Tuesday, June 15, 2021


Perencanaan Strategis dalam Organisasi

Wildan Bagus Purnomo (wbaguspurnomo@gmail.com)

    Perencanaan strategis merupakan perpaduan antara kata perencanaan dan kata strategis. Menurut Siagian (2008 : 15) istilah strategi semula bersumber dari kalangan militer dan secara popular sering dinyatakan sebagai kiat yang digunakan oleh para jenderal untuk meme-nangkan suatu peperangan. Dewasa ini istilah strategi sudah digunakan oleh semua jenis organisasi dan ide-ide pokok yang terdapat dalam pengertian semula tetap dipertahankan hanya saja apli- kasinya disesuaikan dengan jenis organisasi yang menerapkannya. Hunger (2001 : 16) menyatakan bahwa strategi perusahaan meru- pakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Kemudian David (2010 : 18) mengemukakan bahwa strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai.

       Pencanaan Strategis Perencanaan strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana suatu organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Manajer memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan strategis. Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.

A.      Langkah-langkah dalam perencanaan strategis

  1.  Langkah pertama untuk perencanaan strategis adalah Perumusan sasaran. Langkah perumusan sasaran ini sangat penting bahkan merupakan langkah yang terpenting dalam proses perencanaan strategis. Sasaran yang dipilih akan melibatkan sebagian besar sumber daya yang dimiliki organisasi dan akan menentukan banyak kegiatan untuk jangka waktu yang panjang. Jadi, perumusan sasaran adalah tanggungjawab kunci bagi para pemimpin organisasi puncak.
  2. Langkah kedua adalah pengenalan pada tujuan dan strategis yang ada saat ini.  Langkah kedua ini berarti sebagai pemimpin organisasi harus berusaha memberikan pengenalan atau penyesuaian tujuan dan strategis yang sudah ada. Jika sudah ada tujuan dan strategis, tinggal disesuaikan dengan langkah pertama tadi. Artinya rumusan sasaran tadi itu yang harus diperkenalkan pada tujuan dan strategis organisasi.
  3. Langkah ketiga dari proses perencanaan strategis adalah analisis lingkungan. Tujuan analisis lingkungan adalah untuk menentukan cara bagaimana perubahan dalam ekonomi, teknologi, sosial, budaya, politik, dan hukum suatu organisasi dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.
  4. Langkah keempat proses perencanaan strategis adalah analisis sumber daya. Setelah melakukan analisis lingkungan, maka perlu dilakukan analisis sumber daya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumber daya organisasi yang dimiliki. Sumber daya itu selain sumber daya manusia, juga sumber daya keuangan (sumber dana) juga sumber daya lainnya yang berpengaruh pada organisasi.
  5. Langkah kelima adalah mengenali kesempatan dan ancaman strategis. Kesempatan dan ancaman dapat timbul dari banyak faktor. Bahkan lingkungan yang sama dalam organisasi merupakan ancaman bagi suatu organisasi dapat menjadi kesempatan bagi orang lain. Karena itu, mengenali kesempatan dan ancaman strategis merupakan keharusan dalam penyusunan perencanaan strategis.
  6. Langkah keenam yaitu menentukan sejauh mana perubahan strategis dibutuhkan. Langkah ini adalah langkah untuk mengantisipasi jika terjadi perubahan kondisi lingkungan atau situasi organisasi berubah saat melakukan kegiatan. Ini untuk mencegah terjadi kekacauan dalam organisasi dan dapat menjadi alternatif untuk mencapai tujuan organisasi.

 

B.      Ciri-Ciri Perencanaan Strategis diantaranya yaitu:

  • Memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu strategis
  • Menekankan penilaian terhadap lingkungan baik eksternal dan internal
  • Memperkirakan hal-hal baru, diskontinuitas, penuh kejutan (Ansoff, 1980)
  • Berorintasi pada tindakan, bersifat partisipatif, lebih empati terhadap kelemahan, kekuatan, hambatan, peluang suatu komunitas (Kaufman & Jacobs, 1987)
  • Efektif sebagai penghubung antara kebijakan yang kaku dengan tindakan nyata (Kraemer,1973)
  • Melibatkan peran-peran penting pembuat kebijakan
  • Mensyaratkan visi yang komprehensif 
  • Menjawab pertanyaan dasar.
  • Memberikan kerangka kerja untuk perencanaan yang lebih terinci dan untuk keputusan harian.
  • Melibatkan kurun waktu yang lebih lama dari pada jenis perencanaan lainnya.
  • Membantu memfokuskan energy dan sumber daya perusahaan pada kegiatan dengan prioritas utama.
  • Merupakan kegiatan tingkat puncak dalam arti manajemen puncak harus terlibat secara aktif.

 

C.       Peran perencanaan strategis dalam organisasi

    Perencanaan strategis sebagai perencanaan jangka panjang yang bersifat menyeluruh sudah tentu memegang peranan penting dalam organisasi. Keberadaannya diyakini mampu membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik. Hal ini mengingat bahwa perencanaan strategis dijadikan dasar untuk membuat perencanaan operasional dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Perencanaan strategis dinilai sangat berperan dalam membangun sebuah sistem kerja yang mengarah kepada pencapaian tujuan organisasi. Perencanaan strategis juga dikatakan memiliki peran penting guna memastikan agar semua anggota organisasi bekerja ke arah tujuan yang sama. Peran perencanaan strategis pun menjadi semakin diperlukan dalam organisasi mengingat adanya kebaikan-kebaikan yang terkandung dalam perencanaan strategis tersebut. Kebaikan penting perencanaan strategik lainnya adalah membantu manajer dalam pembuatan keputusan. Analisis hati-hati dari perencanaan strategik memberikan kepada para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan untuk membuat keputusan- keputusan yang baik. Perencanaan strategik juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran, dan strategi dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini akan mengurangi kesalahan atau kemungki- nan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam organisasi di mana ada periode waktu yang panjang antara suatu keputusan manajer dan hasilnya.

D. Manfaat dan kendala dalam perencanaan

    Perencanaan sangat perlu dilaksanakan untuk memperoleh hasil yang diharapkan pada waktu yang akan datang. Perencanaan merupakan pedoman dari fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan mempunyai beberapa manfaat, di antaranya :

  1. Membantu dalam menyesuaikan diri terhadap perubahanperubahan lingkungan.
  2. Memberi kemudahan dalam melakukan koordinasi terhadap individu atau kelompok dalam oranisasi.
  3. Memusatkan perhatian terhadap tujuan organisasi.
  4. Membatasi pekerjaan yang tidak pasti.
  5. Menghemat waktu dan dana dalam pencapaian tujuan.
  6. Membantu dalam kegiatan pengawasan.

    Agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana dengan efektif, manajer harus mampu mengidentifikasikan beberapa kendala potensial dalam perencanaan dan berusaha mengatasinya. Kendala-kendala tersebut umumnya adalah :

  1. Pertama, Ketidak mampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pengalaman, pendidikan atau bahkan karena diajari atau tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang benar.
  2. Kedua, Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak cukup punya waktu untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau bahkan mereka tidak membuat rencana yang memadai karena sebenarnya mereka takut gagal tidak mencapai yang mereka targetkan dalam rencana tersebut.
  3. Ketiga, Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah informasi, maka bagaimanapun canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan rencana, namun apabila informasi yang digunakan dalam penyusunan rencana tersebut kurang memadai (informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi), maka rencana tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.
  4. Keempat, Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana karena terlalu menekankan pada penanganan persoalanpersoalan jangka pendek, justru dapat menyebabkan kegagalan organisasi mempersiapkan masadepan. Seorang manajer seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya tentang masa depan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang ingin diraih saat menyusun sebuah rencana.
  5. Kelima,Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian Perencanaan. Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki bagian perencanaan atau bagian perencanaan dan pengembangan tersendiri. Bagian ini yang melakukan penelitian, studi, membangun model, percobaan, dll, tapi sesungguhnya tidak mengembangkan perencanaan itu sendiri. Hasil dari bagian ini hanyalah merupakan alat bantu yang dapat dimanfaatkan oleh manajer dalam membuat rencana, apalagi menyusun sebuah rencana organisasi tetaplah tanggung-jawab manajer.
  6. Keenam, Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang dapat dikuasainya. Kebanyakan manajer hanya berkonsentrasi pada hal-hal yang paling dikuasai dan menghindarkan diri hal yang kurang dikuasasi karena khawatir dianggap kurang mampu. Misalnya memusatkan perhatian pada pembuatan gagasan-gagasan dan ide-ide baru, namun mengabaikan bagaimana cara menjadikan gagasan/ide tersebut teraplikasikan karena kurang menguasai operasional organisasinya.

    Kendala-kendala tersebut pastilah dapat diatasi manakala manajer menginginkan sebuah rencana berkualitas yang tersusun. Cara termudah dan termurah tentu saja melalui komunikasi yang efektif dengan karyawan dan melibatkan mereka dalam penyusunan rencana. Komunikasi yang efektif menjamin manajer memperoleh informasi yang berkualitas, dan melibatkan karyawan dalam proses pembuatan rencana akan memperluas dan memperdalam perspektif rencana itu serta mengurangi resiko kurang ketidak-berhasilan rencana tersebut saat dilaksanakan.

 

Daftar Pustaka

Rusniati,dan Ahsanul Haq. 2014. Perencanaan Strategis dalam Persepektif Organisasi.

Hindun. 2007. Perencanaan Strategis dan Perilaku Manajerial Lembaga-Lembaga Pendidikan.

Unknown. 2012. Proses Perencanaan Strategis dalam Manajemen Organisasi.

Unknown. Pengertian Organisasi. Administrasi. Administrasi Negara dan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Unknown. Pengertian Organisasi. Administrasi. Administrasi Negara dan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Hidayat, Atep A. 2021. Perencanaan Strategis. Jakarta. Universitas Mercu Buana.



9 comments:

  1. 34_Oky
    Menurut saya artikel yang dibuat sudah bagus dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. tetapi penulisan artikel kurang rapi dan tersusun. namun sumber penulisan sudah relevan. dan mind map kurang lengkap dan kurang jelas.
    Nilai : 82

    ReplyDelete
  2. 30_yoga
    1. teknik penulisan : menurut saya teknik penulisan sudah sangat baik
    2. isi konten : artikel ini sudah sangat baik tetapi seharusnya dilengkapi dengan mindmap yang lebih menarik
    3. nilai :84

    ReplyDelete
  3. 38_Adetha
    Menurut saya isi dari artikel ini sudah sesuai dengan judul dan materi yang diangkat, namun penulisannya dapat diperbaiki kembali dengan diberi poin-poin supaya dapat lebih mudah untuk memahaminya, dan mindmapnya sudah bagus tetapi masih bisa dotambahkan lagi poin materinya supaya dapat mencakup seluruh isi dari artikel ini.
    Nilai: 84

    ReplyDelete
  4. 47_Satria
    Saya kira artikel yang dibuat saudara Wildan cukup bagus dan sangat mudah dipahami dengan mind map yang ada, begitu juga dengan referensinya.
    Nilai : 85

    ReplyDelete
  5. 28_Bagas

    Menurut saya penulisan artiket ini sudah tersusun dengan cukup baik, lengkap, dan cukup jelas.
    nilai : 83

    ReplyDelete
  6. 43_Adrian
    Menurut saya dalam artikel ini pemaparan materinya sudah cukup bagus dan lengkap. pemaparan materi cukup rinci dan detail. untuk mindmap dibuat sangat menarik dan kreatif. jadi pada artikel ini mudah dipahami dan juga lebih tertarik untuk dibaca dibandingkan artikel lain oleh pembaca.
    Nilai : 85

    ReplyDelete
  7. 19_Gimawati

    Penulisan : isi materi dan daftar pustaka sudah ok hanya saja mindmap kurang menarik
    Rewiew materi : Wildan menulis artikel mengenai perencanaan strategis mulai dari peran perencanaan strategis bagi organisasi itu seperti apa dilanjut dengan ciri perencanaan hingga proses pembuatan perencanaa yang strategis dan baik bagi organisasi itu bagimana
    Nilai : 85

    ReplyDelete
  8. 31_Roma

    Menurut saya artikel yang dibuat sudah bagus dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. artikel ini tersusun dengan rapi. namun sumber penulisan sudah relevan.
    Nilai : 83

    ReplyDelete
  9. 44_Wida

    Penulisan : isi materi sudah lengkap, mind map kurang menarik.
    Review : Wildan meuliskan artikel mengenai perancanaan strategis yang didalamnya terdapat peran perencanaan strategis bagi organisasi, ciri perencanaan hingga proses pembuatan perencanaan yang strategis dan baik bagi organisasi.
    Nilai : 85

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.