Nama
: Yoga Andhinova / yogaandhinova27@gmail.com
Nim
: 41619010030
Tugas
Besar 2 OMPI
Perencanaan Strategis
atau Manajemen Strategis Perusahaan Industri
ABSTRAK
Perencanaan
strategis merupakan perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan
sumber daya yang ada. Perencanaan strategis sangat penting dalam organisasi
karena perencanaan strategis ini berlaku bagi organisasi secara keseluruhan.
Perencanaan strategis dirancang sebagai perencanaan organisasi dalam jangka
panjang dan dijadikan pedoman untuk menjabarkan perencanaan-perencanan lainnya
sebagai perencanaan jangka pendek. Organisasi yang memiliki perencanaan
strategis berarti memiliki dasar yang kuat dalam menjalankan semua aktivitasnya
sehingga berguna untuk memastikan agar semua anggota organisasi bekerja ke arah
tujuan yang sama. Perencanaan strategis sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan
organisasi. Kata kunci : perencanaan strategis, perspektif organisasi
A. PENGERTIAN DAN PROSES
PERENCANAAN STRATEGIS
Pada
dasarnya, seperti sudah kita ketahui bahwa kata perencanaan strategis merupakan
perpaduan antara kata perencana-an dan kata strategis. Perencanaan, telah
diuraikan sebelumnya, sebagai proses mendasar dalam menentukan apa yang ingin
dicapai dan bagai- mana cara mencapainya. Menurut Siagian (2008 : 15) istilah
strategi semula bersumber dari kalangan militer dan secara popular sering
dinyatakan sebagai kiat yang digunakan oleh para jenderal untuk meme-nangkan
suatu peperangan. Dewasa ini istilah strategi sudah digunakan oleh semua jenis
organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap
dipertahankan hanya saja apli- kasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang
menerapkannya. Hunger (2001 : 16) menyatakan bahwa strategi perusahaan meru-
pakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan menca-
pai misi dan tujuannya. Kemudian David (2010 : 18) mengemukakan bahwa stra-tegi
adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Handoko
(2009 : 86) menjelaskan bahwa strategi memberikan pengarahan terpadu bagi
organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan
sumber daya sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Strategi menghubungkan sumber daya manusia dengan sumber daya lainnya dengan
tantangan dan risiko yang harus dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.
B. JENIS PERENCANAAN
Pada
hakikatnya setiap perencanaan yang dibuat oeh organisasi memiliki dasar pijakan
yang kuat terkait dengan apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.
Setiap peren- canaan yang dibuat selalu mengambil peranan penting dalam rangka
mewujudkan kesukses- an organisasi. Setiap organisasi boleh jadi memiliki
perencanaan yang berbeda, namun yang tak boleh terlupakan adalah bahwa
perencanaan
tersebut
selalu dibuat dengan bertumpu pada pemikiran tentang kesuksesan organisasi.
Perencanaan yang dibuat akan menentukan isi rencana itu sendiri. Ada dua tipe
rencana yaitu (1) rencana-rencana strate- gik (strategic plan), yang dirancang
memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas ; dan (2) rencana-rencana
operasional (operational planning), penguraian lebih terperinci bagaima- na
rencana-rencana strategik akan dicapai. Ada dua tipe rencana-rencana
operasional, yaitu rencana sekali pakai (single use plans) dan rencana tetap
(standing plans). Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai. Rencana
tetap merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi
yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang (Handoko, 2009 : 85-86)
Kemudian Robbin dan Mary Coulter (2004 : 178) mengemukakan bahwa rencana
strate- gis adalah rencana yang berlaku bagi organisasi secara keseluruhan,
menjadi sa- saran umum organisasi tersebut dan berusaha menempatkan organisasi
tersebut ke dalam lingkungannya. Rencana yang memerinci detail cara mencapai
sasaran menyeluruh itu disebut rencana operasional. Rencana strate- gis
cenderung mencakup kerangka waktu yang lebih panjang. Rencana strategis juga
menca- kup perumusan sasaran sedangkan rencana operasional mendefinisikan
berbagai cara untuk mencapai sasaran itu. Juga, rencana operasional cenderung
mencakup periode waktu yang pendek.
C. Proses Perencanaan Strategis
Proses
perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses pengarahan
usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan dengan
baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka panjang. Manajemen
strategi meliputi formulasi dan implementasi strategi sebagai berikut :
Keterangan:
1. Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa
usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.
2. Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini
Dalam
perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan kehilangan “minat”
terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan. Manajer harus diingatkan
kembali pada misi awalnya.
3. Analisis
Lingkungan
Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis,
politik, sosial, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam
lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan maupun ancaman,
tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk memperoleh informasi perubahan
lingkungan, perlu dikembangkan system informasi strategis, pengembangan bisnis
data, keluhan atau komentar dari pihak luar (pelanggan dan supplier).
4.
Analisis Sumberdaya
Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis kekuatan
dan kelemahan organisasi.
5.
Identifikasi Kesempatan Strategis
Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi
menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses penentuan tujuan
dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini (tanpa
perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan
baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang ketat dan mengakibatkan
organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
6.
Pengambilan Keputusan Strategis
Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk
memanfaatkan kesempatan strategis. Strategi yang baik mencakup beberapa hal:
1.
Cakupan: menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh
organisasi, pasar yang terbatas atau luas
2.
Alokasi sumberdaya: menjelaskan bagaimana alokasi
sumberdaya untuk mencapai tujuan
3.
Daya saing: memasukan kemampuan yang dimiliki oleh
organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pesaingnya
4.
Sinergi: strategi harus bertujuan memanfaatkan secara
optimal sinergi dalam suatu organisasi.
7. Pelaksanaan Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
8. Evaluasi dan Pengendalian Strategis
Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis.
Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana
strategis.
D. MANFAAT
DAN KETERBATASAN DARI PERENCANAAN STRATEGIS
Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat, antara lain:
1.
Memberikan Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran
Tahunan.
Suatu anggaran operasi memerlukan komitmen sumber daya
untuk masadepan. Oleh karena itu, penting bahwa manajemen membuat komitmen
sumber daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kemana arahorganisasi
untuk beberapa tahun kedepan. Suatu rencana strategismenyediakan kerangka kerja
yang lebih luas. Dengan demikian manfaat penting dari pembuatan suatu
rencana strategis adalah bahwa rencana tersebutmemfasilitasi formulasi dari
anggaran operasi yang efektif. Selain itumempunyai manfaat memfasilitasi
keputusan alokasi sumber daya yangoptimal yang mendukung opsi-opsi strategis
kunci.
2.
Alat Pengembangan ManajemenPerencanaan
strategi formal adalah alat pendidikan dan
pelatihanmanajemen yang unggul dalam melengkapi para manajer dengan
suatu pemikiran mengenai strategi dan mengimplementasikannya. Tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa perencanaa strategis formal, proses itu
sendiri adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan output dari proses
tersebut, yangmerupakan dokumen rencana.
3.
Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka
PanjangProses
perencanaan strategis formal memaksa manajer untuk meyediakanwaktu guna
memikirkan masalah-masalah jangka panjang yang penting.
4.
Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi Jangka
Panjang
Perusahaan debat,
diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses perencanaan mengklarifikasi
strategi korporat, menyatukan dan meyejajarkan manajer dengan strategi
semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategikorporat bagi manajer
individual.
Meskipun perencanaan strategis mempunyai banyak manfaat,
namun jugamemiliki beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Selalu
ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi pengisian formulir,latihan
birokrasi, tanpa pemikiran strategis.
2. Bahwa
organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategisyang besar dan
mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada parastaf dari departemen
tersebut.
3. Perencanaan
strategis adalah proses yang memakan waktu dan biaya yang mahal.
Rencana strategis formal yang diinginkan dalam organisasi
memilikikarakteristik berikut:
1. Manajemen
puncak yakin bahwa perencanaan strategis adalah penting.
2. Organisasi
tersebut relatif besar dan rumit.
3. Ada
kepastian yang cukup besar mengenai masa depan, tetapi organisasimemiliki
fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah.
E. STRUKTUR
DAN ISI PROGRAM
Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke
depan. Limatahun adalah periode yang cukup panjang untuk megestimasikan
konsekuensidari keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari
keputusan untuk mengembangkan dan memasarkan produk baru atau untuk
memperoleh aktivamodal utama yang baru mungkin tidak dapat sepenuhnya dirasakan
dalam periode yang pendek. Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu
kabur sehingga usaha-usaha untuk berguna untuk dilakukan. Banyak
organisasimembuat rencana yang sangat kasar yang mencakup hanya tiga tahun
kedepan.
F. HUBUNGAN
ORGANISASIONAL
Proses perencanaan strategis melibatkan manajemen senior
dan manajer dariunit bisnis atau pusat tanggung jawab lainnya, dibantu oleh
staf mereka. Tujuanutamanya adalah untuk memperbaiki komunikasi antara
eksekutif korporatdengan eksekutif unit bisnis dengan cara menyediakan
rangkaian aktivitasterjadwal, melalui mana mereka dapat mencapai sekelompok
tujuan dan rencanayang disetujui bersama. Manajer dari departemen-departemen
individual biasanya tidak berpartisipasi dalam proses perencanaan strategis.
G. GAYA
MANAJEMEN
Para perancang sistem tersebut harus
mendiagnosis dengan benar gaya darimanajemen senior dan memastikan bahwa sistem
tersebut sesuai dengan gayaitu, ini merupakan tugas yang sulit karena
perencanaan strategis formal telahmenjadi suatu gaya dan beberapa manajer
berpikir bahwa mereka mungkindipandang kuno jika tidak menggunakannya dengan
demikian mereka mungkinmenginstruksikan stafnya untuk memasang sistem yang
terinci atau mengizinkanstaf untuk memasang sistem semacam itu. Yang kemudian
mereka rasakan tidak nyaman untuk menggunakannya.
H. KEGIATAN
POKOK PERENCANAAN STRATEGIS
1. Menganalisis Program-Program Baru yang Diusulkan
Ide-ide program baru bisa berasal dari mana pun
organisasi dari CEO,dan dari staf perencanaan kantor pusat atau berbagai bagian
yang beroperasi.Usulan-usulan biasanya pada intinya bersifat reaktif atau
proaktif yaitu,muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan.
a.
Analisis Investasi
Teknik untuk menganalisis usulan investasi modal berusaha
untuk menemukan nilai sekarang, tingkat pengembalian internal. 4 alasan
untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam menganalisa semua
usulanadalah sebagai berikut:
·
Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga
perhitungan dari nilaisekarang bersihnya tidak diperlukan.
·
Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti
sehingga membuat perhitungan nilai bersihnya dipercaya tidak sesuai dengan
usahannya.
·
Alasan untuk usulan tersebut adalah selain peningkatan
dalam profitabilitas.
·
Tidak ada alternatif yang layak untuk diadopsi.
b.
Pertimbangan dalam Menginplementasikan Sistem Evaluasi
AnggaranPengeluaran Modal
·
Aturan-Aturan
Perusahaan umumnya mempublikasikan aturan dan prosedur
untuk persetujuan pengeluaran modal dengan berbagai besaran, selain
itu aturan juga berisi pedoman untuk membuat usulan dan kriteria umum
untuk menyetujui usulan.Usulan pengeluaran kecil dapat disetujui di
tingkat manajer pabrik,untuk usulan yang lebih besar diteruskan ke manajer unit
bisnis lalu keCEO dan untuk usulan yang sangat penting ke dewan direksi.
·
Menghindari Manipulasi
Dalam beberapa kasus, membuat usulan menjadi menarik
dengan cara menyesuaikan estimasi awal sehingga proyek tersebut memiliki
kriterianumerik. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat estimasi yang
optimisdengan pendapatan penjualan atau mengurangi penyisihan
untuk kontinjensi dalam beberapa biaya. Salah satu tugas yang paling sulit
untuk analisis proyek yaitu untuk mendeteksi manipulasi.Reputasi dari
pengusul proyek dapat menjadi semacam pengaman,analisis dapat lebih mengandalkan
angka dari pengusul yang memilikicatatan rekor yang unggul.
·
Model
Selain model pembuatan anggaran, modal mendasar, ada
teknik-teknik spesialisasi seperti analisis resiko, simulasi, perencanaan
skenario, model penetapan harga opsi, analisis klaim kontinjensi dan
analisis diagram pohon untuk analisis keputusan. Staf perencanaan
sebaiknya mengenaliteknik-teknik tersebut dan menggunakannya dalam situasi
dimana datayang diperlukan tersedia.
c.
Pengaturan Untuk Analisis
Tidak ada jadwal tetap untuk menganalisis usulan investasi. Setelahtersedia
SDM mereka langsung menganalisis. Perencana mengumpulkan proyek yang
disetujui selama satu tahun untuk dimasukkan ke dalamanggaran modal. Ada batas
waktu dalam hal anggaran untuk tahun depansebelum awal tahun anggaran. Jika
suatu usulan tidak memenuhi batasanwaktu tersebut maka waktu persetujuan
formalnya dapat mengganggu sampaitahun berikutnya.
2. Menganalisis Program-Program yang Sedang Berjalan.
a. Telaah dasar nol
Adalah cara sistematis untuk menelaah program yang sedang berjalandengan
cara menentukan sumber untuk menyelesaikan program didasarkanatas tahun
penelaahan sebagai kondisi mula-mula atau titik awal untuk menyelesaikan
program dan tidak dari tingkatan biaya program yangsudah dikeluarkan
b. Analisis rantai nilai
Adalah analisis keterkaitan serangkaian aktivitas penciptaan
nilai produk yang diproduksi dari para pemasok awal sampai dengan
konsumenakhir. Dari perspektif strategis, konsep rangkaian nilai menjelaskan
konsep penyempurnaan laba yang saling berkaitan yaitu:
·
Keterkaitan dengan para pemasok
·
Keterkaitan dengan konsumen
·
Keterkaitan proses internal perusahaan
c. Analisis Biaya Berbasis Aktifitas
(ABC)
Adalah alat perencanaan strategis yang membebankan rangkaian produk
dengan 2 tahap yaitu:
·
Penentuan tarif biaya untuk setiap kelompok aktivitas
·
Pembebanan biaya pada produk berdasar tarif biaya setiap
kelompok aktivitas yang dikonsumsi produk tersebut
Manfaat sistem ABC antara lain:
·
Meningkatkan penelitian penentuan biaya produk
·
Meningkatkan mutu pembuatan keputusan
·
Menyempurnakan perencanaan strategis
·
Memperbaiki kemampuan mengelola aktivitas melalui
penyempurnaanberkesinambungan
·
Menyempurnakan sistem pengendalian aktivitas
I. LANGKAH-LANGKAH PROSES PERENCANAAN STRATEGIS
1. Meninjau
dan memperbaharui rencana strategis
Peninjauan dan pembaharuan rencana strategis tahun terakhir
digunakanuntuk menentukan apakah rencana strategis masih cocok dengan
lingkunganyang bersifat dinamis ataukah perlu diganti dengan yang baru. Jika
perludiganti dengan rencana strategis yang baru maka implikasinya
terhadap pendapatan, biaya, laba dan investasi serta aliran kas perlu
diperhatikan.
2. Memutuskan
asumsi dan pedoman
Kegiatan ini berupa pertemuan antara para manajer korporasi dan
unit bisnis untuk mendiskusikan usulan tujuan, asumsi dan pedoman
kebijakanyang akan digunakan untuk menyusun program baru.
3. Iterasi
pertama dari rencana strategis
Didasarkan pada asumsi, tujuan dan pedoman kebijakan yang
telahditentukan pada tahap sebelumnya. Anggota dari staf kantor pusat
seringmengunjungi unit bisnis selama proses ini dengan tujuan
untuk mengklarifikasi program dan membantu dalam proses perencanaan.
Interasiini menghasilkan usulan rencana strategis baru yang lengkap.
4. Analisis
Analisis terhadap hasil usulan tahap sebelumnya dilakukan
untuk mendeteksi slak dan ketidak konsistenan rencana strategis antar unit
bisnis.
5. Iterasi
kedua dari rencana strategis
Staf perencana korporasi merevisi usulan rencana strategis dari
unit-unit bisnis dan asumsi, tujuan, pedoman kebijakan yang tidak cocok
denganlingkungan sehingga dapat disusun yang baru.
6. Tinjauan
dan persetujuan akhir
Pada akhirnya, usulan-usulan perencanaan strategis yang telah
direvisimelalui iterasi perlu ditinjau melalui rapat para pejabat senior
korporasi beserta dewan komisaris. Setelah itu, dilakukan pengesahan final
manajemen puncak korporasi. Pengesahan final seharusnya dilakukan seebelum
awal proses penyusunan anggaran dimulai karena rencana strategis
mendasari penyusunan anggaran.
J. Ciri-Ciri Perencanaan Strategis diantaranya yaitu:
·
Memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu
strategis
·
Menekankan penilaian terhadap
lingkungan baik eksternal dan internal
·
Memperkirakan
hal-hal baru, diskontinuitas, penuh kejutan (Ansoff, 1980)
·
Berorintasi pada tindakan, bersifat partisipatif, lebih
empati terhadap kelemahan, kekuatan, hambatan, peluang suatu komunitas (Kaufman
& Jacobs, 1987)
·
Efektif sebagai penghubung antara kebijakan yang kaku
dengan tindakan nyata (Kraemer,1973)
·
Melibatkan peran-peran penting pembuat kebijakan
·
Mensyaratkan
visi yang komprehensif
·
Menjawab
pertanyaan dasar.
·
Memberikan
kerangka kerja untuk perencanaan yang lebih terinci dan untuk keputusan harian.
·
Melibatkan
kurun waktu yang lebih lama dari pada jenis perencanaan lainnya.
·
Membantu memfokuskan energy dan sumber daya perusahaan
pada kegiatan dengan prioritas utama.
·
Merupakan kegiatan tingkat puncak dalam arti manajemen
puncak harus terlibat secara aktif.
J. Kesimpulan
Perencanaan strategis merupakan peren-
canaan yang bersifat menyeluruh bagi orga- nisasi. Perencanaan strategis
menjadi sangat penting dalam organisasi mengingat perenca- naan tersebut dibuat
untuk jangka panjang dan mengingat pula luasnya cakupan yang ada dalam
perencanaan strategis tersebut. Adanya perencanaan strategis dalam sebuah
organi- sasi berarti pula bahwa organisasi itu memiliki kerangka dasar yang
dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan semua aktivitas. Perencanaan
strategis merupakan acuan untuk menjabarkan sasaran-sasaran organisasi dalam
jangka pendek. Perencanaan strategis yang tepat sangat berguna untuk
meminimumkan kesalahan karena semua aktivitas organisasi yang dijalan- kan
selalu diarahkan untuk menuju arah yang sama. Hal ini berarti pula bahwa setiap
ang- gota organisasi akan melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang telah
ditentukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Daftar Pustaka
Danang Sunyoto. 2012. Dasar-dasar manajemen pemasaran. Cetakan Pertama. Yogyakarta : CAPS.
Danang Sunyoto. 2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta : CAPS.
Danang Sunyoto. 2015. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Yogyakarta : CAPS. Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta : 1997.
Malayu Hasibuan. (2005).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mauled Mulyono. (1993). Penerapan
Produktivitas Dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Moekijat. (1989). Manajemen
Kepegawaian. Bandung: Mandar Maju.
Payaman Simanjuntak. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Ravianto. 2003. Produktivitas dan
Manusia Indonesia. Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas.
Rusdiana, D. 2012. Pengaruh
Penerapan Gugus Kendali Mutu dan Budaya Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan (Studi Kasus: Departemen Produksi, Rumah Potong Ayam PT Sierad
Produce, Tbk - Bogor). Jurnal Penelitian. Vol. 2 No. 5. Hal. 1-25.
Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Soeprihanto, John. 2003.
Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakara: Universitas Gadjah Mada
Handoko,
Hani T., Manajemen, Edisi 2, Cetakan Keduapuluh, BPFE Yogyakarta, 2009
Hasibuan,
Malayu P., Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah), Bumi Aksara, Jakarta,
2006
Hunger,
J. David., dan Thomas L. Wheelen., Manajemen Strategis, Terjemahan Julianto
Agung, Edisi kelima, Andi Yogyakarta, 2001
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete47_Satria
ReplyDeleteSaya kira artikel saudara yoga sudah cukup jelas dan memenuhi kriteria yang ada, apalagi ada mind map yang dapat membantu memahami keseleruhan isi artikel.
Nilai :85
terima kasih semua atas komentar dan saran yang membangun
ReplyDeleteterima kasih semua atas komentar dan saran yang membangun
ReplyDelete38_Adetha
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat sudah sesuai antara isi dengan judul yang diangkat, dengan penulisan menggunakan poin-poin yang memudahkan untuk memahami isi dari artikel, dengan mindmap yang telah diberikan semakin memudahkan untuk memahami poin apa saja yang diangkat.
Nilai: 84
26_Oliver
ReplyDeleteTeknik Penulisan :
Menurut saya artikel ini sudah baik, sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun mengapa gambar tidak muncul ya? Selebihnya sudah baik.
Review Konten Artikel :
Isi konten artikel ini sudah sangat baik, mudah dimengerti karena materi yang dibawakan dipaparkan dan dijelaskan dengan baik
Nilai : 84
31_Roma
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat sudah sesuai antara isi dengan judul dan tersusun dengan rapi, dengan penulisan menggunakan poin-poin yang memudahkan untuk memahami isi dari artikel, dengan mindmap yang baik dan menarik
Nilai: 85
49_May
ReplyDeleteTeknik Penulisan: untuk secara keseluruhan sudah rapih, dan sudah tersusun dengan cukup baik
Riview: Untuk isi dari materi “perencanaan strategis perusahaan industri" yang didalamnya berisikan jenis perencanaan, proses perencanaan strategis, manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis, serta langkah-langkah proses perencanaan strategis itu sudah cukup baik, dan untuk bagian mind map simple namun menarik.
Nilai: 84
26_Firsta
ReplyDeleteTeknik penulisan: artikel yang ditulis secara keseluruhan sudah bagus dan mudah dipahami.
Review: artikel dibuat dengan rapih menampilkan poin-poin dari maksud penulis dengan baik, serta mindmap juga dibuat dengan sangat ringkas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca.
Nilai: 85