Nama :
Muhammad Arifin (m.arifin03082001@gmail.com)
DINAMIKA
KONFLIK ORGANISASI
ABSTRAK
Konflik biasanya timbul dalam organisasi sebagai hasil
adanya masalah-masalah komunikasi, hubungan pribadi, atau struktur organisasi.
Karakteristik-karakteristik kepribadian tertentu, seperti otoriter atau
dogmatis juga dapat menimbulkan konflik. Arti konflik banyak dikacaukan dengan
banyaknya definisi dan konsepsi yang saling berbeda. Pada hakekatnya konfilk
dapat didefinisikan sebagai segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistik antara dua atau lebih pihak. Konflik Organisasi (organizational
conflict) adalah ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota-anggota atau
kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus
membagi sumber daya- sumber daya yang terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan
atau kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, nilai dan
persepsi.
I.
PENDAHULUAN
Organisasi berasal dari kata
organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah
banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang
prinsip. Di dalam sebuah organisasi tentu akan terjadi suatu dinamika dimana
menuntut perhatian pengurus dan anggotanya. Dinamika organisasi yang harus
dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik yang sering
timbul di suatu organisasi, karena dalam kenyataannya konflik tidak selamanya
bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu
organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik.
II.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian dinamika konflik organisasi ?
2. Apa
saja jenis-jenis konflik ?
3. Seperti
apa sumber konfliknya ?
4. Bagaimana
strategi penyelesaian konflik ?
III.
PEMBAHASAN
a. Pengertian
Dinamika Konflik Organisasi
Dinamika
Konflik adalah Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi,
merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak
menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik lebih
menjadi bagian vital dalam studi perilaku organisasional, oleh karena itu perlu
untuk dipahami dengan baik. Manusia melakukan kegiatan dan bereaksi
terhadap kegiatan orang lain dalam organisasi baik pimpinan atau sesama
anggota, menimbulkan bermacam-macam dinamika perilaku dalam berorganisasi. Dan
konflik biasanya timbul sebagai hasil adanya masalah-masalah hubungan pribadi
(ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai pribadi karyawan dengan perilaku yang
harus diperankan pada jabatannya, atau perbedaan persepsi) dan struktur
organisasi (perebutan sumber daya-sumber daya yang terbatas, pertarungan antar
departemen dan sebagainya). Pada hekaktnya konflik merupakan suatu pertarungan
menang kalah antara kelompok atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu
sama lain dalam organisasi.
b. Jenis-Jenis Konflik
Jenis-Jenis Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik,
dikelompokkan sebagai berikut :
- Personrole conflict : konflik peranan
yang terjadi didalam diri seseorang. Konflik ini pada hakekatnya meminta
kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada atau memerlukan kesetiaan
orang pada organisasi.
- Inter-role conflict : konflik antar peranan,
yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang
saling bertentangan. Konflik ini dapat dihindari dengan mendefinisikan kembali
tugas yang terlebih dahulu telah dispesialisasikan dan dialokasikan pada
seorang tertentu sehingga akibat negative dwi fungsi diminimumkan.
- Intersender conflict : konflik yang
timbuk karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang. Ini dapat
dihindari dengan memperlakukan sama bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
- Intrasender conflict : konflik yang
timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
c. Sumber
Konflik
Sumber Penyebab Konflik
·
Perbedaan tujuan
Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu menetapkan
tujuan dengan tepat, sehingga setiap anggota organisasi akan mengetahui kemana
arah oraganisasi tersebut. Namun dalam kenyataannya, terkadang sering terjadi
perbedaan antara individu maupun kelompok dalam menafsirkan tujuan organisasi
menjadi tujuan bagian/departement. Sehingga seolah-olah atau memang
masing-masing bagian mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Jika tidak
dikoordinasikan dengan baik, maka akan menimbulkan konflik, baik antar individu
maupun antar kelompok.
·
Kelangkaan sumber daya
Organisasi tidaklah dibangun dengan sumber daya yang tidak
terbatas (unlimited). Organisasi justru terbentuk dengan segala keterbatasan
ataupun kelangkaan yang dimiliki, yang kemudian dikelola dengan baik dan dialokasiakan
sesuai dengan kebutuhannya. Dalam pengalokasian sumber daya tersebut terkadang
tidak sama atau ada prioritas dalam penggunaanya. Sehingga satu bagian mungkin
menerima lebih sedikit dari bagian lain atau menerima pada waktu yang lebih
lama dibandingkan dengan bagian lain. Perbedaan jumlah waktu ataupun alokasi
yang diakibatkan oleh kelangkaan ini dapat mengakibatkan timbulnya konflik.
·
Saling
ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan
Dalam suatu organisasi adalah wajar apabila banyak yang saling
terlibat ataupun berhubungan, hal ini dapat menjadikan saling ketergantungan
antara satu pihak terhadap pihak lain. Kondisi seperti ini juga dapat
menimbulkan konflik jika salah satu pihak tidak mampu menyelesaikan tugasnya
tepat waktu .
·
Perbedaan dalam sikap
dan perilaku
Perbedaan sikap berkaitan dengan bagaimana individu atau
kelompok bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perbedaan
antara sikap dan perilaku hati-hati atau terburu-buru akan menimbulkan
konsekuensi yang berbeda dalam pencapaian suatu tujuan.
·
Sebab-sebab lain.
Sebab lain diantaranya gaya bekerja individu, ketidakjelasan
dalam batasan pekerjaan, adanya hambatan komunikasi, adanya tekanan dalam
pekerjaan (misalnya deadline), standar,pertauran, kebijakan yang tidak masuk
akal, perbedaan status, serta harapan yang tidak mampu terwujud dalam sebuah
organisasi.
d. Strategi
Penyelesaian Konflik
5 Strategi Manajemen Konflik
1 ) Akomodatif (Accomodating)
Strategi akomodatif mengharuskan salah
satu pihak mengalah untuk bisa menyelesaikan suatu konflik. Strategi ini tepat
digunakan ketika salah satu pihak ingin menjaga suasana kerja yang damai, tanpa
konflik dan mengabaikan keinginan diri sendiri dengan memuaskan kebutuhan orang
atau kelompok. Biasanya strategi ini dilakukan oleh pihak lain yang lebih
profesional atau memiliki solusi tepat dalam mengatasi konflik. Dengan kata
lain, strategi akomodatif adalah strategi “Saya Kalah, Anda Menang” atau “I
lose, You Win”.
2 ) Menghindari (Avoiding)
Strategi menghindari adalah upaya untuk
menunda konflik dengan menghindari peraturan, kebijakan dan pengambilan
keputusan. Dengan menunda atau mengabaikan konflik, Anda berharap masalah akan
terselesaikan dengan sendirinya. Pada umumnya, mereka yang aktif menghindari
konflik memiliki harga diri rendah atau memegang posisi atau jabatan yang
rendah dan juga tidak berdaya dalam menghadapi konflik secara langsung. Dalam
strategi ini, tidak ada pihak yang jadi pemenang dan juga tidak ada pihak yang
kalah atau “No Win – No Lose”.
3 ) Kolaborasi (Collaborating)
Kolaborasi dilakukan dengan cara
mengintegrasikan ide-ide dari beberapa orang yang menghadapi konflik. Tujuannya
adalah untuk memuaskan semua pihak yang sedang konflik dan juga menemukan
solusi kreatif yang dapat diterima oleh semua orang. Diperlukan diskusi bersama
tentang permasalahan dan mencari solusi terbaik serta diperlukan kejujuran,
kepercayaan dan komitmen dari semua pihak.
Gaya kolaborasi ini adalah cara yang
sangat berguna untuk menggabungkan wawasan dari orang-orang dengan perspektif
yang berbeda tentang suatu masalah. Sehingga dapat menghasilkan sebuah komitmen
yang kuat dari masing-masing pihak. Dengan kata lain, strategi kolaborasi
adalah strategi “Saya Menang, Anda Menang” atau “I win, You win”.
Namun dalam menerapkan strategi ini, perlu
hati-hati karena tidak semua konflik dapat diselesaikan dengan strategi ini
karena banyak memakan waktu untuk bisa mencapai kesepakatan dalam menyelesaikan
konflik.
4 ) Kompromi (Compromising)
Strategi kompromi ini dilakukan dengan
cara melakukan pendekatan kepada pihak yang yang sedang dalam konflik bersedia
untuk mengalah atau tidak mendapatkan apa yang sebenarnya mereka inginkan demi
menjaga hubungan dan kepentingan bersama.
Biasanya strategi ini dilakukan oleh
orang-orang dengan kekuatan yang setara dan memilki tujuan yang sama. Strategi
ini juga dilakukan ketika pemilik bisnis sedang dalam proses negosiasi dalam
kontrak bisnis atau terjadi pemungutan suara (voting). Dalam strategi ini,
tidak ada pemenang atau pecundang atau “No Win – No Lose” dalam suatu konflik.
5 ) Kompetisi (Competing)
Strategi kompetisi ini menggunakan
pendekatan ‘menang-kalah’, dimana satu pihak yang berkompetisi termotivasi
untuk mengalahkan pihak lawan. Strategi ini menjadi pilihan terbaik karena
seringkali meningkatkan produktifitas kedua belah pihak yang akan mempengaruhi
kinerja perusahaan.
IV.
KESIMPULAN
Dinamika
Konflik adalah Timbulnya konflik atau pertentangan dalam organisasi,
merupakan suatu kelanjutan dari adanya komunikasi dan informasi yang tidak
menemui sasarannya. Suatu pemahaman akan konsep dan dinamika konflik lebih
menjadi bagian vital dalam studi perilaku organisasional, oleh karena itu perlu
untuk dipahami dengan baik.
Jenis-Jenis Konflik
Adapun mengenai jenis-jenis konflik,
dikelompokkan sebagai berikut :
- Personrole conflict : konflik peranan
yang terjadi didalam diri seseorang. Konflik ini pada hakekatnya meminta
kesadaran orang untuk menaati peraturan yang ada atau memerlukan kesetiaan
orang pada organisasi.
- Inter-role conflict : konflik antar peranan,
yaitu persoalan timbul karena satu orang menjabat satu atau lebih fungsi yang
saling bertentangan. Konflik ini dapat dihindari dengan mendefinisikan kembali
tugas yang terlebih dahulu telah dispesialisasikan dan dialokasikan pada
seorang tertentu sehingga akibat negative dwi fungsi diminimumkan.
- Intersender conflict : konflik yang
timbuk karena seseorang harus memenuhi harapan beberapa orang. Ini dapat
dihindari dengan memperlakukan sama bagi semua pihak-pihak yang berkepentingan.
- Intrasender conflict : konflik yang
timbul karena disampaikannya informasi yang saling bertentangan.
DAFTAR PUSTAKA
Arifianto. R. 2013. Dinamika
Konflik. https://rahmatarifianto.wordpress.com/2013/04/29/dinamika-konflik/.
(akses 14 juni 2021)
Qowiy. O. A. 2012. Dinamika
Konflik Dalam Organisasi. http://okghiqowiy.blogspot.com/2012/06/dinamika-konflik-dalam-organisasi.html.
(akses 14 juni 2021)
Mustikawati.Ns. 2020.
Manajemen Konflik Dalam Organisasi. https://dinsos.babelprov.go.id/content/manajemen-konflik-dalam-organisasi.
(akses 14 June 2021)
47_Satria
ReplyDeleteSaya kira artikel saudar Arifin sudah cukup bagus dan menarik, begitu pula dengan mind mapnya, saran saya daftar pustaka atau referensinya diperbanyak lagi.
Nilai : 85
32_Caesar
ReplyDeleteTeknik Penulisan ; secara gamblang sangat tersusun rapih memuat para pembaca nyaman untuk membacanya , poin-poin yang disampaikan juga sudah kompleks
Riview : Mindmap dapat ditingkatkan dengan tidak memberi 2 warna
Nilai : 82
49_May
ReplyDeleteTeknik Penulisan: untuk secara keseluruhan sudah rapih dan menarik untuk dibaca.
Riview: Untuk isi dari materi “Dinamika Konflik Organisasi" yang didalamnya berisikan jenis-jenis konflik, sumber konflik, dan strategi penyelesaian konflik itu sudah sangat baik, dan untuk bagian mind map simpel namun cukup menarik.
Nilai: 84
26_Firsta
ReplyDeleteTeknik penulisan: artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami.
Review: artikel dibuat dengan rapih menampilkan poin-poin dari maksud penulis dengan baik, serta mindmap juga dibuat dengan sangat ringkas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Nilai: 85