pelatihan Di PT QS
PENDAHULUAN
Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan mempersyaratkan
ketersediaan sumber daya manusia yang andal. Upaya menyediakan sumber daya
tersebut dapat diperoleh melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Sumber daya manusia yang berkualifikasi menurut kebutuhan perusahaan dapat
diperoleh melalui program pelatihan dan pengembangan karyawan. Pelatihan dan
pengembangan karyawan merupakan faktor yang mendorong tercapainya kompetensi
karyawan sehingga dapat memberikan kinerja terbaik pada perusahaan. Perusahaan
perlu mengidentifikasi kebutuhan organisasi sehingga perusahaan dapat
menerapkan jenis program pelatihan dan pengembangan yang akan diberikan kepada
individu dalam organisasi. Kesesuaian kebutuhan organisasi dan tugas dengan program
pelatihan dan pengembangan karyawan akan mendukung peningkatan kompetensi
karyawan. Penyesuaian diri terhadap lingkungan kerja, menyelaraskan kemampuan
diri terhadap perkembangan teknologi dan perkembangan regulasi dalam dunia
usaha merupakan sasaran dari pelatihan dan pengembangan karyawan, sehingga
karyawan kompeten dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Pengertian
Pelatihan dan pengembangan
Menurut para ahli:
Menurut Handoko (2001: 104) Pelatihan adalah setiap usaha
untuk memperbaiki performasi pekerjaan pada suatu pekerjaan tertentu yang
sedang menjadi jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya dengan
pekerjaan supaya efektif. Pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman belajar,
aktifitas-aktifitas yang terencana dan desain sebagai jawaban atas kebutuhan-kebutuhan
yang berhasil diidentifikasikan. Pelatihan dimaksudkan untuk memperbaiki
penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu,
terperinci dan rutin.
Menurut Mangkunegara (2005:169) mengemukakan beberapa alasan
terjadinya pelatihan, yaitu: 1) menyesuaikan dengan peraturan-peraturan dan
standar yang ada 2)perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan kerja dan
tenaga kerja 3)pegawai yang baru direkrut sering kali belum memahami secara
benar bagaimanan melakukan pekerjaan 4)meningkatkan daya saing perusahaan dan
memperbaiki produktivitas.
Menurut Simamora (2001: 268) mendefinisikan pengembangan
karyawan sebagai aktivitas pengembangan karir karyawan terhadap organisasi,
penyediaan landasan bagi karyawan agar dapat berprestasi secara efektif dan
menghasilkan prestasi baru dalam lingkungan perusahaan. Pengembangan karyawan
dalam pelaksanaannya seringkali dilakukan untuk membantu karyawan memasuki
dunia kerja yang kompetitif yang berbeda dari kondisi kehidupan sebelumnya.
Menurut Nawawi (2008:292) pengembangan karyawan memiliki
alternatif yaitu 1)organisasi mempertahannya pada jabatan semula dalam jangkan
waktu tertentu 2)organisasi perlu memindahkan pekerja pada jabatan atau posisi
lain secara horizontal 3)organisasi perlu mempromosikan pekerja secara
vertikal.
Menurut Hasibuan (2000 : 77) “dengan pelatihan dan
pengembangan, maka produktivitas karyawan, yakni pelaksanaan program pelatihan
dan pengembangan membentuk dan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan karyawan,
sehingga diharapkan dengan semakin sering program pelatihan dan pengembangan
dilaksanakan semakin tinggi pula tingkat produktivitasnya.
Tujuan
dari Pengertian dan Pengembangan
Tujuan pelatihan menurut Mangkunegara (2006 : 52) antara
lain
·
Meningkatkan produktivitas kerja
·
Meningkatkan kualitas kerja
·
Meningkatkan perencanaan sumber daya
manusia
·
Meningkatkan kesehatan dan keselamatan
·
Meningkatkan perkembangan pribadi
karyawan
·
Meningkatkan sikap moral dan semangat
kerja
Menurut Hasibuan (2000 : 70) pengembangan sumber daya
manusia bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau
masyarakat yang mengkonsumsi barang / jasa yang dihasilkan perusahaan.
Tujuan pengembangan
sumber daya manusia hakikatnya menyangkut hal-hal berikut ::
·
Produktivitas kerja
·
Efisiensi
·
Karir
·
Kepemimpinan
Teknik
Pelatihan dan Pengembangan
Menurut T. Hani Handoko, (2011:110) ada dua kategori pokok
program pelatihan dan pengembangan sebagai berikut:
Metode
praktis (on-the-job training).
Teknik-teknik “on the job” merupakan metode latihan yang
paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan
supervise langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman (biasanya karyawan
lain).
Berbagai macam teknik on the job yang biasa digunakan dalam prektek
adalah sebagai berikut :
·
Rotasi Jabatan
Memberikan kepada karyawan
pengetahuan tentang bagianbagian organisasi yang berbeda dan praktek berbagai
macam keterampilan.
·
Latihan Intruksi Pekerjaan
Petunjuk-petunjuk pengerjaan
diberikan secara langsung pada pekerja dan digunakan terutama untuk melatih
para karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.
·
Magang (Apprenticeships)
Merupakan proses belajar dari
seorang atau beberapa orang yang lebih berpengalaman. Pendekatan ini dapat
dikombinasikan dengan latihan “off-the-job”. Hampir semua karyawan pengrajin
(craft), seperti tukang kayu dan ahli pipa atau ledeng, dulatih dengan
program-program magang informal. Asistensi dan internship adalah bentuk lain
program magang.
·
Coaching
Penyelia atau atasan memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
Hubungan penyelia dan karyawan sebagai bawahan serupa dengan hubungan
tutor-mahasiswa.
Metode-metode
simulasi (off-the job training).
Dengan pendekatan inikaryawan peserta latihan menerima
perstasi tiruan (artificial) suatu aspek organisasi dan diminta untuk
menanggapinya seperti dalam keadaan sebenarnya. Di antara metode-metode
simulasi yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut :
·
Metode Studi Kasus
Deskripsi tertulis suatu situasi
pengambilan keputusan nyata disediakan. Aspek-aspek organisasi terpilih
diuraikan pada lembar kasus. Karyawan yang terlibat dalam tipe latihan ini
diminta untuk mengidentifikasikan masalah, menganalisa situasi dan merumuskan
penyelesaian-penyelesaian masalah . Dengan metode kasus, karyawan dapat
mengembangkan ketentrampilan pengambilan keputusan.
·
Role Playing
Teknik ini merupakan suatu
peralatan yang memungkinkan para karyawan (peserta latihan) untuk memainkan
berbagai peran yang berbeda. Peserta ditugaskan untuk memerankan individu
tertentu yang digambarkan dalam suatu episode dan diminta untuk menaggapi
peserta lain yang berbeda perannya. Dalam hai ini tidak ada naskah yang
mengatur pembicaraan dan perilaku. Efektifitas metode ini sangat bergantung
pada kemampuan peserta untuk memainkan peranan (sedapat mungkin sesuai dengan
realitas) yang ditugaskan kepadanya. Teknik role playing dapat mengubah sikap
peserta, seperti missal menadi lebih toleransi terhadap perbedaan individual, dan
mengembangkan keterampilanketerampilan antara pribadi (interpersonal skill).
·
Program-program Pengembangan Eksekutif
Program-program ini biasanya
diselenggarakan di universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Organisasi mengirimkan para karyawannya untuk mengikuti paket-paket khusus yang
ditawarkan; atau bekerjasama dengan suatu lembaga pendidikan untuk
menyelenggarakan secara khusus suatu bentuk penataran, pendidikan atau latihan
sesuai kebutuhan organisasi.
Pengalaman
dalam mengikuti Pelatihan dan Pengembangan :
Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan dan
pengembangan karyawan yaitu :
·
Latihan Intruksi Pekerjaan
Metode ini diterapkan oleh
karyawan baru, dengan tujuan agar karyawan baru dapat mengetahui cara
pelaksanaan pekerjaan yang terdapat di
perusahaan tersebut, Seperti contoh di PT QS karyawan baru hanya di berikan
instruksi kerja secera langsung dalam pelaksanaan pekerjaannya.
·
Magang
Magang melibatkan pembelajaran
dari pekerja yang berpengalaman sehingga pekerja mendapatkan pelatihan khusus
dibidang kerjanya.
·
Coaching
Metode ini diterapkan oleh atasan
memberikan bimbingan dan pengarahan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja
rutin mereka, seperti contoh pengalaman saya didivisi Quality Control dilaboratorium pekerja akan
di berikan arahan oleh kepala laboratorium
bagaimana cara pengerjaan atau
pengecekan sampel tersebut.
·
Metode Studi Kasus
Metode ini digunakan saat saya
mengikuti Pelatihan ISO 9000 dan ISO17025 , dimana instruktur memberikan sebuah
kasus mengenai kualitas mutu suatu product serta kondisi laboratorium diindustri . Dari kasus
tersebut kami diminta untuk mengidentifikasi masalah, menganalisa situasi dan
merumuskan penyelesaian-penyelesaian masalah serta alternatifenya .
Kesimpulan
Pelatihan dan pengembangan sangat penting didalam suatu
perusahaan karena untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman karyawan terhadap pekerjaannya serta
untuk mempersiapkan karyawan baru agar dapat menyesuaikan diri terhadap
tugasnya. Metode yang digunakan oleh setiap perusahaan berbeda-beda sesuai
dengan kebutuhan perusahaan menerapkan jenis metode pelatihan dan pengembangan
untuk karyawannya.
Daftar
Pustaka
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Refika Aditama.
Hasibuan, Melayu Sp. 2000. Organisasi Dan Motivasi ; Dasar
Peningkatan Produktivitas. Cetakan ke empat. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Mangkunegara, A. A. Anwarprabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM.
Bandung : PT. Refika Aditama.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2006. Perencanaan dan
Pengembangan SDM. Bandung:
Manusia. Yogyakarta : BPFE.
Nawawi, Hadari. 2008.Manajemen Sumber daya Manusia untuk
Bisinis yang Kompetitif. Yogyakarta:University Press.
Salmah, Nininnon Ayu.2012. Pengaruh Program Pelatihan Dan
Pengembangan Karyawan Terhadap Kompetensi Karyawan Pada PT Muba Electric Power Sekayu. Dalam ; http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2013/04/NININ-JE02032012.pdf
diakses pada tanggal 30 September pada pukul
09.00 WIB.
Simamora, Henry. 2001. Manajemen SDM. Yogyakarta : STIE
YKPN.
T. Hani Handoko, 2011, Manajemen Personalia dan Sumber Daya
Manusia, Cetakan Enam Belas, BPFE, Yogyakarta
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.