Bagas Fadhlullah Akmal ( sagaafdh@gmail.com )
I.
Pendahuluan
Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Pada
hakekatnya konflik merupakan suatu pertarungan menang kalah antara kelompok
atau perorangan yang berbeda kepentingannya satu sama lain dalam organisasi.
Atau dengan kata lain, konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau
antagonistik antara dua atau lebih pihak. Pertentangan kepentingan ini berbeda
dalam intensitasnya tergantung pada sarana yang dipakai.
II.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu konflik ?
2.
Pandangan apa saja yang ada pada konflik ?
3.
Darimana sumber konflik itu ?
4.
Bagaimana cara penanganan dalam konflik ?
III.
Pembahasan
Konflik
berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik organisasi
menurut Robbins (1996) adalah suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian antara dua pendapat (sudut pandang) yang berpengaruh terhadap
pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif maupun pengaruh negatif.
Pandangan ini dibagi menjadi 3 bagian menurut Robbin yaitu :
1. Pandangan tradisional
Pandangan
ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif,
merugikan, dan harus dihindari. Konflik ini suatu hasil disfungsional akibat
komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan diantara orang-orang dan
kegagalan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi para karyawan
tersebut.
2. Pandangan hubungan manusia
Pandangan
ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai sesuatu peristiwa yang wajar
terjadi didalam suatu kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai
sesuatu yang tidak dapat dihindari karena didalam kelompok atau organisasi
pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat.
3.
Pandangan interaksionis.
Pandangan
ini menyatakan bahwa mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya suatu
konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai dan
serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif dan tidak inovatif.
Untuk mengetahui adanya konflik,
sebenarnya dapat diketahui dari hubungan - hubungan yang ada, sebab hubungan
yang tidak normal pada umumnya suatu gejala adanya konflik. Misalnya ketegangan
dalam hubungan, kekakuan dalam hubungan, saling fitnah-menfitnah. Bila pemimpin
mengetahui adanya gejala-gejala tersebut memang itu merupakan konflik. Tidak
semua konflik diketahui gejala-gejalanya maka untuk dapat mengetahui konflik
seawal mungkin pimpinan harus bertindak aktif.
Sumber Konflik
1.
Konflik dalam diri individu (Intrapersonal conflict), Terdiri dari 2
sumber konflik:
a.
Konflik ini bisa berasal dari dalam diri. Menurut Luthan (2002 : 400),
penyebab dari dalam bisa bersumber dari sifat-sifat atau ciri-ciri kepribadian
dari orang yang bersangkutan
b.
Konflik yang bersumber dari luar. Misalnya, tuntutan lingkungan kerja
yang baru, kehilangan kebebasan pribadi, erosi kontak wajah, terus-menerus
dipaksa mempelajari keterampilan kerja baru karena tuntutan pekerjaan, dan
terlewatkan dalam promosi jabatan.
2.
Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu
menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk
melaksanakannya.
3.
Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini
sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.
4.
Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara
individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok
kerja
Penanganan Konflik
1.
Berkompetisi
Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba
memaksakan kepentingan sendiri diatas kepentingan pihak lain. Hanya perlu diperhatikan
situasi menang – kalah (win-win solution) akan terjadi disini.
2.
Menghindari konflik
Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak
menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat
tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Menghindari konflik bisa
dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana,
mebekukan konflik untuk sementara.
3.
Akomodasi
Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour.
Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama
atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.
4.
Kompromi
Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah
pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik
menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian
kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).
5.
Berkolaborasi
Menciptakan situasi menang-menang dengan saling
bekerja sama. Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi
dari masing-masing tindakan.
IV.
Kesimpulan
Konflik
berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri
fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Lumintang, Juliana. 2015. DINAMIKA KONFLIK DALAM
ORGANISASI. e-journal “Acta Diurna” Volume IV No 2. https://media.neliti.com/media/publications/90245-ID-dinamika-konflik-dalam-organisasi.pdf. Diakses pada 14
Juni 2014
Modul Perkuliahan. Organisasi Konflik Organisasi
Tammzt. 2012. Dinamika Konflik dalam Organisasi. https://tammzt.wordpress.com/2012/06/21/dinamika-konflik-dalam-organisasi/. Diakses pada 14
Juni 2021
Tumengkol, S.M. 2016. DINAMIKA KONFLIK DALAM
ORGANISASI. Volume 3 Nomor 1 Edisi Mei. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lppmekososbudkum/article/viewFile/17184/16732. Diakses pada 14
Juni 2021
Menurut saya artikel yang dibuat sudah sangat bagus,penulisan artikelnya rapih dan penjelasan yang diberikan cukup lengkap serta dilengkapi dengan mind map yang mudah dipahami
ReplyDeleteNilai:80
18_Andi
ReplyDeleteTeknik Penulisan: Setalah saya membaca artikel ini menurut saya teknik penulisan pada atikel ini sudah cukup baik dan lengkap, serta sudah sesuai dengan materi yang ada. Batang tubuh dari artikel ini juga sudah sesuai dengan ketentuan.
Review Konten Artikel: Secara keseluruhan arikel yang disajikan ini sudah cukup baik dan lengkap, serta materi dan mind map yang ada pada artikel ini juga sudah cukup baik dan menarik perhatian para pembaca.
Nilai: 84
45_Shabilla
ReplyDeleteTeknik penulisan: menurut saya teknik penulisan artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami oleh pembaca.
Review: artikel dibuat dengan rapih, poin-poin yang ditulis oleh penulis dibuat dengan dengan sangat baik. Untuk mindmap sendiri dibuat dengan sangat ringkas oleh penulis. Diharapkan dapat dibuat lebih menarik lagi.
Nilai: 82
48_NiWayan
ReplyDeleteisi artikel sudah cukup rapi, dan lengkap. untuk mind mapnya sudah bagus sehingga menarik & mudah dipahami.
dan susunan untuk artikel nya sudah cukup baik dimana terdapat kesimpulan dari keseluruhan isi artikel tersebut.
Nilai : 85
26_Firsta
ReplyDeleteTeknik penulisan: artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami.
Review: artikel dibuat dengan rapih menampilkan poin-poin dari maksud penulis dengan baik, serta mindmap juga dibuat dengan sangat ringkas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Nilai: 85