BAB
I
PENDAHULUAN
PENGERTIAN MANAGEMEN KINERJA
Managemen
kinerja merupakan penggabungan dari kata managemen dan kinerja. Manajemen
berasal dari sebuah kata to manage yang mana arti kata ini adalah mengatur Menurut
George R Terry dalam bukunya Principles of Management, Manajemen merupakan
suatu proses yang menggunakan metode ilmu dan seni untuk menerapkan
fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian pada
kegiatan-kegiatan dari sekelompok manusia yang dilengkapi dengan sumber daya/faktor
produksi untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan lebih dahulu, secara
efektif dan efisien. Sedangkan menurut John R Schermerhorn Jr dalam bukunya
Management, manajemen adalah proses yang mencakup perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap penggunaan sumber daya
yang dimiliki, baik manusia dan material untuk mencapai tujuan.
Dari beberapa
definisi manajemen yang diberikan oleh para ahli, dapat disimpulkan manajemen
mencakup tiga aspek, yaitu:
1.
Pertama : manajemen sebagai proses
2.
Kedua : adanya tujuan yang
telah ditetapkan
3.
Ketiga : mencapai tujuan secara
efektif dan efisien
Kinerja
merupakan seperangkat hasil yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian
serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang diminta (Stolovitch and Keeps, 1992)
Kinerja
merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja
(Griffin, 1987)
Secara mendasar,
Manajemen kinerja merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan
kinerja, pemantauan / peninjauan kinerja, penilaian kinerja dan tindak lanjut
berupa pemberian penghargaan dan hukuman. Rangkaian kegiatan tersebut haruslah
dijalankan secara berkelanjutan.
BAB
II
PEMBAHASAN
PENTINGNYA
SUATU MANAGEMEN KINERJA
Organisasi dibentuk untuk suatu tujuan yang
mana pencapaian tujuan tersebut untuk menunjukan hasil kerja/prestasi
organisasi. Dan hasil kerja suatu organisasi diperoleh dari serangkaian
aktivitas yang telah dijalankan dan aktivitas tersebut dapat berupa pengelolaan
sumberdaya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang mencapai tujuan
suatu organisasi.
Manajemen kinerja bukannya memberi manfaat
kepada organisasi saja tetapi juga kepada manajer dan individu. Bagi
organisasi, manfaat manajemen kinerja adalah menyesuaikan tujuan organisasi
dengan tujuan tim dan individu, memperbaiki kinerja , memotivasi pekerja,
meningkatkan komitmen, mendukung nilai-nilai inti, memperbaiki proses pelatihan
dan pengembangan, meningkatkan dasar ketrampilan, mengusahakan perbaikan dan
pengembangan berkelanjutan, mengusahakan basis perencanaan karier, membantu menahan pekerja terampil
agar tidak pindah, mendukung inisiatif kualitas total dan pelayanan pelanggan,
mendukung program perubahan budaya
Bagi manajer, manfaat manajemen kinerja
antara lain: mengupayakan klarifikasi kinerja dan harapan perilaku, menawarkan
peluang menggunakan waktu secara berkualitas, memperbaiki kinerja tim dan
individual, mengusahakan penghargaan nonfinansial pada staf, membantu karyawan
yang kinerjanya rendah, digunakan untuk mengembangkan individu, mendukung kepemimpinan,
proses motivasi dan pengembangan tim, mengusahakan kerangka kerja untuk
meninjau ulang kinerja dan tingkat kompensasi.
Bagi individu, manfaat manajemen kinerja
antara lain dalam bentuk: memperjelas peran dan tujuan, mendorong dan mendukung
untuk tampil baik, membantu pengembangan kemampuan dan kinerja, peluang
menggunakan waktu secara berkualitas, dasar objektivitas dan kejujuran untuk
mengukur kinerja, dan memformulasi tujuan dan rencana perbaikan cara bekerja
dikelola dan dijalankan.
Menurut Costello (1994) manajemen kinerja
mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap
pekerja dan manajer pada misi keseluruhan dari unit kerjanya. Seberapa baik
kita mengelola kinerja bawahan akan secara langsung mempengaruhi tidak saja kinerja masing-masing pekerja secara individu
dan unit kerjanya, tetapi juga kinerja seluruh organisasi.
Apabila pekerja telah memahami tentang apa yang diharapkan dari
mereka dan mendapat dukungan yang diperlukan untuk memberikan kontribusi pada
organisasi secara efisien dan produktif, pemahaman akan tujuan , harga diri dan
motivasinya akan meningkat. Dengan
demikian, manajemen kinerja memerlukan kerja sama, saling pengertian dan
komunikasi secara terbuka antara atasan dan bawahan
MANAJEMEN
KINERJA SEBAGAI PROSES MANAJEMEN
Masukan
Manajemen kinerja membutuhkan berbagai
masukan yang harus dikelola agar dapat saling bersinergi dalam mencapai tujuan
organisasi. Masukan tersebut berupa: sumberdaya manusia (SDM), modal, material,
peralatan dan teknologi serta metode dan mekanisme kerja.
Manajemen Kinerja memerlukan masukan berupa
tersedianya kapabilitas SDM, baik sebaga perorangan maupun tim. Kapabilitas SDM
diwujudkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan kompetensi. SDM yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan diharapkan dapat meningkatkan kualitas
proses kinerja maupun hasil kerja. Sedangkan kompetensi diperlukan agar SDM
mempunyai kemampuan yang sesuai dengan
kebutuhan organisasi sehingga dapat memberikan kinerja terbaiknya.
Proses
Manajemen kinerja diawali dengan
perencanaan tentang bagaimana merencanakan tujuan yang diharapkan di masa yang
akan datang, dan menyusun semua
sumberdaya dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pelaksanaan
rencana dimonitoring dan diukur kemajuannya dalam mencapai tujuan. Penilaian
dan peninjauan kembali dilakukan untuk mengoreksi dan menentukan
langkah-langkah yang diperlukan bila terdapat deviasi terhadap rencana.
Manajemen kinerja menjalin terjadinya saling menghargai kepentingan diantara pihak-pihak
yang terlibat dalam proses kinerja. Prosedur dalam manajemen kinerja dijalankan
secara jujur untuk membatasi dampak
meerugikan pada individu. Proses manajemen kinerja dijalankan secara transparan
terutama terhadap orang yang terpengaruh oleh keputusan yang timbul dan orang
mendapatkan kesempatan melalui dasar dibuatnya suatu keputusan.
Keluaran
Keluaran merupakan hasil langsung dari
kinerja organisasi, baik dalam bentuk barang maupun jasa. Hasil kerja yang
dicapai organisasi harus dibandingkan dengan tujuan yang diharapkan . Keluaran
dapat lebih besar atau lebih rendah dari tujuan yang telah ditetapkan. Bila
terdapat deviasi akan menjadi umpan balik dalam perencanaan tujuan yang akan
datang dan impelementasi kinerja yang sudah dilakukan.
Manfaat
Selain memperhatikan keluaran, manajemen
kinerja juga memperhatikan manfaat dari hasil kerja. Dampak hasil kerja dapat
bersifat positif bagi organisasi, misalnya karena keberhasilan seseorang
mewujudkan prestasinya berdampak meningkatkan motivasi sehingga semakin
meningkatkan kinerja organisasi. Tetapi dampak keberhasilan sesorang dapat
bersifat negatif, jika karena keberhasilannya ia menjadi sombong yang akan
membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif.
Penutup
Jadi managemen kerja suatu perusahaan mempunyai
peran penting dalam membuat suatu output yang dapat di suatu organisasi dan
merupakan hasil langsung dari kinerja organisasi baik itu dalam bentuk barang
maupun jasa dan hasil yang dicapai suatu organisasi haruslah sebanding dengan
tujuan yang diharapkan dan juga manfaat dari managemen kinerja itu sendiri juga
memperhatikan manfaat dari hasil kerja dan dampak dari hasil kerja itu sendiri
positif bagi oranisasi misalkan karena keberhasilan seseorang dalam mewujudkan
prestasinya di dalam perusahaan tempat dia bekerja
Daftar pustaka
Veithzal Rivai dan Ahmad Fawzi, 2005
Stolovitch and Keeps, 1992
Donelly, Gibson and Ivancevich, 1994
Costelo, 1994
2015 management kinerja dalam: http://hery15061993.blogspot.co.id/2015/03/manajemen-kinerja.html
@A11-Ari
ReplyDeleteMas agung
Mindmap sepertinya pada mindmap tidak mewakili artikel yang tertulis dalam blog
@A13-RANIE
ReplyDeletemateri yang disampaikan sudah cukup menjelaskan materi, daftar pustaka ditambahkan lagi agar lebih mewakili semua isi materi