Sumber
daya manusia (SDM) merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang
paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
sangat perlu untuk dapat mengelola SDM yang dimilikinya dengan sebaik mungkin.
Bagian dari mengelola SDM di perusahaan yakni analisis pekerjaan. Dimana
analisis pekerjaan ialah prosedur yang dilalui untuk menentukan tanggung
jawab posisi-posisi yang harus dibuatkan stafnya dan karakteristik orang-orang
yang bekerja untuk posisi tersebut (Dessler:2006) dalam Yusrizalfirza 2011.
Sehingga analisis
pekerjaan ini akan menghasilkan suatu daftar uraian pekerjaan pernyataan
tertulis mengenai kewajiban-kewajiban pekerja dan bisa juga mencakup standart
kualifikasi, yang merinci pendidikan dan pengalaman minimal yang diperlukan
bagi seorang pekerja untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban dari kedudukannya
secara memuaskan.
Adapun tujuan analisis pekerjaan Menurut
Sastrohadiwiryo yakni memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat,
memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja, dan menciptakan iklim dan kondisi
kerja yang kondusif. Selain itu tujuan analisis pekerjaan memiliki tujuan yaitu
:
·
Job
description, yang berisi informasi pengeidentifikasian pekerjaan, riwayat
pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi
pekerjaan atau informasi mengenai standar- standar pekerjaan.
·
Job
classification, penyusunan pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas, kelompok-kelompok,
atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika pada garis kewenangan
organisasi, isi tugas/pekerjaan yang didasarkan pada teknologi, dan
tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan pada perilaku manusia.
·
Job
evaluation, suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan
masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang
terkait.
·
Job
desing instructuring, meliputi usaha-usaha untuk mengalokasi dan merestrukturalisasikan
kegiatan-kegiatan pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
·
Personal
requirement/spesifications ,berupa penyusunan persyaratan-persyaratan atau
spesifikasi-spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan, seperti
pengetahuan(knowledge), ketrampilan(skills), ketangkasan(aptitudes),
sifat-sifat dan ciri-ciri(attributes and traits) yang diperlukan bagi
keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
·
Performance
appraisal, tujuan penting daripada penilaian performansi ini adalah dengan maksud
untuk mempengaruhi dari para pekerja melalui keputusan-keputusan administrasi,
seperti promosi, pemberhentian sementara (lay off), pemindahan(transfer), kenaikan
gaji, memberi informasi kepada para pekerja tentang kemampuan-kemampuan dan
kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan pekerjaannya masing-masing.
·
Worker
training, untuk tujuan-tujuan pelatihan.
·
Worker
mobility, untuk tujuan mobilitas pekerja(karir), yaitu dinamika masuk-keluarnya
seseorang dalam posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi
tertentu.
·
Efficiency,ini mencakup
penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan
dan fasilitas fisik lainnya dengan referensi tertentu pada kegiatan-kegiatan
kerja, termasuk prosedur-prosedur kerja, susunan kerja dan standar-standar
kerja.
·
Safety,sama dengan
efisiensi, tapi perhatiannya lebih diarahkan pada identifikasi dan peniadaan
perilaku-perilaku kerja yang tidak aman, kondisi-kondisi lingkungan.
·
Human
resource planning,ini meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif melalui suatu
organisasi untuk memastikan organisasi tersebut memiliki dan akan terus
memiliki jumlah dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dll.
·
Legal/quasi
legal requirements,aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan
organisasi.
Menurut Sastrohadiwiryo (2002)
dalam Yusrizalfirza 2011, metode yang biasa digunakan dalam analisis pekerjaan
adalah metode kuesioner, metode wawancara, metode pencatatan rutin, dan metode
observasi.
·
Metode Kuesioner : alat pengumpul data secara
tertulis dibagikan kepada tenaga kerja operasional atau para kepala departemen,
untuk mengisi keterangan dan fakta yang diharapkan.
·
Metode Wawancara : dilakukan dengan tenaga kerja
operasional atau dengan kepala departemen mereka, dan dapat juga dengan
kedua-duanya. Di samping itu, para penyelia sering ditugaskan untuk memperoleh
data analisis pekerjaan. Keuntungan dari metode ini adalah penyajian
keterangan dan fakta dari pihak pertama. Dan kerugiannya yaitu membutuhkan
waktu yang cukup lama.
·
Metode Pencatatan rutin : tenaga kerja
diperintahkan mencatat hal yang dikerjakan tiap hari secara rutin, alokasi yang
dibutuhkan, saat dimulai dan saat akhir tiap-tiap tugas itu dilakukan. Alokasi
waktu yang lama, dan pengerjaan yang cermat dan rutin merupakan kelemahan dari
metode ini.
·
Metode observasi : adalah metode yang digunakan dalam mengumpulkan
informasi dengan mengamati individu yang melakukan pekerjaan itu dan
mencatatnya untuk menguraikan tugas dan kewajiban yang dilakukannya. Metode
observasi sangat tepat jika dilakukan pada jenis pekerjaan yang bersifat
pengulangan. Penggunaan metode observasi memungkinkan analisis dilakukan dekat
dengan suasana pekerjaan dilapangan. Walaupun sifatnya pengamatan, namun tidak
seharusnya analis mengamati secara kontinyu perkembangan dari waktu ke waktu.
Penggunaan work sampling dan employee diary/log.
Dalam membuat analisis pekerjaan
membutuhkan teknik analisis pekerjaan. Adapun tekniknya berupa :
·
Job Element Method
Teknik
analisis pekerjaan berdasar pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan
karakteristik lain yang disyaratkan untuk suatu pekerjaan.
·
Functional Job Analysis
Teknik analisis
terstruktur yang menguji rangkaian tugas dalam suatu pekerjaan dan proses
pemenuhannya.
·
Position Analysis Questionnaire
Teknik analisis
pekerjaan yang menggunakan kuessioner tertutup dalam menganalisis pekerjaan
berdasarkan pada 187 ketetapan kerja dan terbagi dalam 6 kategori.
·
Critical Incidents Tecnique
Teknik analisis
pekerjaan yang mencatat perilaku spesifik dari pekerja yang akan menentukan
suskes tidaknya suatu pekerjaan.
Setelah bagian manajemen SDM
telah mengetahui teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis pekerjaan
barulah manajemen SDM melakukan tahapan-tahapan analisis pekerjaan yakni:
1. Penentuan
tugas-tugas utama, kegiatan-kegiatan, perilaku-perilaku atau
kewajiban-kewajibanyang akan dilaksanakan dalam pekerjaan.
2. Penetapan
pengetahuan (knowledge), kemampuan-kemampuan (abilities), kecakapan-kecakapan
(skills), dan beberapa karakteristik lainnya (faktor-faktor kepribadian, sikap,
ketangkasan atau karakteristik fisik dan mental yang di perlukan bagi
pekerjaan) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas-tugas.
Bagian manajemen SDM ketika telah
melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu analisis pekerjaan maka perusahaan akan
merasakan manfaatnya yaitu dapat meningkatkan metode pekerja, mengurangi
kesalahan, eliminasi yang tidak perlu, perbaikan kerja sehingga produktivitas
pekerja akan meningkat sehingga menghasilkan output yang tinggi untuk
perusahaan.
Referensi:
Anonim. 2015. Analisis Pekerjaan Pengertian Tujuan Manfaat Tahapan Jenis dan
Metode. https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/analisis-pekerjaan-pengertian-tujuan-manfaat-tahapan-jenis-dan-metode/ diakses tanggal: 13 Oktober
2016
Faradisa. 2014. Analisis Pekerjaan dalam http://faradisa2712.blogspot.co.id/2014/12/makalah-analisis-pekerjaan.html
diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Gunawan, Iwenas. Analisa Pekerjaan dan Desain
Pekerjaan Pada PT. Chandra ELC . http://download.portalgaruda.org/article.php?article=193746&val=6509&title=ANALISA%20PEKERJAAN%20DAN%20DESAIN%20PEKERJAAN%20PADA%20%20PT%20CHANDRA%20ELC%20DI%20SIDOARJO
diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Pasolina. 2010. Analisis Pekerjaan dalam http://pasolina.blog.uns.ac.id/2010/05/10/analisis-pekerjaan/ diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Yusrizalfirzal. 2011. Analisis Pekerjaan dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2011/06/21/analisis-pekerjaan-dalam-manajemen-sumber-daya-manusia/ Diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Salam susses saudari Nur Islamiah..
ReplyDeleteSaya akan mecoba mengomentari artikel yang anda buat, Pada kali ini saya melihat beberapa kekurangan dari artikel yang anda buat, dari segi teknik pennlisan artikel masi belum sistematis sesuai dengan apa yang dosen bersangkutan instruksikan, yakni untuk isi dari artikel setidak nya meliputi :
1. Pendahuluan
2. Rumusan Masalah
3. Teori/Pembahasan
4. Kesimpulan
5. Daftar Pustaka
ketika saya melihat artikel yang anda buat, terlihat point-point dari artikel yang dibuat tidak sistematis, kemudian dari daftar pustaka sendiri itu masi kurang, karena disyaratkan minimal 5 daftar pustaka bahkan kalau bisa didasarkan pada jornal-jurnal yang setidak nya di publish kan maksimal 5 tahun yang lalu.
Demikian komentar dan masukan dari saya, tidak ada maksud untuk menjatuhkan ataupun mengolok-olok artikel yang anda buat.
Salam susses selalu.
Regards :
Ramlan