Oleh: Tarmidi Zain
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000).
Desain pekerjaan atau job design merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000).
Desain pekerjaan merupakan fungsi
penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorang karyawan secara organisasional.
desain pekerjaan membutuhkan struktur pekerjaan seperti isi, fungsi, dan
hubungan pekerjaan. Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas-tugas yang
akan dilaksanakan, metode-metode yang digunakan untuk melaksanakan tugas, dan
bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya dalam
organisasi. Desain pekerjaaan merupakan salkah satu faktor pendorong
keberhasilan produktivitas organisasi.
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Desain Pekerjaan
1. Individu
Individu memiliki perbedaan sikap, sifat, karakter, pandangan, persepsi, sosial budaya, norma yang berbeda untuk setiap individunya dalam organisasi yang sama.
Peran individu dalam organisasi sama pentingnya dengan pekerjaan sehingga SDM menjadi fokus perhatian para Manajer. Individu atau manusia memiliki keunikan yg tidak dimiliki oleh faktor produksi lain :
Individu memiliki perbedaan sikap, sifat, karakter, pandangan, persepsi, sosial budaya, norma yang berbeda untuk setiap individunya dalam organisasi yang sama.
Peran individu dalam organisasi sama pentingnya dengan pekerjaan sehingga SDM menjadi fokus perhatian para Manajer. Individu atau manusia memiliki keunikan yg tidak dimiliki oleh faktor produksi lain :
1.
manusia memiliki sisi psikologis,
2.
individu sebagai input produksi,
tetapi juga yang menikmati outputnya,
3.
apabila faktor produksi berkurang
dalam proses produksi, tetapi manusia bertambah keterampilan, pengalaman dan
pengetahuan,
4.
penetu eksistensi organisasi,
bahkan faktor yang mutlak harus ada.
2. Teknologi
yang digunakan
Teknologi
berdampak pada desain pekerjaan. Jenis pekerjaan, alat yg digunakan, tata
letak, dan teknik untuk menghasilkan output merupakan kendala yg menghambat
kelancaran pekerjaan.
3. Biaya atau
Anggaran
Anggaran
merupakan variabel yang krusial di tiap organisasi. Manajemen harus berpijak
dari sisi ekonomis organisasi. Sumber daya yang representatif, harus
direncanakan sebgai awal keberhasilan organisasi. Manajemen harus secara
kontinu menyelaraskan manfaat-manfaat desain pekerjaan dengan pertimbangan
biaya.
4. Struktur
Organisasi
Struktur
organisai memang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan desain pekerjaan.
Bagi dunia usaha di Indonesia, peran struktur organisasi terasa semakin penting
karena 2 hal, yaitu :
1. struktur
organisasi yg efektif akan mempermudah pengawasan ;
2.
tidak stabilnya dunia usaha di
Indonesia.
5. Varibel
Internal
a.
Manajemen
Manajemen bertanggung jawab kepada organisasi secara keseluruhan, suatu tanggung jawab yang sering kali mengharuskan manajemen menghadapi berbagai pihak yang berkepentingan dan menyeimbangkan tuntutan yang saling bertentangan. Untuk mempertahankan organisasi, manajemen harus mengupayakan hubungan antar pihak2 yang berkepentingan tetap seimbang dalam jangka pendek maupun panjang.
Manajemen bertanggung jawab kepada organisasi secara keseluruhan, suatu tanggung jawab yang sering kali mengharuskan manajemen menghadapi berbagai pihak yang berkepentingan dan menyeimbangkan tuntutan yang saling bertentangan. Untuk mempertahankan organisasi, manajemen harus mengupayakan hubungan antar pihak2 yang berkepentingan tetap seimbang dalam jangka pendek maupun panjang.
b.
Karyawan
Hampir dalam semua organisasi, sifat dari tenaga kerja adalah berubah, sebagian karena faktor demografi. Faktor ini akan mengubah pergeseran kepentigan2 konsumsi, produk, biaya, dan pemasaran karena menyangkut segmen pasar yang terus berubah. Mengelola karyawan.
Hampir dalam semua organisasi, sifat dari tenaga kerja adalah berubah, sebagian karena faktor demografi. Faktor ini akan mengubah pergeseran kepentigan2 konsumsi, produk, biaya, dan pemasaran karena menyangkut segmen pasar yang terus berubah. Mengelola karyawan.
Keunggulan kompetitif dapat
dicapai melalui pengolahan SDM secara efektif.
·
Keamanan Employment Security,
·
Selective dalam merekrut (
Selective In Recruiting),
·
Upah yang tinggi,
·
Pembayaran insentif,
·
Employee Ownership,
·
Information Sharing,
·
Partisipasi dan pemberian
wewenang,
·
Self-managed teams,
·
Pelatihan dan pengembangan
keterampilan,
·
Cross-utilization and
cross-training,
·
Symbolic-egalitarianism,
·
Kompresi upah, dan
·
Promosi internal (Promotion
within).
c.
Stakeholder
Struktur yang mengatur organisasi
publik yang besar memungkinkan pemegang saham untuk memengaruhi hak suara.
Berbagai pihak yang terkait dalam pengoperasian suatu organisasi diantaranya :
·
Pemerintah atas pajjak,
·
Pemegang saham atas nilai
organisasi atau deviden serta hak suaranya,
·
pemberi pinjaman atas keamanan
pengembalian pinjaman organisasi,
·
karyawan atas gaji, keadilan
dalam kenaikan gaji dan posisi,
·
manajer atas bonus dan keadilan
dalam penilaian kinerjanya,
·
pimpinan puncak atas keamanan
jika diambil alih dan remunerasinya,
·
masyarakat atas lingkungan hidup
dan public goods yang disediakan pemerintah.
d.
Serikat Pekerja
Bila organisasi hanya memikirkan
kepentingannya sendiri dan menganggap karyawan atau serikat buruh sebagai objek
produksi maka tujuan efektifitas organisasi akan terhambat. Saat ini serikat
pekerja hanya memiliki sebuah status komite karyawan menjadi organisasi yang
lebih solid dengan membawa kepentingan hakiki dari hak dan kewajiban sebenarnya
dari para karyawan. Dengan demikian, karyawan tidak merasa khawatir dan takut
karena ada jaminan perlindungan pada pekerjaan mereka.
Sumber:
Manajemen
Sumber Daya Manusia, Hj. Ike Kusdyah Rachmawti, SE, MM
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.