A.
Pendahuluan
Pengembangan organisasi memiliki dampak
yang positif terhadap organisasi itu sendiri. Salah satu dampak nyata yang
dirasakan adalah meningkatnya kepercayaan dari stakeholder kepada organisasi.
Selain dari eksternal organisasi, internal organisasi juga akan merasakan
dampak pengembangan organisasi. Bekerja dengan efektif dan efisien,
terpenuhinya hak dan kewajiban anggota merupakan hal yang sangat diinginkan
oleh anggota organisasi. Sehingga pada dasarnya di era sekarang pengembangan
dalam suatu organisasi merupakan sebuah keharusan.
Ditengah semakin majunya teknologi,
memberikan pelayanan yang optimal oleh suatu organisasi harus segera diusahakan
karena akan berdampak terhadap loyalitas pemakai jasa organisasi tersebut.
Sehingga menjaga loyalitas pemakai jasa organisasi dengan terus mengembangkan
organisasi menjadi sangat penting untuk dilakukan karena pemakai jasa tersebut
akan memberikan dampak yang positif kepada organisasi.
Analisis jabatan dalam manajemen
sumberdaya manusia memiliki peran yang sangat strategis dalam proses
pengembangan organisasi. Analisis jabatan akan memberikan gambaran untuk
membantu pengambilan keputusan mengenai rekrutmen, seleksi, latihan, promosi,
maupun kompensasi. Selain memberikan manfaat kepada organisasi, analisis
jabatan juga memberikan manfaat kepada pegawai dalam suatu organisasi, dengan
penempatan sesuai dengan kualifikasi, maka pegawai telah diberikan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya dengan seoptimal
mungkin.
Pelaksanaan analisis jabatan dalam
organisasi swasta berbeda dengan pelaksanaan pada organisasi pemerintah. Dalam
organisasi pemerintah terdapat payung hukum yang mengatur pelaksanaan analisis
jabatan yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri No 35 Tahun 2012. Namun dalam
organisasi swasta tidak ada paying hukum yang mengaturnya sehingga teknis
pelaksanaan analisis jabatan diserahkan kepada manajemen yang membidangi tugas tersebut.
B. Pembahasan
Mathis
dan Jakson (dalam Suprapto, 2011) mengatakan analisis jabatan merupakan cara yang
sistematis untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang isi dan personal yang dipersyaraatkan dalam jabatan dan
hubungannya dengan prestasi jabatan. Mathis dan Jakson memisahkan pengertian
antara jabatan dengan posisi agar pemaknaan menjadi lebih jelas. Jabatan
memiliki pengertian sekelompok tugas, kewajiban, dan tanggung jawab. Sedangkan
posisi adalah prestasi jabatan yang dilakukan seseorang.
Tua
(2007) mendefinisikan analisis jabatan adalah usaha untuk mencari tahu tentang
jabatan atau pekerjaan yang berkaitan dengan tugas yang dilakukan jabatan
tersebut. Data yang dikumpulkan dalam analisis jabatan ini, menurut Tua
merupakan data yang secara lebih rinci yang meliputi tugas, tanggungjawab,
kemampuan kerja, dan standar kerja yang dilaksanakan. Tugas ini mengacu pada
aktivitas yang dilaksaknakan dalam suatu jabatan. Tanggung jawab merupakan
output dari pekerjaan yang harus diselesaikan dalam sebuah pekerjaan. Kemampuan
yang dibutuhkan mengacu kepada keahlian yang dibutuhkan. Sedangkan standar
kerja mengacu pada strandar kerja yang dipakai untuk mengevaluasi kinerja.
Simamora
(dalam Rizkia, 2013) menjelaskan manfaat analisis jabatan setidaknya ada
sembilan, diantaranya sebaagai berikut: (1) Analisis penyusunan kepegawaian,
(2) Desain organisasi, (3) Redesain pekerjaan, (3) Telaah dan perencanaan
kinerja, (4) Suksesi manajemen, (5) Pengembangan organisasi, (6) Jalur karir,
(7) Kriteria seleksi, (8) Evaluasi pekerjaan. Analisis jabatan merupakan hal
yang perlu dilakukan oleh organisasi maupun perusahaan untuk menentukan
strategi pengelolaan sumber daya manusia yang tepat dalam menghadapi dinamisnya
suatu organisasi. Berawal dari konsep diatas Suprapto, (2011) dan Tanumiharjo
(2013) menurunkan analisis jabatan terdiri dari dua Elemen, pertama Uraian
Jabatan (Job Description) dan Persyaratan Jabatan (Job Spesification), lebih
lengkapnya akan dijelaskan penulis sebagai berikut:
Uraian
Jabatan (Job
Desciption)
Mathis, Jackson (dalam Rizkia, 2013) juga menyebutkan bahwa Job Desciption adalah bentuk tertulis dari apa yang dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakannya, dan bagaimana cara mengerjakannya. Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik benang merah bahwasannya uraian jabatan merupakan bentuk tertulis dari suatu jabatan dan ruang lingkup jabatan tersebut yang didalammnya memuat apa pekerjaan dari jabatan tersebut. Mengapa dikerjakan, kapan dikerjakan, bagaimana dikerjakan.
Mathis, Jackson (dalam Rizkia, 2013) juga menyebutkan bahwa Job Desciption adalah bentuk tertulis dari apa yang dikerjakan, mengapa dikerjakan, dimana dikerjakannya, dan bagaimana cara mengerjakannya. Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik benang merah bahwasannya uraian jabatan merupakan bentuk tertulis dari suatu jabatan dan ruang lingkup jabatan tersebut yang didalammnya memuat apa pekerjaan dari jabatan tersebut. Mengapa dikerjakan, kapan dikerjakan, bagaimana dikerjakan.
Persyaratan
Jabatan (Job Spesification)
Rizkia (2013) menyebutkan bahwa persyaratan jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi seseorang untuk menduduki jabatan tertentu. Hal ini diatur sedemikian rupa supaya seseorang yang menduduki jabatan tersebut dapat melaksanakan pekerjaan dalam jabatan tersebut dengan baik. Dessler (dalam Tanumiharjo, 2013) mendefinisikan persyaratan jabatan merupakan suatu daftar dari tuntutan manusiawi dalam suatu jabatan tertentu, yakni pendidikan, ketrampilan, kepribadian dan lain-lain sesuai produk dari analisis jabatan. Persyaratan jabatan berasal dari analisis jabatan dan deskripsi jabatan. Ini adalah kualifikasi pribadi, keterampilan, fisik dan tuntutan mental yang diperlukan untukprestasi kerja yang efektif. Ini menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
Rizkia (2013) menyebutkan bahwa persyaratan jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi seseorang untuk menduduki jabatan tertentu. Hal ini diatur sedemikian rupa supaya seseorang yang menduduki jabatan tersebut dapat melaksanakan pekerjaan dalam jabatan tersebut dengan baik. Dessler (dalam Tanumiharjo, 2013) mendefinisikan persyaratan jabatan merupakan suatu daftar dari tuntutan manusiawi dalam suatu jabatan tertentu, yakni pendidikan, ketrampilan, kepribadian dan lain-lain sesuai produk dari analisis jabatan. Persyaratan jabatan berasal dari analisis jabatan dan deskripsi jabatan. Ini adalah kualifikasi pribadi, keterampilan, fisik dan tuntutan mental yang diperlukan untukprestasi kerja yang efektif. Ini menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
a.
Apa
ciri-ciri manusia dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan jabatan ini?
b.
Apa
jenis orang untuk merekrut dan kualifikasi yang dibutuhkan
c.
Kualitas
apa yang orang harus dimiliki untuk mengemban jabatan ini?
C.
Kesimpulan
1. Job Description berpengaruh negatif
secara signifikan terhadap Kinerja Output, yang artinya jika uraian pekerjaan
yang berisi wewenang, tanggung jawab, kondisi pekerjaan, fasilitas kerja, dan
standar hasil kerja dikurangi maka efektivitas, produktivitas, efisiensi,
kepuasan, dan keadilan akan meningkat. Dimungkinkan ada uraian jabatan yang
masih tumpang tindih antara jabatan satu dengan yang lain, atau deskripsi
pekerjaan atau jabatan yang terpampang dalam kantor membuat karyawan menjadi terbebabi
dalam melakukan pekerjaannya sehinga kinerja output tidak masksimal.
2. Job Description berpengaruh positif
secara signifikan terhadap Kinerja Proses, yang artinya jika uraian pekerjaan
yang berisi wewenang, tanggung jawab, kondisi pekerjaan, fasilitas kerja, dan
standar hasil kerja ditambah akan menaikkan responsivitas, responsibilitas,
akuntabilitas, keadaptasian. Deskripsi pekerjaan sudah bias mengcover kinerja
yang berorientasi pada proses.
D.
Daftar Pustaka
Dessler, Gery. 1997. Manajemen Personalia. PT Gelora Aksara Pratama. Jakarta
Ghozali, Imam, Hengky Latan. 2015. Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. BP Undip. Semarang
Ghozali, Imam, Hengky Latan. 2015. Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart PLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. BP Undip. Semarang
Irwanto, Andrianus. 2014. Kinerja Organisasi Pemerintahan
Desa Dalam Pembangunan Desa Di Desa Bnuang Ujung Kecamatan Embaloh Hulu
Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal
Ilmu Manajemen
Rizkia, Milanda W. 2013. Persepsi Karyawan Berdasarkan
Biographical Charateristic tentang Penerapan Analisis Jabatan Pada Linggarjati
Baru Jember. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Jember
Suprapto, Heru. 2011. Pengaruh Analisis Jabatan Terhadap
Pencapaian Kinerja Organisasi Perangkat Daerah Di Kutai Kartanegara. Jurnal Ekonomi Dan Manajemen
@K33-nandira
ReplyDeleteMind mapping yang diberikan sudah bagus dan simple, pembahasan yang diberikan singkat tetapi sudah mencakup semua pembahasannya.
Terima kasih