Menurut
Sulipan (2000:34), desain pekerjaan dapat didefinisikan sebagai fungsi
penetapan kegiatan-kegiatan kerja seorangi individu atau kelompok secara
organisasional.
Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan teknologi dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pribadi dan individual para pemegang jabatan. Pengertian istilah pekerjaan dan bagian-bagian kegiatan lainnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tujuannya adalah untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan teknologi dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan pribadi dan individual para pemegang jabatan. Pengertian istilah pekerjaan dan bagian-bagian kegiatan lainnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
Gerak-mikro (micro-motion), kegiatan-kegiatan kerja terkecil, mencakup
gerakan-gerakan elementer seperti meraih, mengenggam, atau meletakkan suatu
obyek.
2. Elemen, suatu agregasi dua atau lebih
gerak-mikro, biasanya dianggap lebih kurang sebagai kesatuan gerak yang
lengkap, seperti mengambil, mengangkut, dan mengatur barang.
3. Tugas
(task), suatu agregasi dua atau lebih elemen menjadi kegiatan yang lengkap,
seperti menyapu lantai, memotong pohon, atau memasang kabel telephone.
4. Pekerjaan
(job), serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang karyawan
tertentu. Suatu pekerjaan dapat terdiri dari beberapa tugas seperti pengetikan,
pengarsipan dan pembuatan konsep surat, dalam pekerjaan sekretariat, atau hanya
terdiri atas tugas tunggal seperti pemasangan roda mobil dalam perakitan mobil.
Menurut
Nawawi (2005:79), di lingkungan organisasi atau perusahaan yang sehat/baik,
yang memiliki analisis pekerjaan/jabatan perlu diatur cara melaksanakan
tugas-tugas dan ditetapkan desain pekerjaan agar pekerjaan sebagai suatu pola
tugas-tugas dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Dalam pengimplementasiannya desain pekerjaan
dipengaruhi oleh 3 unsur (elemen) organisasi, lingkungan, dan perilaku. Desain
pekerjaan berdasarkan unsur/elemen organisasi terdiri dari sebagai berikut:
a.
Pendekatan Mekanistik.
b.
Pendekatan Aliran Kerja.
c. Pendekatan Cara Pelaksanaan Pekerjaan.
d. Pendekatan Ergonomic.
Bahwa
penggunaan unsur/elemen organisasi dalam desain pekerjaan bermaksud untuk
mewujudkan efisiensi dan efektivitas kerja yang berpengaruh pada produktivitas
kerja. Dengan demikian berarti penggunaan desain pekerjaan ini sejalan dengan
kegiatan PO (pengembangan organisasi), yang bermaksud mengadaptasi perubahan
dalam mewujudkan pekerjaan agar berlangsung secara efektif dan efisien. Untuk
itu kegiatan PO harus dilakukan dengan mengimplementasikan peningkatan
keterampilan/keahliannya setelah mengikuti kegiatan PO, agar memperoleh rasa
senang dan puas dalam bekerja.
Unsur/elemen
lingkungan yang berpengaruh terhadap desain pekerjaan terdiri dari sebagai
berikut:
a.
Karyawan
yang dimiliki.
b.
Harapan
sosial dan kebudayaan meliputi kondisi sosial, dan keragaman budaya.
Unsur/elemen
perilaku, desain pekerjaan ini dalam usaha meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kerja dilakukan dengan tujuan untuk memberikan kepuasan kerja bagi
karyawan, karena sangat besar pengaruhnya pada motivasi dan disiplin kerja.
Unsur ini terdiri dari sebagai berikut:
a. Desain
pekerjaan otonomi.
b. Desain pekerjaan
bervariasi.
c. Desain
pekerjaan berdasarkan identitas tugas.
d. Desain
pekerjaan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tugas.
BAB II. PEMBAHASAN
Desain
pekerjaan adalah proses pengaturan kerja (atau penataan ulang) yang bertujuan
untuk mengurangi atau mengatasi ketidakpuasan kerja dan tingkat stress karyawan
yang timbul dari tugas – tugas yang berulang – ulang dan bersifat mekanistik.
Melalui desain pekerjaan, organisani mencoba untuk meningkatkan produktivitas
kerja dengan menawarkan imbalan non materi, seperti seperti kesempatan untuk
mendapatkan kepuasan yang lebih besar dan rasa pencapaian pribadi dalam
memenuhi tantangan dan tanggung jawab kerja.
Tujuan desain pekerjaan secara umum adalah
untuk penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan perusahaan, teknologi dan
perilaku. Dengan demikian dari sudut pandang personalia, desain pekerjaan
sangat mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, dimana hal ini tercermin pada
kepuasan kerja para karyawan yang memegang jabatan tersebut.
Ruang
lingkup dari desain pekerjaan antara lain :
1. Identitas Pekerjaan
Adalah jabatan pekerjaan yang berisi nama
pekerjaan. Form identitas pekerjaan antara lain: kode jabatan dan unit kerja,
nama jabatan/ pekerjaan, nama unit kerja,satuan kerja/instansi, nama jabatan
atasan langsung dan lokasi kerja.
2.
Hubungan
Tugas dan Tanggung Jawab
Merupakan perincian tugas dan tanggung jawab
secara nyata diuraikan secara terpisah agar jelas diketahui. Rumusan hubungan
hendaknya menunjukkan hubungan antara pelaku organisasi.
3.
Standar
Wewenang dan Pekerjaan
Standar wewenangan dan standard pekerjaan
yang harus dicapai oleh setiap pejabat harus jelas. Pekerjaan – pekerjaan yang
memberikan kepada para karyawan wewenangan untuk mengambil keputusan –
keputusan, berarti menambah tanggung jawab. Hal ini akan cenderung meningkatkan
perasaan dipercaya dan dihargai.
4.
Syarat Kerja
Dalam hal ini syarat kerja harus diuraikan
dengan jelas, seperti alat – alat, mesin, dan bahan baku yang dipergunakan
untuk melakukan pekerjaan tersebut.
5.
Ringkasan
Pekerjaan atau Jabatan
Keberadaan harus menguraikan bentuk umum
pekerjaan dan mencantumkan fungsi – fungsi dan aktivitas utamanya.
6.
Penjelasan
Tentang Jabatan
Penjelasan
tentang di bawah dan atasnya. Dalam hal ini perlu diberikan penjelasan dari jabatan
mana seorang karyawan dipromosikan dan ke jabatan mana yang dipromosikan.
Teori dasar
dari desain pekerjaan adalah teori organisasi yang dapat diklasifikasikan
menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Teori Klasik
Teori klasik berdasarkan setiap organisasi
mencapai efisiensi melalui divisi kerja. Manajer mengidentifikasi tujuan
organisasi secara menyeluruh, kemudian membagi tujuan keseluruhan ini ke dalam
pekerjaan masing – masing secara rasional. Pekerjaan pada gilirannya
dikelompokkan untuk membuat kelompok kerja, divisi dan departemen. Akhirnya
masing – masing kelompok diberikan seorang supervisor yang bertanggung jawab
untuk mengawasi pekerjaan bawahan dan melaporkan hasilnya kepada atasan.
2.
Teori
Perilaku
Tidak seperti teori klasik tersebut, teori
perilaku kurang begitu memperhatikan pengalokasikan tugas khusus untuk
pekerjaan tertentu, namun lebih memastikan kewenangan sesuai posisi dan
kemudian mencoba untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi melalui
spesialisasi tenaga kerja.
3.
Teori
Situasional
Berbeda dengan teori klasik dan teori
perilaku. Teori ini menekankan pengaruh lingkungan eksternal pada tanggung
jawab dan tugas – tugas organisasi, kelompok dan pekerjaan itu sendiri.
Mengalokasikan tanggung jawab dan tugas – tugas berarti menciptakan struktur.
Struktur yang tepat tergantung pada perkembangan teknologi, pasar, produksi,
penelitian dan informasi.
BAB III. KESIMPULAN
Desain
pekerjaan dapat didefinisikan sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja
seorangi individu atau kelompok secara organisasional. Tujuan desain pekerjaan secara umum adalah untuk penugasan
kerja yang memenuhi kebutuhan perusahaan, teknologi dan perilaku. Dengan
demikian dari sudut pandang personalia, desain pekerjaan sangat mempengaruhi
kualitas kehidupan kerja, dimana hal ini tercermin pada kepuasan kerja para
karyawan yang memegang jabatan tersebut. Ruang lingkup desain pekerjaan antara
lain identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standard
wewenang dan pekerjaan, syarat kerja, ringkasan pekerjaan dan penjelasan tentang
jabatan. Dan teori desain pekerjaan adalah teori klasik, teori perilaku, teori
situasional.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sulipan. 2000. Manajemen Karyawan. Tugu.
Yogyakarta
2.
Nawawi,
Hadari. H. 2005. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Dengan
Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Cetakan ketiga. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta
3. Anonim. 2013. Job Design.
BusinessDictionary.com. Dalam : http://www.businessdictionary.com/
Galang Abid Hermawan 41117110050
ReplyDeleteHal ini sangat bermanfaat sekali, karena penugasan yang sesuai dengan skill karyawannya sehingga terciptalah suasana kegiatan bekerja yang baik dan berimbas pada hasil pekerjaan pun juga memuaskan.