Para ahli mendefinisikan karir sebagai tahap-tahap perkembangan
pengalaman kerja seseorang selama masa kerjanya (Jeral Greenberg,
1995).Karir didefinisikan pula sebagai posisi yang dipegang individu
dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu atau
seluruh pekerjaan yang dimiliki/dilakukan oleh individu selama masa
hidupnya.
Selain itu, karir juga dapat dilihat sebagai tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup orang tersebut.
Selain itu, karir juga dapat dilihat sebagai tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup orang tersebut.
Penelitian mengenai karir menyimpulkan bahwa perubahan kebutuhan dan
ekspektasi/harapan individu berubah melalui tahapan-tahapan karir itu
sendiri (John M Ivancevich, 2001).
Fase awal/Fase pembentukan
Menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan.
Fase lanjutan
Pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, dan lebih menitikberatkan pada pencapaian harga diri dan kebebasan.
Fase mempertahankan
Individu
mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya
sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan,
baik secara psikologis maupun finansial.
Fase Pensiun
Setelah
fase mempertahankan dilewati, individu kemudian memasuki fase pensiun.
Pada fase pensiun ini, kekuasaan dan tanggung jawab individu menurun dan
lebih menitikberatkan pada perencanaan strategis jangka panjang, yakni
mengidentifikasikan dan mendukung karir-karir penggantinya atau orang
kepercayaannya serta berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki
peranan penting dari luar organisasi.
Untuk mencapai jenjang karir yang ideal, setiap individu harus memiliki manajemen karir yang tepat. Menurut
Greenhouse (1987), manajemen karir adalah proses dimana individu
mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan skill (career exploration),
mengidentifikasikan tujuan karir, dan penggunaan strategi karir
tersebut akan tercapai. Manajemen karir dapat mengurangi ketidaksesuaian
antara individu dengan peranannya, menggembangkan kompetensi, dan
menumbuhkan tersedianya individu yang akan menciptakan kombinasi bakat
yang harmonis bagi team work yang optimal, pengembangan bakat yang
fleksibel dan pembelajaran yang dinamis (Eko, Giyartiningrum, 2000).
Di dalam manajemen karier terdapat pernecanaan dan pengembangan karir
yang menunjang keberhasilan karir individu. Namun, perencanaan dan
pengembangan karir yang disediakan organisasi bukan untuk menjamin
kesuksesan karir karyawannya tetapi dimaksudkan untuk membantu
karyawannya dalam hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, tugas, dan
keputusan karirnya baik di dalam maupun di luar organisasi.
Perencanaan karir,
yaitu suatu proses dimana individu dapat memilih tujuan karir serta
jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan perencanaan karir, indvidu
dapat emnentukan langkah apa yang akan dicapai dan kompetensi apa yang
harus diperdalam untuk mencapai jenjang karir yang tepat. Ada dua
pendekatan yang dapat dilakukan dalam perencanaan karir, yakni :
1. informal, yaitu: evaluasi kinerja, konseling karir. Karakteristik dari evaluasi kinerja adalah untuk memberikan informasi bagi pekerja tidak hanya seberapa baik mereka telah melakukan pekerjaan, tetapi potensi apa yang dapat mereka capai di masa mendatang.
2. formal, yaitu: workshop, seminar dan pusat-pusat pengembangan diri dan program pemberian bantuan dana pendidikan.
Perencanaan karir saya sebagai FRA perusahaan saya saat ini lebih
mengarah kepada pendekatan informal dibandingkan dengan pendekatan
formal. Dimana setiap melakukan review bulanan, atasan mengevaluasi
kinerja saya dan menjelaskna langkah apa saja yang harus saya capai agar
karir saya di perusahaan ini dapat meningkat.
Pengembangan karir,
yaitu suatu cara untuk mengidentifikasi tujuan karir dari individu.
Eksplorasi dimaksudkan untuk memperlihatkan hal-hal yang mendukung
kesuksesan karir sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai karir,
keahlian dan perilaku yang dibutuhkan untuk dikembangkan demi
kesuksesan karir.
Secara garis besar, manajemen karir di PT Suntory Garuda Beverage saat ini sangat dipengaruhi motivasi diri individu sendiri dan bagaimana peran atasan karyawan dalam memperhatikan karir anak buah nya. Manajemen SDM belum memiliki program yang jelas dalam memperhatikan pengembangan karir karyawan untuk taraf staff di perusahaan.
Secara garis besar, manajemen karir di PT Suntory Garuda Beverage saat ini sangat dipengaruhi motivasi diri individu sendiri dan bagaimana peran atasan karyawan dalam memperhatikan karir anak buah nya. Manajemen SDM belum memiliki program yang jelas dalam memperhatikan pengembangan karir karyawan untuk taraf staff di perusahaan.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.