Pengertian karir adalah
tahap-tahap perkembangan pengalaman kerja seseorang selama masa kerjanya
(Greenberg dan Baron, 1995), sedang menurut Cascio (1978), karir adalah suatu
rangkaian posisi, tugas atau kesempatan yang dimiliki seseorang selama dia bekerja.
Perencanaan karir (career planning)
adalah proses dimana individu menganalisa minat, nilai, personalitas, dan
kapabilitasnya serta mencoba untuk menyesuaikan karakteristik personal dengan
kesempatan karir yang tersedia.
Pengembangan karir (career
development) terdiri dari kumpulan aktivitas dari tujuan karir individual
dan membantu untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengertian karir sebagai posisi
disebabkan oleh faktor-faktor:
¨ Struktur
organisasi .
¨ Sistem reward.
¨ Sistem appraisal mengarah
pada pengertian karir adalah posisi.
¨ Budaya, sosialisasi dan proses training.
A. PENGERTIAN
Manajemen Karir adalah proses untuk
membuat karyawan dapat memahami dan mengembangkan dengan lebih baik keahlian
dan minat karir mereka dan untuk memanfaatkan keahlian da minat ini dengan cara
yang paling efektif. Manajemen
karir individu sebagai manajemen karir yang dilakukan secara individu dengan
tujuan menetapkan perencanaan da perkembangan karirnya selanjutnya
Manajemen karir adalah proses dimana organisasi
mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan kemampuan organisasi
untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976)
B. TUJUAN KARIR
Tujuan atau sasaran karir adalah
“posisi atau jabatan tertentu yang dapat dicapai oleh seorang pegawai bila yang
bersangkutan memenuhi semua persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan jabatan tersebut.” Tujuan atau sasaran karir tidak otomatis
tercapai bila seorang pegawai memenuhi syarat yang harus dipenuhi karena untuk
menduduki suatu karir tertentu, kadang- kadang harus memenuhi syarat- syarat
yang seringkali di luar kekuasaannya yaitu ada tidaknya lowongan jabatan yang
dituju, ada tidaknya keputusan dan referensi dari pimpinan, dan ada tidaknya
kandidat lain yang sama kualitasnya, semua itu dapat membatasi kemajuan karir
seorang pegawai.
C. PROSES MANAJEMEN KARIR
TAHAP 1 : Career Exploration
Didasarkan pada tingkat exploration
behavior dikembangkan oleh vocational psychologist. Exploraion behavior mental
atau fisik aktifitas seseorang. Dalam hal ini diperlukan diperlukan informasi
mengenai individu tersebut dalam lingkungan. Informasi digunakan untuk
pengembangkan individu dan accupational concept.
TAHAP 2 : Development of
Career Goal
Menurut goal setting theory, tujuan
aka mempengaruhi perilaku melalui direct attentions, stimulating effort, serta
facilitating the development strategies (Loke dan Lartham) kemampuan dan
keahlian lewat pengalaman kerja. Jadi kemajuan karir diperoleh dalam pengabdian
TAHAP 3 : Political System
Terutama
pada perusahaan yang quasimatrix, seperti perusahaan telekomunikasi, akuntansi
dan projek-projek kompleks yang ada dalam organisasi. Oleh James Rosenbaum
disebut sebagai metode allokasi turnamen.yakni bersaing untuk
memperebutkan kesempatan
D. PERENCANAAN KARIR
Perencanaan karir adalah suatu
proses yang digunakan seseorang untuk memilih tujuan karir dan jalur karir
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Sebagai suatu proses yang bertujuan
untuk menyesuaikan tujuan karir da kemampuan untuk mengisinya secara
sistematis.
Langkah-langkah perencanaan karir
1. menilai diri
sendiri
2. Menetapkan
tujuan karir
3. menyiapkan
rencana-rencana kegiatan untuk mencapai tujuan karir
4. melaksanakan
rencana-rencana
Perencanaan
karir merupakan kegiatan atau usaha untuk mengatakan perjalanan kerier pegawai
serta mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan karir
tertentu.
Seperti
yang sudah disinggung di muka, perencanaan karir dilakukan baik oleh pegawai
maupun oleh organisasi. Karena itu, kita mengenal dua macam perencanaan karir,
yaitu :
A.
Perencanaan karir (di tingkat) organisasi (Organization career panning).
B.
Perencanaan karir individual pegawai (Individual career palnning).
A.
Perencanaan Karir di Tingkat Organisasi
Perencanaan
karir di tingkat organisasi dilakukan dengan tujuan untuk mengadakan atau
mengidentifikasi hal-hal berikut :
a. Profil kebutuhan pegawai
b. Deskripsi jabatan/pekerjaan
c. Peta jalur karir
d. Mekanisme penilaian kinerja pegawai
a. Profil Kebutuhan Pegawai
Semua
organisasi mempunyai dinamika tersendiri dalam hal mobilitas
pegawai-pegawainya. Pegawai baru datang, pegawai lama pergi, dipromosikan,
direlokasikan, dipensiunkan, pindah, dan seterusnya. Jelas, dinamika ini harus
dicatat dan dipetakan agar mudah dibaca setiap kali diperlukan. Pemetaan itu
sendiri ada dua macam, yaitu pemetaan deskripsi (catatan kuantitas pegawai) dan
pemetaan normatif (kualitatif).
Perlu
diingat kembali, profil kebutuhan pegawai adalah gambaran (kuantitatif dan
kualitatif) pegawai yang diperlukan oleh organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi secara efisien. Apa yang “diperlukan” ini adalah perbedaan antara
apa yang ada sekarang dengan apa yang seharusnya ada. Jadi, jika saat ini
terdapat 35 pegawai padahal organisasi membutuhkan 55 pegawai maka profil
(kuantitatif) kebutuhan pegawai adalah 20 pegawai.
Untuk
mengetahui profil kebutuhan inilah maka dinamika perubahan profil pegawai harus
dipetakan. Salah satu caranya adalah dengan membuat Matriks Transisi
Dalam
perusahaan yang memiliki Turn
Over (perpindahan pegawai)
cukp tinggi, matriks diatas amat sangat berguna untuk melacak perpindahan
tersebut. pada kasus-kasus tertentu, pemetaan itu tidak hanya harus direvisi
setahun sekali, namun bahkan beberapa bulan sekali.
Pemetaan
kebutuhan pegawai adalah satu hal, sedangkan cara-cara memenuhi kebutuhan
tersebut adalah hal lain lagi. Dalam hal ini kebutuhan pegawai; antara lain
adalah melalui penarikan (rekrutmen) pegawai baru, relokasi pegawai dari unit
ke unit lain, menyesuaikan beban kerja dengan pegawai yang ada,
memsubkontrakkan pekerjaan ke lembaga lain, menambah beban kerja sampai ambang
batas tertentu, dan sebagainya.
b. Deskripsi Jabatan
Selain
membuat profil kebutuhan pegawai, organisasi juga harus membuat deskripsi
jabatan/pekerjaan. Pembuatan deskripsi jabatan ini cukup rumit (sedikit banyak
sudah dibahas di bab dua). Namun pada prinsipnya, sebuah organisasi seharusnya
mempunyai daftar untuk semua jenis pekerjaan/jabatan tersebut, lengkap dengan
persyaratan untuk mengerjakannya (job requirement).
c. Peta Jalur Karir
Peta
jalur karir adalah gambaran yang berisi berbagai nama jabatan (Job title)
beserta alur- alur yang menghubungkan satu jabatan dengan jabatan yang lain.
Alur-alur ini berarti kemungkinan beralihnya pegawai dari satu jabatan ke
jabatan lainnya. Dengan melihat peta-peta ini, pegawai akan segera tahu dan
mengerti masa depan karirnya sendiri.
d. Mekanisme Penilaian Kinerja Pegawai
Karir
pegawai berkaitan erat dengan kinerja pegawai. Karena itu, kinerja pegawai
harus dinilai secara akurat. Untuk itu diperlukan suatu mekanisme penilaian
yang jelas. Hal ini akan dibahas lebih rinci di bab enam.
B.
Perencanaan Karir Individual Pegawai
Bagi
pegawai, perencanaan karir ditingkat organisasi tidak akan dianggap penting
bila tidak ada sangkut pautnya dengan karir sipegawai tersebut. Karena itu,
perencenaan karir ditingkat organisasi harus bisa “ diterjemahkan” menjadi
perencanaan karir ditingkat individu pegawai.
Telah
dijelaskan bahwa perjalanan karir seorang pegawai dimulai sejak dia masuk
kesebuah organisasi, dan berakhir ketika ia berhenti bekerja diorganisasi itu.
Dan hal ini berlaku bagi siapapun yang bekerja diorganisasi tersebut, dari
pegawai ditingkat yang paling rendah sampai ke tingkat pimpinan yang paling
tinggi.
Pada
dasarnya tujuan perencanaan karir untuk seorang pegawai adalah mengetahui
sedini mungkin prospek karir pegawai tersebut dimasa depan, serta menetukan
langkah-langkah yang perlu diambil agar tujuan karir tersebut dapat dicapai
secara efektif-efisien.
· Lima Syarat Utama Perencanaan
Karir Pegawai
Sebelum
kita membahas beberapa hal berkenaan dengan perencanaan karir pegawai, kita
perlu mengetahui bahwa ada Lima
Syarat Utama yang harus
di penuhi agar proses perencanaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Ke-lima
syarat tersebut yaitu :
1.
Dialog
2.
Bimbingan.
3.
Keterlibatan individual
4.
Umpan balik.
5. Mekanisme perencanaan karir.
1. Dialog
Urusan
karir adalah urusan pegawai. Karena itu perencanaan karir harus melibatkan
pegawai. Pegawai harus diajak berbicara, berdialog, bertanya jawab mengenai
prospek mereka sendiri.Ini kelihatannya mudah. Tetapi di negara timur seperti
Indonesia, karir jarang didialogkan denga pegawai. Pegawai sering kali merasa
malu dan risih jika diajak bicara tentang karir mereka sendiri. Mereka takut
dianggap terlalu memikirkan karir dan ambisius. Karena itu, karir sering kali
tabu dibicarakan.
Meskipun
demikian dialog tentang karir ini harus diusahakan terjadi antara organisasi
(misalnya diwakili seorang pimpinan) dengan pegawai.
Melalui
dialog inilah diharapkan timbul saling pengertian antara pegawai dan organisasi
tentang prospekmasa depan si pegawai.
2. Bimbingan
Tidak semua pegawai memahami jalur
karir persyaratan untuk mencapai tujuan
karir tersebut, serta usaha-usaha apa yang harus dilakukan agar tujuan tersebut
dapat dicapai secara efisien.
3. Keterlibatan Individual
Dalam rangka hubungan kerja yang
manusiawi (humanistic) pegawai tidak boleh dianggap sebagai sekrup dari sebuah
mesin bisnis yang besar, yang boleh diperlakukan semena- mena termasuk dalam
penentuan nasib karir mereka.
Setiap individu pegawai seharusnya
dilibatkan dalam proses perencanaan karir. Mereka harus diberi kesempatan
berbicara dan memberikan masukan dalam proses tersebut. Jika tidak maka
perencanaan karir akan berjalan timpang karena hanya dilihat dari sisi
kepentingan organisasi belaka.
4. Umpan Balik
Sebenarnya, proses pemberian umpan
balik selalu terjadi jika ada dialog. Tetapi dalam hal ini ingin ditegaskan
bahwa setiap pegawai mempunyai hak untuk mrngetahui setiap keputusan yang
berkenaan dengan karir mereka. Jika dipromosikan, mereka berhak tahu mengapa
mereka dipromosikan. Bila tidak terjadi perubahan karir dalam waktu yang cukup
lama, mereka juga berhak tahu mengapa hal ini terjadi. Pegawai berhak bertanya.
Organisasi berkewajiban menjawab pertanyaan tersebut.
5. Mekanisme Perencanaan Karir
Yang maksud di sini adalah tata
cara atau prosedur yang ditetapkan agar proses perencanaan karir dapat
dilaksanakan sebaik- baiknya. Dalam mekanisme perencanaan karir ini harus
diusahakan agar empat hal di atas (dialog, bimbingan, keterlibatan individual,
dan umpan balik) dapat terwadahi. Di samping itu, mekanisme seyogyanya
dilengkapi dengan aturan atau prosedur yang lebih rinci, formal, dan tertulis.
Demikanlah uraian singkat tentang lima syarat utama untuk melakukan perencanaan karir.
Yang penting untuk dicatat adalah bahwa kelima syarat di atas harus terpenuhi
secara integral. Jika satu syarat saja tidak terpenuhi, maka pembinaan karir
pegawai pasti akan mengalami hambatan.
E. MANFAAT PERENCANAAN KARIR
1.
Pengembangan karier memberikan petunjuk tentang siapa
diantara para pekerja yang wajar dan pantas untuk dipromosikan di masa depan
dan dengan demikian suplai intenal melalui karyawan dari dalam perusahaan dapat
lebih tejamun. Berarti organisasi tidak selalu harus mencari tenaga kerja dari
luar organisasi untuk mengisi lowongan yang terjadi karena berbagai hal seperti
adanya pekerja yang berhenti, diberhentikan memasuki usia pensiun atau
meninggal dunia.
2.
Perhatian yang lebih besar dari bagian kepegawaian
terhadap pengembangan karier para anggota organisasi meumbuhkan loyalitas yang
lebih tinggi dan komitmen organisasional yang lebih besar di kalangan pegawai.
Sika demikian pada umumnya mengakibatkan keinginan pindah ke organisasi
berusaha memelihara kepentingan dan memuaskan kebutuhan para anggotanya.
3.
Telah umum dimaklumi bahwa dalam diri setiap orang
masih terdapat kemampuan yang belum digunakan secara optimal sehingga perlu
dikembangkan agar berubah sifatnya dari optimal sehingga perlu dikembangkan
agar berubah sifatnya dari potensi menjadi kekuatan nyata. Dengan adanya
sasaran karier yang jelas para pegawai terdorong untuk mengembangkan potensi
tersebut untuk kemudian dibuktikan dalam pelaksanaan pekerjaan dengan lebih
efektif dan produktif dibarengi oleh perilaku positif sehingga organisasi
semakin mapu mencapai berbagai tujuan dan sasarannya, dan para pegawai pun
mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi
4.
Perencanaan karier mendorong para pekerja untuk
bertumbuh dan berkembang, tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi
juga dalam arti profesional.
F. PEDOMAN DALAM MANAJEMEN KARIR
§ Hindarkan
Kejutan Realitias
§ Berikan
pekerjaan awal yang menantang
§ Berikan
tinjauan pekerjaan yang realistis dalam perekrutan
§ bersikap
menuntut
§ adakan
rotasi pekerjaan da pelacakan pekerjaan
§ tingkatka
penilaian prestasi yag berorientasi pada karir
§ dorongan
aktifitas perencanaan karir
DAFTAR PUSTAKA
(1)
2011. Manajemen karir
dalam :http://www.slideshare.net/RismaJayanti/manajemen-karir-makalah-psikologi-sumber-daya-manusia-risma-aip-umb
(2)
Anonim. 2010. Manajemen karier dalam :https://initugasku.wordpress.com/2010/03/19/manajemen-karier/
(3)
Ayu,
Irrine. 2015. Manajemen karir pengertian, tujuan, manfaat, proses dan
perencanaan. Dalam: https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-pengertian-tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/
(4)
Hasthojn. 2012. Pengembangan SDM. Dalam: http://hasthojn.blogspot.co.id/2012/07/bab-9-manajemen-karir.html
(5)
Anonim.
2010. Manajemen karir . Dalam: http://belajarmsdm.blogspot.co.id/2010/05/manajemen-karir.html
@A11-Ari
ReplyDeleteHi syl,
sorry mau komen tentang faktor2 penyebab karir, lebih bagus jika penjelasan lebih lengkap
Pengertian karir sebagai posisi disebabkan oleh faktor-faktor:
¨ Struktur organisasi .
¨ Sistem reward.
¨ Sistem appraisal mengarah pada pengertian karir adalah posisi.
¨ Budaya, sosialisasi dan proses training.
Salam sukses saudari Sylvana yang cantik jelita..
ReplyDeleteSaya akan mecoba mengomentari artikel yang anda buat, Biasanya artikel yang anda buat systematis dan cukup bagus, namun pada kali ini saya melihat beberapa kekurangan dari artikel yang anda buat, dari segi teknik penulisan artikel masi belum sistematis sesuai dengan apa yang dosen bersangkutan instruksikan, yakni untuk isi dari artikel setidak nya meliputi :
1. Pendahuluan
2. Rumusan Masalah
3. Teori/Pembahasan
4. Kesimpulan
5. Daftar Pustaka
ketika saya melihat artikel yang anda buat, terlihat point-point dari artikel yang dibuat kurang sistematis, kemudian dari daftar pustaka sendiri itu sudah mencukupi yakni minimal 5 daftar pustaka bahkan kalau bisa didasarkan pada jurnal-jurnal yang setidak nya di publish kan maksimal 5 tahun yang lalu, hanya saja untuk penuslisan daftar pustaka no. 1 itu metode pennlisan nya masi kurang tepat, terlihat dari kata paling dean seharusnya nama penulis kemudian tahun di sini langsung ke tahun jadi itu kuräng tepat ya cantik.
Demikian komentar dan masukan dari saya, tidak ada maksud untuk menjatuhkan ataupun mengolok-olok artikel yang anda buat.
Salam susses selalu.
Regards :
Ramlan
Angga Artha S - 44217010064
ReplyDeleteSaya setuju dengan artikel tersebut bahwa perencanaan karier mendorong para pekerja untuk bertumbuh dan berkembang, tidak hanya secara mental intelektual, akan tetapi juga dalam arti profesional. Sehingga adanya umpan balik antara orang yang pengambil keputusan dengan pegawai tersebut.