A.
Latar
Belakang
Sumber
daya manusia adalah aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai roda
penggerak segala aktifitas perusahaan. Sumber daya manusia sangat penting dalam
menunjang kemajuan organisasi, untuk itu sudah selayaknya kinerja karyawan
perlu mendapat perhatian dari manajer, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas
dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab serta memiliki motivasi yang
tinggi.
B.
Pengertian
Kompensasi
Ada
beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan dan semangat kerja
karyawan, salah satunya yaitu kompensasi. Kompensasi mempunyai pengaruh yang
sangat penting dalam meningkatkan semangat kerja karyawan, seperti yang
diketahui kompensasi merupakan seluruh balas jasa yang diterima oleh karyawan
dari perusahaan sebagai imbalan atas pekerjaan mereka di perusahaan dalam
bentuk finansial atau non finansial dan menjadi tujuan utama karyawan (Ardana
dkk, 2012: 153).
Menurut
Nitisemito (2005: 92) kompensasi mampu mengikat karyawan supaya tidak keluar
dari perusahaan, dengan kata lain kompensasi memiliki hubungan positif dengan
semangat kerja karena tinggi rendahnya semangat kerja karyawan dipengaruhi oleh
besar kecilnya kompensasi yang diterima. Semakin besar kompensasi yang diberikan
oleh perusahaan maka semangat kerja karyawan dalam melaksanakan kewajibannya
akan semakin tinggi, sebaliknya bila kompensasi yang diberikan oleh perusahaan
kecil maka semangat kerja karyawan dalam melaksanakan kewajibannya akan semakin
rendah (Robbins, 1996: 32).
Menurut
Handoko (2001), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai
balas jasa untuk kerja mereka. Pengertian ini sama dengan Sedarmayanti (2001)
bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pegawai sebagai balas
jasa untuk kerja mereka.
C. Jenis-Jenis Kompensasi
1. Kompensasi Intrinsik
Kompensasi
intrinsik didefinisikan sebagai kompensasi yang dinilai dari diri mereka
sendiri. Kompensasi intrinsik melekat pada aktivitas itu sendiri, dan
pemberiannya tidak tergantung pada kehadiran atau tindakan orang lain atau hal
lainnya.
2. Kompensasi Ekstrinsik
Kompensasi
ekstrinsik didefinisikan sebagai kompensasi yang dihasilkan secara eksternal
oleh seseorang atau sesuatu yang lainnya. Kompensasi ekstrinsik dikendalikan
dan dibagikan secara langsung oleh organisasi dan lebih berwujud. Kompensasi
ekstrinsik sering diaplikasikan dalam suatu organisasi sebagai usaha untuk
mempengaruhi perilaku dan kinerja (Simamora, 2004:459).
D.
Tujuan
Kompensasi
Martoyo (1994) berpendapat
bahwa tujuan kompensasi adalah :
1. Pemenuhan
kebutuhan ekonomi karyawan atau sebagai jaminan economic security bagi
karyawan.
2. Mendorong
agar karyawan lebih baik dan lebih giat.
3. Menunjukkan
bahwa perusahaan mengalami kemajuan.
4. Menunjukkan
penghargaan dan perlakuan adil organisasi terhadap karyawannya (adanya
keseimbangan antara input yang diberikan karyawan terhadap perusahaan dan
output atau besarnya imbalan yang diberikan perusahaan kepada karyawan).
E.
Fungsi
Kompensasi
Menurut Martoyo
(1994), kompensasi memiliki fungsi yang cukup penting di dalam memperlancar
jalannya roda organisasi/perusahaan yaitu:
1. Penggunaan
SDM secara lebih efisien dan lebih efektif
Kompensasi yang
tinggi pada seorang karyawan mempunyai implikasi bahwa organisasi memperoleh
keuntungan dan manfaat maksimal dari karyawan yang bersangkutan karena besarnya
kompensasi sangat ditentukan oleh tinggi/rendahnya produktivitas kerja karyawan
yang bersangkutan. Semakin banyak pegawai yang diberi kompensasi yang tinggi
berarti semakin banyak karyawannya yang berprestasi tinggi.
2. Mendorong
stabilitas dan pertumbuhan ekonomi
Sistem pemberian
kompensasi yang baik secara langsung dapat membantu stabilitas organisasi dan
secara tidak langsung ikut andil dalam mendorong stabilitas dan pertumbuhan
ekonomi. Sebaliknya pemberian kompensasi yang kurang baik dapat menyebabkan
gejolak di kalangan karyawan akibat ketidakpuasan. Pada gilirannya gejolak
ketidakpuasan ini akan menimbulkan kerawanan ekonomi.
F.
Penentuan
Kompensasi
1. Harga/Nilai
Pekerjaan
Melakukan
analisis jabatan/pekerjaan dan melakukan survei “harga” pekerjaan sejenis pada
organisasi lain.
2. Sistem
Kompensasi
a. Sistem
Prestasi : Pengupahan dengan cara ini mengaitkan secara langsung antara
besarnya upah dengan prestasi kerja yang ditujukan oleh karyawan yang
bersangkutan.
b. Sistem
Waktu : Besarnya Upah ditentukan oleh lamanya karyawan melaksanakan atau
menyelesaikan suatu pekerjaan.
c. Sistem
Kontrak/Borongan : Penetapan besarnya upah dengan sistem kontrak/borongan
didasarkan atas kuantitas, kualitas dan lamanya penyelesaian pekerjaan yang
sesuai dengan kontrak perjanjian.
G.
Tantangan
Yang Mempengaruhi Kebijakan Kompensasi
1. Suplain
dan permintaan tenaga kerja
Beberapa
jenis pekerjaan mungkin harus dibayar lebih tinggi daripada yang ditunjukkan
oleh nilai relatifnya karena desakan kondisi pasar.
2. Produktivitas
Perusahaan
harus memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup dan tumbuh. Tanpa hal
ini, perusahaan tidak akan bias bersaing lagi. Oleh karena itu, perusahaan
tidak dapat membayar para karyawannya melebihi kontribusi mereka kepada
perusahan melalui produktivitas mereka.
3. Kesediaan
untuk membayar
Manajemen
perlu mendorong para karyawan untuk meningkatkan produktivitas mereka agar
kompensasi yang lebih tinggi dapat dibayarkan.
4. Kebijaksanaan
pengupahan dan penggajian
Manajemen
perlu mendorong para karyawan untuk meningkatkan produktivitas mereka agar
kompensasi yang lebih tinggi dapat dibayarkan.
5. Kendala-kendala
Pemerintah
Peraturan
upah minimum, upah kerja lembur, dan pembatasan umur untuk tenaga kerja
anak-anak merupakan beberapa contoh kendala kebijaksanaan kompensasi yang
berasal dari pemerintah.
H.
Kesimpulan
Sumber
daya manusia sebagai pekerja dan organisasi atau perusahaan memilki hubungan
timbal balik. Dalam hal ini, kompensasi merupakan hak dari masing-masing
karyawan yang diberikan oleh perusahaan atas apa yang telah dikerjakan. Oleh
karena itu diharapkan bahwasanya kompensasi dari perusahaan dan produktivitas
karyawan selaras terus meningkat.
I.
Daftar
Pustaka
Oetomo, Hening Widi dan Susanti. 2012. Penerapan
Disiplin Sebagai Pemoderasi Hubungan Antara Pemberian Kompensasi Dan
Penghargaan Terhadap Kinerja. Majalah Ekonomi. Nomor 1.
Dharma Putra, I Gede Agus Ary; Putra, Made Surya. 2013. Pengaruh Kepemimpinan Dan Kompensasi
Terhadap Semangat Kerja Karyawan Dan Kinerja Karyawan Pada Pt. United Indobali
Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana. Volume 2. Nomor 1.
Riandiyani, Mirza; Sriathi, Anak Agung Ayu. 2013. Pengaruh Kompensasi Intrinsik Dan Kompensasi
Ekstrinsik Serta Pelatihan Kerja Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana. Volume 2. Nomor 12.
Suastika, Komang Ari; Putra, Made Surya. 2013. Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan
Transformasional dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Semangat Kerja
Karyawan PT. Jamsostek (persero) Cabang Bali I. E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana. Volume 2. Nomor 2.
http://duniaiptek.com/kompensasi-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/.
Diakses Tanggal 17 November 2016 Pukul 20.33 WIB.
Isi yang ditampilkan sudah baik, mind mapp yang disajikan juga menarik, keseluruhan sudah ok, sukses untuk jesika 😊
ReplyDeletePoint mind mapp: 3
@A01_islamia
ReplyDeletePoint:3
Teruntuk mba romaria sudah baik dalam penulisan artikel dan mind map akan penulisan daftar pustaka masih belum sesuai aturan terimakasih
@A01_islamia
ReplyDeletePoint :3
Teruntuk mba romaria sudah baik akan dalam penulisan artikel dan mind map akan tetapi dalam penulisan daftar pustaka masih belum sesuai aturan.. Terimakasih
@A01_islamia
ReplyDeletePoint :3
Teruntuk mba romaria sudah baik akan dalam penulisan artikel dan mind map akan tetapi dalam penulisan daftar pustaka masih belum sesuai aturan.. Terimakasih