Sumber daya manusia pada
hakekatnya merupakan salah satu modal dan memegang suatu peran yang paling
penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan sangat perlu untuk dapat mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya dengan sebaik mungkin. Hal demikian merupakan salah satu kunci sukses bagi suatu perusahaan dalam mewujudkan keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan perusahaan, agar keseimbangan dapat berkembang secara produktif dan wajar (Mangkunegara, 2009, p. 1)
Oleh karena itu, perusahaan sangat perlu untuk dapat mengelola sumber daya manusia yang dimilikinya dengan sebaik mungkin. Hal demikian merupakan salah satu kunci sukses bagi suatu perusahaan dalam mewujudkan keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan tuntutan dan kemampuan perusahaan, agar keseimbangan dapat berkembang secara produktif dan wajar (Mangkunegara, 2009, p. 1)
Dalam perusahaan harus terdapat
suatu departemen yang dalam pelaksanaan tugasnya adalah mengatur fungsi
perencanaan sumber daya manusia. Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka
departemen yang bersangkutan akan mengkalkulasikan perihal jumlah karyawan yang
akan diberikan wewenang dalam hal jabatan atau tanggung jawab pekerjaan. Dengan
demikian, job design dan job analysis diperlukan oleh suatu perusahaan agar
kinerja pekerjaan bisa dilaksanakan secara efektif. Ivancevich (2007, p. 183)
menyatakan bahwa job design merujuk pada tahap pertama saat manajemen
menciptakan suatu pekerjaan dengan merinci tugas dan tanggung jawabnya.
Menurut Nawawi (2011, p. 103),
analisis pekerjaan adalah proses menghimpun informasi mengenai setiap
jabatan/pekerjaan, yang berguna untuk mewujudkan tujuan bisnis sebuah
perusahaan. Analisis pekerjaan itu sendiri dilakukan untuk mengidentifikasi
fungsi-fungsi esensial suatu pekerjaan melalui prosedur yang sistematik, yaitu
spesialisasi tingkat tinggi yang dituntut sebagai persyaratan oleh suatu
pekerjaan yang harus dipenuhi oleh pekerja yang akan melaksanakannya. Sedangkan
menurut Dessler (2011, p. 116), job analysis merupakan prosedur untuk
menentukan tanggung jawab dan persyaratan keterampilan yang dibutuhkan dari
pekerjaan dan jenis orang yang harus dipekerjakan untuk pekerjaan tersebut.
BAB II. PEMBAHASAN
Analisis pekerjaan merupakan proses sistematis dalam mengumpulkan semua
infoemasi tentang pekerjaan untuk menyiapkan deskripsi dan spesifikasi
pekerjaan, hal itu dimaksudkan untuk pemilihan karyawan, kepuasan dalam
pekerjaan dan motivasi.
Tujuan dari analisis pekerjaan adalah :
§ Job
description,
yang berisi informasi pengeidentifikasian pekerjaan, riwayat pekerjaan,
kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggungjawaban, spesifikasi pekerjaan
atau informasi mengenai standar- standar pekerjaan.
§ Job
classification,penyusunan
pekerjaan-pekerjaan ke dalam klas-klas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis
berdasarkan rencana sistematika tertentu. Rencana sistematika tradisional
biasanya didasarkan pada garis kewenangan organisasi, isi tugas/pekerjaan yang
didasrkan pada teknologi, dan tugas/pekerjaan ini pada gilirannya didasarkan
pada perilaku manusia.
§ Job
evaluation,suatu
prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di
dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terkait.
§ Job desing
instructuring,meliputi
usaha-usaha untuk mengalokasi dan merestrukturalisasikan kegiatan-kegiatan
pekerjaan ke dalam berbagai kelompok.
§ Personal
requirement/spesifications,berupa
penyusunan persyaratan-persyaratan atau spesifikasi-spesifikasi tertentu bagi
suatu pekerjaan, seperti pengetahuan(knowledge), ketrampilan(skills),
ketangkasan(aptitudes), sifat-sifat dan ciri-ciri(attributes and traits) yang
diperlukan bagi keberhasilan pelaksanaan suatu pekerjaan.
§ Performance
appraisal,tujuan
penting daripada penilaian performansi ini adalah dengan maksud untuk
mempengaruhi dari para pekerja melalui keputusan-keputusan administrasi,
seperti promosi, pemberhentian sementara (lay off), pemindahan(transfer),
kenaikan gaji, memberi informasi kepada para pekerja tentang
kemampuan-kemampuan dan kekurangan-kekurangan yang berkaitan dengan
pekerjaannya masing-masing.
§ Worker training,untuk tujuan-tujuan pelatihan.
§ Worker
mobility, ,untuk
tujuan mobilitas pekerja(karir), yaitu dinamika masuk-keluarnya seseorang dalam
posisi-posisi, pekerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu.
§ Efficiency,ini mencakup penggabungan proses kerja yang
optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas fisik lainnya
dengan referensi tertentu pada kegiatan-kegiatan kerja, termasuk
prosedu-prosedur kerja, susunan kerja dan standar-standar kerja.
§ Safety,sama dengan efisiensi, tapi
perhatiannya lebih diarahkan pada identifikasi dan peniadaan perilaku-perilaku
kerja yang tidak aman, kondisi-kondisi lingkungan.
§ Human
resource planning,ini
meliputi kegiatan-kegiatan antisipatif dan reaktif melalui suatu organisasi
untuk memastikan organisasi tersebut memiliki dan akan terus memiliki jumlah
dan macam orang pada tempat yang tepat, waktu yang tepat, dll.
§ Legal/quasi
legal requirements,aturan-aturan
dan ketentuan-ketentuan lainnya yang berkaitan dengan organisasi.
Adapun manfaat dari analisis pekerjaan dalam suatu organisasi, yaitu :
§ Analisis susunan kepegawaian (Informasi
pekerjaan)
§ Desain Organisasi (menganalisis elemen,
menyusun posisi organisasi)
§ Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan
metode pekerja, mengurangi kesalahan, eliminasi yang tidak perlu, perbaikan
kinerja)
Untuk memperoleh
informasi analisis pekerjaan dapat dilakukan berbagai cara. Metode yang umum
digunakan dalam mengumpulkan informasi adalah observasi, wawancara dan angket.
§ Metode
Observasi
Metode observasi adalah metode yang
digunakan dalam mengumpulkan informasi dengan mengamati individu yang melakukan
pekerjaan itu dan mencatatnya untuk menguraikan tugas dan kewajiban yang
dilakukannya. Metode observasi sangat tepat jika dilakukan pada jenis pekerjaan
yang bersifat pengulangan. Penggunaan metode observasi memungkinkan analisis
dilakukan dekat dengan suasana pekerjaan dilapangan. Walaupun sifatnya
pengamatan, namun tidak seharusnya analis mengamati secara kontinyu
perkembangan dari waktu ke waktu. Penggunaan work sampling dan employee diary/log.
§ Metode
Wawancara
Pekerja diseleksi dan diwawancara
secara langsung ditempat pekerjaan meraka atau mereka yang terkait langsung
dengan pekerjaan yang dianalisis. Tiga jenis wawancara dapat digunakan untuk
mengumpulkan data analisis jabatan, yaitu wawancara individual, wawancara
kelompok, dan wawancara penyelia (Dessler : 1997). Dalam beberapa keadaan,
seperti pekerjaan yang diarahkan oleh tim, dapat juga digunakan wawancara
kelompok. Salah satu kelemahan metode wawancara adalah sangat memakan waktu,
khususnya jika pewawancara berbicara dengan dua atau tiga pegawai yang
melakukan setiap pekerjaan.
§ Metode Angket
Dengan mengunakan angket, yang
bersangkutan diminta untuk memberikan data-data mengenai jabatannya dangan
kata-kata sendiri. Analis meminta karyawan mengisi kuisioner untuk
menggambarkan tugas-tugas yang berkaitan dengan jabatan dan tanggung jawab
mereka. Keuntungan utama dari metode kuisioner angket adalah informasi atas
sejumlah pekerjaan dapat dikumpulkan secara murah dan dalam waktu yang relative
singkat. Sebaliknya, metode angket memerlukan waktu yang lama untuk menguji kuisioner tersebut.
BAB III. KESIMPULAN
Analisis pekerjaan merupakan
proses sistematis dalam mengumpulkan semua infoemasi tentang pekerjaan untuk
menyiapkan deskripsi dan spesifikasi pekerjaan, hal itu dimaksudkan untuk
pemilihan karyawan, kepuasan dalam pekerjaan dan motivasi. Tujuan dari analisis
pekerjaan adalah job description, job classification, job evaluation,
job desing instructuring, personal requirement/spesifications, performance
appraisal, worker training, worker mobility, efficiency, safety, human resource
planning, legal/quasi legal requirements.
Manfaat dari analisis
pekerjaan dalam suatu organisasi antara lain analisis susunan kepegawaian (Informasi pekerjaan),
desain organisasi (menganalisis elemen, menyusun posisi organisasi), redesain
pekerjaan (untuk meningkatkan metode pekerja, mengurangi kesalahan, eliminasi
yang tidak perlu, perbaikan kinerja).
Sedangkan metode memperoleh informasi analisis pekerjaan digunakan dalam
mengumpulkan informasi adalah observasi, wawancara dan angket.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Mangkunegara,
Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
2.
Ivancevich,
John M. et al. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi. (Ed. 7th,. Jilid 1). Jakarta: Erlangga.
3.
Nawawi,
Hadari. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis Yang Kompetitif.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
4.
Dessler,
Gary. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. (Ed. 10th,. Jilid 1). Jakarta: PT. Indeks.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.