A. PENDAHULUAN
Seleksi
adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau
ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan.
Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan. Perusahaan tentu akan mengharapkan para pelamar yang datang
Seleksi ini didasarkan kepada spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan. Perusahaan tentu akan mengharapkan para pelamar yang datang
Proses
dan teknik seleksi biasanya berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Rivai (2002 : 172) menjelaskan tentang proses atau tahap - tahap
seleksi peserta instrument yang digunakan, terdiri atas:
1.
Seleksi surat - surat
lamaran dan rekomendasi.
2.
Pengisian blanko
lamaran.
3.
Tes Kemampuan.
4.
Tes potensi akademik
(TPA).
5.
Tes kepribadian.
6.
Wawancara seleksi
pendahuluan.
7.
Wawancara akhir atasan
langsung.
8.
Evaluasi medis
kesehatan (MCU) (1).
Seleksi
Sukses atau tidaknya suatu organisasi tergantung dari karyawannya yang mampu
menjalankan kegiatan operasional organisasi sesuai dengan tujuan organisasi
tersebut. Oleh karena itu organisasi atau perusahaan menginginkan karyawan yang
kompeten, yang mampu melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan dengan
tanggung jawab. Kondisi seperti ini diperoleh jika perusahaan memperoleh
karyawan yang berkompetan, yang melalui proses seleksi yang sesuai dengan
kualifikasi pekerjaan yang diperlukan. Seleksi bertujuan memilih tenaga kerja
yang diinginkan.
Sistem
seleksi yang efektif menurut Rivai (2004, h.191) harus mencapai tiga sasaran
yaitu keakuratan yang berarti kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat
dapat memprediksi kinerja pelamar, kemudian keadilan yang berarti memberikan
jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi persyaratan diberikan kesempatan
yang sama di dalam sistem seleksi, dan keyakinan yang berarti taraf orang-orang
yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan manfaat yang diperoleh. Prosedur
seleksi membantu perusahaan untuk mengambil keputusan dan kebijakan untuk
menerima karyawan yang akan bekerja dalam organisasinya. Jika prosedur seleksi
dijalani dengan benar, maka akan mudah bagi pimpinan organisasi dalam membuat
kebijakan seleksi karyawan pada organisasinya (2).
Tujuan
Pelaksanaan Seleksi Tujuan pelaksanaan seleksi setiap perusahaan umumnya sama,
yaitu mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Hasibuan (2002:49) menjelaskan, seleksi karyawan bertujuan untuk mendapatkan hal
- hal berikut:
1. Karyawan
yang qualifed dan potensial.
2.
Karyawan yang jujur dan
berdisiplin.
3.
Karyawan yang cakap
dengan penempatannya yang tepat.
4.
Karyawan yang terampil
dan bersemangat dalam bekerja.
5.
Karyawan yang memenuhi
persyaratan undang-undang perburuhan.
6.
Karyawan yang dapat
bekerja sama secara vertikal maupun horizontal.
7.
Karyawan yang dinamis
dan kreatif.
8.
Karyawan yang inovatif
dan bertanggung jawab sepenuhnya.
9.
Karyawan yang loyal dan
berdidikasi tinggi.
10.
Mengurangi tingkat
absensi dan turn over karyawan.
11.
Karyawan yang mudah
dikembangkan pada masa depan.
12. Karyawan
yang dapat bekerja secara mandiri (3).
B. PERMASALAHAN
Setiap
perusahaan memiliki standar – standar dalam proses seleksi sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Perusahaan yang saya tempat saya bekerja memliki proses
seleksi yang masih lemah dan tidak terprogram dengan baik. Hal ini
mengakibatkan karyawan bekerja tidak sesuai dengan pendidikan dan karyawan
sering tidak masuk bekerja.
Hal
ini dapat berdampak terhadap produktivitas dalam bekerja menurun dan kulaitas
dalam bekerja tidak dapat maksimal.
C. SOLUSI DAN SARAN
Prosedur
seleksi membantu perusahaan untuk mengambil keputusan dan kebijakan untuk
menerima karyawan yang akan bekerja dalam organisasinya. Jika prosedur seleksi
dijalani dengan benar, maka akan mudah bagi pimpinan organisasi dalam membuat
kebijakan seleksi karyawan pada organisasinya. Dan dapat menghasilkan karyawan
yang Bermutu Menurut Mangkuprawira (2007:6) mutu dapat disimpulkan kedalam
beberapa kriteria yaitu:
1.
Mutu ditinjau dari sisi
proses sebagai upaya pemenuhan atau melebihi harapan seseorang.
2.
Mutu SDM meliputi mutu
potensi diri, mutu proses, dan mutu kinerja. Mutu potensi diri antara lain
tingkat pengetahuan, etos kerja, sikap, keterampilan, kesehatan, kedisiplinan,
loyalitas kerja, dan kejujuran. Mutu proses antara lain dilihat dari komitmen,
tingkat keamanan kerja pribadi, dan mutu kehidupan kerja kariawan, mutu kinerja
dilihat dari hasil kerjanya.
3.
Seorang karyawan
memiliki mutu tertentu apabila sesuai dengan standar mutu dan kompetensi yang
telah ditentukan oleh perusahaan. Dengan kata lain mutu diartikan sebagai
adanya kesesuaian dengan kebutuhan perusahaan.
4.
Mutu memiliki
karakteristik kondisi yang dinamis sejalan dengan perubahan kondisi perusahaan,
tehnologi, waktu, dan persepsi masyarakat (4).
D. DAFTAR PUSTAKA
1. Aggri
Hapsari Nur Aisyah Misbahuddin Azzuhri PENGARUH PERSEPSI EQUAL EMPLOYEMENT
OPPORTUNITY TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI PROSES REKRUTMEN DAN PROSES
SELEKSI PADA PT. ENCIETY BINAKARYA CEMERLANG
2. Erwin
Nurhuda Djamhur Hamid M. Faisal Riza ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM REKRUTMEN,
SELEKSI, PENEMPATAN KERJA, DAN PELATIHAN KARYAWAN (Studi pada Karyawan Biro
Perjalanan Umum Rosalia Indah)
di akses tanggal 21 09 2016
3. Muhammad
Zakki Ibrahim Moehammad Soe’oed Hakam Ika Ruhana PENGARUH SELEKSI TERHADAP
PENEMPATAN (Studi pada Karyawan bagian Produksi PT. Lieas Tekstil Lawang)
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=190231&val=6468&title=PENGARUH%20SELEKSI%20TERHADAP%20PENEMPATAN%20(Studi%20pada%20Karyawan%20bagian%20Produksi%20PT.%20Lieas%20Tekstil%20Lawang) di
akses tanggal 21 09 2016
4. Rizki
Amanda Puspitasari Mochamad Djudi Mukzam Mohammad Iqbal ANALISIS METODE DAN
PROSEDUR PELAKSANAAN REKRUTMEN DAN SELEKSI UNTUK MENDAPATKAN KARYAWAN YANG
BERMUTU (Studi Kasus pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Malang)
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.