Nama : Firsta Fauzyah (fauzyahfirsta@gmail.com)
Nim : 41619010026
ABSTRAK
Makna
utama pengambilan keputusan di sekolah adalah tindakan melepaskan tindakan
praktis, taktis dan operasional sebagai tindakan perencanaan yang akan dicapai,
strategi implementasi dan strategi pemecahan masalah, melalui keputusan
berdasarkan hasil pemilihan beberapa alternatif solusi yang diputuskan untuk
dicapai. tujuan sekolah. Kekuatan dan kelemahan pengambil keputusan ditentukan
dalam gaya yang digunakan oleh kepala sekolah. Kegiatan pengambilan keputusan
meliputi identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif
keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Pada
tahap pelaksanaan pengambilan keputusan, pemimpin di sekolah sebagai pemimpin
harus membuat banyak keputusan rutin untuk mengendalikan kegiatan sesuai dengan
rencana sehingga dapat mengembangkan kualitas pendidikan atau kualitas sekolah.
Sedangkan pada tahap pengendalian yang meliputi pemantauan, pemeriksaan, dan
evaluasi hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan keputusan.
Kata
kunci: Teknik Pengambilan Keputusan, Kualitas Pendidikan, Sekolah.
PENDAHULUAN
Menurut
Bab II pasal 34 Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan: ”Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab”.
Sejalan
dengan pendapat Alvian (2014:1) (Aulawi & Srinawati, n.d.) menyatakan
bahwa: Asumsi tentang pendidikan sebagai sarana dan instrumen untuk mengalihkan
ilmu pengetahuan bukan hanya telah mereduksi makna hakiki dan fungsi
pendidikan, tetapi juga menyepelekan warga didik dan arah ke depan. Hakikat
sesungguhnya dari pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia dengan cara yang
manusiawi, dalam rangka membangun dan mengembangkan potensi karakter seorang
manusia agar menjadi sosok manusia yang sesungguhnya dan bermakna dalam
kehidupan. Oleh karena itu, dalam rangka untuk mengembangkan mutu pendidikan
disuatu sekolah maka pemimpin sekolah harus mengaplikasikan teknik pengambilan
keputusan yang tepat dan layak digunakan secara efektif sebagai rencana
memajukan nama serta mutu sekolah tersebut.
Menurut
(Anwar, 2014)Membuat keputusan merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari
baik secara individu ataupun secara kelompok, terutama dalam suatu organisasi.
Pengambilan keputusan mempunyai arti penting bagi maju atau mundurnya suatu
organisasi. Pengambilan keputusan yang tepat akan menghasilkan suatu perubahan
terhadap organisasi ke arah yang lebih baik, namun sebaliknya pengambilan
keputusan yang salah akan berdampak buruk pada roda organisasi dan
administrasinya.
Menurut
Drummond (1993) dalam (Muhdi, Nurkolis, & Widodo, 2017)pengambilan
keputusan adalah usaha untuk menciptakan kejadian-kejadian masa depan. Sementara
itu Harrison (1992: 5) dalam (Muhdi et al., 2017) berpendapat bahwa pengambilan
keputusan adalah proses mengevaluasi berbagai alternatif yang berhubungan
dengan tujuan individu atau organisasi. Pengambilan keputusan erat kaitannya
dengan upaya untuk memecahkan masalah atau potensi masalah yang dihadapi
seseorang atau organisasi. Selanjutnya Drummond mengatakan bahwa keputusan yang
baik terjadi jika pengambil keputusan sepenuhnya mengerti latar belakang,
tujuan dan sasaran, alternatif penyebab tindakan, serta konsekuensikonsekuensi
yang mungkin timbul dari keputusan. Namun keputusan yang dibuat dengan baik
belum tentu menjadi keputusan yang efektif. Berbeda dalam dunia pendidikan
khususnya pada sekolah, dimana proses pengambilan keputusan di tingkat sekolah
terkait dengan ketepatan pendekatan maupun teknik yang dilakukan oleh Kepala
Sekolah . Baik tidaknya suatu hasil keputusan tergantung pada pendekatan yang
digunakan. Setiap pendekatan maupun teknik mempunyai kelebihan yang
berbeda-beda tergantung pada jenis permasalahan yang dihadapi. Oleh karena itu,
penggunaan suatu pendekatan tidak efektif untuk memecahkan semua masalah yang
dihadapi. Namun kenyataannya, dalam semua proses pengambilan keputusan, kepala
madrasah sering menggunakan pendekatan kewenangan, intuisi dan pengalamannya.
Agar pengambil keputusan dapat lebih memahami dan melihat permasalahan secara
lebih mendalam, termasuk masalah yang tidak dapat diketahui dan dilihat orang
lain, maka perlu kreatifitas bagi pengambil keputusan.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah
pengambilan keputusan yang tepat dapat mengembangkan mutu pendidikan di
Sekolah?
2. Apakah
keputusan yang akan dibuat dengan metode Implementasi Teknik Pengambilan
Keputusan dapat berjalan efektif?
3. Apakah
Pengambilan keputusan erat kaitannya dengan upaya untuk memecahkan masalah?
METODE
Artikel
ini disusun karna ingin mengetahui teknik pengambilan keputusan mana yang tepat
bagi pemimpin suatu sekolah guna untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
kualitas sekolah tersebut, terlebih dahulu untuk menyusun artikel ini
diperlukan pengumpulan data – data baik itu kualitatif maupun kuantitatif dan
bahan – bahan yang berhubungan dengan kajian yang akan ditinjau,Adapun teknik
pengumpulan untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang diteliti,
dilakukan dengan menggunakan tekhnik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
PEMBAHASAN
A.
Pengambilan Keputusan Keputusan (decision) secara harfiah berarti pilihan
(choice). Pilihan yang dimaksud di sini adalah pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan, atau dapat dikatakan pula sebagai keputusan dicapai setelah
dilakukan pertimbangan dengan memilih satu kemungkinan pilihan. Seperti yang
diungkapkan oleh Gito Sudarmo, bahwa keputusan terkait dengan ketetapan atau
penentuan suatu pilihan yang diinginkan.
Definisi
di atas mengandung pengertian, dalam keputusan yaitu: (1) ada pilihan atas
dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus dipilih
salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan
itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut. Setelah dipahami pengertian
keputusan, selanjutnya dikutipkan pendapat para ahli mengenai pengertian
pengambilan keputusan, dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan senantiasa
berkaitan dengan problem atau masalah dalam organisasi, sifat hakiki dari
pengambilan keputusan adalah memilih satu dua atau lebih alternatif pemecahan
masalah menuju satu situasi yang diinginkan, melalui keputusan atau
penetapannya orang berharap akan tercapai suatu pemecahan masalah dari problem
yang terjadi.
Tujuan
pengambilan keputusan dapat dibedakan:
(1) tujuan yang bersifat tunggal. Tujuan pengambilan keputusan yang
bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut
satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan
masalah lain dan (2) tujuan yang bersifat ganda. Tujuan pengambilan keputusan
yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih
dari satu masalah, artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua
(atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat tidak
kontradiktif.
Oleh
karena itu, pengambilan keputusan pada tatanan yang lebih tinggi, apalagi pada
masa transisi kebijakan perlu diperhitungkan masak-masak semua akibat yang
mungkin timbul dari berbagai segi sedemikian rupa, sehingga diusahakan sejauh
mungkin tidak ada pihak-pihak yang dirugikan diusahakan seminimal mungkin.
Dalam tataran persekolahan apabila memang harus terjadi,
maka
harus diusahakan semaksimal mungkin tidak merugikan peserta didik pada
khususnya, warga sekolah pada umumnya.
B.
Rasionalisasi Keputusan
Sebuah
keputusan dapat dianggap rasional apabila sebuah rencana dipilih guna mencapai
tujuan yang yang akan dicapai. Dalam pengambilansebuah keputusan, rasionalitas
memberikan bobot pada keputusan yang diambil, untuk itu rasionalitas merupakan
suatu hal yang sangat penting, untuk itu dibutuhkan data pendukung yang valid.
Rasionalitas keputusan dilakukan dengan membandingkan antara tujuan institusi
dengan hasil keputusan yang dilakukan. Selain itu rasionalitas keputusan
dilakukan dengan membandingkan antara rencana dengan tujuan. Keputusan yang
diambil seharusnya sesuai dengan rencana yang sudah disusun. Keterangan
tambahan yang tepat dan berkualitas pada berbagai jenis keputusan digunakan
melakukan verifikasi rasionalitas rencana-tujuan. Rasionalisasi subjektif dapat
digunakan jika keputusan memaksimalkan hasil dalam kaitannya dengan pengetahuan
subjek tertentu, sedangkan rasionalisasi objektif dapat diterapkan pada
keputusan yang memaksimalkan nilai dalam situasi tertentu. Penerapan
rasionalitas sengaja dapat dilakukan pada keputusan di mana penyesuaian rencana
untuk mencapai tujuan merupakan proses dengan sengaja. Sebuah keputusan dapat
dikatakan rasional apabila terdapat kesesuaian rencana pada tujuan dari
individu atau organisasi; secara organisasi keputusan dianggap rasional apabila
memiliki kesesuaian dengan upaya pencapaian tujuan organisasi; sedangkan secara
personal keputusan dianggap rasional apabila diarahkan pada kepentingan
pribadi.
C.
Implementasi
Teknik
Pengambilan Keputusan Dalam studi tentang pengambilan keputusan dikenal tiga
teori yaitu: teori probabilitas, teori utilitas, dan teori permainan (Harrison,
1992: 219- 252). Teori probabilitas didasarkan pada peluang hasil bila dalam
periode waktu tertentu suatu kejadian diulangulang. Teori utilitas didasarkan
pada seberapa besar manfaat yang diperoleh dari sebuah kejadian yang dipilih.
Teori permainan digunakan apabila seorang pengambil keputusan tidak mengetahui
sutiasi dan kondisi yang riil, dan biasanya digunakan dalam situasi konflik.
Menurut (Muhdi et al., 2017)Berdasarkan teori pengambilan keputusan tersebut,
terdapat beberapa teknik pengembilan keputusan yang merupakan perpaduan dari
teori probabilitas dan teori utilitas. Pertama, teknik pengambilan keputusan
expected values. Teknik ini mempertimbangkan kemungkinan munculnya kejadian dan
kemungkinan hasil. Kombinasi dua kemungkinan tersebut menghasilkan nilai
moneter yang diharapkan. Kejadian yang memiliki nilai moneter paling tinggi
akan menjadi pilihan seorang pengambil keputusan. Kedua, teknik pengambilan
keputusan payoff tables. Teknik ini memperhitungkan alternatif kejadian yang
muncul dan alternatif situasi yang menguntungkan atau tidak mengungtungkan.
Kombinasi kedua alternatif tersebut akan memberikan gambaran hasil moneter yang
berbeda-beda.
Adapun
teknik pengambilan keputusan yang lainnya antara lain adalah:
1.
Teknik Partisipatif Teknik partisipasi dalam pengambilan keputusan merupakan
gaya kemimpinan demokratis dan kebanyakan berorientasi pada perilaku, Sebagai
teknik pengambilan keputusan, partisipatif mencakup individu atau kelompok
dalam proses.
2.
Teknik pengambilan Keputusan Kelompok Teknik pengambilan keputusan kelompok
membantu pimpinan untuk mengambil keputusan lebih efektif.
3.
Teknik Delphi Teknik Delphi pertama kali dikembangan kurang lebih tahun 1950
an. Teknik tersebut baru dipopulerkan akhirkahir ini yaitu awal tahun 2000 nan
sebagai teknik pengambilan keputusan kelompok untuk prediksi jangka panjang.
4.
Teknik Kelompok Nominal Dalam pengambilan keputusan teknik pendekatan kelompok
nominal dikembangkan menjadi teknik khusus.
Implikasi
teknik keputusan yang digunakan oleh pimpinan adalah pada sejauh mana keputusan
yang diambil tersebut efektif dan dapat dilaksanakan. Pimpinan atau pengambil
keputusan cenderung menggunakan beberapa teknik dan model pengambilan keputusan
disesuaikan dengankasus dan situasi dalam pengambilan keputusan tersebut.
Biasanya pimpinan mengandalkan lebih dari satu gaya keputusan dan hal ini akan
bervariasi menurut pekerjaan, tingkat kerja, dan budaya. teknik tersebut
merupakan indikator untuk menentukan kekuatan dan kelemahan pembuat keputusan.
KESIMPULAN
Dari
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Decision making atau keputusan
yang diambil dan dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian perilaku
organisasi merupakan keputusan yang dapat membantu memahami karakter seseorang.
Keputusan yang diambil dengan menggunakan pendekatan perilaku organisasi harus
menunjukkan hasil yang rasional. Rasionalisasi yang paling sering digunakan
dalam pengambilan keputusan adalah bahwa kesesuaian antara tujuan dengan
rencana yang telah disusun. Cara untuk menguji rasionalitas rencana-tujuan
yaitu dengan menggunakan keterangan tambahan yang tepat dan berkualitas pada
berbagai kondisi yang berkembang.
Untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan pembuat keputusan dapat dilihat dari teknik
pengambilan keputusan apa yang digunakan. Dalam pengambilan keputusan dikenal
beberapa teknik yang dapat digunakan antara lain: (1) Teknik Partisipatif, (2)
Teknik Keputusan Kelompok, (3) Teknik Delphi dan (4) Teknik Kelompok Nominal.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kunci utama dari
implementasi berbagai keputusan yang dikembangkan di madrasah, pada dasarnya
terletak pada kemampuan kepala madrasah dalam melakukan pengambilan keputusan
secara tepat dan kontekstual sesuai dengan tahapan proses pengambilan keputusan
yang efektif yaitu melalui tahapan perumusan masalah, penentuan kriteria
pemecahan masalah, pengidentifikasian alternatif pemecahan masalah, penilaian
terhadap alternatif pemecahan masalah, pemilihan alternatif yang terbaik,
penetapan keputusan atau pengimplementasian alternatif yang dipilih.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar,
H. (2014). Proses Pengambilan Keputusan untuk Mengembangkan Mutu Madrasah
Herson Anwar. Jurnal Pendidikan Islam, 8(April), 1–18. Retrieved from
http://journal.walisongo.ac.id/index.ph p/Nadwa/ARTICLE/VIEW/569
Aulawi,
A., & Srinawati. (n.d.). IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN ORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN ORGANISASI SISWA INTRA
SEKOLAH (OSIS) DI SMK DARUS SYIFA KOTA CILEGON. Jurnal Pendidikan Pancasila Dan
Kewarganegaraan, 1– 12. Retrieved from http://ejournal.lppm-unbaja.ac.id/index
.php/propatria/article/download/ 489/223/
Muhdi,
Nurkolis, & Widodo, S. (2017). Teknik Pengambilan Keputusan Dalam
Menentukan Model Manajemen Pendidikan Menengah. Jurnal Manajemen Pendidikan,
4(2), 135–145. Retrieved from
http://www.academia.edu/36898803/Teknik_Pengambilan_Keputusan_Dalam_Menentukan_Model_Manajemen_P
endidikan_Menengah
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete33_rajib
ReplyDeleteartikel ini sudah sangat lengkap mulai dari tulisannya ,isi,dan mindmappnya pembaca pun bisa tertarik saat membacanya,untuk kedepannya bisa dipertahankan dan bisa di kembangkan lagi agar bisa lebih bagus dari artikel yang ini ,saya menilai artikel ini 82,
terimakasih
38_Adetha
ReplyDeleteArtikel yang dibuat sudah sangat lengjkap memuat bahasan tentang implementasi teknik pengambilan keputusan untuk mengembangkan mutu pendidikan di sekolah dengan penulisan yang sangat tertata dan rapih membuat pembaca mudah dalam memahami artikel ini, dan mindmap yang sangat rinci tentang poin-poin yang dituangkan dalam artikel ini dan juga tampilan yang menarik.
nilai: 88
43_Adrian
ReplyDeleteMenurut saya dalam artikel ini pemaparan materinya sudah cukup bagus dan lengkap. pemaparan materi cukup rinci dan detail. untuk mindmap dibuat sangat menarik dan kreatif. jadi pada artikel ini mudah dipahami dan juga lebih tertarik untuk dibaca dibandingkan artikel lain oleh pembaca.
Nilai : 90
45_Shabilla
ReplyDeleteTeknik penulisan: penulisan artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami serta artikel ini lebih fokus terhadap judulnya.
Review: artikel dibuat dengan rapih, poin-poin yang ditulis oleh penulis dibuat dengan dengan sangat baik, dan mindmap yang ditampilkan dibuat dengan sangat ringkas dan menarik.
Nilai: 90
44_Wida
ReplyDeletePenulisan : isi artikel sudah bagus dan mudah dipahami, mind map sangat menarik sehingga orang tertarik untuk membacanya.
Review : Firsta menuliskan artikel mengenai "IMPLEMENTASI TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGEMBANGKAN MUTU PENDIDIKAN DI SEKOLAH" yang didalamnya tercantum tujuan, rasionalisasi keputusan, implementasi, dan teknik pengambilan keputusan.
Nilai : 91