Satria Hotma Hizkia (satriahotmahizkia@gmail.com)
A. Manajemen Perencanaan
1. Konsep
Perencanaan
Perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Robbin dan Mary Coulter (2004
: 174) menyatakan bahwa perencanaan mencakup mendefinisikan sasaran organisasi,
menetapkan strategi me- nyeluruh untuk mencapai sasaran itu, dan menyusun
serangkaian rencana yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordi-
nasikan pekerjaan organisasi.
Menurut Daft (2006 : 315)
perencanaan merupakan tindakan untuk menentukan tujuan organisasi dan apa yang
dibutuhkan untuk mencapainya
Stoner et al (1996 : 263) perencanaan
adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik yang
dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.
Menurut
Hasibuan (2006 : 91) perencanaan adalah fungsi dasar (fundamental) karena
organizing, directing, controlling, evaluating dan reporting harus lebih dahulu
direncanakan
2. Merumuskan
Tujuan
Dalam
menyusun sebuah perencanaan yang efektif, Kita harus memastikan bahwa
kebijakan-kebijakan internal, peran-peran organisasional, kinerja, struktur
organisasi, produk yang dihasilkan, dan keseluruhan operasional organisasi
tetap sejalan dengan visi dan missi organisasi.
Berikut
kriteria-kriteria Untuk memastikan apakah sasaran/tujuan-tujuan yang disusun
dalam sebuah perencanaan dapat lebih efektif :
a.
Rumusan tujuan harus jelas dan spesifik
dan sebisa mungkin menggunakan kalimat kuantitatif agar mudah mengukurnya
b.
Tujuan tersebut harus mencakup hasil
sektor-sektor kunci. Karena tujuan atau sasaran tidak mungkin disusun
berdasarkan hasil kerja orang-per-orang, maka sasaran tersebut dibuat
berdasarkan hasil dari kontribusi persektor/perbagian.
c.
Tujuan harus mampu memberikan tantangan
untuk mencapainya, namun bukan berarti harus sangat sulit untuk dicapai.
d.
Tujuan harus memiliki tenggat waktu yang
jelas untuk mencapainya
e.
Tujuan mestinya dikaitkan juga dengan
penghargaan bagi yang mencapainya.
3.
Tujuan Perencanaan
Robbin dan Mary Coulter (2004:174-175)
menyatakan bahwa sekurang- kurangnya ada empat alasan untuk merencana.
Perencanaan memberi arah, mengurangi dampak perubahan, meminimal- kan
pemborosan dan kegiatan rangkap, dan menjadi standar yang digunakan dalam pengendalian.
B. Lingkup
dan Jenis Perencanaaan
Ruang lingkup perencanaan dipengaruhi oleh dimensi waktu, spasial, dan tingkatan teknis perencanaan. Ketiga dimensi ini saling berinteraksi. Masing-masing dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan dari Dimensi Waktu
a.
Perencanaan Jangka
Panjang (Long Term Planning) Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10 tahun ke
atas.
b.
Perencanaan Jangka
Menengah (Medium Term Planning) Perencanaan ini meliputi Jangka waktu antara
tiga sampai dengan delapan tahun
c.
Perencanaan Jangka Pendek
(Short Term Planning) Jangka waktunya kurang maksimal satu tahun
2. Perencanaan
dari Dimensi Spasial
Perencanaan dilihat dari dimensi spasial adalah perencanaan yang memiliki
karakter yang terkait dengan ruang dan batasan wilayah :
a.
Perencanaan Nasional Perencanaan nasional adalah
suatu proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai konsensus dan
komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu, menyeluruh untuk
mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan dan memanfaatkan
sumber daya nasional dan memerhatikan perkembangan internasional.
b.
Perencanaan Regional Perencanaan regional
ialah pilihan antarsektor dan hubungan antarsektor dalam suatu wilayah (daerah)
sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah atau wilayah. Contoh, Propeda
dan perencanaan pendidikan di provinsi/kabupaten/kota.
c.
Perencanaan Tata Ruang
Perencanaan tata ruang ialah perencanaan
yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan tertentu, mengembangkannya secara
seimbang, baik secara ekologis, geografis, ma1upun demografis. Contoh:
perencanaan tata kota, perencanaan permukiman, perencanaan kawasan, perencanaan
daerah transmigrasi, dan proyek-proyek.
3. Perencanaan
dari demensi tingkatan teknis perencanaan
Dalam demensi ini kita mengenal istilah
(a) perencanaan makro (b) perencaan mikro (c) perencanaan sektoral (d)
perencaan kawasan dan (e) perencaan proyek. Perencaan makro meliputi
peningkatan pendapatan nasional, tingkat konsumsi, investasi pemerintah dan
masyarakat, ekspor impor, pajak, perbankan dsb. Perencanaan mikro disusun dan disesuaikan
dengan kondisi daerah. Perencanaan kawasan memperhatikan keadaan lingkungan
kawasan tertentu sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan
kompetitif. Perencanaan proyek adalah perencanaan operasional kebijakan yang
dapat menjawab siapa melakukan apa, dimana, bagaimana dan mengapa.
4. Perencanaan
dimensi jenis
Menurut Anen (2000) sebagaimana dikutip Syaiful sagala meliputi ; (a) Perencanaan dari atas ke bawah (top down planning), (b) perencanaan dari bawah ke atas (botton up planning), (c) perencanaan menyerong kesamping (diagonal planning), dibuat oleh pejabat bersama dengan pejabat bawah diluar struktur (d) perencanaan mendatar (horizontal planning), yaitu perencanaan lintas sektoral oleh pejabat selevel (e) perencanaan menggelinding (rolling planning) berkelanjutan mulai rencana jangka pendek,menengah dan panjang.(f) perencanaan gabungan atas ke bawah dan bawah ke atas (top down and button up planning), untuk mengakomodasi kepentingan pusat dengan wilayah/daerah.
5.
Jenis-Jenis Perencanaan :
a.
Menurut Jangkauan (Breath) :
-Rencana Strategis
Robbin
dan Mary Coulter (2004 : 178) mengemukakan bahwa rencana strate- gis adalah
rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan, menjadi sa- saran umum
organisasi tersebut dan berusaha menempatkan organisasi tersebut ke dalam
lingkungannya.
-Rencana Operasional merupakan rencana
jangka pendek atau rencana tahunan yang merupakan jabaran lebih rinci dari
Rencana Strategik per-unit kerja. Rencana Operasional adalah blueprint rencana
tindakan sesungguhnya dari setiap unit kerja dalam satu tahun kerja. Di dalam
rencana operasional tercakup aktifitas apa yang harus dilakukan, jadwal kerja,
penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan belanja organisasi juga termasuk
dalam katagori ini
b.
Menurut Spesifitas (Specifity)
:
-Rencana Spesifik (Specific Plans)
Rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberi ruang intrepretasi
-Rencana Arahan (Directional Plans)
Rencana yang fleksibel dan memberikan panduan umum
c.
Menurut Jangka Waktu (Time
Frame):
-Rencana Jangka Panjang (Long-Terms Plans)
Rencanana dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun
-Rencana Jangka Pendek (Short-Term Plans)
Rencana yang berjankga waktu satu tahun atau kurang.
d.
Menurut Frekuensi Penggunaaan
(Frequency of Use)
-Rencana Sekali Pakai
Rencana satu kali yang secara spesifik didesain untuk memenuhi
kebutuhan dalam situasi yang unik. Rencana sekali
pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan
kembali bila telah tercapai
-Rencana Siaga
Rencana berkelanjutan yang memberikan panduan untuk
aktivitas yang dilakukan berulang kali. Rencana tetap
merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang
dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang (Handoko, 2009 : 85-86)
C. Kendala
Dalam Perencanaan
1.
Ketidakmampuan membuat Rencana atau
Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja tidak semua manajer otomatis memiliki
kemampuan membuat perencanaan
2.
Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan
rencana. Mengembangkan sebuah rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan
pemikiran yang cukup banyak dan menyita waktu
3.
Lemahnya informasi. Karena yang menjadi
dasar dari sebuah rencana adalah informasi.
4.
Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan
mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana karena terlalu menekankan
pada penanganan persoalan-persoalan jangka pendek, justru dapat menyebabkan
kegagalan organisasi mempersiapkan masadepan
5.
Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian
Perencanaan. Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki bagian perencanaan atau
bagian perencanaan dan pengembangan tersendiri
6.
Memusatkan perhatian pada faktor-faktor
yang dapat dikuasainya
D. Manajemen
Strategi
1. Konsep Strategis
-
David (2010 : 18) mengemukakan
bahwa stra-tegi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak
dicapai.
-
(David,2012) Seni
dan ilmu untuk memformulasi, menginplementasi, dan mengevaluasi keputusan
lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan.
-
Handoko (2009 : 86)
menjelaskan bahwa strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan
berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya
sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi
menghubungkan sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya dengan tantangan
dan risiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.
-
Handoko (2009 : 92) menyatakan
bahwa perencanaan strategik (strategic planning) adalah proses pemilihan
tujuan-tujuan organisasi ; penentuan strategi, kebijaksanaan dan
program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut ; dan
penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan
kebijaksanaan telah diimplementasikan
2.
Tunjuan Perencanaan Strategi
-
Handoko (2009 : 92-94)
mengemukakan bahwa ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan
strategik. Pertama, perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam mana
semua bentuk-bentuk perencanaan lainnya harus diambil. Kedua, pemahaman
terhadap perencanaan strategik akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk
perencanaan lain- nya. Ketiga, perencanaan strategik sering merupakan titik
permulaan bagi pemahaman dan penilaian kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
3.
Mazhab Manajemen Strategi
a.
Environmental Scholl
Ada yang memiliki keyakinan bahwa
lingkungan bisnis adalah komponen yang terpenting karena hampir sepenuhnya
manajemen tidak mampu mengendalikannya. Tidak mungkin perusahaan dapat
sepenuhnya melakukan rekayasa terhadap lingkungan bisnis. Jadi, lingkungan
bisnis menjadi determinan utama keberhasilan kinerja perusahaan. Pola pikir
demikian menghasilkan mazhab lingkungan bisnis (environmental school).
b.
Resources Base School
Manajemen – atau ada juga yang menyebutnya
dengan lingkungan internal – menjadi determinan terpenting keberhasilan
perusahaan. Dengan keunggulan kemampuan yang dimiliki, perusahaan dapat
melakukan rekayasa pada lingkungan bisnisnya
c.
Value Driven School
Ideologi,
nilai, ajaran, dan rancangan masa depan perusahaan merupakan determinan yang
paling utama dalam membangun kinerja perusahaan. Pada mulanya semua itu mungkin
masih bersifat impian, akan tetapi ketika semua pemangku kepentingan dalam
perusahaan telah memiliki keyakinan bahwa impian tersebut bisa diraih, maka
impian tersebut menjadi sumber inspirasi untuk melakukan segala sesuatu yang
sebelumnya tidak terbayangkan.
d.
Scientific School
Semuanya
bisa direncanakan jauh di depan, sebelum sampai pada tahapan eksekusi. Eksekusi
datang belakangan setelah tahapan formulasi selesai dikerjakan. Elemen
perencanaan menjadi begitu dominan. Semuanya juga menjadi terstruktur, ada
tahapan dan prosesnya. Ada metode ilmiah yang dapat digunakan untuk memprediksi
lingkungan bisnis dan di saat yang sama menentukan posisi bisnis perusahaan
e.
Processual School
Manajemen strategik baru memiliki efek
positif sebagai alat bantu manajemen jika sejak proses penyusunannya telah
melibatkan hati manajemen. Kepentingan subjektif manajemen bisa jadi harus
terlibat, akan tetapi ada forum untuk melakukan dialog secara konstruktif, yang
dalam batas-batas tertentu pasti ada elemen politiknya. Akibatnya prosesnya
juga tidak linier, karena pasti ada negosiasi.
4.
Komponen Utama
Komponen
pokok manajemen strategik (Pearce dan Robinson, 1994, 2003) adalah:
a.
analisis lingkungan bisnis
yang diperlukan untuk mendeteksi peluang dan ancaman bisnis
b.
analisis profil perusahaan
untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan
c.
strategi bisnis yang
diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan memperhatikan
d.
visi dan misi perusahaan.
Hubungan antara lingkungan bisnis dan profil perusahaan memberikan indikasi
pada apa yang mungkin dapat dikerjakan (what is possible). Dari sini posisi
perusahaan di pasar dapat diketahui. Sedangkan keterkaitan antara analisis
lingkungan bisnis, profil perusahaan, dan visi serta misi perusahaan menunjuk
pada apa yang diinginkan (what is desired) oleh pemilik dan manajemen perusaha
5.
Tipe Strategi
·
Strategi Pertumbuhan
Strategi ini berusaha meningkatkan ukuran
perusahaan dan ekspansi operasi perusahaan.
·
Strategi Pengurangan
Dapat disebut sebagai strategi pertahanan,
dengan mengurangi skala operasi untuk kepentingan efisiensi dan meningkatkan
kinerja.
·
Strategi Stabilitas
Strategi dengan tetap menjalankan kegiatan
pada saat ini dengan mengurangi tekanan untuk pertumbuhan dan tanpa komitmen
pada beberapa perubahan operasi utama.
·
Strategi
kombinasi
suatu strategi tingkat korporat yang mengejar dua atau lebih
dari strategi stabilitas, pertumbuhan atau pengurangan secara
simultan
6.
Proses
Manajemen Strategi
Berdasarkan
buku karangan (Riva’i, 2004), terdapat suatu bagan yang menunjukkan proses
manajemen stratejikseperti pada gambar2 berikut. Menurut bagan tersebut, dapat
disimpulkan bahwa proses manajemen stratejik secara umum dapat dibagi menjadi 3
langkah pokok, yakni:
a.
Perumusan strategi
(Formulating strategy)
Formulasi strategi termasuk mengembangkan
visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan,
menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,
merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan
dilaksanakan
b.
Penerapan strategi
(implementing strategy)
Implementasi strategi termasuk
mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi
yang efektif dan mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan anggaran mengembangkan
dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan
kinerja organisasi. Suksesnya implementasi strategi terletak pada kemampuan
manajer untuk memotivasi karyawan.
c.
Evaluasi (evaluating)
Tahap final dalam manajemen strategis. Evaluasi strategi adalah alat untuk mendapatkan informasi kapan strategi tidak dapat berjalan. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa datang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Tiga aktifitas dasar evaluasi strategi adalah (1) Meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini; (2) Mengukur kinerja; (3)Mengambil tindakan korektif. (Drucker, 2008) mengatakan pekerjaan utama dalam manajemen strategis adalah berpikir melalui keseluruhan misi perusahaan.
Daftar
pustaka
Daft, Richard L., Manajemen, Terjemahan
Edward Tanujaya dan Shirly Tiolina, Edisi keenam, Buku 1, Salemba Empat,
Jakarta, 2006
David, Fred R., Manajemen Strategis Kon- sep,
Edisi Dua Belas, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2010
Hasibuan, Malayu P., Manajemen (Dasar,
Pengertian dan Masalah), Bumi Aksara, Jakarta, 2006
http://perkimtaru.pemkomedan.go.id/artikel-984-pengertian-dan-ruang-lingkup-perencanaan-.html#ixzz6p5mM8VC4
Usman, Husaini. 2011. Manajemen: Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hal.70-74.
http://repository.unitomo.ac.id/576/1/5.%20Buku%20Manejemen%20Strategi.pdf
http://repository.ut.ac.id/4824/1/EKMA4414-M1.pdf
https://studylibid.com/doc/402099/dasar-dasar-perencanaan
Modul Perkuliahan 02.
Proses Perencanaan, Kebijakan dan Strategi. Organisasi dan Manajemen Industri. Universitas
Mercu Buana
Pearce II, John A. dan Richard B. Robinson,
Jr. (1994). Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control.
Sydney: Irwin.
Robbins, Stephen P., Rolf Bergman, Ian Stagg
dan Mary Coulter, Management, Edisi kedua, Prentice Hall Australia Pty Ltd,
2000
Rusniati, dan Ashanul
Haq. 2014. Perencanaan Strategis Dalam Perspektif Organisasi. Jurnal INTEKNA, No.2
(102-109).
Stoner, James A. F., R. Edward Freeman, dan
Daniel R. Gilbert, Manajemen, Alih Bahasa Alexander Sindoro, Jilid I, Simon
& Schuster (Asia) Pte. Ltd, 1996.
36_Sahlevi
ReplyDeleteMenurut saya artikel dan Mind Map ini dapat memberikan pemahaman informasi yang sangat baik dengan pencarian kata kunci yang dapat ditemukan. Nilai yang saya berikan dari pengamatan saya adalah "80". Terima kasih
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete38_Adetha
ReplyDeleteArtikel yang dibuat mencakup pembahasan yang cukup lengkap dari manajemen perencanaan dan manajemen strategi, dengan mindmap yang rinci memberikan kemudahan saat memahami isi artikel ini, dan juga dengan peulisan yang rapih dan tertata berikut sumber yang jelas.
nilai: 86
42_Satria
ReplyDeleteArtikel dan mind map ini sangat selaras, mind map sesuai dengan isi artikel yang dapa memudahkan para pembaca untuk memahami isi dari artikrel, dimana manajemen perencanaan adalah tindakan untuk masadepan organisasi agar tertata dengan baik dan manajemen strategi adalah untuk menentukan tujuan jangka panjang agar selalu berjalan sesuai rencana. nilai saya untuk artikel ini adalah 85
29_Dymas
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sudah cukup baik dan penjelasan yang di berikan cukup lengkap mudah untuk dipahami dari penulisan maupun mind map.
Nilai: 85
17_Rusdi
ReplyDeletemenurut saya artikel sudah cukup baik dan dapat memberikan pemahaman mengenai materi yang dijelaskan ,didalam mind map juga sudah menjelaskan apa saja isi yang teradpat dalam artikel, dengan menggunakan kata kata yang bagus dan baik para pembaca
nilai : 85