BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Suatu organisasi terdapat posisi
yang harus diisi melalui pekerjaan yang ada. Posisi pekerjaan yang ada bisa
diketahui lewat lowongan-lowongan perusahaan. Untuk keperluan tersebut perlu
ditetapkan kriteria yang obyektif dalam melaksanakan pemilihan dalam hal
pendidikan, keahlian, pengalaman dan keadaan fisik orang yang diminta
masing-masing jabatan. Menurut Dessler (1997), analisis jabatan merupakan
prosedur yang menetapkan tugas dari tuntutan keterampilan dari suatu jabatan
dan orang macam apa yang akan dipekerjakan untuk itu.
B.
Definisi
Analisis jabatan terdiri atas dua
kata, analisis dan jabatan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk
menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta
kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah
sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah
dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian
analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji,
mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu
pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127).
C.
Tujuan
Analisis Jabatan
Analisis
pekerjaan dipakai untuk berbagai tujuan, baik sektor publik maupun sektor
swasta. Berikut ini tujuan dari analisis pekerjaan :
·
Job
description, yang berisi informasi
pengeidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban
pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi pekerjaan atau informasi
mengenai standar- standar pekerjaan.
·
Job
classification,penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke
dalam klas-klas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana
sistematika tertentu. Rencana sistematika tradisional biasanya didasarkan pada
garis kewenangan organisasi, isi tugas/pekerjaan yang didasrkan pada teknologi,
dan tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan pada perilaku manusia.
·
Job
evaluation,suatu prosedur pengklasifikasian
pekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar
tenaga kerja luar yang terkait.
·
Job desing
instructuring,meliputi usaha-usaha untuk
mengalokasi dan merestrukturalisasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam
berbagai kelompok.
·
Personal
requirement/spesifications,berupa
penyusunan persyaratan-persyaratan atau spesifikasi-spesifikasi tertentu bagi
suatu pekerjaan, seperti pengetahuan(knowledge), ketrampilan(skills),
ketangkasan(aptitudes), sifat-sifat dan ciri-ciri(attributes and traits) yang
diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
·
Performance
appraisal,tujuan penting daripada penilaian
performansi ini adalah dengan maksud untuk mempengaruhi dari para pekerja
melalui keputusan-keputusan administrasi, seperti promosi, pemberhentian
sementara (lay off), pemindahan(transfer), kenaikan gaji, memberi informasi
kepada para pekerja tentang kemampuan-kemampuan dan kekurangan-kekurangan yang
berkaitan dengan pekerjaannya masing-masing.
· Worker training,untuk
tujuan-tujuan pelatihan.
· Worker mobility, ,untuk
tujuan mobilitas pekerja(karir), yaitu dinamika masuk-keluarnya seseorang dalam
posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu.
· Efficiency,ini
mencakup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari
peralatan dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi tertentu pada
kegiatan-kegiatan kerja, termasuk prosedu-prosedur kerja, susunan kerja dan
standar-standar kerja.
· Safety,sama
dengan efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada identifikasi dan
peniadaan perilaku-perilaku kerja yang tidak aman, kondisi-kondisi lingkungan.
· Human resource planning,ini
meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif melalui suatu organisasi
untuk memastikan organisasi tersebut memiliki dan akan terus memiliki jumlah
dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dll.
· Legal/quasi legal requirements,aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan
dengan organisasi.
D.
Metode
Analisis Jabatan
· Kuestioner
· Observasi
· Wawancara
· Catatan kerja(logbook)
· Kombinasi
Untuk
memperolah informasi analisis pekerjaan dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Metode yang umum digunakan dalam mengumpulkan informasi adalah observasi,
wawancara, dan angket.
1.
Metode
Observasi
Metode observasi adalah metode yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi dengan mengamati individu yang melakukan pekerjaan itu
dan mencatatnya untuk menguraikan tugas dan kewajiban yang dilakukannya. Metode
observasi sangat tepat jika dilakukan pada jenis pekerjaan yang bersifat
pengulangan. Penggunaan metode observasi memungkinkan analisis dilakukan dekat
dengan suasana pekerjaan dilapangan. Walaupun sifatnya pengamatan, namun tidak
seharusnya analis mengamati secara kontinyu perkembangan dari waktu ke waktu.
Penggunaan work sampling dan employee diary/log.
2.
Metode
Wawancara
Pekerja diseleksi dan diwawancara secara langsung ditempat
pekerjaan meraka atau mereka yang terkait langsung dengan pekerjaan yang
dianalisis. Tiga jenis wawancara dapat digunakan untuk mengumpulkan data
analisis jabatan, yaitu wawancara individual, wawancara kelompok, dan wawancara
penyelia (Dessler : 1997). Dalam beberapa keadaan, seperti pekerjaan yang
diarahkan oleh tim, dapat juga digunakan wawancara kelompok. Salah satu
kelemahan metode wawancara adalah sangat memakan waktu, khususnya jika
pewawancara berbicara dengan dua atau tiga pegawai yang melakukan setiap
pekerjaan.
3.
Metode
Angket
Dengan mengunakan angket, yang bersangkutan diminta untuk
memberikan data-data mengenai jabatannya dangan kata-kata sendiri. Analis
meminta karyawan mengisi kuisioner untuk menggambarkan tugas-tugas yang
berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab mereka. Keuntungan utama dari
metode kuisioner angket adalah informasi atas sejumlah pekerjaan dapat
dikumpulkan secara murah dan dalam waktu yang relative singkat. Sebaliknya,
metode angket memerlukan waktu yang lama untuk menguji kuisioner tersebut.
E.
Manfaat
Analisis Pekerjaan ( 2 )
Analisis
pekerjaan mempunyai manfaat dalam suatu pengorganisasian, antara lain :
· Analisis susunan kepegawaian (Informasi pekerjaan)
· Desain Organisasi (menganalisis elemen, menyusun posisi
organisasi)
· Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan metode pekerja,
mengurangi kesalahan, eliminasi yang tidak perlu, perbaikan kinerja)
D. Tahap-tahap analisis
Dalam
analisis pekerjaan terdapat dua langkah utama yang harus dilakukan, yaitu
1. Penentuan
tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan, perilaku-perilaku atau
kewajiban-kewajibanyang akan dilaksanakan dalam pekerjaan.
2. Penetapan
pengetahuan (knowledge), kemampuan-kemampuan (abilities), kecakapan-kecakapan
(skills), dan beberapa karakteristik lainnya (faktor-faktor kepribadian, sikap,
ketangkasan atau karakteristik fisik dan mental yang di perlukan bagi
pekerjaan) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas.
E. Jenis
Analisis Pekerjaan
1. Analisis
Pekerjaan Tradisional (Traditional Job Analysis)
Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga
aspek, antara lain tanggung jawab yang merinci unit organisasi kepada mana
suatu kedudukan harus bertanggung jawab, harus tunduk kepada pengarahan dan
bagian pelaksanaan, skewajiban-kewajiban umum dari seseorang yang sedang
memegang suatu kedudukan, kualifikasi-kualifikasi minimal yang diterima sebagai
kelayakan.
2. Analisis Pekerjaan yang beroreientasi hasil
(Ersult-oriented Jobs Description atau RODs) Analisis
pekerjaan yang berorientasikan hasil ini merupakan suatu kehidupan kecil di
dalam program-oriented budget yang bermanfaat bagi produktivitas.
F.
Kesimpulan
1. Analisis pekerjaan yang baik adalah yang dapat memberikan gambaran tentang tantangan yang bersumber dari lingkungan, menghilang kanpersyaratan pekerjaan yang tidak diperlukan, menemukan unsur-unsur pekerjaan yang mendorong atau menghamba tmutu
kekaryaan para anggota organisasi, dapat merencanakan
ketenagakerjaan untuk masa depan, mampu membantu dalam
menentukan kebijaksanaan dan program pelatihan.
2. Langkah-langkah dalam analisis pekerjaan adalah penentuan tugas-tugas
utama dan penetapan pengetahuan.
3. Dalam
mengumpulkan analisis pekerjaan, terdapat beberapa metode yaitu wawancara,
kuesioner, observasi, dan catatan Laporan Partisipan.
4. Terdapat dua jenis analisis pekerjaan, yakni; analisis pekerjaan
tradisional (traditional job
description) dan analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil (results-oriented
job description).
5. Sebuah
deskripsi pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus
dilakukan pekerja, bagaimana melakukanya, dan bagaimana kondisi kerjanya yang
dapat digunakan untuk menuliskan spesifikasi pekerjaan. Hal ini berisi tentang
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan secara memuaskan.
1.
Sastrohadiwiryo,
B. Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan
Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
2.
Pasolina.
2010. Analisis pekerjaan dalam : http://pasolina.blog.uns.ac.id/2010/05/10/analisis-pekerjaan/
3.
Ayu.Irrine.2015ANALISIS PEKERJAAN :
Pengertian, Tujuan, Manfaat, Tahapan, Jenis dan Metode dalam :
@A16-Sari
ReplyDeleteSetelah membaca artikel ini.
Analisis jabatan terdiri atas dua kata, analisis dan jabatan. Analisis merupakan aktivitas berpikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen, atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan jabatan adalah sekumpulan/sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistematik.
Jenis Analisis Pekerjaan
1. Analisis Pekerjaan Tradisional (Traditional Job Analysis)
Model tradisional ini hanya mencari informasi sekitar tiga aspek, antara lain tanggung jawab yang merinci unit organisasi kepada mana suatu kedudukan harus bertanggung jawab, harus tunduk kepada pengarahan dan bagian pelaksanaan, skewajiban-kewajiban umum dari seseorang yang sedang memegang suatu kedudukan, kualifikasi-kualifikasi minimal yang diterima sebagai kelayakan.
2. Analisis Pekerjaan yang beroreientasi hasil (Ersult-oriented Jobs Description atau RODs) Analisis pekerjaan yang berorientasikan hasil ini merupakan suatu kehidupan kecil di dalam program-oriented budget yang bermanfaat bagi produktivitas.
Sekian dari saya
Terimakasih