A. Pendahuluan
Peranan
karyawan sangat penting dalam setiap perusahaan, karena meskipun faktor-faktor
ekonomi lainnya telah tersedia serta didukung dengan teknologi modern tidak
akan mempunyai arti bagi kehidupan perusahaan tanpa kehadiran dan peranan
karyawan didalamnya. Kualitas karyawan juga memegang peranan bagi keberhasilan
dan kehancuran dari sebuah perusahaan. Oleh sebab itu karyawan harus dikelola
dengan baik sehingga dapat melaksanakan pekerjaannya dengan profesional.
Kualitas sumber daya manusia menurut
Ruky (2003:57) dalam jurnal ariza luky merupakan “Tingkat pengetahuan,
kemampuan, dan kemauan yang dapat ditunjukkan oleh sumber daya manusia”.
Tingkat itu dibandingkan dengan tingkat yang dibutuhkan dari waktu ke waktu
oleh organisasi yang memiliki sumber daya manusia tersebut.
Matutina
(2001:205). Menyatakan bahwa Kualitas sumber daya manusia (karyawan) mengacu
pada :
1.Pengetahuan (knowledge)
2.Keterampilan
(Skill)
3.Kemampuan (abilities)
Peningkatan kualitas karyawan dapat
dilakukan dengan cara memberikan pelatihan bagi karyawan. Pelatihan mempunyai
kegunaan pada karir jangka panjang karyawan untuk membantu menghadapi tanggung
jawab yang lebih besar diwaktu yang akan datang. Program pelatihan merupakan
salah satu kegiatan yang penting dan dijadikan salah satu investasi organisasi
dalam hal sumber daya manusia. Pelatihan merupakan wadah lingkungan bagi
karyawan, dimana mereka memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian,
pengetahuan, dan perilaku spesifik yang berkaitan dengan pekerjaan.
Progam Training (pelatihan) adalah
suatu program pendidikan yang dilakukan secara sistematik dan terorganisir
serta dibimbing oleh tenaga profesional, untuk meningkatkan kemampuan dalam
bidang pekerjaan agar mencapai sasaran kerja yang diinginkan oleh perusahaan
atau organisasi serta memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku,
ketrampilan dan pengetahuan dari para karyawan yang sesuai dengan keinginan
perusahaan yang bersangkutan lebih mandiri.
B. Permasalahan
Ø
Mengapa pelatihan karyawan itu penting?
Ø
Pelatihan yang seperti apa yang efektif untuk
karyawan?
Ø
Kendala apa saja yang ada dalam proses pelatihan
karyawan?
C. Pembahasan
Pelatihan materi
Pelatihan
adalah setiap usaha untuk memperbaiki performasi pekerjaan pada suatu pekerjaan
tertentu yang sedang menjadi jawabnya atau suatu pekerjaan yang ada kaitannya
dengan pekerjaan supaya efektif. Pelatihan biasanya harus mencakup pengalaman
belajar, aktifitas-aktifitas yang terencana dan desain sebagai jawaban atas
kebutuhan-kebutuhan yang berhasil diidentifikasikan. Pelatihan dimaksudkan
untuk memperbaiki penguasaan berbagai ketrampilan dan teknik pelaksanaan
pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin (Handoko, 2001:104).
Pelatihan
memiliki peran penting dalam menentukan efektifitas, efisiensi perusahaan serta
kinerja karyawan. Simamora (2003:349) mengemukakan manfaat pelatihan, yaitu :
1)menciptakan sikap, loyalitas dan kerjasama yang lebih menguntungkan
meningkatkan kuantitas dan kualitas produktifitas 2)mengurangi waktu belajar
yang diperlukan karyawan agar mencapai standar-standar kinerja yang dapat
diterima 3)membantu dalam meningkatkan dan pengembangan pribadi karyawan
4)memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
Setiap
organisasi mengadakan pelatihan mempunyai alasan tertentu yang mana akan
mendidik setiap karyawan atau anggotanya agar menjadi lebih trampil sehingga
dapat memberikan keunggulan bagi organisasi dan karyawan tersebut. Mangkunegara
(2005:169) mengemukakan beberapa alasan terjadinya pelatihan, yaitu:
1)
menyesuaikan dengan peraturan-peraturan dan standar yang ada
2)perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan kerja dan tenaga kern
3)pegawai yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar bagaimanan
melakukan pekerjaan
4)meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki
produktivitas.
Pengembangan
Karyawan
Karyawan yang
telah diterima kemudian ditempatkan memerlukan program pengembangan karyawan.
Pengembangan karyawan ditujukan baik kepada karyawan baru maupun lama agar
karyawan dapat mengikuti tuntutan organisasi dan berperan serta dalam
organisasi secara nyata sehingga karyawan mampu menyelesaikan kinerja terbaik
bagi organisasinya. Simamora (2003: 268) mendefinisikan pengembangan karyawan
sebagai aktivitas pengembangan karir karyawan terhadap organisasi, penyediaan
landasan bagi karyawan agar dapat berprestasi secara efektif dan menghasilkan
prestasi baru dalam lingkungan perusahaan. Pengembangan karyawan dalam
pelaksanaannya seringkali dilakukan untuk membantu karyawan memasuki dunia
kerja yang kompetitif yang berbeda dari kondisi kehidupan sebelumnya.
Karyawan yang
akan mengikuti program pengembangan adalah karyawan baru agar memahami,
terampil, dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan karyawan lama supaya
mereka lebih memahami technical
skill, human skill, conceptual skill, dan managerial skill. Handoko (2001:104) mengemukakan
bahwa pengembangan karyawan dimaksudkan untuk menyiapkan karyawan untuk
memegang tabnggung jawab pekerjaan di masa yang akan datang. Pengembangan
karyawan bisa dilakukan secara formal maupun informal. Secara formal berarti
karyawan ditugaskan oleh perusahaan. Sedangkan secara informal berarti karyawan
melatih dan mengembangkan dirinya atas keinginan dan inisiatif sendiri tanpa
ditugaskan oleh perusahaan.
Program
pengembangan karyawan akan membuat karyawan semakin produktif sehingg
memungkinkan organisasi atau perusahaan mempertimbangkan untuk melakukan
pengembangan karir karyawan, menurut Nawawi (2008:292) pengembangan karyawan
memiliki alternatif yaitu 1)organisasi mempertahannya pada jabatan semula dalam
jangkan waktu tertentu 2)organisasi perlu memindahkan pekerja pada jabatan atau
posisi lain secara horizontal 3)organisasi perlu mempromosikan pekerja secara
vertikal.
Kompetensi
Karyawan
Moeheriono
(2009:3) mengemukakan bahwa kompetensi adalah karakteristik yang mendasari
seseorang berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaaannya
atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai
sebab-akibat dangan kinerja yang dijadikan acuan, efektif atau kinerja prima
atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu. Pembentuk kompetensi
berasal dari dalam diri individu ataupun melalui proses pembentukan
kompentensi. Terdapat berbagai karakteristik kompetensi yang seringkali
merupakan perpaduan beberapa karakteristik. Moeheriono (2009:13) mengemukakan
mengenai beberapa karakteristik yang terdiri atas: 1) Watak, yaitu yang membuat
seseorang mempunyai sikap perilaku atau bagaimana seorang tersebut merespon
sesuatu degan cara tertentu 2) Motif, yaitu sesuatu yang diinginkan seseorang
atau secara konsisten dipikirkan dan diinginkan sehingga mengakibatkan suatu tindakan
atau dasar untuk melakukan suatu tindakan 3)Bawaan, yaitu sikap dan nilai-nilai
yang dimiliki seseorang 4) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki seseorang
pada bidang tertentu 5) Ketrampilan dan keahlian yaitu kemampuan untuk
melaksanakan tugas tertentu,baik secara fisik maupun mental.
Kategori
kompetensi meliputi berbagai macam kemampuan dalam melaksanakan tugas. Zwell
dalam Wibowo (2007:331) mengemukakan kategori kompetensi sebagai
1)Task
achievement, berhubungan dengan pencapaian kinerja
2)Relationship,
berhubungan dengan komunikasi
3)Personal
attribute, merupakan kompetensi intrinsic individu
4)Managerial,
berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan dan mengembangkan individu lain
5)Leadership,
berkaitan dengan kemmapuan memimpin dan mendelegasikan pekerjaan.
Kompetensi bukan merupakan kemampuan yang
tidak dapat dipengaruhi Zwell dalam Wibowo (2007:399) mengemukakan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kecakapan kompetensi seseorang yaitu 1)
Keyakinan dan nilai, keyakinan seseorang terhadap dirinya maupun terhadap orang
lain mempengaruhi perilakunya 2) Ketrampilan, pengembangan ketrampilan yang
secara spesifik berkaitan dengan kompetensi dapat berdampak pada budaya
organisasi dan kompetensi individual 3) Pengalaman, keahlian dari banyak
kompetensi memerlukan pengalaman mengorganisasi orang, komunikasi di hadapan
kelompok, menyelesaikan di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah dan
sebagainya 4) Karakteristik kepribadian, banyak faktor kepribadian yang tidak
dapat berubah walaupun demikian dalam kepribadian bukan sesuatu yang tidak
dapat berubah 5) Motivasi, merupakan faktor kompetensi dengan memberikan
dorongan, apresiasi dan pengakuan 6) Isu emosional, hambatan emosional dapat
membatasi penguasaan kompetensi sedangkan mengatasi pengalaman tidak
mneyenangkan akan memperbaiki penguasaan dalam banyak kompetensi 7) Kemampuan
intelektual, kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran
konseptual dan pemikiran analitis.
D.
Kesimpulan
Ø
Pelatihan karyawan itu sangat dibutuhkan perusahaan untuk lebih
memajukan perusahaan kedepan nya
Ø
Tujuan utama pelatihan yakni untuk mendapatkan 3 hal yakni : Pengetahuan (knowledge), Keterampilan (Skill)
dan Kemampuan (abilities)
Ø
Pelatihan karyawan merupakan kunci untuk perkembangan perusahaan.
E.
Daftar Pustaka
Mathis. Robert I, Jackson John H.
2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Salemba Empat.
Lucky,Ariza.2014.Pengaruh program
training terhadap kualitas karyawan.
http://ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp content/uploads/2013/02/jurnal%20(02-22-13-04-03-10).pdf
diakses
pada tanggal 25-09-2016
Nawawi,
Hadari. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia,
cet. 6, gajah Mada
University
Press, Yogyakarta.
Moeheriono.
2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta : Ghalia Indonesia
Simamora, Henry. 2001. Manajemen SDM. Yogyakarta
: STIE YKPN.
terima kasih atas sharingnya, pelatihan karyawan dan pengembangan karyawan memang sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas
ReplyDelete