Pelatihan dan
pengembangan sering kita dengar dalam dunia kerja di perusahaan, organisasi,
lembaga, atau bahkan dalam instansi kesehatan. Hal ini dapat diasumsikan bahwa
pelatihan dan pengembangan sangat penting bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih
menguasai dan lebih baik terhadap pekerjaan yang dijabat atau akan dijabat
kedepan.
Tidak terlalu jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn kesehatan.
Tidak terlalu jauh dalam instansi kesehatan, pelatihan dan pengembangan sering dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja para tenaga kesehatan yang dianggap belum mampu untuk mengemban pekerjaannya karena faktor perkembangan kebutuhan masyarakat dalarn kesehatan.
Secara deskripsi
tertentu potensi para pekerja mungkin sudah memenuhi syarat administrasi pada
pekerjaannya, tapi secara aktual para pekerja harus mengikuti atau mengimbangi
perkembangan dunia sesuai dengan tugas yang dijabat atau yang akan dijabatnya.
Hal ini yang mendorong pihak instansi untuk memfasilitasi pelatihan dan
pengembangan karir para tenaga kerja guna mendapatkan hasil kinerja yang baik,
efektif dan efisien.
Menurut beberapa ahli mengenai pengertian
pelatihan (Training), yaitu:
1.
Willian G. Scott
Pelatihan dalam ilmu pengetahuan perilaku adalah
suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan pemimpin untuk mencapai
efektivitas pekerjaan perorangan yang lebih besar, hubungan antara pribadi
dalam dalam organisasi yang lebih baik dan menyesuaikan pemimpin kepada konteks
seluruh lingkungannya.
2. John
H. Proctor and william M. Thronton
Pelatihan
adalah tindakan yang disengaja memberikan alat agar pembelajaran dapat
dilaksanakan.
Dari
berbagai pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pelatihan adalah
suatu kegiatan mempelajari kemampuan dan pengetahuan dalam bidang tertentu yang
dengan sengaja diberikan melalui prosedur sistematis dan terorganisir untuk
mencapai kerja yang efektif.
Pengembangan (Development),yaitu :
1.
Menurut H.Malayu.S.P Hasibuan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.
2. Menurut
Andrew F. Sikula dalam buku Hasibuan (2009)
Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan
personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu
prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan
konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Dari
dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha
yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan.
Sejarah PT. Unilever Indonesia
Sejak
didirikan pada 5 Desember 1933 Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah
satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods &
Ice Cream di Indonesia.Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup
brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy,
Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue
Band, Royco, Bango, dan lain-lain. Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap
sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap
hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun
orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap
harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan
senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk
tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada
tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada
akhir tahun 2009, saham oerseroan menempati peringkat kketujuh kapitalisasi pasar
terbesar di Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT
Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya
adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT
Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang
distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos. Bagi Unilever,
sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami
memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme,
keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada
perusahaan. Terdapat lebih dari 300 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab
dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum
dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai
tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi,
dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor
pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 32.
Pelatihan dan Pengembangan Karyawan di PT Unilever
Indonesia
Di Unilever, kesempatan untuk memperoleh posisi yang
lebih baik dengan gaji yang lebih baik akan sangat tergantung pada performa
kerja masing – masing karyawan. Unilever memiliki sistem reward yang
sangat fair. Ini bercermin dari sistem reward yang diberikan
kepada orang – orang yang memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan.
Sementara orang yang underperformed (low-performer) akan
memperoleh reward yang juga rendah. Sistem ini membuat setiap
manajer di Unilever berusaha memberikan performa terbaiknya untuk mencapai
target perusahaan. Proses performance management di Unilever
berawal dari rapatSenior Group Directors (SGD). Dalam rapat
ini dibahas proyeksi kinerja selama setahun ke depan, ditambah key
performance indicator (KPI)-nya. Hasilnya akan dibawa ke perusahaan masing
– masing, yang selanjutnya diturunkan lagi ke kepala divisi, selanjutnya ke
kepala dan terakhir ke manajer. Kepada para kepala divisi ini, kepala
departemen dan manajer akan diberikan individual performance plan yang harus dicapai
plus KPI-nya. Tak hanya diberi target, karyawan juga rutin diberi coaching dan
konseling antara atasan dan bawahan. Setelah memasuki masa penilaian,
karyawan bersangkutan bisa menyanggah hasil penilaian atasan jika dirasa tidak
sesuai. Semua hal tersebut memiliki form yang lengkap dan tersusun rapi.
Rekrutmen merupakan perjalanan awal karier. Setelah calon
pemimpin (Future Leaders) di Unilever ini direkrut, maka akan
menjalani Unilever Development Program. Keberanian Unilever untuk
menetapkan entry salary yang tinggi juga membuat Unilever
dipilih dalam hal sistem remunerasi. Sistem remunerasi perusahaan ini juga
dinilai sangat atraktif dan kompetitif, dan mampu memacu karyawan untuk maju
dan berkembang. Dalam mengatasi permasalahan SDM dalam bidang pelatihan ini
perusahaan unilever secara umum telah menyiapkan modul training yang berjumlah
2.188 modul yang telah dinaikan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 2.046 buah
modul. Selain itu dari segi peningkatan jumlah pelatih internal juga naik dari
1.416 pelatih menjadi 1.575 pelatih. Dan peningkatan jumlah aktivitas training
mencapai 12,705 training.
Program pelatihan tersebut meliputi program pelatihan general
skills, leadership skills, professional skills, dan sharing
session. Dari masing-masing program pelatihan tersebut masih memuat
beberapa program didalamnya secara mendetail dan khusus untuk membimbing dan
melatih para karyawan untuk dapat mengembangkan keahlian dan untuk menyemangati
para karyawan agar lebih termotivasi kembali didalam melakukan pekerjaannya.
Perusahaan ini juga menggunakan lebih banyak media yang bersifat interaktif
seperti Facebook, Twitter, dan Safety Portal di intranet Unilever Indonesia
guna menjalin dialog dua-arah tentang berbagai masalah berkaitan dengan
kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini dilakukan oleh PT unilever guna
menjaga keselamatan dan kesehatan para karyawannya yang dianggap paling
penting.
General skills atau
keahlian umum ini meliputi berbagai pelatihan keahlian secara umum yang
diajarkan kepada para karyawan perusahaan PT. Unilever. Selain itu general
skill ini juga digunakan untuk melatih danmemberikan training kepada seluruh
karyawan perusahaan PT unilever Indonesia dalam mempraktekan keahlian umum
mereka yang berkaitan dengan pekerjaan di perusahaan ini.
Leadership skills atau
yang sering disebut-sebut sebagai keahlian atau kemampuan kepemimpinan.
Keahlian ini juga diajarkan dan dilatih oleh perusahaan PT unilever kepada para
karyawannya agar memiliki tanggung jawab dan sikap sebagai seorang pemmpin
sehingga dapat ikut mengarahkan dan mengoperasikan perusahaan sebagai layaknya
pemimpin dalam masing-masing bidang pekerjaan mereka dalam perusahaan ini tanpa
harus menunggu perintah dan bergantung dengan orang lain.
Professional skills merupakan
kemampuan individu yang menunjukan kemampuan profesionalnya dalam melaksanakan
tanggung jawab pekerjaannya didalam perusahaan PT unilever. Perusahaan
memberikan pelatihan ini agar seluruh karyawan perusahaan PT unilever dapat
bekerja dan bertindak secara professional didalam menjalankan bidang
pekerjaannya.
Sharing session merupakan
waktu dimana para karyawan akan dikumpulkan dan berbagi mengenai keluh kesah
yang terjadi dikalangan pegawai yang berkaitan dengan pekerjaan mereka di
perusahaan. Selain itu, para pemimpin atau psikolog perusahaan juga dapat
memberikan motivasi dan penyemangat mereka pada sesi ini untuk ikut
membangkitkan gairah serta semagat para karyawan dalam bekerja. Hal ini tentu
saja penting untuk dilakukan mengingat semangat dan motivasi merupakan hal
pokok yang menjadi dasar seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.
Dengan adanya pelatihan atau training tersebut maka
perusahaan telah ikut serta dalam mengembangkan karir para karyawannya baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui program pelatihan dan pendidikan
tersebut. Hal ini tentu saja akan menambah keahlian dan dapat membuka
kesempatan berkarir yang lebih tinggi bagi para karyawannya. Sehingga hal ini
perlu dilakukan oleh berbagai perusahaan yang ingin meningkatkan mutu sumber
daya manusianya demi kemajuan perusahaan juga. Untuk pengembangan
profesionalisme, Unilever memiliki learning programme yang
komprehensif serta terus memupuk learning culture di perusahaan yang mendorong
orang untuk dapat belajar berbagai hal di setiap kesempatan, baik melalui
sesi-sesi resmi maupun tidak resmi dimana karyawan dapat saling sharing
pengetahuan, pengalaman, kisah sukses maupun kegagalan untuk pembelajaran
rekan-rekannya. Untuk mendorong work-life balance, Unilever menyediakan
berbagai sarana seperti fasilitas gym, klub olahraga untuk
karyawan,nursery room, daycare centre menjelang
Lebaran, aktivitas rohani dan social, dan lain-lain.
Dengan mendorong karyawan untuk terus menerus
mengembangkan diri serta mempertahankan work-life balance,
perusahaan dapat mengembangkan dan mempertahankan SDM-SDM yang handal dan
berkualitas, yang berperan utama dalam pengembangan bisnis. Setiap tahun
manajemen Unilever Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis di Indonesia, yang
disesuaikan dengan target yang ingin dicapai oleh Unilever secara global.
Kesimpulan dari pelatihan dan pengembangan:
Dengan adanya pelatihan atau training tersebut maka
perusahaan telah ikut serta dalam mengembangkan karir para karyawannya baik
secara langsung maupun tidak langsungmelalui program pelatihan dan pendidikan
tersebut. Hal ini tentu saja akan menambah keahlian dan dapat membuka
kesempatan berkarir yang lebih tinggi bagi para karyawannya. Sehingga hal ini
perlu dilakukan oleh berbagai perusahaan yang ingin meningkatkan mutu sumber
daya manusianya demi kemajuan perusahaan juga. Untuk pengembangan
profesionalisme, Unilever memiliki learning programme yang
komprehensif serta terus memupuk learning culture di perusahaan yang mendorong
orang untuk dapat belajar berbagai hal di setiap kesempatan, baik melalui
sesi-sesi resmi maupun tidak resmi dimana karyawan dapat saling sharing
pengetahuan, pengalaman, kisah sukses maupun kegagalan untuk pembelajaran
rekan-rekannya. Untuk mendorong work-life balance, Unilever
menyediakan berbagai sarana seperti fasilitas gym, klub olahraga
untuk karyawan,nursery room, daycare centre menjelang
Lebaran, aktivitas rohani dan social, dan lain-lain.
Dengan mendorong karyawan untuk terus menerus mengembangkan diri
serta mempertahankan work-life balance, perusahaan dapat
mengembangkan dan mempertahankan SDM-SDM yang handal dan berkualitas, yang
berperan utama dalam pengembangan bisnis. Setiap tahun manajemen Unilever
Indonesia menargetkan pertumbuhan bisnis di Indonesia, yang disesuaikan dengan
target yang ingin dicapai oleh Unilever secara global.
Dengan adanya pelatihan dan pengembangan karyawan
tentu saja akan menambah keahlian dan dapat membuka kesempatan berkarir yang
lebih tinggi bagi para karyawannya. Sehingga hal ini perlu dilakukan oleh
berbagai perusahaan yang ingin meningkatkan mutu sumber daya manusianya demi
kemajuan perusahaan juga.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan
http://teorionline.wordpress.com/2010/06/27/pelatihan-sdm/
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images q=tbn:ANd9GcR_jz6B13j2NnkdWSjqUyqyTkJ10ka9jslhEmPjSV_9NfkKIu_OvRBo2mE
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pelatihan
http://teorionline.wordpress.com/2010/06/27/pelatihan-sdm/
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images q=tbn:ANd9GcR_jz6B13j2NnkdWSjqUyqyTkJ10ka9jslhEmPjSV_9NfkKIu_OvRBo2mE
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.