Oleh : MaulanaSaputra
41616110014
Mind Map Proses Seleksi |
1. PENDAHULUAN
1.1 Definisi Seleksi
Pada
dasarnya, seleksi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Manajemen
Sumber Daya Manusia untuk memperoleh karyawan yang qualified dan
kompeten yang akan menjabat serta mengerjakan semua pekerjaan pada perusahaan.
Menurut
Sunyoto (2012:108), “Seleksi tenaga kerja adalah merupakan serangkaian kegiatan
yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seseorang pelamar diterima atau
ditolak, dalam suatu instansi tertentu setelah menjalani serangkaian tes yang
dilaksanakan”. Selain itu, menurut Rivai dan Ella (2010:158), “Proses seleksi
merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar
mana yang akan diterima”. [1]
1.2 Tujuan Proses Seleksi
Menurut
Alpius Rama dan Emiliana dalam Jurnal
Ilmiah Dinamika Ekonomi dan Bisnis Vol 1, No 1 (2013), suatu proses
rekrutmen dan seleksi yang sesuai dengan prosedur sangat dibutuhkan agar perusahaan
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Proses
rekrutmen dan seleksi yang memenuhi prosedur, di mana proses tersebut berjalan
secara prosedural dan bersifat objektif dapat membawa implikasi dalam
pencapaian tujuan perusahaan. [2]
Tujuan
utama dari proses seleksi adalah untuk mendapatkan orang yang tepat bagi suatu jabatan
tertentu, sehingga orang tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat
bertahan di perusahaan untuk waktu yang lama. Meskipun tujuannya terdengar sangat
sederhana, proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama
dan biaya yang tidak sedikit dan sangat terbuka peluang untuk melakukan
kesalahan dalam menentukan orang yang tepat. Kesalahan dalam memilih orang yang
tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan atau organisasi. Hal tersebut
bukan hanya karena proses seleksi itu sendiri telah menyita waktu, biaya dan
tenaga, tetapi juga karena menerima orang yang salah untuk suatu jabatan akan
berdampak pada efisiensi, produktivitas dan dapat merusak moral kerja pegawai
yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya.
2. PEMBAHASAN
2.1 Tahap-Tahap Proses
Seleksi
Hubungan
antara kinerja karyawan dengan seleksi sangat erat karena kinerja dipengaruhi
oleh tingkat kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dimana kemampuan
dan pengetahuan dari karyawan bisa diketahui perusahaaan saat proses seleksi
berlangsung.[3] Oleh karena itu, untuk mendapatkan calon karyawan
yang berkompeten dan siap untuk bekerja di posisi yang kosong, proses seleksi
hendaknya dilakukan sedini mungkin, yaitu sejak lamaran masuk, untuk mengetahui
apakah lamaran itu memenuhi persyaraan administratif. (Notoatmojo, 2009) Seleksi
terhadap persyaratan administratif ini disebut seleksi administratif. Jadi seleksi
administratif ialah seleksi atas persyaratan administratif yang diperlukan
sesuai dengan tujuan seleksi. Pelamar yang dinyatakan lulus dari seleksi
administratif dapat mengikuti seleksi atau tes tahap berikutnya. [4]
Seleksi administratif
itu meliputi ; (Notoatmodjo,2009)
a. Surat
lamaran
b. Daftar
riwayat hidup
c. Salinan
ijazah
d. Surat
keterangan dari instalasi yang berwenang, antara lain surat keterangan
berkelakuan baik dari kepolisian.
e. Surat-
surat yang merinci pengalaman kerja (apabila dibutuhkan)
f. Pas
foto
g. Data
diri
Setelah dinyatakan
lolos dari seleksi administratif, calon karyawan akan melalui beberapa tahapan
proses seleksi berupa ujian yang diberikan oleh manajemen. Menurut Notoatmojo
(2009), ujian-ujian tersebut antara lain:
a. Ujian
tertulis.
Ujian tertulis dilaksanakan dengan maksud :
-
Secara subjektif, membuat karangan
singkat untuk mendapatkan suatu kesan tentang kepribadian si pelamar.
-
Secara objektif, dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan cara :
·
Jawaban singkat, ya atau tidak.
·
Melengkapi jawaban-jawaban yang sudah
tersedia dibelakang pertanyaan.
·
Memilih yang benar antara dua jawaban.
·
Memilih yang benar antara dua atau lebih
jawaban.
b. Ujian
Inteligensi, dapat dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu :
- Ujian inteligensi umum (yaitu psikotes)
untuk mendapatkan standar inteligensi (kecerdasan).
-
Ujian inteligensi social
-
Ujian inteligensi mekanik.
c. Ujian
lisan (interview), yang dilaksanakan untuk memimpin, membentuk, gerak-
gerik dan lain-lain yang tidak dapat dilihat dari ujian tertulis.
d. Ujian
praktek, untuk mengetahui kecakapan dan ketangkasan dalam mempergunakan alat-alat
dan mesin kerja.
e. Ujian
kecakapan khusus, untuk mengetahui jasmani, kecakapan bergerak, keteraturan dan
kelincahan gerak, kekuatan ingatan dan kecakapan observasi.
f. Ujian
perasaan, untuk mengetahui syarat-syarat kepribadian pelamar, yang diperlukan untuk
jabatan-jabatan tertentu, misalnya dokter, juru rawat, pelaut, pegawai sosial
dan sebagainya.
g. Achievement
test,
untuk mengetahui tingkat kecakapan pelamar dalam suatu pekerjaan dimana ia
sudah mempunyai kecakapan tertentu.
h. Test
kesehatan, untuk mengetahui kesehatan sesuai dengan syarat bagian bagi
tiap-tiap jabatan yang lowong yang diperlukan.
2.2 Tantangan-Tantangan
dalam Proses Seleksi
Dalam
proses seleksi, seringkali manajemen Sumber Daya Manusia dihadapkan pada
tantangan-tantangan yang menyebabkan terjadinya potensi kesalahan atau
penyimpangan terhadap tujuan dari seleksi. Tantangan-tantangan tersebut
meliputi: [5]
a.
Tantangan-tantangan
Suplai
Semakin
besar jumlah pelamar yang “qualified” maka akan semakin mudah bagi departemen
personalia untuk memilih karyawan baru yang berkualitas. Dalam kenyataannya,
banyak lowongan jabatan, seperti kebutuhan manajer profesional sekarang ini,
sangat sulit dipenuhi. Keterbatasan suplai tersebut menyebabkan organisasi
tidak leluasa memilih calon karyawan terbaik.
b.
Tantangan-tantangan
Ethis
Penerimaan
karyawan baru karena hubungan keluarga, pemberian komisi dan kantor penempatan
tenaga kerja, atau karena suap, semuanya merupakan tantangan bagi pengelola
organisasi. Bila standar-standar ethis ini dilanggar, karyawan baru mungkin
dipilih secara tidak tepat.
c.
Tantangan-tantangan
Organisasional
Proses
seleksi bukan merupakan tujuan akhir, tetapi prasarana dengan mana organisasi
berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasarannya. Secara alamiah,
organisasi menghadapi keterbatasan-keterbatasan, seperti anggaran atau sumber
daya lainnya yang mungkin akan membatasi proses seleksi. Disamping itu,
berbagai strategi, kebijaksanaan dan taktik organisasi juga merupakan
batasan-batasan.
3. PENGALAMAN MENGIKUTI PROSES SELEKSI
Untuk bisa bergabung dalam PT. XI, calon
karyawan dari luar perusahaan harus melewati beberapa tahap-tahap seleksi.
Tahapan-Tahapan seleksi tersebut meliputi:
1. Seleksi
Administratif
Merupakan
tahap awal seleksi dimana data administrasi berupa surat lamaran, CV, dan
dokumen pendukung lainnya dilihat serta dipertimbangkan dengan kriteria
perusahaan dan kecocokan posisi yang akan ditempati.
2. Psikotes
Setelah
lolos seleksi administratif, pelamar akan akan diundang untuk mengikuti
psikotes. Tujuan dari psikotes ini adalah untuk mengetahui kemampuan dalam
mengerjakan beberapa persoalan dan kepribadian pelamar tersebut.
3. Interview
psikolog
Tujuan
dari interview psikolog ini adalah untuk melakukan verifikasi terkait
kepribadian yang sebelumnya sudah ditulis pada psikotes dengan kondisi
aktualnya.
4. Interview
user
Setelah
lolos interview psikolog, pelamar akan dihadapkan dengan user yang membutuhkan
calon karyawan untuk mengisi posisi yang kosong. User ini biasanya merupakan
atasan dari posisi yang kosong tersebut. Pada tahap ini user akan menilai
seberapa cocok pelamar yang diwawancarai untuk mengisi posisi tersebut.
5. Interview
HRD
Setelah
user setuju dengan kualifikasi pelamar yang diwawancarai, selanjutnya pihak HRD
akan mengundang pelamar tersebut untuk melakukan wawancara kembali. Topik dari
wawancara ini meliputi kegiatan sehari-hari, silsilah keluarga, kesiapan
pelamar untuk bekerja, dan sebagainya.
6. Medical
Check Up
Pada
tahap ini, pelamar akan diperiksa terkait kondisi kesehatan jiwa dan raganya.
Pemeriksaan ini meliputi tes darah, tes urine, tes fisik badan, tes mata, dan
sebagainya.
Setelah berhasil melalui tahap-tahap
seleksi diatas, pelamar tersebut sudah bisa dinyatakan untuk bergabung dalam
PT. XI dengan penandatanganan kontrak terlebih dahulu. Namun, terdapat beberapa
tahap lanjutan agar tujuan dari seleksi dapat tercapai, yaitu mendapatkan
karyawan yang berkompeten dan mampu bekerja sesuai dengan posisinya. Oleh
karena itu, karyawan yang sudah dinyatakan resmi bergabung harus melalui
program pelatihan yang dinamakan On Job Training (OJT) atau masa kontrak. Pada
masa OJT/kontrak ini, karyawan diharuskan untuk menerapkan etika-etika bekerja
yang berlaku di perusahaan. Selain itu untuk karyawan lulusan D3/S1/keatas, selama
masa OJT harus memiliki satu project yang bertujuan untuk mengurangi cost,
meningkatkan efektifitas, atau sebagainya. Project ini akan dipresentasikan dan
dipertanggung jawabkan saat evaluasi nanti. Masa evaluasi adalah waktu dimana
karyawan akan dinilai dari keseluruhan aspek, baik dari segi kepribadiannya,
etika dalam bekerja dan bersosialisasi, kemampuan dalam bekerjasama, dan
sebagainya. Hal utama yang dilihat juga sebagai penilaian adalah project yang
dibuat selama masa OJT itu. Bobot dari hasil project tersebut akan menentukan
seberapa besar kemungkinan karyawan akan diangkat menjadi karyawan tetap atau
tidak diteruskan (kontrak diputus).
4.
KESIMPULAN
Proses seleksi
merupakan salah satu kegiatan yang perlu diperhatikan oleh Manajemen Sumber
Daya Manusia. Karena proses seleksi ini menentukan apakah karyawan yang
direkrut sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan atau tidak. Jika karyawan
yang dipilih sesuai kriteria, maka proses seleksi berhasil karena karyawan
tersebut secara langsung atau tidak langsung akan dapat berpengaruh dalam
pengembangan perusahaan. Sebaliknya, jika pihak manajemen Sumber Daya Manusia
salah dalam memilih karyawan, maka akan berdampak besar pada perusahaan
terutama dari segi efisiensi biaya seleksi yang tidak tepat sasaran/tujuan
serta waktu yang telah diluangkan untuk proses seleksi tersebut.
5.
DAFTAR
PUSTAKA
[1]
Pambagio, Nindrijo Sunu.2013.Jurnal Administrasi Bisnis Vol 4 No 1 Dalam :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=189510&val=6468&title=PENGARUH%20PROSES%20REKRUTMEN,%20PROSES%20SELEKSI,%20DAN%20KOMPETENSI%20KARYAWAN%20TERHADAP%20KINERJA%20KARYAWAN%20(Studi%20pada%20Karyawan%20Bagian%20Tata%20Usaha%20dan%20Keuangan%20PG%20Kebon%20Agung%20Malang)
diakses pada tanggal 21 September 2016.
[2] Pujiarti, Emiliana Sri. Bellionardi, Alpius Rama
K.2013.Jurnal Ilmiah Dinamika Ekonomi dan Bisnis Vol 1 No 1 Dalam :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=126517&val=5568&title=Model%20Analisis%20Perekrutan%20Dan%20Seleksi%20Karyawan%20%20Di%20PT.%20Semarang%20Autocomp%20Manufacturing%20Indonesia%20(SAMI)
diakses pada tanggal 21 September 2016.
[3] Siburian, Dewi Rismala.2014.Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 1 No 2 Dalam :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=186105&val=6444&title=ANALISIS%20PROSES%20SELEKSI%20DAN%20PENGARUHNYA%20TERHADAP%20KINERJA%20KARYAWAN%20BAGIAN%20REDAKSI%20PT.%20RIAU%20POS%20PEKANBARU
diakses pada tanggal 21 September 2016.
[4]
Nainggolan, Sesily Chaterine.2011.PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI TENAGA
KEPERAWATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN RUMAH SAKIT SANTA
ELISABETH MEDAN. Dalam :
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20297186-T30155-Proses%20rekrutmen.pdf
diakses pada tanggal 22 September 2016.
[5]
Helmi,Syafrizal.2008.PROSES SELEKSI dalam :
https://shelmi.wordpress.com/2008/10/25/proses-seleksi/
diakses pada tanggal 22 September 2016.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.