Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan atau job design merupakan
faktor penting dalam manajemen terutama manajemen operasi karena selain
berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja yang akan
melaksanakan kegiatan operasi perusahaan. Desain pekerjaan
adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ).
adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan pada karyawan. Oleh karena itu perusahaan perlu memiliki suatu sistem kerja yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien yang dapat merangsang karyawan untuk bekerja secara produktif, mengurangi timbulnya rasa bosan dan dapat meningkatkan kepuasan kerja, desain pekerjaan terkadang digunakan untuk menghadapi stress kerja yang dihadapi karyawan (Sulipan, 2000 ).
Unsur-Unsur Desain Pekerjaan
Handoko (2000) menjelaskan unsur-unsur desain
pekerjaan meliputi unsur organisasi, unsur lingkungan dan unsur perilaku. Unsur
organisasi terdiri dari pendekatan mekanik, aliran kerja dan praktek-praktek
kerja. Unsur lingkungan menyangkut tersedianya tanaga kerja yang potensial.
Unsur perilaku meliputi otonomi, variasi tugas, identitas tugas, dan umpan
balik.
PT.
X sendiri merupakan salah satu perusahaan besar yang ada di Indonesia yang
bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan besar memiliki struktur organisasi
yang kompleks. Dimana banyak bagian supporting yang membantu dalam proses
kelancaran produksi. Di bagian saya sendiri yaitu Production Engineering adalah
bagian yang bertugas untuk merencanakan suatu sistem produksi suatu produk.
Dimana kami harus memikirkan bagaimana sistem produksi dapat berjalan dengan
baik dan lancar. Dimulai dari pembuatan layout line, memikirkan mesin yang akan
digunakan, jumlah man power yang dibutuhkan, menyiapkan document untuk
penunjang line tersebut.
Tekanan
dalam bekerja di bagian Production Engineering termasuk yang paling tinggi
diantara bagian supporting lainnya. Tidak jarang kami harus menginap di pabrik,
untuk memastikan line tersebut bisa disetujui untuk membuat produk untuk customer. Unsur stress seperti definisi
didalam desain pekerjaan sendiri sudah sangat terasa, bahkan termasuk yang memiliki tingkat stress paling tinggi.
Terkadang kami sering merasa jenuh, karena rutinitas yang kami lalui sama.
Menurut saya ruang lingkup pekerjaan untuk divisi Production Engineering harus
di dalami lagi, karena masih terlalu luas dan banyak. Untuk pengontrolan Budget
juga kami masih harus mengontrol.
Pada
tahun awal 2000-an Production Engineering juga mengambil peranan sebagai procurement,
yaitu kita harus mendevelop supplier untuk memastikan part dari supplier itu
OK. Namun, karena loading job yang terlalu banyak di awal tahun 2010 an PE
tidak melakukan develop supplier dan tugas tersebut dialih tugaskan lagi ke
bagian procurement.
Dengan
tingkat pekerjaan yang terlalu tinggi seperti itu, muncul kejenuhan sehingga
tidak sedikit karyawan di bagian Production Engineering berhenti atau
mengundurkan diri. Pekerjaan yang jauh lebih berat dibandingkan divisi lain,
namun tidak sebanding dengan uoah yang diberikan. Karena semua tunjangan
disamakan dengan divisi lain. Memang, tingkat stress itu perlu diberikan kepada
karyawan, agar mereka lebih tertantang dan banyak mendapatkan pengalaman di
pekerjaan tersebut. Namun, stress yang berlebihan ditambah dengan tunjangan
yang tidak sebanding dengan tingkat stress yang berlebihan akan membuat
karyawan tersebut jenuh dan tidak nyaman bekerja. Jadi, seharusnya tingkat
stress pekerjaan yang tinggi harus diimbangi dengan kompensasi yang sebanding
- http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-bisnis/article/viewFile/1529/1382
- Hasibuan, s.p Malayu.Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Bumi Aksara,2011 hlm. 69
- Sihombing, Sarinah dan Gultom, R. Simon. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, In Media.
- http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28072/4/Chapter%20II.pdf
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.