Friday, April 15, 2016

Manajemen Karir di Perusahaan

Manajemen Karir di Perusahaan

By : Ilham Noer Satria Aji


A.      Pengertian Manajemen Karir
Jika seseorang berbicara mengenai karir dalam kegiatan organisasional, biasanya yang dimasud ialah keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dan jabatan yang dipangku oleh seseorang selama dia berkarya. Memang sukar menemukan suatu pola universal mengenai karir semua orang karena yang terjadi sangat beraneka ragam. Ada orang yang mencapai kemajuan dalam karirnya, sehingga kemajuan itu dihubung-hubungkan dengan “nasib baik”. Terlepas dari tepat tidaknya soal nasib dikaitkan dengan karir seseorang, yang jelas ialah bahwa prestasi kerja, pengalaman, pelatihan dan pengembangan ternyata berperan penting dalam menempuh berbagai jalur karir yang dapat ditempuh oleh seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa dimasa lalu hanya perusahaan-perusahaan dan organisasi yang besar saja yang terlibat aktif dalam perencanaan karir para pekerjanya. Pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa terdapat tiga alasan yang sering dikemukakan mengapa demikian halnya, yaitu :
1.         Sukar menyusun suatu rencana karir bagi para pegawai untuk jangkauan waktu yang jauh kedepan.
2.         Diperlukan biaya yang besar untuk menyelenggarakan berbagai jenis program pelatihan dan pengembangan bagi semua pegawai yang akan mengalami promosi.
3.         Perencanaan karir dipandang sebagai urusan dan kepentingan para pegawai sendiri dan bagian pengelola sumber daya manusia hanya berkewajiban untuk membantu para pegawai.
Oleh karena itu setiap perusahaan diperlukan manajemen karir yang baik untuk para pegawainya terkait dengan prestasi dan loyalitas para pegawainya. Berikut definisi manajemen karir menurut beberapa ahli.
(Gutteridge, 1976) Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan.
Sedangkan menurut Haneman et al ( 1983 ) mengatakan bahwa “ Perjalanan karir seorang pegawai dimulai pada saat ia menerima pekerjaan di suatu organisasi. Perjalanan karir ini mungkin akan berlangsung beberapa jam saja atau beberapa hari , atau mungkin berlanjut sampai 30 atau 40 tahun kemudian.

B.       Tujuan Manajemen Karir
Menurut Prabu Anwar Mangkunegoro (2001) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, tujuan atau sasaran karir adalah “ posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut. Tujuan atau sasaran karir tidak otomatis tercapai bila seorang pegawai memenuhi syarat yang harus dipenuhi karena untuk menduduki suatu karir tertentu, kadang- kadang harus memenuhi syarat- syarat yang seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada tidaknya lowongan jabatan yang dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi dari pimpinan, dan ada tidaknya kandidat lain yang sama kualitasnya, semua itu dapat membatasi kemajuan karir seorang pegawai.

C.      Pengembangan Karir
Pengembangan karir adalah proses pelaksanaan dan pengimplementasian perencanaan karir. Proses pengembangan karir dimulai dari mengevaluasi kinerja pegawai/ performance appraisal, dari aktifitas ini dapat diketahui kemampuan pegawai baik dari potensinya maupun kinerja aktualnya.
Ada 7 hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir bagi para pegawai, yaitu :
1.         Prestasi kerja yang memuaskan.
2.         Dukungan para bawahan.
3.         Pengenalan oleh pihak lain.
4.         Kesetiaan kepada organisasi.
5.         Pemanfaatan mentor dan sponsor.
6.         Pemanfaatan kesempatan untuk bertumbuh.
7.         Berhenti atas permintaan dan kemauan sendiri.
Ketujuh hal tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan karir pegawai ke posisi jabatan lebih baik dan cocok sesuai kualifikasi di bidangnya.
Adapun fase-fase dalam program pengembangan karier menurut Ardana (2012), yaitu : 
1.         Fase Perencanaan
Di dalam fase perencanaan ini aktivitas menyelaraskan rancangan karyawan dan rancangan perusahaan mengenai karier di lingkungan sekitar. Tujuan fase ini adalah untuk mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. 
2.         Fase Pengarahan
Fase pengarahan ini untuk membantu para karyawan agar mampu mewujudkan perencanaannya menjadi kenyataan dengan memantapkan karier yang diinginkannya, dan mengatur langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkannya. Ada tiga cara pendekatan, yaitu :
a.         Pengarahan dengan menyelenggarakan konseling karier.
b.        Pendekatan dengan menyelenggarakan pelayanan informasi karier.
c.         Pemberian pendidikan karier kepada karyawan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
3.         Fase Pengembangan
Fase pengembangan ini tenggang waktu yang dipergunakan karyawan untuk memenuhi persyaratan yang melakukan perpindahan dari suatu posisi ke posisi lain yang diinginkannya.


D.    Daftar pustaka

Siagian, Sondang.P. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Anwar Prabu Mangkunegoro.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda Karya.
Wilson Bangun. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.