Analisis
pekerjaan merupakan bagian dari perencanaan sumber daya manusia. Menurut Flippo
(1994), “Analisis pekerjaan adalah proses mempelajari dan mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaaan
tertentu.”
Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama dalam analisis pekerjaan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.
Flippo menekankan bahwasanyaa ada dua kegiatan utama dalam analisis pekerjaan, yaitu mengumpulkan informasi tentang operasi dan tanggung jawab suatu pekerjaan dan mempelajarinya lebih mendalam.
Analisis
pekerjaan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada
beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga
merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis
pekerjaan yaitu,
(1) memperoleh
tenaga kerja pada posisi yang tepat,
(2) memberikan
kepuasan pada diri tenaga kerja,
(3) menciptakan
iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).
Metode
yang biasa digunakan dalam analisis pekerjaan adalah metode kuesioner, metode
wawancara, metode pencatatan rutin, dan metode observasi,
·
Metode kuesioner digunakan sebagai alat
pengumpul data secara tertulis dibagikan kepada tenaga kerja operasional atau
para kepala departemen, untuk mengisi keterangan dan fakta yang diharapkan.
Pada umumnya kuesinoer memuat
(1) pertanyaan
mengenai pekerjaan yang dilakukan,
(2) tanggung jawab yang diberikan,
(3) kecakapan,
keahlian, atau pelatihan yang diperlukan,
(4) kondisi yang
diharapkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan
(5) figur atau jenis
yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
·
Metode wawancara dilakukan denga tenaga kerja
operasional atau dengan kepala departemen mereka, dan dapat juga dengan
kedua-duanya. Di samping itu, para penyelia sering ditugaskan untuk memperoleh
data analisis pekerjaan. Keuntungan dari metode ini adalah penyajian keterangan
dan fakta dari pihak pertama. Namun metode ini sangat membutuhkan waktu yang
cukup lama.
·
Metode selanjutnya yang dapat digunakan dalam
analisis data yaitu metode pencatatan rutin. Dalam metode ini, tenaga kerja
diperintahkan mencatat hal yang dikerjakan tiap hari secara rutin, alokasi yang
dibutuhkan, saat dimulai dan saat akhir tiap-tiap tugas itu dilakukan. Alokasi
waktu yang lama, dan pengerjaan yang cermat dan rutin merupakan kelemahan dari
metode ini.
·
Metode observasi pada umumnya dilakukan oleh job
analyst yang sebelumnya memperoleh pelatihan dan upgrading secara khusus.
Metode observasi biasanya tidak dilakukan bersamaan dengan metode wawancara job
analyst mengadakan observasi terhadap masing-masing pekerjaan dan
mengadakan wawancara dengan tenaga operasional serta kepala departemen mereka.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.