I.
PENDAHULUAN
Performance atau kinerja dalam kamus manajemen (Sugian,2006:166)
didefinisikan pencapaian oleh individu, tim, organisasi atau proses. Pada
dasarnya apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.Kinerja dalam
sehari-hari dapat diistilahkah dengan prestasi kerja. Prestasi kerja tidak serta
merta dapat dicapai oleh seseorang, belum pernah kita dengar ada seseorang
berprestasi dengan hanya berpangku tangan. Untuk menjadi orang berprestasi
dalam diri seseorang paling tidak diperlukan dua syarat, yakni
ada kemauan keras atau berupaya sungguh-sungguh dan memiliki kemampuan untuk
melakukan pekerjaan.
Persaingan
bisnis yang semakin tajam mengharuskan manajemen memiliki daya “juang” yang
tinggi yang tidak pernah merasa lelah dalam merencanakan, mengorganisasikan ,
mengarahkan, dan mengendalikan sumberdaya organisasinya. Setiap organiasasi
mempunyai keterbatasan akan sumber daya manusia, uang dan fisik untuk mencapai
tujuan organisasi, keberhasilan mencapai tujuan tergantung pada pemilihan
tujuan yang akan dicapai dan cara menggunaka sumber daya untuk mencapai tujuan
tersebut. Manajemen menentukan keefektifan dan efisiensi kegiatan-kegiatan
organisasi.
Menurut
Robert Bacal (2001) manajemen ini meliputi upaya membangun harapan yang jelas
serta pemahaman tentang:
1. Fungsi
kerja esensial yang diharapkan dari karyawan
2. Seberapa
besar kontribusi pekerjaan karyawan bagi pencapaian tujuan organisasi
3. Apa
arti konkretnya melakukan pekerjaan dengan baik
4. Bagaimana
karyawan dan penyelianya bekerja sama untuk mempertahankan, memperbaiki, maupun
mengembangkan kinerja karyawan yang sudah ada sekarang
5. Bagaimana
prestasi kerja akan diukur
6. Mengenali
berbagai hambatan kinerja dan menyingkirkannya
II.
PEMBAHASAN
2.1
Urgensi
Manajemen Kinerja
Menerapkan
manajemen kinerja berarti melibatkan semua pihak yang terkait dalam aktivitas
perusahaan, mulai dari manajer, karyawan, dan organisasi. Pentingnya manajermen
karyawan, pada umumnya dilandasi dengan suatu pemikiran bahwa karyawan ini
sering mengalami masalah-masalah yang dianggap sebagai penyebab rendahnya
kinerja karyawan, antara lain :
a. Karyawan
hanya dianggap sebagai input yang sama dengan faktor-faktor produksi lainnya
b. Karyawan
tidak tahu apakah mereka sudah bekerja dengan baik dan benar atau belum
c. Tidak
tahu tingkat kewenangan yang dimiliki
d. Tidak
memperoleh penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik
e. Tidak
diberikan kesempatan untuk mengembangkan keahlian dan kemampuan baru
f.
Tidak dapat mengambil keputusan sendiri
Manajemen
kinerja dapat memecahkan keluhan-keluhan ini, karena manajemen kinerja
menyediakan fasilitas untuk menjembatani masalah-masalah ini dengan :
I. Manajemen
kinerja menyediakan forum-forum terjadwal untuk mendiskusikan kemajuan kinerja,
seperti Management Walkthrough yakni kunjungan manajemen ke lapangan untuk
memantau kondisi kegiatan operasional, Coffee Morning dan doa bersama yang
berisikan progress dan rencana kegiatan yang sudah maupun sedang berlangsung,
rapat komite K3LL yang berisikan hasil pengecekan dari beberapa fungsi mengenai
potensi-potensi bahaya dan hal-hal yang perlu di improve.
II. Manajemem
Kinerja dapat membantu karyawan mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan
dan mengapa itu harus dikerjakan serta memberikan kewenangan atau kekuasaan
untuk membuat keputusan. Adapun dalam hal ini fungsi management mengelompokkan target
kinerja yang ingin dicapai dan mengkomunikasikannya kepada subordinatnya,
kemudian selanjutnya subordinat akan mengumpulkan Sasaran Kerja yang akan
dicapai beserta schedule rencana kerja dengan target yang lebih stretch untuk
membantu management mencapai target kinerja perusahaan. Dalam pembuatan sasaran
kerja haruslah menganut sistem SMART, yakni Specific, Measurable, Achievable,
Relevant, and Time-Bound. Dalam progress dan pelaksanaannya subordinat terus
memberikan report dalam bentuk standard form yang disepakati kepada management untuk
dievaluasi.
2.2
Faktor-
Faktor yang Perlu Diperhatikan
Agar
diperoleh perilaku atau kinerja karyawan yang sesuai dengan harapan atau
keinginan perusahaan, diperlukan suatu sistem yang dapat memanajemeni kinerja
secara efektif. Menurut Novirwan Trinanto, dalam Rosdiana (1999) ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan, yakni :
I.
Dalam menilai kinerja karyawan sangatlah
penting untuk mengkaitkan antara kinerja yang diinginkan dengan misi, visi, dan
nilai yang dianut oleh perusahaan. Jika nilai yang dianut oleh perusahaan
adalah ingin memberikan pelayanan terbaik kepada custommer, maka aspek yang
digunakan dalam menilai kinerja adalah aspek yang dapat mendukung sasarang
perusahaan, seperti responsif terhadap keinginan pelanggan, yang diikuti dengan
sruvey kepuasan pelanggan dalam bentuk kuesioner sebagai bahan evaluasi
II.
Membiasakan karyawan untuk belajar terus
menerus dalam upaya untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam hal ini, manajemen
selaku atasan perlu secara aktif melakukan pemantauan kinerja karyawan serta
memberikan umpan baliknya, selain itu juga atasan diharapkan dapat melatih dan
membina karyawan yang memiliki kinerja yang kurang baik seperti melakukan
coaching.
III.
Penilaian 360 oC hal ini
dimaksudkan agar penilaian kinerja tidak hanya dilakukan oleh atasan saja, tapi
bisa melibatkan orang lain seperti jabatan yang sejajar maupun subordinat. Hal ini
berguna untuk mengurngi unsur subjektifitas. Dalam pengukurannya pun haruslah
berhubungan dengan nilai – nilai yang dianut oleh perusahaan yang dapat
terukur.
Adapun
langkah – langkah dalam melakukan Manajemen Kinerja yakni sebagai berikut :
- · Membuat perencanaan kinerja
- · Melakukan komunikasi yang berlangsung terus menerus
- · Melakukan pengumpulan data, pengamatan, dan dokumentasi
- · Melaksanakan evaluasi kinerja
- · Melakukan diagnostik kinerja dan bimbingan, dst kembali ke tahapan perencanaan
III.
KESIMPULAN
Manajemen kinerja merupakan proses penataan secara
menyeluruh yang secara operasional merupakan aktivitas yang berkaitan dengan
perencanaan, pengorganisasi, pengarahan, dan pengendalian terhadap pencapaian
hasil kerja karyawan. dan sekaligus upaya manajemen untuk terus memacu kinerja
karyawannya secara optimal. Dengan manajemen kinerja, aktivitas suatu
organisasi yang menyangkut tujuan-tujuan organisasi, unit-unit kerja yang lebih
kecil dan tanggung jawab kerja setiap karyawan terhubungkan. Oleh karena itu, agar
kinerja karyawan sesuai dengan nilai – nilai yang dianut oleh perusahaan, maka
perusahaan perlu menilai kembali apakah sistem yang telah dimilikinya sudah
optimal dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Keterkaitan antara variabel kinerja memegang peranan
penting dalam merancang sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi. Keterkaitan
tersebut akan mengarahkan semua yang terlibat dan berkepentingan dalam
pengukuran kinerja perusahaan pada satu arah yang sinkron, sehingga fokus
perbaikan dapat saling mendukung antar berbagai level manajemen.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan melalui
manajemen kinerja ini, diharapkan baik karyawan, manajer, dan pihak perusahaan
akan mempunyai visi yang sama akan pentingnya mengoptimalkan dan meningkatkan
kinerja sehingga secara keseluruhan akan mampu meningkatkan produktivitas
perusahaan.
IV.
REFERENSI
Bacal,
Robert. 2001. Alih Bahasa : Surya Dharma dan Yanuar Irawan. Performance
Management. New-York : McGraw-Hill Companies, Inc.
Sugian,
Syahu. 2006. Kamus Manajemen (Mutu). Gramedia Pustaka Utama
Trinanto,
Novirwan. 2008. Manajemen Kinerja Sebagai Sebuah Sistem Dalam Meningkatkan
Produktivitas Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 3 Nomor 1
@A02-Sylvana
ReplyDeletePoin: 3
Selamat siang tito,
Untuk artikelnya sudah cukup baik. Karena jelas dan lumayan lengkap. Tetapi sebaikny untuk daftar pustaka lebih diperbanyak dan diambil dari jurnal-jurnal ilmiah. Dan mind mapnya sudah cukup bagus. Terimakasih
@A04-MAULANA
ReplyDeletePoin 3
Artikel yang disajikan cukup lengkap dan nyaman untuk dibaca.
Mind map yang ditampilkan juga cukup komunikatif, sehingga pembaca dapat mengerti apa yang Anda sampaikan sebelum membaca artikelnya.
Mungkin sebagai pelengkap, diberikan contoh kasus yang sejalan dengan tema artikel sehingga lebih sinkron dengan kondisi nyata.
Terima Kasih.
Wassalam.