Sumber daya manusia merupakan elemen
yang sangat penting dalam satu perusahaan. Kegagalan mengelola sumber daya
manusia dapat mengakibatkan timbulnya gangguan dalam pencapaian tujuan
organisasi, baik kinerja, profit, maupun kelangsungan hidup organisasi. Manajer
seharusnya mengerti bahwa keberhasilan dalam meningkatkan kinerja dan
produktivitas harus melibatkan karyawan karena karyawan tidak hanya menjadi
kekuatan utama dalam mewujudkan perubahan, tetapi juga semakin aktif
berpartisipasi dalam merencanakan perubahan tersebut (Robbins dan Judge,
2008:143). Oleh karena itu, kinerja karyawan harus direncanakan dengan matang
dan selaras dengan karyawan lain untuk memaksimalkan tujuan perusahaan.
B.
Definisi
Manajemen Kinerja
Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai
definisi dari manajemen kinerja, antara lain:
-
Menurut Dessler
(2003:322) definisi manajemen kinerja adalah proses mengonsolidasikan penetapan
tujuan, penilaian, dan pengembangan kinerja ke dalam satu sistem tunggal
bersama, yang bertujuan memastikan kinerja karyawan mendukung tujuan strategis
perusahaan.
-
Menurut Udekusuma (2007) Manajemen kinerja adalah suatu proses manajemen
yang dirancang untuk menghubungkan tujuan organisasi dengan tujuan individu
sedemikian rupa, sehingga baik tujuan individu maupun tujuan perusahaan dapat
bertemu. Dalam hal ini bagi pekerja bukan hanya tujuan individunya yang
tercapai tetapi juga ikut berperan dalam pencapaian tujuan organisasi, yang
membuat dirinya termotivasi serta mendapat kepuasan yang lebih besar.
Dari
kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen kinerja
merupakan aktivitas kegiatan manajerial dalam mengelola sumber daya perusahaan
yang berorientasi pada kinerja dengan visi bersama dan pendekatan strategis
yang terpadu sebagai kekuatan yang mendorong untuk mencapai tujuan perusahaan.
C.
Tahap-Tahap
Merencanakan Manajemen Kinerja
Dalam merencanakan manajemen kinerja
yang baik, terdapat empat tahap yang harus dilakukan. Empat tahap ini dilakukan
secara berkelanjutan karena prinsipnya hampir sama dengan melakukan suatu
perbaikan. Empat tahap manajemen kinerja dapat digambarkan dalam diagram
lingkaran dibawah ini.
1. Perencanaan
Perencanaan
kinerja dalam konteks ini merupakan tahap awal dari model manajemen kinerja. Dalam
menyusun rencana, dilakukan melalui rapat atau pertemuan. Kegiatan-kegiatan
penting dalam tahap perencanaan ini adalah:
a. Mengidentifikasi kebutuhan customer eksternal dan
internal.
b. Mendapatkan dan memberikan informasi kinerja yang
mencatat penyimpangan yang terjadi.
c. Meneliti kecakapan dan kemampuan organisasi.
d. Menyampaikan atau meluruskan misi, visi, dan
rencana strategik.
e. Mengidentifikasi tujuan organisasi, tim, dan
individu.
f. Membuat anggaran realistis.
2. Implementasi
Tahap
implementasi ini merupakan tahap melaksanakan dari apa yang sudah direncanakan
dalam tahap pertama. Tahap ini segera dilaksanakan melalui pertemuan atau
rapat. Kegiatan-kegiatan penting yang dilakukan dalam pembahasan tahap implementasi
sebagai berikut:
a.
Mengadakan
pembahasan terhadap harapan pekerjaan (job expectation).
b.
Memperbaiki
deskripsi pekerjaan.
c.
Mengembangkan
kontrak kinerja dengan setiap individu dan tim.
d.
Memberikan
konsultasi secara regular terhadap individu dan tim.
e.
Memberikan
informasi kinerja berkelanjutan.
3. Refleksi
Refleksi
adalah sama dengan tahap “check” dalam “model plan-do-check-act”. Tahap
refleksi merupakan tahap membandingkan antara hasil implementasi dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya dan menindaklanjuti jika ada penyimpangan antara implementasi
dan perencanaan. Dalam tahap ini, majer/supervisor bertemu dengan semua
karyawan untuk membahas refleksi pekerjaan. Secara bersama-sama, mereka menilai
perilaku dan kinerja karyawan dan mendiskusikan dengan menggunakan dan mengembangkan
keahlian. Kegiatan-kegiatan penting dalam pembahasan tahap refleksi, sebagai
berikut:
a. Mengumpulkan feedback penilaian.
b. Menguji penggunaan dan peningkatan keahlian.
c. Memberi feedback.
4. Kompensasi
Dalam
tahap ini, pertemuan membahas sistem kompensasi yang digunakan untuk menghargai
atau menilai kinerja. Penilaian kinerja dengan kompensasi hendaknya ditetapkan
dan melibatkan individu dan tim. Aktivitas-aktivitas penting yang dibahas dalam
tahap kompensasi sebagai berikut:
a. Mengkaitkan kinerja dengan upah.
b. Menentukan kompensasi terhadap kontribusi individu
pada tiga tingkat: individu, tim, dan organisasi.
c. Menggunakan kombinasi dari sistem kompensasi total.
D.
Kesimpulan
Manajemen kinerja penting untuk
direncanakan dengan baik oleh pihak manajerial dengan berkomunikasi dengan
semua karyawan agar dapat mencapai tujuan perusahaan bersama. Manajemen kinerja
yang baik akan menghasilkan karyawan-karyawan yang berhasil dan sukses dalam
pekerjaannya, sehingga mereka dapat menambah profitabilitas dan citra baik
untuk perusahaan itu sendiri. Terdapat empat tahap yang dilakukan untuk
merencanakan manajemen kinerja yang baik, dan pada prinsipnya hampir sama
dengan tahap-tahap berkelanjutan dalam melakukan perbaikan di perusahaan.
E.
Daftar
Pustaka
Dewi,
Ni Luh P.A.A.2016.E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana Vol 5, No.9 Dalam : http://id.portalgaruda.org/article.php?article=458466&val=989
diakses pada tanggal 10 November 2016.
Bagus, Denny.2011.Jurnal Manajemen, Bahan
Kuliah Manajemen Dalam : http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2011/12/manajemen-kinerja-definisi-manajemen.html
diakses pada tanggal 10 November 2016
Hidayati.2014.Jurnal
Administrasi Bisnis Vol. 15 No. 1 Dalam : http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/620/817
diakses pada tanggal 10 November 2016
Suhartono.2012.Manajemen
Kinerja pada Perusahaan Bisnis Dalam : http://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/download/21/19
diakses pada tanggal 11 November 2016
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.