Pengaruh Sistem Manajemen Kinerja terhadap
Produktifitas Karyawan PT. XXI
A.
Latar
Belakang
Kinerja pada
dasarnya merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Dalam hal ini, pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka
melalui sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerja. Namun demikian
penilaian kinerja yang mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur yang
mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan
perilaku dan hasil termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokus
penilaian kinerja adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan
dan apakah ia bisa berkinerja sama atau lebih efektif di masa yang akan datang.
B.
Definisi ( 2 )
Manajemen kinerja adalah proses komunikasi yang
berlangsung terus – menerus, yang dilaksanakan berdasarkan kemitraan antara
seorang karyawan denga penyelia.Menurut Robert Bacal ( 2001 ) manajemen ini
meliputi upaya membangun harapan yang jelas serta pemahaman tentang:
1. Fungsi
kerja esensial yang diharapkan dari karyawan
2. Seberapa
besar kontribusi pekerjaan karyawan bagi pencapai an tujuan organisasi
3. Apa
arti konkretnya melakukan pekerjaan dengan baik
4.
Bagaimana Karyawan dan
penyeliannya bekerja sama untuk mempertahankan, memperbaiki maupun mengembangkan kinerja yang sudah ada
sekaramg.
5. Bagaiman
prestasi kerja akan diukur
6. Mengenali
berbagai hambatan kinerja dan menyingkirkannya
Melalui
pemahaman tersebut maka majemen kinerja
memiliki sejumlah bagian yang semuanya harus diikutsertakan, kalau system
manajemen kinerja ini hendak memberikan nilai tambah bagia organisasi, manajer
dan karyawan. Salah satu bagian penting yang ada di dalam system manajemen kinerja adalah
evaluasi atau penilaian kinerja, jadi manajemen pengertiannya berbeda dengan
atau penilaian kinerja.
Istilah
manajemen kinerja masih sering dirancukan pengertiannya dengan evaluasi kerja,
dan memang sampai saat ini masih banyak yang mengartikan bahwa manajemen
kinerja sama dengan evaluasi kinerja. Dengan demikian evaluasi kinerja menurut
Robert Bacal ( 2001:112 ) merupakan
proses untuk menaksir dan mengevaluasi kinerja perorangan.Dengan demikian maka
evaluasi kinerja dapat menjadi tolok ukur
untuk mengukur seberapa baiknya
kinerja seorang karyawan selama jangka waktu tertentu.
C.
Pentingnya Manajemen Kinerja( 3 )
Menerapkan manajemen kinerja berarti akan melibatkan
semua pihak yang terkait di dalam aktivitas perusahaan, mulai dari manager,
karyawan dan organisasi perusahaan itu sendiri. Pentingmya manajemen kinerja
bagi karyawan pada umumnya dilandasi dengan suatu pemikiran bahwa karyawan ini
sering mengalami masalah – maslah yang
dianggap sebagai penyebab rendahnya kinerja karyawan, antara lain :
1. Karyawan
hanya dianggap sebagai input yang sama dengan factor – factor produksi lainnya,
sehingga unsur ketidak jelasan selalu membayangi pelaksanaan tugas – tugasnya.
2. Karyawan
tidak tahu apakah mereka sudah bekerja dengan baik dan benar atau belum.
3. Tidak
tahu tingkat kewenangan yang dimiliki
4. Tidak
memperoleh penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik
5. Tidak
diberikan kesempatan untuk mengembangkan keahlian dan kemampuan baru
6. Tidak
dapat mengambil keputusan sendiri
7. Tidak
memiliki kemampuan yang seharusnya dimiliki
8. Yang
penting adalah karyawan tidak mengetahui keuntungan atau manfaat apa yang akan
diperleh jika mereka terlibat dalam aktivitas perusahaan secara total.
D.
Faktor – Faktor Yang Perlu Diperhatikan dalam Manajemen Kinerja( 3 )
Agar diperoleh perilaku atau kinerja karyawan yang
sesuai dengan harapan atau keinginan perusahaan, diperlukan suatu system yang
dapat memanajemen kinerja secara efektif. Menurut Rosdiana ( 1999 ) ada
beberapa factor yang perlu diperlihatkan antara lain :
1. Dalam
menilai kinerja karyawan sangatlah penting untuk mengkaitkan antara kinerja
yang diinginkan dengan misi, visi dan nilai yang dianut oleh perusahaan. Dengan
demikian maka atasan harus mengkomunikasikan
kinerja yang diharapkan terhadap bawahan dan kinerja tersebut harus
disepakati oleh kedua belah pihak.
2. Dalam
manajemen kinerja yang diutamakan adalah bagaimana perusahaan dan karyawan
dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja yang ada. Oleh karena itu atasan
dituntut untuk selalu mencatat perilaku atau kinerja yang telahditunjukkan
karyawan.
3. Penilaian
kinerja tidak hanya dilakukan oleh atasan saja, tapi bias melibatkan orang
lain. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari bias dan unsur subyektivitas jika penilaian hanya dilakukan oleh
atasan.
4. Pengukuran
kinerja atau evaluasi kinerja haruslah berhubungan dengan nilai – nilai yang
dianut oleh perusahaan. Kinerja yang diharapkan sebaiknya merupakan perilaku
yang dapat diamati dan diukur, sehingga mudah dikaitkan dengan nilai – nilai
perusahaan.
5. Proses
sosialisasi dalam bentuk pemberian peatihan tidak hanya ditujukan kepada atasan
tetapi juga diberikan kepada karyawan. Proses sosialisasi juga diperlukan untuk
merencanakan harapan atas kinerja dimasa yang akan datang.
E.
Langkah – Langkah Manajemen Kinerja ( 2 )
1. Perencanaan
kinerja, di mana atasan dan bawahan berupaya merumuskan,
memahami dan menyepakati target kinerja bawahan dalam rangka mengoptimalkan
kontribusinya terhadap pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Pada saat
perencanaan kinerja ini atasan membantu bawahan dan menterjemahkan
tujuan-tujuan organisasi ke dalam target kinerja individual dalam batasan
anggaran yang tersedia.
2. Komunikasi berkelanjutan antara atasan dan
bawahan guna memastikan bahwa apa yang telah, sedang dan akan dilakukan
bawahan mengarah pada target kinerjanya sesuai dengan kesepakatan kedua belah
pihak, hal ini juga berguna untuk mengantisipasi segala persoalan yang timbul.
3. Pengumpulan data dan informasi oleh masing-masing pihak sebagai bukti
pendukung realisasi kinerja bawahan. Pengumpulan dapat dilakukan melalui
formulir penilaian kinerja, observasi langsung maupun tanya jawab dengan
pihak-pihak terkait
4. Pertemuan tatap muka antara atasan dan
bawahan selama periode berjalan. Pada saat inilah bukti-bukti otentik
kinerja bawahan diklarifikasi, didiskusikan, dan disimpulkan bersama sebagai
kinerja bawahan pada periode tersebut.
5. Diagnosis berbagai hambatan efektivitas kinerja bawahan dan tindak lanjut bimbingan yang dapat
dilakukan atasan guna menyingkirkan hambatan-hambatan tersebut guna
meningkatkan kinerja bawahan. Dengan adanya diagnosis dan bimbingan ini,
bawahan tidak merasa “dipersalahkan” atas kegagalan mencapai target kinerja
yang telah disepakati dan sekaligus menunjukkan niatan bahwa persoalan kinerja
bawahan adalah persoalan atasan juga.
6. Kembali ke awal dan membuat rencana lagi
Setelah kita
melakukan evaluasi kerja tahunan, berikut bagian – bagian lain dari sistem ini,
maka perusahaan memulai lagi dari awal lagi yaitu membuat perencanaan lagi.
Dengan mendasarkan kepada hasil diskusi – diskusi tentang pelaksanaan pekerjaan
tahun silam, apa yang berjalan baik dan apa yang tidak, dan mengapa, sekarang
semua pihak yang terlibat harus memasukkan pengetahuan tersebut ke dalam proses
perencanaan untuk tahun mendatang.
F.
Tujuan Manajemen Kinerja: ( 1 )
Adapun tujuan dari manajemen kinerja adalah (Williams, 1998; Armstrong & Baron, 2005; Wibisono, 2006):
1. Mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir.
2. Mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi.
3. Membantu penentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual.
4. Meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan berkesinambungan.
5. Mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif sehingga hasil kerja optimal.
Adapun tujuan dari manajemen kinerja adalah (Williams, 1998; Armstrong & Baron, 2005; Wibisono, 2006):
1. Mengatur kinerja organisasi dengan lebih terstruktur dan terorganisir.
2. Mengetahui seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi.
3. Membantu penentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja individual.
4. Meningkatkan kemampuan organisasi secara keseluruhan dengan perbaikan berkesinambungan.
5. Mendorong karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan produktif sehingga hasil kerja optimal.
G. Kesimpulan
1. Dengan manajemen kinerja ,
aktivitas suatu organisasi yang menyangkut tujuan – tujuan organisasi, unit –
unit kerja yang lebuh kecil dan tanggung jawab kerja setiap karyawan semuanya
terhubungkan. Oleh sebab itu agar kinerja karyawan sesuai dengan nilai – nilai
yang dianut perusahaan, maka perusahaan perlu menilai kembali apakah system
yang telah dimilikinya sudah optimal dalam meningkatkan kinerja karyawan atau
belum.
2. Sikap mental positif merupakan
tugas perusahaan yang paling sulit karena sikap mental positif merupakan kunci
sukses tercapainya sasaran kinerja perusahaan, sebab kinerja ditentukan oleh
kemauan dan kemampuan kerja dari karyawannya.
Daftar Pustaka
1. Bagus, Denny.2011. Manajemen Kinerja
: Definisi Manajemen Kinerja, Pandangan Dasar, Tahapan & Tujuan Manajemen
Kinerja.dalam :
2. Bacal, Robert.2001. Performance
Managament.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3. Trinanto,Novirman. 2008.Jurnal
Ekonomi & Bisnis :Manajemen Kinerja Sebagai Sebuah Sistem Dalam
Meningkatkan Produktivitas Perusahaan.Vol.3 dalam :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=58205&val=4377&title=Manajemen%20Kinerja%20Sebagai%20Sebuah%20Sistem%20Dalam%20Meningkatkan%20Produktivitas%20Perusahaan
@A04-MAULANA
ReplyDeletepoin 2
Penjelasan yang ditulis pada artikel ini sudah cukup baik, dimulai dari latar belakang kenapa harus mempelajari manajemen kinerja, definisi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengetahuan manajemen kinerja.
Mungkin perlu diperbaiki lagi dari segi Mind Map. Menurut saya mind map masih terlihat sederhana. Perlu dikembangkan lagi agar pembaca dapat langsung mengerti apa yang disampaikan bahkan sebelum pembaca melihat artikel yang disajikan.
Daftar pustaka perlu ditambahkan lagi untuk waktu akses sumber tersebut.
Terima Kasih. Wassalam.
@13-RANIE
ReplyDeletePoint 2
Artikel dan mind map sudah oke