I.
PENDAHULUAN
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung maupun barang tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan
atau jasa yang diberikan pada perusahaan.
Serta kompensasi tambahan finansial atau non finansial yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dan usaha meningkatkan kesejahteraan mereka seperti tunjangan hari raya dan uang pensiun.
Serta kompensasi tambahan finansial atau non finansial yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dan usaha meningkatkan kesejahteraan mereka seperti tunjangan hari raya dan uang pensiun.
Kompensasi merupakan istilah yang berkaitan dengan imbalan-imbalan
finansial (financial reward) yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan
kepegawaian mereka dengan sebuah organisasi. Pada umumnya bentuk kompensasi
berupa finansial karena pengeluaran moneter yang dilakukan oleh
organisasi. Kompensasi bisa langsung diberikan kepada karyawan, ataupun
tidak langsung, dimana karyawan menerima kompensasi dalam bentuk-bentuk non
moneter.
II.
PEMBAHASAN
2.1 Jenis-Jenis Kompensasi
Pada dasarnya kompensasi dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok, yaitu
kompensasi finansial dan kompensasi bukan finansial. Selanjutnya kompensasi finansial
ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Sedangkan kompensasi
nonfinansial dapat berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan.
Menurut Monday dan Noe (1996:374) dapat diketahui bahwa kompensasi
keuangan langsung terdiri atas gaji upah, dan insentif (komisi dan bonus).
Sedangkan kompensasi keuangan tidak langsung dapat berubah berbagai macam
fasilitas dan tunjangan.
1. Gaji
Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara
teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Harder (1992)
mengemukakan bahwa gaji merupakan jenis penghargaan yang paling penting dalam
organisasi.
2. Upah
Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para
pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya
pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap,
besarnya upah dapat berubah-ubah. Pada dasarnya, gaji atau upah diberikan untuk
menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi karyawan.
3. Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan
karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan meng-asumsikan bahwa
uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka
mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil
kerja. Untuk itu diperlukan kemam-puan untuk menentukan standar yang tepat.
Tidak terlalu mudah untuk dicapai dan juga tidak terlalu sulit. Standar
yang terlalu mudah tentunya tidak menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan yang
terlalu sulit menyebabkan karyawan frustrasi.
4. Kompensasi
tidak langsung (fringe benefit)
Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan perusahaan terhadap semua karyawan dalam
usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, dan bantuan perumahan. Penghargaan itu diberikan untuk berbagai
macam tujuan. Sebagai contoh, Hill, Bergma, dan Scarpello (1994) mengemukakan
bahwa kompensasi diberikan untuk :
· menarik
karyawan dalam jumlah dan kualitas yang diinginkan,
· mendorong
agar lebih berprestasi,
· agar
dapat mempertahankan mereka.
2.2 Hubungan
Kompensasi Dengan Peningkatan Kinerja Karyawan
Menurut
Nitisemito (1996) pengaruh kompensasi terhadap karyawan sangatlah
besar. Semangat kerja yang tinggi, keresahan dan loyalitas karyawan banyak
dipengaruhi oleh besarnya kompensasi. Dikaitkan dengan teori pengharapan, maka
pemberian kompensasi berdasarkan keterampilan akan memotivasi karyawan, sebab
dalam teori pengharapan dikatakan bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerahkan usahanya dengan lebih baik lagi apabila karyawan merasa yakin,
bahwa usahanya akan menghasilkan penilaian prestasi yang baik. Penilaian yang
baik akan diwujudkan dengan penghargaan dari perusahaan seperti pemberian
bonus, peningkatan gaji atau promosi dan penghargaan itu dapat memuaskan
karyawan. [5]
Jadi dalam
teori pengharapan terdapat tiga hubungan, yaitu hubungan antara usaha dengan
prestasi, hubungan prestasi dengan penghargaan perusahaan dan hubungan antara
penghargaan perusahaan dengan tujuan karyawan. Apabila penghargaan yang
diberikan oleh perusahaan sesuai dengan pengharapan dan dapat memuaskan
kebutuhannya, maka karyawan tersebut akan termotivasi untuk lebih meningkatkan
usaha/kinerjanya, sebaliknya apabila usaha yang dilakukan tidak mendapat
penghargaan sesuai dengan harapan karyawan, maka karyawan yang bersangkutan
akan merasa frustasi, sehingga tidak termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2000 : 144),
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi diantaranya yaitu :
1. Penawaran
dan Permintaan Tenaga Kerja
Jika pencari kerja (penawaran) lebih banyak daripada lowongan pekerjaan
(permintaan) maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya jika pencari kerja lebih
sedikit daripada lowongan pekerjaan, maka kompensansi relatif semakin besar.
2. Kemampuan
dan Kesediaan Perusahaan Permintaan
Bila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka
tingkat kompensasi akan semakin besar. Tetapi sebaliknya jika kemampuan dan
kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka tingkat kompensasi relatif
kecil.
3. Serikat
Buruh atau Organisasi Karyawan
Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi
semakin besar. Sebaliknya jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh
maka tingkat kompensasi relatif kecil.
4. Produktivitas
Kerja Karyawan
Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan
semakin besar. Sebaliknya kalau produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka
kompensasinya kecil.
5. Pemerintah
dengan Undang-Undang dan Keppresnya
Pemerintah dengan undang-undang dan keppres menetapkan besarnya batas
upah atau balas jasa minimum. Penetapan pemerintah ini sangat penting supaya
pengusaha jangan sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan,
karena pemerintah berkewajiban untuk melindungi masyarakat dari tindakan
sewenang-wenang.
6. Biaya
Hidup (Cost of living)
Bila biaya hidup di daerah itu tinggi maka tingkat kompensasi atau upah
semakin besar. Tetapi sebaliknya jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah,
maka tingkat kompensasi atau upah relatif kecil. Seperti tingkat upah di
Jakarta lebih besar daripada di Bandung.
7. Posisi
Jabatan
Karyawan yang mendapat jabatan yang lebih tinggi maka akan menerima gaji
atau kompensasi yang lebih besar. Sebaliknya yang menjabat jabatan yang lebih
rendah akan memperoleh gaji atau kompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena
seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang besar harus
mendapatkan gaji atau kompensasi yang lebih besar pula.
8. Pendidikan
dan Pengalaman Karyawan
Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja yang lebih lama gaji
atau balas jasanya akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya
lebih baik. Sebaliknya karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman kerja
yang kurang maka tingkat gaji atau kompensasinya lebih kecil.
9. Kondisi
Perekonomian Nasional
Bila kondisi perekonomian nasional sedang maju (boom) maka tingkat
upah atau kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi (full
employment). Sebaliknya jika kondisi perekonomian kurang maju
(depresi) maka tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penganggur (disqueshed
unemployment).
10. Jenis
dan Sifat Pekerjaan
Kalau jenis dan sifat pekerjaan itu mengerjakannya sulit atau sukar dan
mempunyai risiko (finansial, keselamatannya) besar, maka tingkat upah atau
balas jasanya semakin besar, karena meminta kecakapan serta ketelitian untuk
mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaan itu mengerjakannya mudah
dan risikonya (finansial, kecelakaannya) kecil, maka tingkat upah atau balas
jasanya relatif rendah. Misalnya, pekerjaan merakit komputer balas jasanya
lebih besar daripada mengerjakan mencetak batu bata.
III.
KESIMPULAN
Kompensasi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja diperusahaan.
Hal ini berarti semakin sesuai kompensasi yang diberikan menurut kebutuhan
hidupnya, maka kepuasan karyawan akan meningkat. Motivasi mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja diperusahaan. Hal ini berarti,
semakin tinggi motivasi karyawan kepada perusahaan maka mendorong karyawan
untuk mendapatkan prestasi.
Kompensasi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
berarti kompensasi yang adil akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Motivasi
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
berarti semakin termotivasi karyawan maka akan menciptakan hubungan yang baik
antar karyawan akan meningkat. Kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan yang tinggi akan meningkatkan
kinerja karyawan.
Berdasarkan
kesimpulan tersebut, maka saran yang dapat disampaikan adalah pihak perusahaan
harus memperhatikan pemberian kompensasi untuk mencegah terjadinya rasa ketidak
adilan karyawan dalam menerima kompensasi dari perusahaan. Perusahaan sebaiknya
melakukan promosi jabatan agar karyawan tetap termotivasi untuk bekerja lebih
baik dalam perusahaan.
Pemimpin diharapkan
dapat lebih memperhatikan gaji atau imbalan yang diberikan kepada karyawannya
agar diantara karyawan dan atasan dapat terjalin sistem kerja yang baik.
Daftar Pustaka
Ardana, Komang, Ni Wayan Mujiati, I Wayan
Mudiartha Utama. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hasibuan, Melayu SP. 2007. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Prananta, M. I. 2008. Pengaruh Kepemimpinan
dan Budaya Organisasi serta Motivasi terhadap Perilaku Kerja dan Kinerja
Karyawan Hotel Berbintang di Kalimantan Timur. Disertasi. Universitas
Airlangga. Surabaya.
Wulansari, Puspita,
dkk.2014.Pengaruh Kompensasi Terhadap Motivasi Karyawan di Departemen Sumber
Daya Manusia PLN Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten. Dalam : http://ijm.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2015/06/artikel-5-Vol.-14.-No.-2-Agustus-2014.pdf diakses
tanggal 18 November 2016.
Wiguna, C.2015.Kompensasi
dalam Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam : http://duniaiptek.com/kompensasi-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/ diakses
tanggal 17 November 2016.
Min map sudah bagus. Lebih ditingkatlan lagi
ReplyDeleteMin map sudah bagus. Lebih ditingkatlan lagi
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete@A08-priyagung
ReplyDeletePoint 3
Artikel cukup lengkap, lanjutkan terus berkarya
@13-RANIE
ReplyDeletePoint 3
Mind map dan jurnal oke
@A38-Khaerul
ReplyDeletePoint 3
Isi artikel sudah bagus, bagaimana pendapat anda tentang sistemanajemen kompensasi di perusahaan anda? Apakah sudah sesuai dengan artikel yang anda paparkan?
@A14-david
ReplyDeletePoin 3
Mind map dan artikel menarik dan inspiratif