41616110068
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep
karir adalah konsep yang netral (tidak berkonotasi positif atau negatif).
Karena itu karir ada yang baik, ada pula karir yang buruk. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa mengatakan, misalnya, “karir si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B mengakhiri karirnya di bidang politik secara baik”, dan sebagainya.
Karena itu karir ada yang baik, ada pula karir yang buruk. Ada perjalanan karir yang lambat, ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang mendambakan memiliki karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Karir dapat diletakkan dalam konteks organisasi secara formal, tetapi karir dapat pula diletakkan dalam konteks yang lebih longgar dan tidak formal. Dalam kaitan arti yang terakhir ini, kita biasa mengatakan, misalnya, “karir si A sebagai pelukis cukup baik” dan si B mengakhiri karirnya di bidang politik secara baik”, dan sebagainya.
Manajemen
karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan
perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan
keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang
bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat
luas. Dalam penulisan ini tahapan yang akan dibahas adalah tentang perencanaan
dan pengembangan karir.
Perencanaan
karir adalah perencanaan yang dilakukan baik oleh individu pegawai maupun oleh
organisasi berkenaan dengan karir pegawai, terutama mengenai persiapan yang
harus dipenuhi seorang pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Yang perlu
digarisbawahi, perencanaan karir pegawai harus dilakukan oleh kedua belah pihak
yaitu pegawai yang bersangkutan dan organisasi. Jika tidak, maka perencanaan
karir pegawai tidak akan menghasilkan rencana yang baik dan realistis.
Pengembangan
karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta
menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Secara
umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai.
Proses ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance appraisal). Dari hasil
penelitian kinerja ini kita mendapatkan masukan yang menggambarkan profil kemampuan
pegawai (baik potensinya maupun kinerja aktualnya). Dari masukan inilah kita
mengidentifikasi berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang bersangkutan.
BAB II PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR
2.1 Perencanaan
Karir
Perencanaan
karir merupakan kegiatan atau usaha untuk mengatakan perjalanan karir pegawai
serta mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir
tertentu.
Seperti yang
sudah disinggung di muka, perencanaan karir dilakukan baik oleh pegawai maupun
oleh organisasi. Karena itu, kita mengenal dua macam perencanaan karir, yaitu :
1.
Perencanaan
karir (di tingkat) organisasi (Organization career panning).
Perencanaan
karir di tingkat organisasi dilakukan dengan tujuan untuk mengadakan atau
mengidentifikasi hal-hal berikut :
1. Profil kebutuhan pegawai
2. Deskripsi jabatan/pekerjaan
3. Peta jalur karir
4. Mekanisme penilaian kinerja pegawai
2.
Perencanaan
karir individual pegawai (Individual career palnning).
Bagi
pegawai, perencanaan karir ditingkat organisasi tidak akan dianggap penting
bila tidak ada sangkut pautnya dengan karir si pegawai tersebut. Karena itu,
perencenaan karir ditingkat organisasi harus bisa “ diterjemahkan” menjadi
perencanaan karir ditingkat individu pegawai.
Telah
dijelaskan bahwa perjalanan karir seorang pegawai dimulai sejak dia masuk
kesebuah organisasi, dan berakhir ketika ia berhenti bekerja diorganisasi itu.
Dan hal ini berlaku bagi siapapun yang bekerja diorganisasi tersebut, dari
pegawai ditingkat yang paling rendah sampai ke tingkat pimpinan yang paling
tinggi.
Pada
dasarnya tujuan perencanaan karir untuk seorang pegawai adalah mengetahui
sedini mungkin prospek karir pegawai tersebut dimasa depan, serta menetukan
langkah-langkah yang perlu diambil agar tujuan karir tersebut dapat dicapai
secara efektif-efisien.
Sebelum
kita membahas beberapa hal berkenaan dengan perencanaan karir pegawai, kita
perlu mengetahui bahwa ada Lima
Syarat Utama yang harus di penuhi agar proses perencanaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Ke-lima
syarat tersebut yaitu :
a.
Dialog
Urusan
karir adalah urusan pegawai. Karena itu perencanaan karir harus melibatkan
pegawai. Pegawai harus diajak berbicara, berdialog, bertanya jawab mengenai
prospek mereka sendiri.
Ini
kelihatannya mudah. Tetapi di negara timur seperti Indonesia, karir jarang
didialogkan denga pegawai. Pegawai sering kali merasa malu dan risih jika
diajak bicara tentang karir mereka sendiri. Mereka takut dianggap terlalu
memikirkan karir dan ambisius. Karena itu, karir sering kali tabu dibicarakan.
Meskipun
demikian dialog tentang karir ini harus diusahakan terjadi antara organisasi
(misalnya diwakili seorang pimpinan) dengan pegawai. Melalui dialog inilah
diharapkan timbul saling pengertian antara pegawai dan organisasi tentang
prospek masa depan si pegawai.
b.
Bimbingan
Tidak
semua pegawai memahami jalur karir dan prospek karirnya sendiri. Karena itu,
organisasi harus membuka kesempatan untuk melakukan bimbingan karir terhadap
pegawai. Melalui bimbingan inilah pegawai dituntun untuk memahami berbagai
informasi tentang karir mereka. Misalnya, pegawai dibimbing untuk mengetahui
tujuan karir yang dapat mereka raih (jangka pendek atau jangka panjang),
persyaratan untuk mencapai tujuan karir tersebut, serta usaha-usaha apa yang
harus dilakukan agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efisien.
c.
Keterlibatan individual
Dalam
rangka hubungan kerja yang manusiawi (humanistic) pegawai tidak boleh dianggap
sebagai sekrup dari sebuah mesin bisnis yang besar, yang boleh diperlakukan
semena- mena termasuk dalam penentuan nasib karir mereka.
Setiap
individu pegawai seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan karir. Mereka
harus diberi kesempatan berbicara dan memberikan masukan dalam proses tersebut.
Jika tidak maka perencanaan karir akan berjalan timpang karena hanya dilihat
dari sisi kepentingan organisasi belaka.
d.
Umpan balik
Sebenarnya,
proses pemberian umpan balik selalu terjadi jika ada dialog. Tetapi dalam hal
ini ingin ditegaskan bahwa setiap pegawai mempunyai hak untuk mrngetahui setiap
keputusan yang berkenaan dengan karir mereka. Jika dipromosikan, mereka berhak
tahu mengapa mereka dipromosikan. Bila tidak terjadi perubahan karir dalam
waktu yang cukup lama, mereka juga berhak tahu mengapa hal ini terjadi. Pegawai
berhak bertanya. Organisasi berkewajiban menjawab pertanyaan tersebut.
e.
Mekanisme perencanaan karir
Yang
maksud di sini adalah tata cara atau prosedur yang ditetapkan agar proses
perencanaan karir dapat dilaksanakan sebaik- baiknya. Dalam mekanisme
perencanaan karir ini harus diusahakan agar empat hal di atas (dialog,
bimbingan, keterlibatan individual, dan umpan balik) dapat terwadahi. Di
samping itu, mekanisme seyogyanya dilengkapi dengan aturan atau prosedur yang
lebih rinci, formal, dan tertulis.
2.2 Pengembangan Karir
Pengembangan
karir adalah proses pelaksanaan (implementasi) perencanaan karir. Pengembangan
karir pegawai dapat dilakukan melalui dua cara diklat dan cara nondiklat.
Pengembangan karir melalui dua jalur ini sedikit-banyak telah di bahas di bab
Pelatihan dan Pengembangan. Pada bagian ini, cukuplah kita sebutkan beberapa
contoh bentuk pengembangan karir melalui dua cara ini. Contoh-contoh
pengembangan karir melalui cara diklat adalah :
§ Menyekolahkan pegawai (di dalam atau di luar negeri),
§ Memberi pelatihan (di dalam atau di luar organisasi),
§ Memberi pelatihan sambil bekerja (on-the-job training).
Contoh-contoh
pengembangan karir melalui cara nondiklat adalah :
§ Memberi penghargaan kepada pegawai
§ Menghukum pegawai
§ Mempromosikan pegawai ke jabatan yang lebih tinggi
§ Merotasi pegawai ke jabatan lain yang setara dengan jabatan semula.
2.3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBANGAN KARIR
Hubungan Pegawai dan Organisasi
Dalam situasi ideal, pegawai
organisasi berada dalam hubungan yang saling menguntungkan. Dalam keadaan ideal
ini, baik pegawai maupun organisasi dapat mencapai produktifitas kerja yang
tinggi.
Namun, kadangkala keadaan ideal ini
gagal dicapai. Adakalanya pegawai sudah bekerja baik, tetapi organisasi tidak
mengimbangi prestasi pegawai tersebut dengan penghargaan sewajarnya. Maka,
ketidakharmonisan hubungan antara pegawai dan organisasi ini cepat atau lambat
akan mempengaruhi proses manajemen karir pegawai. Misalnya saja, proses
perencanaan karir pegawai akan tersendat karena pegawai mungkin tidak diajak
berpartisipasi dalam perencanaan karir tersebut. Proses pengembangan karir pun
akan terhambat sebab organisasi mungkin tidak peduli dengan karir pegawai.
b.
Personalia Pegawai
Kadangkala,
menajemen karir pegawai terganggu karena adanya pegawai yang mempunyai
personalitas yang menyimpang (terlalu emosional, apatis, terlalu ambisius,
curang, terlalu bebal, dan lain-lain). Pegawai yang apatis, misalnya, akan
sulit dibina karirnya sebab dirinya sendiri ternyata tidak perduli dengan
karirnya sendiri. Begitu pula dengan pegawai yang cenderung terlalu ambisius
dan curang. Pegawai ini mungkin akan memaksakan kehendaknya untuk mencapai
tujuan karir yang terdapat dalam manajemen karir. Keadaan ini menjadi lebih
runyam dan tidak dapat dikontrol bila pegawai bersangkutan merasa kuat karena
alasan tertentu (punya koneksi dengan bos, mempunyai backing dari
orang-orang tertentu, dan sebagainya).
c.
Faktor Eksternal
Acapkali
terjadi, semua aturan dalam manajemen karir di suatu organisasi menjadi kacau
lantaran ada intervensi dari pihak luar. Seorang pegawai yang mempromosikan ke
jabatan lebih tinggi, misalnya, mungkin akan terpaksa dibatalkan karena ada
orang lain yangdidrop dari
luar organisasi. Terlepas dari masalah apakah kejadian demikian ini boleh atau
tidak, etis atau tidak etis, kejadian semacam ini jelas mengacaukan menajemen
karir yang telah dirancang oleh organisasi.
d. Politicking Dalam
Organisasi
Manajemen
karir pegawai akan tersendat dan bahkan mati bila faktor lain seperti
intrik-intrik, kasak-kasak, hubungan antar teman, nepotisme, feodalisme, dan
sebagainya, lebih dominan mempengaruhi karir seseorang dari pada prestasi
kerjanya. Dengan kata lain, bila kadar “politicking” dalam organisasi sudah
demikian parah, maka manajemen karir hampir dipastikan akan mati dengan
sendirinya. Perencanaan karir akan menjadi sekedar basa-basi. Dan organisasi
akan dipimpin oleh orang-orang yang pintar dalam politickingtetapi
rendah mutu profesionalitasnya.
e.
Sistem Penghargaan
Sistem
manajemen (reward system) sangat mempengaruhi banyak hal,
termasuk manajemen karir pegawai. Organisasi yang tidak mempunyai sistem
penghargaan yang jelas (selain gaji dan insentif) akan cenderung memperlakukan
pegawainya secara subyektif. Pegawai yang berprestasi baik dianggap sama dengan
pegawai malas. Saat ini, mulai banyak organisasi yang membuat sistem
penghargaan yang baik (misalnya dengan menggunakan sistem “kredit poin”) dengan
harapan setiap prestasi yang ditunjukkan pegawai dapat diberi “kredit poin”
dalam jumlah tertentu.
f.
Jumlah Pegawai
Menurut pengalaman dan logika akal
sehat, semakin banyak pegawai maka semakin ketat persaingan untuk menduduki
suatu jabatan, dan semakin kecil kesempatan (kemungkinan) bagi seorang pegawai
untuk meraih tujuan karir tertentu. Jumlah pegawai yang dimiliki sebuah
organisasi sangat mempengaruhi manajemen karir yang ada. Jika jumlah pegawai
sedikit, maka manajemen karir akan sederhana dan mudah dikelola. Jika jumlah
pegawai banyak, maka manajemen karir menjadi rumit dan tidak mudah dikelola.
g.
Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi dalam konteks ini
berhubungan dengan jumlah jabatan yang ada dalam organisasi tersebut, termasuk
jumlah jenis pekerjaan, dan jumlah personel pegawai yang diperlukan untuk
mengisi berbagai jabatan dan pekerjaan tersebut. biasanya, semakin besar
organisasi, semakin kompleks urusan manajemen karir pegawai. Namun, kesempatan
untuk promosi dan rotasi pegawai juga lebih banyak.
h.
Kultur Organisasi
Seperti
sebuah sistem masyarakat, organisasi pun mempunyai kultur dan
kebiasaan-kebiasaan. Ada organisasi yang cenderung berkultur professional,
obyektif, raasional, dan demokratis. Ada juga organisasi yang cenderung
feodalistik, rasional, dan demokratis. Ada juga organisasi yang cenderung
menghargai prestasi kerja (sistem merit).
Ada pula organisasi yang lebih menghargai senioritas dari pada hal-hal lain.
Karena itu, meskipun organisasi
sudah memiliki sistem manajemen karir yang baik dan mapan secara tertulis,
tetapi pelaksanaannya masih sangat tergantung pada kultur organisasi yang ada.
i.
Tipe Manajemen
Secara teoritis-normatif, semua
manajemen sama saja di dunia ini. Tetapi dalam impelemntasinya, manajemen di
suatu organisasi mungkin amat berlainan dari manajemen di organisasi lain. Ada
manajemen yang cemderung kaku, otoriter, tersentralisir, tertutup, tidak
demokratis. Ada juga manajemen yang cenderung fleksibel, partisipatif, terbuka,
dan demokratis.
Jika manajemen cenderung kaku dan
tertutup, maka keterlibatan pegawai dalam hal pembinaan karirnya sendiri juga
cenderung minimal. Sebaliknya, jika manajemen cenderung terbuka, partisipatif,
dan demokratis, maka keterlibatan pegawai dalam pembinaan karir mereka juga
cenderung besar.
Dengan kata lain, karir seorang
pegawai tidak hanya tergantung pada faktor-faktor internal di dalam dirinya
(seperti motivasi untuk bekerja keras dan kemauan untuk ingin maju), tetapi
juga sangat tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti manajemen. Banyak
pegawai yang sebenarnya pekerja keras, cerdas, jujur, terpaksa tidak berhasil
meniti karir dengan baik, hanya karena pegawai ini “terjebak” dalam sistem
manajemen yang buruk.
BAB
III PEMBAHASAN
Sistem
pengembangan karir adalah integrasi dari perencanaan karir individual dan
aktivitas manajemen karir organisasi yang teridiri dari pekerja, manajemen dan
organisasi.
Manfaat yang didapatkan dari sistem pengembangan
karir terlihat pada tabel di bawah.
Bagi manajer, program pengembangan karir ini
menghasilkan komunikasi yang lebih baik dengan stafnya. Melalui sistem
pengembangan karir pekerja bisa memperoleh penghargaan untuk skillmereka dan kemungkinan
karir serta kemungkinan tanggung jawab yang lebih tinggi untuk mengelola karir
mereka sendiri. Sedang bagi organisasi, manfaat yang didapat dari sistem
pengembangan karir adalah peningkatan komunikasi melalui organisasi dan
memperkuat sistem SDM.
Tabel Manfaat
Sistem Pengembangan Karir
Manajemen/Supervisor
|
Employee
(pekerja)
|
Organisasi
|
Meningkatkan skill untuk mengelola karir mereka
|
Membantu/bermanfaat dalam kepuasan kerja
|
Dapat
menggunakan skillpekerja
|
Mendapatkan
karyawan yang bernilai baik
|
Peningkatan kualitas dan kepuasan kerja
|
Penyebaran informasi pada semua level
|
Komunikasi yang baik antara manajer dan pekerja
|
Komunikasi yang baik antara pekerja dan manajer
|
Komunikasi
yang baik dalam organisasi secara keseluruhan
|
Perencanaan
pengembanganstaff yang
lebih realistis
|
Tujuan dan
ekspektasi yang lebih realistis
|
Mendapatkan
karyawan yang bernilai baik
|
Terdapat
pengertian yang baik dari organisasi
|
Mendapat informasi saat ini dan dimasa datang dari
perusahaan
|
Peningkatan
efektivitas sistem personel
|
Productive performance appraisal discussion
|
Ada feedback untuk kinerja
|
Memberikan
kesan pada publik sebagai “people developer”
|
Meningkatkan
reputasi sebagai “people developer”
|
Tanggung jawab individu yang besar untuk karirnya
|
Mengklasifikasi tujuan organisasi yang lebih baik
|
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan
pengenalan dan pembahasan tentang manajemen karir dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang
bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara
keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat
luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan
potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan
adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan
dan kompetisi bisnis.
Perencanaan dan
pengembangan karir merupakan fungsi manajemen karir. perusahaan yang ingin
karyawan mereka dapat bekerja dengan skill dan pengetahuan yang baik harus
dapat merencanakan dan mengembangkan karir pegawainya, sedangkan bagi pegawai
dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir, pegawai dapat mengetahui
tujuan dan arah karir mereka.
4.2 Saran
Banyak karyawan
perusahaan yang tidak mampu berkompetisi bahkan mundur dari posisinya karena
emosi, kemampuan, dan pengetahuan mereka yang belum mendukung. Perusahaan
sebagai tempat mengembangkan ide dan potensi karyawan sangat berperan dalam
mengarahkan karir pegawainya supaya dapat berkembang sesuai dengan potensi
karyawannya. Oleh karena itu perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar profit
bagi bisnisnya saja namun berusaha meningkatkan kemampuan dan pengetahuan
karyawan mereka.
Dalam
organisasi, terdapat berbagai masalah yang berhubungan dengan karir pegawai.
Ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan dalam tempo relatif
cepat. Ada pula yang sangat serius sehingga mengganggu pekerjaan si pegawai
sendiri maupun pekerjaan rekan sekerja lainnya. Dalam keadaan seperti ini,
konseling karir sangat diperlukan, baik oleh pegawai maupun oleh organisasi.
Bahkan organisasi yang cukup besar seringkali merasa perlu mempekerjakan
seorang pakar (konselor) yang khusus menangani masalah-masalah karir ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Dessler,
Gary. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi Indonesia. Jakarta: Pnerbit Prenhallindo.
Handoko,
Hani T. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : BPFE
Hasibuan,
Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara
Mondy,
W. R dan Robert M. Noe. 1993. Human Resouces
Management. Allyn & Bacon.
Simamora,
Henry. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Penerbit STIE
YKPN
Walker,
J.W. 1990. Managing Human Resources in a Flat, Lean, and
Flexible
Organization: Trends for The 1990’s”. Human Resource Planning. Vol. 11: 125-
132.
2010.Manajemen
Karir.Tersedia (Online) : http://belajarmsdm.blogspot.com/2010/05/manajemen-karir.html
2010.Manajemen
Karier.Tersedia (Online) : http://initugasku.wordpress.com/2010/03/19/manajemen-karier/
2010.Manajemen
Karir.Tersedia (Online) : http://www.slideshare.net/iyandri/manajemen-karir-4218726
@A09-Romaria
ReplyDeleteKomentar : Secara Keseluruhan sudah baik isi materi artikelnya. Isinya singkat dan jelas. Tinggal memperbaiki beberapa hal agar artikel ini menjadi lebih baik. Mind maping yang dibuat juga menarik sehingga mudah dimengerti.
Saran :
Artikel ini perlu ditambahkan daftar pustaka jurnal. Penulis harus mencari jurnal yang bersangkutan dengan isi artikel agar informasi yang ditulis diartikel lebih lengkap.
Good luck !
@A37-REVITA, TUGAS P07
ReplyDeletematerinya cukup lengkap namun sebaiknya nama penulis ditulis pada materi yang dikutip sesuai dengan nama-nama yang tertera pada dapus.
@A07-ZASKIA
ReplyDeleteArtikel yang anda buat sudah baik dan lengkap. Terdapat saran juga yang anda berikan sehingga lebih melengkapi artikel ini.
Sumber artikel sudah sangat banyak. Hanya saja artikelnya terlalu luas sehingga kurang mendetail. Mungkin lebih baik jika artikelnya lebih terfokus pada karyawan disuatu perusahaan.Sehingga dapat dijadikan kasus/permasalahan.
@A06-Juliana
ReplyDeleteTerima kasih atas artikelnya sudah cukup bagus.
Ditunggu untuk artikel selanjutnya.
Denis-@j22 denis
ReplyDeleteArtikel yang dibuat sudah baik dan bermanfaat sekali. Hanya saja artikelnya terlalu luas dan sedikit melenceng. Mungkin akan lebih baik bila artikel yang di buat lebih berfocus lagi terhadap permasalahan .
Halo, selamat pagi. Saya ingin mereview artikel yang teman-teman telah buat. Pertama-tama saya akan memberi masukan tentang penulisan, mohon di perhatikan dalam penulisan karena dalam artikel ada beberapa tulisan yang mempunyai background putih, membuatnya berbeda dari paragraf lain. Mungkin kedepannya bisa di teliti lagi untuk format penulisannya. Disamping itu saya mempunyai 1 pertanyaan, yaitu :
ReplyDeleteBerdasarkan judul artikel yang teman-teman telah buat, apakah perencanaan karir hanya diperuntukkan untuk karyawan ? Lalu bagaimana halnya perencanaan karir untuk wirausaha ?
Terima kasih
Amanda Afrilla - @J09-Amanda
ReplyDeleteMenurut saya artikelnya sudah lengkap dan juga rapi. Tetapi penjelasan yang diberikan sangat panjang. Baiknya langsung straight to the point.
Dhifa Ramadhan - @J19-Dhifa
ReplyDeleteIsi review
Menurut saya artikel ini isinya sudah bagus karena banyak wawasan wawasan yang baru tentang artikel ini, serta mind map yang cukup unik sehingga bisa menarik minat baca seseorang.
tetapi tolong lebih diperhatikan untuk format tulisannya, supaya background background putih seperti dikolom “kesimpulan” tidak ada lagi.
Ferdinan valen - @j17-ferdinanvalen
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sudah cukup baik, akan tetapi masih banyak yang harus di koreksi untuk menjadi artikel yang bisa lebih baik. Dan kurang adanya studi kasus untuk memperlengkapi artikel
Ferdinan valen - @j17-ferdinanvalen
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sudah cukup baik, akan tetapi masih banyak yang harus di koreksi untuk menjadi artikel yang bisa lebih baik. Dan kurang adanya studi kasus untuk memperlengkapi artikel
Muhamad safeih k13
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang di buat sudah sangat lengkap dari mulai dari perencanaan karir hingga pengembangan karir sudah sangat lengkap dalam pembahassnnya, hanya saja ada satu hal mungkin kurang dapat di mengerti yaitu Menyekolahkan pegawai (di dalam atau di luar negeri), apakah harus suatu perusahaan menyekolahkan lagi seorang pegawainya.
Hanya satu kekurangan dari artikel inih yaitu dalam penulisan yang kurang beraturan.
Saraswati apriliana @k32-saraswati
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sudah cukup baik. Penting nya manajemen karir untuk karyawan karena perencanaan karir dapat mengembangkan karir karyawan tersebut dan secara tidak langsung dapat memberikan motivasi karyawan dalam menjalankan karir nya namun tidak semua karyawan memiliki karir yg baik tetapi hampir semua orang menginginkan karir yg baik maka dari itu harus membuat perencanaa karir denga tersturktur untuk dapat hasil yg maksimal, dan bukan hanya memberikan kepuasan terhadap diri sendiri tetapi juga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan tersebut.
Menurut saya artikelnya sangat lengkap pembahasanya dan cukup baik, namun masih banyak penulisan yang harus diperbaiki dan kurang adanya studi kasus untuk melengkapi artikelnya.
ReplyDeleteCintya Margaretha - @k36-Cintya
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang anda buat sudah baik dan lengkap, hanya saja artikelnya terlalu luas sehingga kurang mendetail, dan kurang adanya studi kasus untuk memperlengkap artikel. Terimakasih
Ni Made Chindy Talia S. @K08-Nimade
ReplyDeleteArtikel yang lengkap dan mudah dipahami, menjelaskan dari perencanaan karir, pengembangan karir hingga faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tujuan karir.
Artikel ini sangat baik, karena menjadikan solusi untuk setiap kartawan dalam memanajemen karir nya untuk lebih mempunya tujuan kedepannya, saran dalam artikel ini pun cukup menjawab dan memberikan ide yang baik untuk setiap karyawan.
ReplyDeleteMuhammad Alamin Imam Utomo-41117110030
ReplyDeleteArtikel ini sudah cukup baik sangat menarik dan menurut saya bisa sangat membantu bagi seseorang yang awam dan yg ingin lebih tau apa itu manajemen karir,hanya perlu ditambahkan mind mapping yg lengkap agar lebih gampang memahaminya
Dian Asparani - 46115120065 /review
ReplyDeleteMenurut artikel ini, perusahaan yang ingin karyawan mereka dapat bekerja dengan skill dan pengetahuan yang baik harus dapat merencanakan dan mengembangkan karir pegawainya, sedangkan bagi pegawai dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir, pegawai dapat mengetahui tujuan dan arah karir mereka.
Jadi pada perusahaan yg menyediakan jenjang karir atau manajemen karir yang baik akan memberikan feedback dan saran membangun untuk memotivasi karyawannya untuk mengembangkan skill dan keterampilan kemudian berkontribusi dalam perbaikan dan perkembangan oerusahaan agar lebih maju.
Angela Merici Rianawati - 41117110127
ReplyDeleteArtikel ini sudah cukup baik sangat menarik dan menurut saya bisa sangat membantu dan yg ingin lebih tau apa itu manajemen karir,hanya perlu ditambahkan mind mapping yang jelas alurnya
Indah Pradini 41214120115
ReplyDeleteArtikel ini sudah cukup baik sangat menarik dan menurut saya bisa sangat membantu dan yg ingin lebih tau apa itu manajemen karir,hanya perlu ditambahkan mind mapping yang jelas alurnya Good Luck
41115120005-Nana Supriyatna
ReplyDeletemanajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas. Pentingnya manajemen karir bagi karyawan adalah untuk meningkatkan potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan kompetisi bisnis.
terima kasih
Nur harwati 41916110086
ReplyDeleteMenurut saya artikel diatas dapat membantu merindukan garansi perusahaan jika terdapat jenjang karier di perusahaannya
Terima. Kasih
Hasthi Dasto Fibrianto / 41616110019
ReplyDeletePerencanaan karir yang tersturktur untuk mendapat hasil yg maksimal, dan bukan hanya memberikan kepuasan terhadap diri sendiri tetapi juga dapat meningkatkan produktifitas perusahaan tersebut.
Nur Khafi (41616110110)
ReplyDeleteManajemen karir tidak hanya tentang berwirausaha, namun manajemen karir sangat dapat diaplikasikan dalam menjadi seorang pekerja di sebuah perusahaan. Karena tanpa adanya manajemen karir, karir kita di suatu perusahaan tidak akan berkembang.
Khairul Nil Hakim Sitorus (41616110037)
ReplyDeleteMenurut saya artikel diatas cukup jelas bahwa Manajemen karier salah satu kunci terpenting dalam Berbisnis.
Bonifasius Bayu PS (41616110035)
ReplyDeleteMenurut saya perencanaan dan pengembangan karir sangat penting karena untuk meningkatkan potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya, sedangkan bagi perusahaan adalah untuk merencanakan SDM mereka dalam meningkatkan nilai bisnis perusahaan dan kompetisi bisnis.
sulistianingsih - 43116120091
ReplyDeleteMenurut artikel ini, perusahaan yang ingin karyawan mereka dapat bekerja dengan skill dan pengetahuan yang baik harus dapat merencanakan dan mengembangkan karir pegawainya, sedangkan bagi pegawai dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir, pegawai dapat mengetahui tujuan dan arah karir mereka.
Jadi pada perusahaan yg menyediakan jenjang karir atau manajemen karir yang baik akan memberikan feedback dan saran membangun untuk memotivasi karyawannya untuk mengembangkan skill dan keterampilan kemudian berkontribusi dalam perbaikan dan perkembangan oerusahaan agar lebih maju.
Pada arikel ini juga dibahsa salah satu perencanaan karir yaitu Perencanaan karir (di tingkat) organisasi (Organization career panning).
ReplyDeletePerencanaan karir di tingkat organisasi dilakukan dengan tujuan untuk mengadakan atau mengidentifikasi hal-hal berikut :
1. Profil kebutuhan pegawai
2. Deskripsi jabatan/pekerjaan
3. Peta jalur karir
4. Mekanisme penilaian kinerja pegawai
Erika Aulia - 43217110115
ReplyDeleteMenurut saya penulisan artikelnya cukup baik, namun alangkah lebih baik jika disajikan pada point point pentingnya saja dan dibuat dengan studi kasus.
Mengenai isinya, menurut saya perusahaan harus memiliki perencanaan kerja untuk karyawan. Agar proses pekerjaan bisa berjalan sesuai keinginan dan tujuan yang dihasilkan juga lebih maksimal. Begitu pula dengan karyawan harus memiliki perencanaan yang baik untuk karirnya.
Nur Vira Audina 43217110041
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sudah sangat bagus tepai terlalu panjang untuk penjelasannya. pengembangan karir memang sangat sangat penting karena untuk meningkatkan potensi dan produktifitas bagi kemajuan dirinya sendiri maupun untuk perusahaan.
Lavenia Hascar / 41616110044
ReplyDeletePentingnya managemen karir untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas
Virna Cynthia Putri 41616110025
ReplyDeleteKesimpulan yang dapat diambil adalah manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan.
Pada isi materi artikel ini kurang fokus pada apa yang sedang di bahas atau pada pemasalahan.
Nanda- 41616110051
ReplyDeleteManajemen karir membantu seseorang untuk mengembangkan potensi yang dimiliki untuk mencapai suatu posisi. Artikel ini dengan sangat lengkap membahasnya dengan kesimpulan yang mudah dipahami
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteArdian Adi Saputro / 41216110055
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini sudah bisa mendorong kita dalam memanajemen karir dalam bidang bisnis.
Dewi Manca Indira / 41216110110
ReplyDeleteMenurut saya artikel diatas cukup jelas bahwa, Manajemen karier salah satu kunci terpenting dalam Berbisnis.
Namun pembahasan materi di atas terlalu luas dan penyajian dalam artikel kurang rapih.
BAYU CAHYO SAPUTRO / 41216110109
ReplyDeleteInti dari Artikel yang saya pahami :
manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan.
akan tetapi terlalu banyak penyajian dalam artikel tersebut
The, Eka Yuliarto 41616110006
ReplyDeletePada dasarnya tujuan perencanaan karir untuk seorang pegawai adalah mengetahui sedini mungkin prospek karir pegawai tersebut dimasa depan, serta menetukan langkah-langkah yang perlu diambil agar tujuan karir tersebut dapat dicapai secara efektif-efisien.
ariski nugroho / 41615120036
ReplyDeletemenurut pendapat saya tentang artikel ini proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Secara umum, proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi kinerja pegawai. Proses ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja (performance appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita mendapatkan masukan yang menggambarkan profil kemampuan pegawai (baik potensinya maupun kinerja aktualnya). Dari masukan inilah kita mengidentifikasi berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang bersangkutan. jadi potensi karir seseorang dapat terlihat
Rico Pratama - 41516110183
ReplyDeleteManajemen karir adalah proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi tahapan kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir, serta pengambilan keputusan karir. Manajemen karir melibatkan semua pihak termasuk pegawai yang bersangkutan dengan unit tempat si pegawai bekerja, dan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas. Dalam penulisan ini tahapan yang akan dibahas adalah tentang perencanaan dan pengembangan karir.
Agus Rahman / 41615120068
ReplyDeletesaya sangat setuju bahwa perencanaan dan pengembangan karir merupakan fungsi manajemen karir. perusahaan yang ingin karyawan mereka dapat bekerja dengan skill dan pengetahuan yang baik harus dapat merencanakan dan mengembangkan karir pegawainya, sedangkan bagi pegawai dengan adanya perencanaan dan pengembangan karir, pegawai dapat mengetahui tujuan dan arah karir mereka.
Priyo Dwi Wijaksono/41615120035
ReplyDeleteArtikel yang sangat menarik sekali, hanya ingin menambahkan. Ada beberapa pedoman dalam manajemen karir yaitu :
1. Hindarkan kejutan realitas.
2. Berikan pekerjaan awal yang menantang.
3. Berikan tinjauan pekerjaan yang realistis dalam perekrutan.
4. Bersikap menuntut.
5. Adakan rotasi pekerjaan dan pelacakan pekerjaan.
6. Tingkatkan penilaian prestasi yang berorientasi pada karir.
8. Dorongan aktifitas perencanaan karir.
May Suci KND-41117110057
ReplyDeleteArtikel ini sangat menarik dan menurut saya bisa sangat membantu, apalagi bagi yg ingin lebih tau apa itu manajemen karir,hanya perlu ditambahkan mind mapping yang jelas alurnya
Menurut saya artikel yang anda buat sudah baik dan lengkap, hanya saja artikelnya terlalu luas sehingga kurang mendetail, dan kurang adanya studi kasus untuk memperlengkap artikel. Terimakasih
ReplyDeleteMenurut saya artikel diatas cukup jelas bahwa, Manajemen karier salah satu kunci terpenting dalam Berbisnis agar kita bisa mengatur dan mengelola apa yang akan kembangkan dengan cara yang efektif, tetapi penyajian materi terlalu monoton dan panjang sehingga tidak ringkas dalam memberikan informasi .
ReplyDelete