Oleh : Nopi Febriani (41621010013)
Abstrak
Pengambilan
keputusan merupakan proses penting dalam organisasi karena mempengaruhi kinerja
dan kesuksesan keseluruhan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk
mengoptimalkan proses pengambilan keputusan untuk meningkatkan efektivitas
keputusan yang diambil. Artikel ini membahas pentingnya pengambilan keputusan
dalam organisasi dan menjelajahi strategi yang dapat diimplementasikan untuk
mengoptimalkan proses pengambilan keputusan. Kegiatan pengambilan keputusan
meliputi identifikasi masalah, pengumpulan dan analisis data, dan keputusan
pemilihan alternatif berdasarkan perhitungan dan dampak yang mungkin timbul.
Pada tahap implementasi pengambilan keputusan, sebagai pemimpin harus membuat
banyak keputusan rutin untuk mengontrol aktivitas sesuai dengan rencana.
Sedangkan pada tahap kontrol yang mencakup pemantauan hasil implementasi
dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan keputusan.
Kata kunci : pengambilan keputusan, strategi, efektivitas keputusan, organisasi.
Abstract
"Decision-making
is a crucial process in organizations as it affects the overall performance and
success of the organization. Thus, it is essential to optimize the
decision-making process to enhance the effectiveness of the decisions made.
This article discusses the importance of decision-making in organizations and
explores strategies that can be implemented to optimize the decision-making
process. Decision-making activities include problem identification, data
collection and analysis, and alternative selection decisions based on calculations
and potential impacts. During the decision-making implementation stage, as a
leader, one must make many routine decisions to control activities according to
the plan. Meanwhile, during the control stage, which includes monitoring the
implementation results, an evaluation of the decision's implementation is
performed.
Keywords: decision-making, strategy, effectiveness, organization."
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan merupakan tugas penting yang harus dilakukan oleh setiap organisasi, baik yang besar maupun kecil. Setiap keputusan yang diambil oleh organisasi dapat mempengaruhi kinerja dan arah organisasi ke depan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk memiliki kemampuan yang baik dalam mengambil keputusan yang efektif.
Menurut Hasibuan (2018), pengambilan keputusan dalam organisasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh manajer atau pemimpin organisasi dalam memilih alternatif tindakan yang paling tepat di antara beberapa alternatif yang tersedia untuk dicapai tujuan yang diinginkan.
Namun, pengambilan keputusan tidak selalu mudah dilakukan. Terkadang, para pemimpin organisasi menghadapi situasi yang kompleks dan sulit dipahami, sehingga membuat mereka sulit untuk memutuskan keputusan yang tepat. Selain itu, pengambilan keputusan juga harus dilakukan dengan cepat dan efisien agar organisasi tidak mengalami kerugian.
Untuk
mengatasi masalah ini, organisasi perlu mengoptimalkan proses pengambilan
keputusan mereka. Dalam artikel ini, akan membahas strategi yang dapat membantu
organisasi meningkatkan efektivitas keputusan mereka dengan mengoptimalkan
proses pengambilan keputusan. Dengan mengikuti strategi ini, organisasi dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam mengambil keputusan yang baik dan tepat
waktu, serta meningkatkan kinerja dan arah organisasi ke depan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada artikel ilmiah ini yaitu:
- Apa yang di maksud dengan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi?
- Mengapa penting bagi organisasi untuk memiliki kemampuan yang baik dalam mengambil keputusan yang efektif?
- Apa saja strategi atau pendekatan yang dapat membantu organisasi meningkatkan efektivitas keputusan mereka dengan mengoptimalkan proses pengambilan keputusan?
- Apa saja tahapan proses pengambilan keputusan dalam organisasi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembaca
dapat mengetahui apa itu pengambilan keputusan dalam organisasi.
2. Mengetahui
pentingnya pengambilan keputusan organisasi yang efektif dalam organisasi.
3. Mengetahui
strategi atau pendekatan yang dapat digunakan dalam mengambil keputusan.
4. Mengetahui
tahapan-tahapan proses pengambilan keputusan.
II. Pembahasan
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Keputusan adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi (Fahmi, 2013). Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman basis dalam pengambilan keputusan.
Mintzberg et al. (1998) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai "proses pemilihan alternatif dalam situasi ketidakpastian dan ambiguitas, yang melibatkan pemikiran kritis dan kreatif serta pilihan yang efektif".
Selain itu, Gaspersz (2014) mendefinisikan pengambilan keputusan dalam organisasi sebagai "proses pemilihan tindakan yang dianggap paling memungkinkan dari beberapa alternatif yang tersedia, dengan mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi dan risiko-risiko yang terkait, serta tujuan yang hendak dicapai".
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan dalam organisasi adalah proses penting dalam mencapai tujuan organisasi dan melibatkan pemilihan tindakan atau keputusan terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia.
B. Pentingnya Pengambilan Keputusan Yang Efektif Dalam Organisasi
Pengambilan
keputusan yang efektif merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam
sebuah organisasi. Setiap keputusan yang diambil dalam organisasi memiliki
dampak pada pencapaian tujuan dan strategi bisnis. Oleh karena itu, penting
bagi organisasi untuk mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik
dan efektif.
Dengan mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan yang baik, organisasi dapat mengoptimalkan peluang yang ada dan mengurangi risiko dalam mengambil keputusan. Ketika organisasi memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang baik, maka keputusan yang diambil akan lebih terarah dan tepat sasaran.
C. Fungsi dan Tujuan Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi
Dalam konteks organisasi, pengambilan keputusan memiliki fungsi dan tujuan tertentu, di antaranya:
- Mengarahkan tujuan organisasi: Pengambilan keputusan membantu organisasi dalam menentukan tujuan yang jelas dan spesifik serta memberikan arahan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
- Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya: Pengambilan keputusan yang baik dapat membantu organisasi dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang dimaksud di sini meliputi tenaga kerja, keuangan, bahan baku, dan teknologi informasi.
- Menyelesaikan masalah: Pengambilan keputusan juga berfungsi untuk menyelesaikan masalah dan menghindari konflik dalam organisasi. Keputusan yang tepat dapat membantu organisasi dalam menangani masalah yang timbul sebelum menjadi lebih besar dan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan.
- Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas organisasi: Pengambilan keputusan yang tepat dan efektif dapat meningkatkan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan dan mengelola sumber daya.
- MengidentifIkasi peluang:
Pengambilan keputusan juga membantu organisasi dalam mengidentifikasi peluang
yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kinerja
organisasi.
D. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut
George R.Terry dan Brinckloe disebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan
keputusan yang dapat digunakan yaitu:
1. Intuisi
Pendekatan
pengambilan keputusan berdasarkan intuisi didasarkan pada pengalaman, naluri,
dan keahlian individu dalam memahami situasi dan mengambil keputusan
berdasarkan pemahaman tersebut. Dalam pendekatan ini, keputusan diambil dengan
cepat tanpa melalui proses analisis yang terstruktur dan lebih didasarkan pada
perasaan dan insting seseorang. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini
mengandung beberapa keuntungan dan kelemahan.
2. Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis,
karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat
diperhitungkan untung ruginya terhadap keputusan yang akan dihasilkan. Orang
yang memiliki banyak pengalaman tentu akan lebih matang dalam membuat keputusan
akan tetapi, peristiwa yang lampau tidak sama dengan peristiwa yang terjadi
kini.
3. Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan
dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang
dibuat itu dengan rela dan lapang dada.
4. Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang yang lebih
rendah kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan.
5. Logika/Rasional
Pengambilan
keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu studi yang rasional terhadap
semuan unsur pada setiap sisi dalam proses pengambilan keputusan. Pada
pengambilan keputusan yang berdasarkan rasional, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil
atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
E. Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengambil Keputusan
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
- Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
- Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
- Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
- Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
- Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
- Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama;
- Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
- Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul.
- Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.
F. Tahapan
Proses Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
Proses
pengambilan keputusan adalah suatu upaya rasional dari seorang administrator
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan. Proses ini
dimulai dengan pertimbangan dan berakhir dengan keputusan yang diambil. Dalam
pelaksanaannya, dibutuhkan kreativitas, keterampilan kuantitatif, dan
pengalaman yang diperoleh untuk memperoleh hasil yang optimal.
Thohiron
(2013) menjelaskan, proses pengambilan keputusan meliputi sebagai berikut:
1.
Indentifikasi Masalah
Dalam
hal ini pemimpin diharapkan mampu mengidentifikasi masalah yang ada di dalam
suatu organisasi. Identifikasi masalah harus dilakukan secara cermat dan
terperinci sehingga memungkinkan untuk menentukan alternatif solusi yang
memadai. Sebuah perumusan yang baik mengidentifikasikan semua elemen-elemen
yang relevan, elemen apa yang absen, dan elemen apa yang perlu ditam- bahkan.
2.
Pengumpulan dan Penganalisis Data
Tahap
kedua adalah mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi yang relevan
dengan masalah yang dihadapi. Informasi yang dikumpulkan harus akurat dan dapat
dipercaya agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Adapun proses
pemecahan masalah dalam pengambilan keputusan yaitu:
a) Fase
pengumpulan fakta
Fase
pengumpulan data/fakta meliputi kegiatan mendefinisikan masalah serta mengumpulkan masalah serta
meng-analisis data yang penting. Satu
cara untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan data adalah dengan mulai dulu
melihat masalah yang ada secara luas dan kemudian melan-jutkannya dengan
menentukan sub masalah yang ada.
b) Fase
penemuan ide
Fase penemuan ide meliputi
kegiatan pengumpulan ide-ide yang mungkin dipakai dan kemudian mencari ide yang
terbaik. Dapat saja berbagai ide yang ada dimodifikasi dan dikom-binasikan.
c) Fase
penemuan solusi.
Fase penemuan solusi ini meliputi kegiatan mengidentifi-kasi dan mengevaluasi pemecahan yang mungkin dilakukan dan bagaimana cara melakukan. Kegiatan dalam fase ini meliputi penentuan pendapat, analisis dan penerimaan/pemberian kritik. Setiap ide yang ada diberi nilai/bobot masing- masing.
3. Pembuatan
alternatif-alternatif kebijakan
Setelah
masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perlu dipikirkan cara-cara
pemecahannya. Cara pemecahan ini hendaknya selalu diusahakan adanya
alternatif-alter- natif beserta konsekuensinya, baik positif maupun negatif.
Oleh sebab itu, seorang pimpinan harus dapat mengadakan perkiraan
sebaik-baiknya.
Untuk
mengadakan perkiraan dibutuhkan adanya informasi yang secukupnya dan metode
perkiraan yang baik. Perkiraan itu terdiri dari berbagai macam pengertian:
- Perkiraan dalam arti proyeksi, perkiraan yang mengarah pada kecenderungan dari data yang telah terkumpul dan tersusun secara kronologis.
- Perkiraan dalam arti prediksi, perkiraan yang dilakukan dengan menggunakan analisis sebab akibat.
- Perkiraan dalam arti konjeksi, perkiraan yang didasarkan pada kekuatan intuisi (perasaan). Intuisi di sini sifatnya subjektif, artinya tergantung dari kemampuan seseorang untuk mengolah perasaan.
4.
Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan
satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah tertentu
dilakukan atas dasar pertim- bangan yang matang atau rekomendasi. Dalam
pemilihan satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan
alternatif yang dipakai akan berhasil atau sebaliknya.
Pengambilan keputusan oleh pimpinan, kaitannya dengan pemilihan alternatif pemecahan masalah, akan melibatkan semua pihak yang terlibat dalam lembaga pendidikan. Hal ini karena kekuasaan pimpinan tidak dapat dioperasionalkan apabila tidak didukung dan dibantu oleh seluruh personal yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda.
5. Pelaksanaan keputusan
Dalam
pelaksanaan keputusan berarti seorang pemimpin harus mampu menerima dampak yang
positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif, pemimpin harus juga
mempunyai alternatif yang lain. Pelaksanaan pengambilan keputusan sering
menjadi masalah karena keputusan yang mesti ditanggapi oleh banyak orang malah
ditangani oleh sedikit orang.
6. Pemantauan dan Pengevaluasian Hasil Pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan pimpinan
organisasi harus dapat mengukur dampak dari keputusan yang telah dibuat.
Penilaian ulang perlu diadakan. Faktor-faktor penentu yang akan dinilai harus
diputuskan sejak awal dan tidak setelah pelaksanaan ber-jalan. Dengan cara ini
memang akan mudah terjadi debat yang hangat, namun akurasi akan lebih terjamin.
III. Kesimpulan
Sehingga kesimpulan dari tulisan diatas adalah:
- Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan tindakan atau keputusan terbaik dari berbagai alternatif yang tersedia dalam organisasi, melalui proses penelusuran masalah hingga terbentuk kesimpulan atau rekomendasi.
- Pentingnya pengambilan keputusan yang efektif terletak pada kemampuan organisasi dalam mengoptimalkan peluang dan mengurangi risiko, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
- Tujuan pengambilan keputusan dalam organisasi adalah untuk mengarahkan tujuan organisasi, mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya, menyelesaikan masalah, meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi, dan mengidentifikasi peluang.
- Terdapat tiga dasar pendekatan dalam pengambilan keputusan, yaitu intuisi, pengalaman, dan fakta. Setiap pendekatan memiliki keuntungan dan kelemahan, dan sebaiknya dipilih berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi.
- Terdapat 6 tahapan proses pengambilan keputusan yaitu, identifkasi masalah, pengumpulan dan penganalisis data, pembuatan alternatif-alternatif kebijakan, Pemilihan salah satu alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan, dan evaluasi hasil keputusan.
Daftar
pustaka
Fahmi,
Irham.(2010). Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi, Bandung, Alfabeta.
Gaspersz,
V. (2014). Total Quality Management. PT Gramedia Pustaka Utama.
Hasibuan,
M. S. P. (2018). Manajemen sumber daya manusia. Bumi Aksara.
Hayati,
Zahra. (2019). Teori-Teori Pengambilan Keputusan. Universitas Negeri Padang
Indonesia
Mintzberg,
H., Raisinghani, D., & Theoret, A. (1976). The structure of
"unstructured" decision processes. Administrative science quarterly,
246-275.
Terry,
George R. (1989). Principles of Management: An Analysis of Managerial Functions.
Richard D. Irwin, Inc.
Thohiron.
(2013). Konsep dan Aplikasi Kepemimpinan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.