ANALISIS PEKERJAAN SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
I. PENDAHULUAN
Analisis jabatan dalam manajemen sumberdaya manusia memiliki peran yang
sangat strategis dalam proses pengembangan organisasi. Analisis jabatan akan
memberikan gambaran untuk membantu pengambilan keputusan mengenai rekrutmen,
seleksi, latihan, promosi, maupun kompensasi. Selain memberikan manfaat kepada
organisasi, analisis jabatan juga memberikan manfaat kepada pegawai dalam suatu
organisasi, dengan penempatan sesuai dengan kualifikasi, maka pegawai telah
diberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada
dirinya dengan seoptimal mungkin.
Pelaksanaan analisis jabatan dalam organisasi swasta berbeda dengan
pelaksanaan pada organisasi pemerintah. Dalam organisasi pemerintah terdapat
payung hukum yang mengatur pelaksanaan analisis jabatan yaitu Peraturan Menteri
Dalam Negeri No 35 Tahun 2012. Namun dalam organisasi swasta tidak ada paying
hukum yang mengaturnya sehingga teknis pelaksanaan analisis jabatan diserahkan
kepada manajemen yang membidangi tugas tersebut.
Analisis jabatan yang outputnya adalah informasi jabatan yang berguna untuk
pengambilan kebijakan rekrutmen, seleksi, kompensasi, promosi, dan latihan. Tujuan akhir yang hendak dicapai dalam analisis jabatan adalah
terciptanya system kepegawaian yang mumpuni dengan menerapkan prinsip the right
man in the right place. Fenomena
yang ada sekarang menunjukkan banyak sekali ketidaksesuaian antara jabatan
dengan pemegang jabatan. Sehingga kinerja dari sebuah organisasi dirasa kurang
maksimal.
II. PEMBAHASAN
Tua (2007) mendefinisikan analisis jabatan adalah usaha untuk mencari tahu
tentang jabatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan tugas yang dilakukan
jabatan tersebut. Data yang dikumpulkan dalam analisis jabatan ini, menurut Tua
merupakan data yang secara lebih rinci yang meliputi tugas, tanggungjawab,
kemampuan kerja, dan standar kerja yang dilaksanakan. Tugas ini mengacu pada
aktivitas yang dilaksaknakan dalam suatu jabatan. Tanggung jawab merupakan
output dari pekerjaan yang harus diselesaikan dalam sebuah pekerjaan. Kemampuan
yang dibutuhkan mengacu kepada keahlian yang dibutuhkan. Sedangkan standar
kerja mengacu pada strandar kerja yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja.
Mathis dan Jakson (dalam Suprapto, 2011) mengatakan analisis jabatan
merupakan cara yang sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi
tentang isi dan personal yang dipersyaraatkan dalam jabatan dan hubungannya
dengan prestasi jabatan. Mathis dan Jakson memisahkan pengertian antara jabatan
dengan posisi agar pemaknaan menjadi lebih jelas. Jabatan memiliki pengertian
sekelompok tugas, kewajiban, dan tanggung jawab. Sedangkan posisi adalah prestasi
jabatan yang dilakukan seseorang. Berawal dari konsep diatas maka analisis
jabatan terdiri dari dua Elemen, pertama Uraian Jabatan (Job Description) dan
Persyaratan Jabatan (Job Spesification), lebih lengkapnya akan dijelaskan
penulis sebagai berikut:
- Job Desc
Mathis, Jackson (dalam Rizkia, 2013) juga
menyebutkan bahwa Job Desciption adalah bentuk tertulis dari apa yang
dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakannya, dan bagaimana cara
mengerjakannya. Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik benang merah bahwasannya
uraian jabatan merupakan bentuk tertulis dari suatu jabatan dan ruang lingkup jabatan
tersebut yang didalammnya memuat apa pekerjaan dari jabatan tersebut. Mengapa dikerjakan,
kapan dikerjakan, bagaimana dikerjakan.
- Job Spesification
Rizkia (2013) menyebutkan bahwa persyaratan
jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi seseorang untuk
menduduki jabatan tertentu. Hal ini diatur sedemikian rupa supaya seseorang
yang menduduki jabatan tersebut dapat melaksanakan pekerjaan dalam jabatan
tersebut dengan baik. Dessler (dalam Tanumiharjo, 2013) mendefinisikan persyaratan
jabatan merupakan suatu daftar dari tuntutan manusiawi dalam suatu jabatan tertentu,
yakni pendidikan, Ketrampilan, kepribadian dan lain-lain sesuai produk dari
analisis jabatan. Persyaratan jabatan berasal dari analisis jabatan dan
deskripsi jabatan. Ini adalah kualifikasi pribadi, keterampilan, fisik dan
tuntutan mental yang diperlukan untukprestasi kerja yang efektif.
Untuk melakukan
analisis jabatan kita harus mengumpulkan informasi-informasi sebagai berikut :
- Aktivitas-aktivitas kerja (work activities),
misalnya
- Menjual
- Membersihkan
- Mengajar
- Perilaku manusia (human behaviors)
- Berpikir/berperasaan (sensing)
- berkomunikasi (communicating)
- Memutuskan (deciding)
- Menulis (writing)
- Tuntutan pekerjaan (job demands)
- Mesin, alat, peralatan dan alat bantu
kerja
- Produk-produk dibuat (products made)
- Bahan-bahan diproses (materials
processed)
- Pengetahuan (knowledge)
- Jasa/pelayanan (services)
- Konteks pekerjaan (job context)
- Kondisi kerja (working conditions)
- Jadwal (schedule)
- Konteks organisasional (organizational
context)
- Konteks sosial (social context)
- Persyaratan manusianya (human
requirements)
- Pengetahuan dan
ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan dengan pekerjaan (job-related
knowledge and skills), seperti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman
kerja
- Atribut-atribut personal (personal
attributes), seperti kecerdasan/ketangkasan, karakteristik fisik, kepribadian,
ketertarikan/keinginan
Informasi yang
telah didapat digunakan untuk :
·
Rekrutmen
dan seleksi
Analisis pekerjaan menyediakan informasi
tentang apa pekerjaan yang
dilakukan dan karakteristik manusia yang
dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan tersebut, membantu manajemen
memutuskan siapa yang dipilih
untuk direkrut dan dipekerjakan
·
Kompensasi
Analisis pekerjaan menyediakan informasi
untuk menentukan nilai setiap
pekerjaan – dan kelas yang tepat bagi tiap
pekerkjaan tersebut
Nilai pekerjaan, Gaji, Bonus, Relative job worth
·
Penilaian
Kinerja (Performance Appraisal)
Manajer menggunakan analisis pekerjaan
untuk menentukan aktivitas khusus
pekerjaan dan standar kinerja dari
pekerjaan tersebut
·
Pelatihan
(Training)
Deskripsi pekerjaan memperlihatkan
aktivitas dan ketrampilan – dan oleh
karenanya juga pelatihan – yang dibutuhkan
·
Pemantauan
pelaksanaan pekerjaan
Membantu menemukan tugas yang belum
ditetapkan
III. PENUTUP
Analisis jabatan adalah proses pengumpulan
dan pemeriksaan atas aktivitas kerja utama di dalam sebuah posisi serta
kualifikasi (keahlian, pengetahuan, kemampuan serta sifat individu lainya) yang
diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Tua, Marihot EH. 2007. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Penerbit Grasindo. Jakarta
Suprapto, Heru. 2011. Pengaruh Analisis Jabatan
Terhadap Pencapaian Kinerja Organisasi Perangkat Daerah Di Kutai Kartanegara.
Jurnal Ekonomi Dan Manajemen
Rizkia, Milanda W. 2013. Persepsi Karyawan
Berdasarkan Biographical Charateristic
tentang Penerapan Analisis Jabatan Pada
Linggarjati Baru Jember. Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Jember
@A37-REVITA, TUGAS P06
ReplyDeletemenurut saya analisis pekerjaan mencakup adanya motivasi bagi pegawai, sehingga perlu ditanbahkan pada artikel ini bagaimana memotivasi karyawan agar tidak jenuh dengan adanya spesialisasi pekerjaan. selain itu juga tidak ada studi kasus pada artikel ini untuk dijadikan perbandingan.
tetap semangat semoga lebih baik lagi.
@A06-JULIANA
ReplyDeleteSecara keseluruhan sudah menjelaskan tentang analisis pekerjaan. Akan tetapi, dalam artikel ini perlu ditambahkan suatu permasalahan sehingga artikel lebih menarik lagi.
Terima Kasih
@A02-SYLVANA, Tugas P06
ReplyDeleteAnalisis pekerjaan mempengaruhi dalam motivasi dan dapat mempengaruhi produktivitas karyawan itu sendiri.
artikel ini sudah baik tetapi lebih baik lagi apabila ditambahkan case study.
Terimakasih