Oleh : Maulana Saputra
41616110014
![]() |
Mind Map Desain Pekerjaan |
1.
PENDAHULUAN
Dalam
perusahaan harus terdapat suatu departemen yang dalam pelaksanaan tugasnya
adalah mengatur fungsi perencanaan sumber daya manusia. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, maka departemen yang bersangkutan akan mengkalkulasikan perihal
jumlah karyawan yang akan diberikan wewenang dalam hal jabatan atau tanggung
jawab pekerjaan. Dengan demikian, job design dan job analysis diperlukan oleh
suatu perusahaan agar kinerja pekerjaan bisa dilaksanakan secara efektif.
Ivancevich (2007) menyatakan bahwa job design merujuk pada tahap pertama saat
manajemen menciptakan suatu pekerjaan dengan merinci tugas dan tanggung
jawabnya. [1]
1.1 Definisi Desain Pekerjaan
Menurut
Dessler (2004) desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang
harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana
kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan
tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus
diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya.
Sedangkan
menurut Handoko (2000) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah fungsi
penetapan kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok karyawan
secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja
yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan keperilakuan. [2]
1.2 Tujuan Desain Pekerjaan
Menurut (Sunarto,
2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
a.
Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas
pelayanan menjadi optimal.
b.
Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses
kerja secara horizontal dan hirarki.
c.
Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal.
d.
Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa,
sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim.
e.
Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan
kebutuhan organisasi.
2. PEMBAHASAN
2.1 Unsur-Unsur dalam Desain Pekerjaan
Dalam
menentukan desain pekerjaan yang tepat untuk suatu perusahaan, perlu
diperhatikan unsur-unsur yang ada dibawah ini.
2.1.1 Unsur Organisasi
Unsur
organisasi menurut Handoko (2000) mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan
yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan.[3]
Dengan adanya efisiensi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi
yang merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan yang melakukan pekerjaan
secara kontinyu menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat
memperoleh output lebih tinggi. Unsur organisasi terdiri dari :
a.
Pendekatan mekanik berupaya mengidentifikasi
setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil
pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini
lebih menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
b.
Aliran kerja dipengaruhi oleh sifat komoditi
yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urutan
dan keseimbangan pekerjaan.
c.
Praktek–praktek
kerja yaitu pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan
kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak serikat kerja
karyawan.
2.1.2 Unsur
– Unsur Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan
adalah tersedianya tenaga kerja yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan
kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan –
pengharapan sosial, yaitu dengan tersedianya lapangan kerja serta memperoleh
kompensasi dan jaminan hidup yang layak (Handoko, 2000).
2.1.3 Unsur
– Unsur Perilaku
Unsur perilaku menurut Sondang (2003) perlu
diperhitungkan dalam mendesain pekerjaan. Unsur perilaku tersebut terdiri dari
:
a. Otonomi bertanggung jawab atas apa yang dilakukan.
Bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang
dilakukan.
b. Variasi merupakan pemerkayaan pekerjaan yang bertujuan
untuk menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan –
kesalahan dapat diminimalkan.
c. Identitas tugas untuk memepertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan harus diidentifikasikan,
sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan.
d. Umpan balik diharapakan pekerjaan yang dilakukan oleh
karyawan mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga
akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
2.2 Teknik-Teknik dalam Desain
Pekerjaan
Menurut Simamora (2004) teknik-teknik desain
pekerjaan dapat dilakukan dengan cara: [4]
a. Simplikasi
pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain
pekerjaan yangmengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini
berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah menjadi bagian terkecil,
biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan dapat dilakukan secara bersama-sama
sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan
adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga
menimbulkan kebosanan yang tinggi.
b. Rotasi
pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya
rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari
satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. Dengan
teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan
yang akan diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan
karena para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan terlebih dahulu
menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya.
c. Pemekaran
pekerjaan
Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain
pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan kebalikan
dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana
bagian-bagian yang berkaitan erat dan saling mendukung diselesaikan oleh
seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan
meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang turun dan meningkatkan
kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan
menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat
horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan
yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung
jawabnya.
d. Pemerkayaan
Pekerjaan
Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan
tanggung jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk
mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang
berulang-ulang. Program ini memberikan lebih banyak otorisasi untuk
melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung
jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan
ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang masih
mempunyai fungsi yang bersamaan.
2.3 Tantangan dalam Desain
Pekerjaan
Manajemen memiliki
kesempatan untuk meningkatkan motivasi karyawan melalui desain pekerjaan. Desain
pekerjaan yang baik akan membantu pencapaian 2 hal yaitu penyelesaian pekerjaan
tepat waktu dan ketepatan dalam menggunakan kemampuan karyawan. Tepat atau
tidaknya suatu desain pekerjaan tergantung pada 5 karakter berikut. [5]
a. Desain pekerjaan yang
dibuat harus dapat mendorong karyawan untuk menggunakan berbagai kemampuan yang
dimiliki. Berada di satu tempat yang sama dengan pekerjaan yang sama secara
terus menerus dapat membuat karyawan merasa bosan. Karyawan akan bekerja lebih
baik dan bertahan lama bila diberikan pekerjaan yang beragam.
b. Desain pekerjaan harus
mendorong karyawan agar total dalam pekerjaannya.
c. Desain pekerjaan harus
memungkinkan karyawan dalam mengerti secara signifikan tugas-tugas mereka.
d. Desain pekerjaan yang
dibuat harus memungkinkan karyawan memiliki tanggung jawab, kebebasan,
tantangan, dan kebebasan untuk berkreasi.
e. Desain pekerjaan harus
memiliki timbal balik berupa kebutuhan komunikasi antara atasan dan bawahan, di
mana komunikasi tersebut bersifat rutin.
3. Daftar Pustaka
[1] Gunawan, Iwenas.2014.Jurnal Mahasiswa
Manajemen Bisnis Hal 569-573 Dalam :
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=193746&val=6509&title=ANALISA%20PEKERJAAN%20DAN%20DESAIN%20PEKERJAAN%20PADA%20%20PT%20CHANDRA%20ELC%20DI%20SIDOARJO
diakses pada tanggal
06 Oktober 2016.
[2] Wirdaningsih.2013.Chapter II Dalam :
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28072/4/Chapter%20II.pdf diakses pada
tanggal 06 Oktober 2016.
[3] Anonim.2005.DESAIN
PEKERJAAN Dalam :
diakses pada tanggal 06 Oktober 2016.
[4] Aji,Bramantyo,dkk.2015.Makalah Desain Pekerjaan Dalam :
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2015/03/Mendesain-Jabatan-Kel-1-FIX.pdf diakses pada tanggal 06 Oktober 2016.
[5] Rahajeng.2014.Desain
Pekerjaan Dalam :
http://rahajeng25b025.blogspot.co.id/2014/10/desain-pekerjaan.html diakses pada tanggal 06 Oktober 2016.
@A16-Sari
ReplyDeleteSetelah membaca artikel ini.
desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya.
Tujuan Desain Pekerjaan
Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
a. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal.
b. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki.
c. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal.
d. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim.
e. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi.
Artikel ini sudah bagus ,menarik , dan mudah dimengerti.
saran : mengenai tata penulisan daftar pustaka mohon di perbaiki dalam segi penulisan