Analisis
Pekerjaan di PT LAB IND
Oleh:
Renward Panyel Siahaan
Perusahaan akan berkembang apabila
didukung dengan pekerja yang memiliki keterampilan dan keahlian yang tepat
untuk mengisi pekerjaan tersebut. Pekerja yang tepat dapat diperoleh atau
ditempatkan dengan melakukan analisis pekerjaan. Analisis pekerjaan (job
analysis) perlu dilakukan agar dapat mendesain organisasi serta menetapkan
uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan.
Analisis pekerjaan adalah
menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan itu harus dikerjakan. Analisis pekerjaan
akan memberikan informasi mengenai uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan
evaluasi pekerjaan bahkan dapat memperkirakan pengayaan atau perluasan
pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan pada masa yang akan datang.
Analisis pekerjaan menurut amstrong adalah
sebuah teknik manajemen yang amat penting karena analisis pekerjaan akan
menghasilkan informasi yang amat diperlukan untuk mendesain atau mengembangkan
organisasi, rekrutmen, manajemen kinerja, pelatihan dan pengembangan, serta
penggajian. Manfaat analisis pekerjaan
yaitu dapat menggolongkan pekerjaan untuk menentukan latihan apa yang diperlukan,
untuk menetapkan upah atau gaji, menetapkan hubungan kerja sehingga mempermudah
dalam menggariskan kebijaksanaan kenaikan pangkat, pemindahan dan pemberian
tugas, mendapatkan fakta-fakta pekerjaan yang berisiko, penilaian pekerjaan,
penetapan alat-alat yang diperlukan, merencanakan penerimaan pegawai. Tujuan
analisis pekerjaan adalah Job
Description, Job Classification, Job Evaluation, Job Design Restructuring,
Personnel Requirement / Sepesification, Performance Appraisal, Worker Training,
Worker Mobility, Efficienci, Safety, Human Resource Planning dan Legal.
1.
Job Description. Berisi informasi identifikasi, riwayat, kewajiban-kewajiban,
pertanggungjawaban, spesifikasi, atau standar-standar pekerjaan.
2.
Job Classification. Pengelompokan, pengkelasan, dan jenis-jenis pekerjaan
berdasar rencana sistematika tertentu.
3.
Job Evaluation. Merupakan prosedur klasifikasi pekerjaan berdasarkan kegunaan
di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.
4.
Job Design Restructuring. Meliputi usaha-usaha untuk merelokasi dan
merestrukturalisasi kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
5.
Personnel Requirement / Sepesification. Spesifikasi ini adalah kualifikasi
minimal untuk suatu pekerjaan. Penyusunan persyaratan atau spesifikasi tertentu
bagi suatu pekerjaan.
6.
Performance Appraisal. Penilaian sistematis yang dilakukan oleh para supervisor
terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja. Tujuan penting dari penilaian
performansi adalah mempengaruhi performansi para pekerja melalui
keputusan-keputusan administrasi.
7.
Worker Training. Dilakukan untuk tujuan-tujuan pelatihan, yaitu mengambangkan
keterampilan-keterampilan tertentu, dan mempengaruhi perilaku dari individu-individu
dalam organisasi sedemikian rupa sehingga perilaku individu-individu tersebut
memberikan kontribusi yang lebih besar bagi organisasi.
8.
Worker Mobility. Analisis pekerjaan diperlukan untuk mendukung mobilitas
pekerja dalam karir, yang meliputi dinamika posisi-posisi, okupasi-okupasi, dan
pekerjaan-pekerjaan tertentu.
9.
Efficienci. Suatu pekerjaan disebut efesien apabila mencakup integrasi proses
kerja yang optimal dan didukung perencanaan yang baik dalam keamanan peralatan
dari fasilitas fisik lainnya. Proses pengintegrasian pekerjaan perlu
memperhatikan efesiensi tentang prosedur-prosedur kerja, susunan kerja, dan
juga prosedur-prosedur kerja sebagai referensi tertentu pada
aktivitas-aktivitas pekerjaan.
10.
Safety. Fokus perhatian safety lebih dititikberatkan pada penghentian,
mengeliminasi, atau menghindari kondisi-kondisi fisik, kondisi-kondisi
lingkungan, dan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman.
11.
Human Resource Planning. Perencanaan SDM akan selalu meliputi upaya perencanaan
agar memperoleh the right mans in the right places and in the right times untuk
mencapai kemanfaatan yang sebesar-besarnya atas keberadaan SDM dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
12.
Legal. Analisis pekerjaan juga diperlukan untuk menyusun regulasi-regulasi dan
berbagai ketentuan organisasional.
Deskripsi pekerjaan merupakan uraian
pekerjaan yang menggambarkan tugas-tugas, tanggung jawab, syarat-syarat kerja
dan kegiatan pekerjaan utama. Informasi yang didapat dari deskripsi pekerjaan
yaitu identifikasi pekerjaan atau jabatan, hubungan tugas dan tanggung jawab,
standar wewenang pekerjaan, syarat kerja diuraikan dengan jelas, ringkasan
pekerjaan atau jabatan, dengan menguraikan bentuk umum pekerjaan dengan hanya
mencantumkan fungsi-fungsi dan aktifitas utamanya, penjelasan jabatan dibawah
dan diatasnya (Gunawan 2014). Deskripsi pekerjaan di PT. Lab IND untuk divisi
RSL pada jabatan Engineer laboratorium berdasarkan analisis pekerjaan yaitu
melakukan preparasi contoh uji, analisa contoh secara kualitatif dan
kuantitatif menggunakan alat instrumen yaitu GC-MS, HPLC-MS, ICP, ICP-OES, XRF,
AAS. Kemudian membuat laporan hasil analisa yang akan dikirimkan kepada buyer. Pekerjaan
tersebut dilakukan oleh pekerja yang mempunyai latar pendidikan di bidang
kimia, dan memiliki keterampilan dalam mengoperasikan alat instrument. Informasi
mengenai deskripsi pekerjaan untuk semua jabatan terdapat pada tujuan
pekerjaan, wewenang, tugas dan tanggung jawab. Sedangkan informasi mengenai
spesifikasi pekerjaan terdapat pada keahlian yang dibutuhkan, pendidikan yang
dimiliki dan kemampuan dasar yang harus dimiliki.
Daftar
Pustaka
Dessler, Gary. 2004. Human Resource Management. 2003. New
Jersey: Pretince Hall
Upper Saddle
River.
Fathoni, Abdurrahmat.
2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Gunawan, Iwenas J.L.
2014. Analisa Pekerjan Dan Desain Pekerjaan di PTChandra Elc di Sidoarjo. Jurnal Agora Vol.2 No.1
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.