Manajemen
Karir di Perusahaan
By : Ilham Noer Satria
Aji
A.
Pengertian
Manajemen Karir
Jika seseorang
berbicara mengenai karir dalam kegiatan organisasional, biasanya yang dimasud
ialah keseluruhan pekerjaan yang dilakukan dan jabatan yang dipangku oleh
seseorang selama dia berkarya. Memang sukar menemukan suatu pola universal
mengenai karir semua orang karena yang terjadi sangat beraneka ragam. Ada orang
yang mencapai kemajuan dalam karirnya, sehingga kemajuan itu dihubung-hubungkan
dengan “nasib baik”. Terlepas dari tepat tidaknya soal nasib dikaitkan dengan
karir seseorang, yang jelas ialah bahwa prestasi kerja, pengalaman, pelatihan
dan pengembangan ternyata berperan penting dalam menempuh berbagai jalur karir
yang dapat ditempuh oleh seseorang.
Penelitian menunjukkan
bahwa dimasa lalu hanya perusahaan-perusahaan dan organisasi yang besar saja
yang terlibat aktif dalam perencanaan karir para pekerjanya. Pengalaman banyak
organisasi menunjukkan bahwa terdapat tiga alasan yang sering dikemukakan
mengapa demikian halnya, yaitu :
1.
Sukar menyusun suatu rencana karir bagi
para pegawai untuk jangkauan waktu yang jauh kedepan.
2.
Diperlukan biaya yang besar untuk
menyelenggarakan berbagai jenis program pelatihan dan pengembangan bagi semua
pegawai yang akan mengalami promosi.
3.
Perencanaan karir dipandang sebagai
urusan dan kepentingan para pegawai sendiri dan bagian pengelola sumber daya
manusia hanya berkewajiban untuk membantu para pegawai.
Oleh
karena itu setiap perusahaan diperlukan manajemen karir yang baik untuk para
pegawainya terkait dengan prestasi dan loyalitas para pegawainya. Berikut definisi
manajemen karir menurut beberapa ahli.
(Gutteridge,
1976) Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan
minat karir individual dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan.
Sedangkan
menurut Haneman et al ( 1983 ) mengatakan bahwa “ Perjalanan karir seorang
pegawai dimulai pada saat ia menerima pekerjaan di suatu organisasi. Perjalanan
karir ini mungkin akan berlangsung beberapa jam saja atau beberapa hari , atau
mungkin berlanjut sampai 30 atau 40 tahun kemudian.
B.
Tujuan
Manajemen Karir
Menurut Prabu Anwar
Mangkunegoro (2001) dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, tujuan
atau sasaran karir adalah “ posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai
oleh seorang pegawai bila yang bersangkutan memenuhi semua persyaratan dan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan jabatan tersebut. Tujuan atau
sasaran karir tidak otomatis tercapai bila seorang pegawai memenuhi syarat yang
harus dipenuhi karena untuk menduduki suatu karir tertentu, kadang- kadang
harus memenuhi syarat- syarat yang seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada
tidaknya lowongan jabatan yang dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi
dari pimpinan, dan ada tidaknya kandidat lain yang sama kualitasnya, semua itu
dapat membatasi kemajuan karir seorang pegawai.
C.
Pengembangan
Karir
Pengembangan
karir adalah proses pelaksanaan dan pengimplementasian perencanaan karir. Proses
pengembangan karir dimulai dari mengevaluasi kinerja pegawai/ performance
appraisal, dari aktifitas ini dapat diketahui kemampuan pegawai baik dari
potensinya maupun kinerja aktualnya.
Ada
7 hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan karir bagi
para pegawai, yaitu :
1.
Prestasi kerja yang memuaskan.
2.
Dukungan para bawahan.
3.
Pengenalan oleh pihak lain.
4.
Kesetiaan kepada organisasi.
5.
Pemanfaatan mentor dan sponsor.
6.
Pemanfaatan kesempatan untuk bertumbuh.
7.
Berhenti atas permintaan dan kemauan
sendiri.
Ketujuh
hal tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan karir pegawai ke
posisi jabatan lebih baik dan cocok sesuai kualifikasi di bidangnya.
Adapun fase-fase
dalam program pengembangan karier menurut Ardana (2012), yaitu :
1.
Fase Perencanaan
Di dalam fase perencanaan ini aktivitas menyelaraskan rancangan karyawan
dan rancangan perusahaan mengenai karier di lingkungan sekitar. Tujuan fase ini
adalah untuk mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan karyawan dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
2.
Fase Pengarahan
Fase pengarahan ini untuk membantu para karyawan agar mampu mewujudkan
perencanaannya menjadi kenyataan dengan memantapkan karier yang diinginkannya,
dan mengatur langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkannya. Ada tiga
cara pendekatan, yaitu :
a.
Pengarahan dengan menyelenggarakan konseling karier.
b.
Pendekatan dengan menyelenggarakan pelayanan informasi
karier.
c.
Pemberian pendidikan karier kepada karyawan untuk
mengembangkan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh karyawan tersebut.
3.
Fase
Pengembangan
Fase pengembangan ini tenggang waktu yang dipergunakan
karyawan untuk memenuhi persyaratan yang melakukan perpindahan dari suatu
posisi ke posisi lain yang diinginkannya.
D.
Daftar pustaka
Siagian, Sondang.P.
2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT
Bumi Aksara: Jakarta.
Anwar Prabu
Mangkunegoro.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda
Karya.
Wilson Bangun.
2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.