Kepemimpinan dan Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi
A.
Definisi
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan.
Kepemimpinan dapat secara formal maupun informal yang timbul diluar struktur
organisasi. Tidak semua pemimpin adalah para manajer dan tidak semua manajer
adalah para pemimpin, karena dengan adanya hak-hak yang dimiliki oleh manajer,
tidak menjamin mereka untuk dapat memimpin secara efektif.
Kepemimpinan menurut para ahli :
1.
Menurut
George R. Terry (1972:458)
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi
orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi.
2.
Menurut
Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13)
Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi
kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka
menetapkan dan mencapai tujuan.
3.
Menurut
Sutarto (1998b:25)
Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan
penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi
tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
B.
Teori
Kepemimpinan
1.
Teori
Sifat (Traits Theory)
Teori ini mengajarkan bahwa kepemimpinan itu
memerlukan serangkaian sifat-sifat, cirri-ciri atau perangai tertentu yang
menjamin keberhasilan pada setiap situasi. Seorang pemimpin akan berhasil
apabila memiliki sifat-sifat, ciri-ciri perangai tersebut. Teori ini
berkesimpulan bahwa kepemimpinan “orang besar” didasarkan ada sifat-sifat yang
dibawa sejak lahir, jadi merupakan suatu yang diwariskan. Itulah sebabnya teori
ini dikenal sebagai “teori genetis”. Artinya, pemimpin-pemimpin adalah
dilahirkan dan dibentuk.
2.
Teori
Lingkungan (Environmental Theory)
Teori ini berasumsi bahwa munculnya pemimpin-pemimpin
itu merupakan hasil dari waktu, tempat, dan keadaan atau situasi dan
kondisi.Situasi dan kondisi tertentu melahirkan tantangan-tantangan
tertentu.Dan dengan sendirinya diperlikan orang-orang yang memiliki sifat-sifat
atau ciri-ciri tertentu yang cocok.Kebangkitan dan kejatuhan seorang pemimpin
dixebabkan oleh situasi dan kondisi.
3.
Teori
Interaksi dan Harapan
Teori ini berasumsi bahwa semakin terjadi
interkasi dan partisipasi dalam kegiatan bersama semakin meningkat perasaan
saling menyukai atau menyayangi astu sama lain dan semakin memperjelas
pengertian atas norma-norma kelompok. Demikian pula semakin tinggi seseorang
dalam kelompok,semakin mendekati kesesuaian kegiatannya denagn norma-norma,
semakin luas jangkauan interaksinya dan semakin besar pula jumlah anggota
kelompok yang tergerak. Yang penting harus dijaga agar aksi-aksi pemimpin tidak
menegecewakan.
4.
Teori
Humanistik (Humanistik Theory)
Teori ini berasumsi bahawa seorang pemimpin
bisa dikatakan berahsil dalam mengolah sesuatu organisasi jika ia mampu
memberdayakan orang-orang yang ada di dalamnya. Dengan kata lain, ia mampu
membuat organisasi sedemikian rupa sehingga member kebebasan dan kelonggaran
kepada individu untuk mewujudkan motivasinya sendiri yang potensial untuk memenuhi
kebutuhannya dan pada saat yang bersamaan member sumbangan bagi pencapaian
tujuan organisasi.
C.
Gaya
Kepemimpinan
1.
Gaya
Kepemimpinan Otokratik
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) kata
otokratik diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri, setiap produk
pemikiran dipandang benar, keras kepala, atau rasa aku yang keberterimaannya
pada khalayak bersifat dipaksakan. Kepemimpinan otokratik disebut juga
kepemimpinan otoriter.
2.
Gaya
Kepemimpinan Demokratis
Menurut Sudarwan Danim (2004: 75)
kepemimpinan demokratis bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan
kelompok, tujuantujuan yang bermutu tercapai. Mifta Thoha (2010: 50) mengatakan
gaya kepemimpinan demokratis dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikut
sertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
3.
Gaya
Kepemimpinan Permisif
Menurut Sudarwan Danim (2004: 76) pemimpin
permisif merupakan pemimpin yang tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya
serba boleh. Pemimpin memberikan kebebasan kepada bawahannya, sehingga bawahan
tidak mempunyai pegangan yang kuat terhadap suatu permasalahan. Pemimpin yang
permisif cenderung tidak konsisten terhadap apa yang dilakukan.
D.
Karakteristik
Kepemimpinan
Berikut ini terdapat beberapa karakteristik
kepemimpinan, terdiri atas:
1.
Penyingkapan
diri
Penyingkapan diri adalah menempatkan posisi
dan mempresentasikan pandangan atau pendapat Anda dengan hal yang positif dan
baik. Dengan demikian, orang lain akan merasa aman dan nyaman dalam
mengungkapkan perasaan.
2.
Wawasan
Maksudnya kemampuan seorang pemimpin dalam
membaca atau mengenal karakter orang lain. Hal ini akan bermanfaat dalam
menyelesaikan bila ada timbul masalah.
3.
Tanggung
jawab pribadi
Merealisasikan berarti memiliki tanggung
jawab pribadi untuk menggapai hasil. Banyak pemimpin sekarang mengharapkan
perubahan dan menuntut hasil tetapi tidak berpartisipasi dalam berusaha dan
tidak diperhitungkan dlm menentukan kesuksesan perusahaan. Pemimpin semacam ini
perlu umpan balik dan duduk bersama dalam membuat keputusan. Pemimpin sekarang
perlu terlibat aktif dan bertanggung jawab terhadap proses pengembangan dan
implementasi.
4.
Agen
perubahan ( Agent of Change)
Pemimpin yang kreatif,inovatif dan enerjik
penuh dengan gagasan,ide yang brillian.
5.
Pengembang
Pandai atau bijaksana dalam menempatkan diri.
Kapan harus diam,bicara, berempati dan memberikan pemahaman.
6.
Pemegang
saham
Pemimpin yang mampu dalam memberi kepercayaan
kepada bawahannya, mendelegasikan dan memberikan peluang kepada karyawan untuk
menyumbangkan kreatifitas kepada suatu posisi.
7.
Keterampilan
mengatasi stres
Masalah pasti akan selalu ada, namun yang
terpenting bagi seorang pemimpin adalah mengerti bagaimana ilmu menangani
masalah (jangan sampai menuju ke titik stress)
8.
Ekspresi
Menghargai seseorang, empati terhadap situasi, fokus pada masalah, bukan pada pribadi,
E.
Pengertian
Pengendalian
Pengendalian merupakan tahap yang sangat
menentukan dari sebuah proses manajemen. Oleh karenanya, kemampuan untuk
melaksanakan pengendalian adalah salah satu fungsi serta peran manajer yang penting.
Dalam hal ini pengendalian adalah “proses pemantauan aktivitas untuk menjamin
bahwa standar bisa terlaksana sebagaimana yang telah direncanakan dan melakukan
langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti.”
Beberapa pengertian pengendalian menurut
beberapa ahli :
1.
Menurut
Mulyadi (2007:89) Pengendalian merupakan usaha untuk mencapai tujuan tertentu
melalui perilaku yg diharapkan.
2.
Sedangkan
menurut Indra Bastian (2006:70) pengendalian merupakan tahap penentu
keberhasilan manajemen.
3.
Dessler
dan Dharma (2009.:62) mengemukakan bahwa pengendalian merupakan kebijakan dan
prosedur yg dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko.
4.
Selanjutnya
Hasibuan (2008:39) mendefinisikan pengendalian merupakan suatu proses
penjaminan di mana perusahaan dan orang - orang yg berada dalam perusahaan
tersebut bisa mencapai tujuan yg sudah ditetapkan.
F.
Asas-asas
Pengendalian
Asas pengendalian Menurut Harold Koontz dan
Cyril O’Donnel (2007:89) menetapkan asas pengawasan sebagai berikut :
1.
Asas
tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective), pengawasan harus
ditujukan kearah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreks)
untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
2.
Asas
efisiensi pengawasan (principle of efficiency of control). Pengawasan itu
efisien bila bisa menghindari deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak
menimbulkan hal-hal lain yg diluar dugaan.
3.
Asas
tanggung jawab pengawasan (principle of control responsibility). Pengawasan
hanya bisa dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab penuh thd pelaksanaan
rencana.
4.
Asas
pengawasan thd masa depan (principle of future control). Pengawasan yg efektif
harus ditujukan kearah pencegahan penyimpangan perencanaan yg akan terjadi baik
pada waktu sekarang maupun masa yg akan datang.
5.
Asas
pengawasan langsung (principle of direct control). Teknik kontrol yg paling
efektif ialah mengusahakan adanya manager bawahan yg berkualitas baik.
Pengawasan itu dilakukan oleh manager atas dasar bahwa manusia itu sering
berbuat salah .Cara yg paling tepat untuk menjamin adanya pelaksanaan yg sesuai
dengan perencanaan ialah mengusahakan sebisa mungkin para petugas memiliki
kualitas yg baik.
G.
Jenis-jenis
Pengendalian
Ada berbagai jenis pengendalian di dalam
manajemen. Salah satunya ialah jenis pengendalian yang memfokuskan pada
masukan-proses-keluaran (Input – Process – Output) seperti halnya yang akan
dijelaskan sebagai berikut:
1.
Metode
Pengendalian Umpan Maju (Mengantisipasi Masalah Sebelum Terjadi)
Metode pengendalian jenis ini mebutuhkan
berbagai standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan
(input), seperti misalnya sumber daya manusia, material, modal, mesin, dan
sebagainya. Sumber daya informasi juga sangat dibutuhkan oleh manajer dalam
menentukan sumber daya yang mana saja yang diperlukan untuk memenuhi standar
yang ditetapkan sehingga terhindar dari masalah potensial.
2.
Metode
Pengendalian Berjalan atau Bersamaan (Mengelola Masalah pada Saat Terjadi)
Metode ini membutuhkan standar perilaku,
kegiatan serta pelaksanaan dari aktivitas secara layak. Sumber informasi utama
bagi metode pengendalian jenis ini ialah hasil observasi dari first line
manager. Tindakan perbaikan (korektif) ditujukan pada perbaikan kualitas serta
kuantitas sumber daya dan operasi.
3.
Metode
Pengendalian Umpan Balik (Mengelola Masalah Setelah Terjadi)
Metode pengendalian jenis ini membutuhkan
standar kualitas dan kauntitas yang layak dari keluaran yang diharapakan
(output). Informasi ini harus merepresentasikan karakteristik dari keluaran.
Berbeda halnya dengan metode sebelumnya, para manajer disini mengambil tindakan
korektif untuk memperbaiki masukan serta operasi bukan pada standar kualarannya
saja. Seperti misalnya dengan memperbaiki proses produksi ketika banyak produk
yang dikembalikan oleh konsumen karena cacat ataupun rusak.
H.
Proses
Pengendalian
Pengendalian manajemen merupakan sebuah
proses untuk menjamin bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan
aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan. Proses pengendalian adalah
mengukur kemajuan kegiatan yang berdasarkan atas perencanaan yang sudah
ditetapkan dalam rangka tujuan organisasi, lalu kemudian dievaluasi serta
dicari alternative solusi dalam rangka penyelesaian masalah yang terjadi dalam
pelaksanaannya. Terdapat 4 (empat) langkah dalam proses pengendalian manajemen,
antara lain yaitu:
• LANGKAH
1: Menetapkan standar kinerja dan target sebagai dasar untuk evaluasi kinerja
• LANGKAH
2: Mengukur kinerja nyata (actual)
• LANGKAH
3: Membandingkan kinerja nyata dengan standar kinerja yang ditetapkan
• LANGKAH
4: Mengevaluasi hasil dan melakukan tindakan koreksi jika standar tidak
tercapai
I.
Pengawasan
Melekat
Pengawasan melekat adalah proses pemantauan,
pemeriksaan, dan evaluasi oleh pimpinan unit/organisasi kerja terhadap
pendayagunaan semua sumber daya, untuk mengetahi kelemahan dan kelebihan yang
dapat digunakan untuk pengembangan unit/organisasi kerja di masa depan.
Dalam waskat, pelaku pengawasan adalah atasan
yang dianggap memiliki kekuasaan dan setiap pimpinan atau manajer memiliki fungsi
yang melekat di dalam jabatannya untuk melaksanakan pekerjaannya atau pada
personil yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas pokoknya
masing-masing. Dalam konsep waskat, para pelaku pengawasan lainnya seperti
bawahan, orang lain, dan masyarakat kurang diperhatikan dengan anggapan atasan
dapat menjalankan kekuasaannya sehingga bebas mengawasi bawahannya.
Daftar Pustaka
Sumber
:
https://www.ilmu-ekonomi-id.com/2018/01/proses-pengendalian-manajemen.html
https://pa-karanganyar.go.id/index.php/id/peraturan-dan-kebijakan/pengawasan/pengawasan-melekat
https://www.dosenpendidikan.co.id/teori-kepemimpinan/
30_Yoga
ReplyDelete1. teknik penulisan: sudah sangat baik dan lengkap
2. isi konten: mindmap yang dibuat sudah detail dan terperinci
3. Nilai:83
37_Fathan
ReplyDeleteMenurut saya teknik penulisan pada artikel yang berjudul "Kepemimpinan dan Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi" ini sudah cukup baik dan informatif, tetapi kekurangannya terdapat pada penomeran yang belum rapih secara keseluruhan, dan untuk mind map sudah sangat menarik dengan berbagai warna
Nilai yang saya berikan adalah 82
38_Adetha
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat sudah memuat isi yang jelas dan lengkap sesuai dengan judul yang diangkat, ditambah lagi dengan mindmap yang memuat poin yang dituangkan dalam isi artikel dengan sangat lengkap, namun penulisan artikel masih dapat diperbaiki supaya terlihat lebih rapih lagi.
Nilai: 82
40_Wildan
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat sudah sangat baik,penjelasan yang diberikan cukup lengkap serta dilengkapi dengan mindmap yang menarik dan mudah dipahami. Namun untuk penulisan artikel perlu diperbaiki lagi agar penulisan lebih rapih.
Nilai: 82
35_Ardy
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat sudah bagus dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. penulisan perlu diperbaiki agar lebih rapih.
Nilai :80
28_Bagas
ReplyDeleteMenurut saya penulisan artiket ini sudah tersusun dengan cukup baik, cukup jelas, namun kurang lengkap dan juga kurang rapih. Pembaca dapat dengan mudah memahami isi yang ditulis
nilai : 82
31_Roma
ReplyDeleteMenurut saya teknik penulisan pada artikel yang berjudul ini sudah cukup baik dan tersusun rapi, dan untuk mind map sudah sangat menarik dengan penuh warna.
Nilai : 84