Adrian Rahadi (rahadiadrian@gmail.com)
1. Pengertian Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu. Organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hirarkis antara yang satu dengan yang lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi melibatkan manusia sebagai subyek yang terlibat dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi. Menurut Wiryanto, Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.Komunikasi
organisasi serupa dengan komunikasi internal. Pengertian dari komunikasi
internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan
dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran
gagasan secara horizontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan
dapat berjalan.
Komunikasi
Organisasi juga dapat dipakai dalam mencapai visi dan misi sebuah organisasi,
sehingga organisasi dapat berjalan sesuai dengan peraturan organisasi.
2.
Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku
Organisasi
Komunikasi
organisasi dilihat sebagai sebagai derajat atau tingkat informasi tentang
pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota
organisasi (Price, 1997). Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk
membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan
kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of
experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat
dari berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua
antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan
kepada atasan.
Hubungan
komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa dilepaskan dari budaya
paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepada
bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambil
keputusan. Hal ini disebabkan karena komunikasi yang dilakukan oleh atasan
kepada bawahan bersifat formal dimana adanya struktur organisasi yang jauh
antara atasan dengan bawahan. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini bahwa para
bawahannya tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan saran.
Komunikasi
memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para karyawan tentang
apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada di bawah standar
(Robbins, 2002).
3.
Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi
Dimensi-dimensi komunikasi dalam kehidupan organisasi dapat
dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal.
Komunikasi internal didefinisikan oleh Lawrence D. Brenman Onong Uchjana
Effendy, 1997:122-129 sebagai pertukaran gagasan diantara para administrator
dan karyawan dalam suatu perusahaan yang menyebabkan terwujudnya perusahaan
tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas organisasi dan pertukaran gagasan
secara horizontal dan vertical didalam perusahaan yang menyebabkan pekerjaan
berlangsung operasi dan manajemen. Sedangkan komunikasi eksternal ialah
komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi
internal itu sendiri dapat dibagi menjadi dua dimensi yaitu komunikasi vertical
dan komunikasi horizontal.
Komunikasi vertical yaitu komunikasi dari atas kebawah downward
communication dan dari bawah keatas upward communication yaitu komunikasi dari
pimpinan kepada bawahan dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbale balik
two way traffic communication. Sedangkan komunikasi horizontal ialah
komunikaisi secara mendatar antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan
sesama karyawan, dan sebagainya. Selain itu komunikasi internal juga meliputi
berbagai cara yang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu komunikasi
persona personal communication dan komunikasi kelompok group communication.
Komunikasi persona ialah komunikasi antara dua orang yang dapat berlangsung
dengan dua cara yaitu komunikasi tatap muka face to face communication dan
komunikasi bermedia mediated communication adalah komunikasi antara seseorang
dengan sekelompok orang dalam situasi tatap muka. Lain halnya dengan komunikasi
internal, komunikasi eksternal terdiri atas dua jalur secara timbal balik yaitu
komunikasi dari organisasi kepada khalayak dan dari khalayak kepada organisasi.
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya bersifat
informatif yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki
keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Sedangkan komunikasi dari khalayak
kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi
yang dilakukan oleh organisasi. Untuk membedakan komunikasi organisasi dengan
komunikasi yang ada diluar organisasi adalah struktur hirarki yang merupakan
karakteristik dari setiap organisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
dikatakan oleh Everett Rogers Miftah Thoha, 1996:163, suatu alasan yang penting
untuk mempelajari komunikasi organisasi ialah bahwa komunikasi tersebut
terjadinya sangat tergantung pada struktur. Suatu struktur organisasi cenderung
untuk mempengaruhi proses komunikasi, dengan demikian komunikasi dari bawahan
kepada pimpinan sangat berbeda dengan komunikasi antara sesamanya.
Secara tradisional, struktur organisasi dipandang sebagai suatu
jaringan tempat mengalirnya informasi. Oleh karena itu dalam hubungannya dengan
suatu jaringan maka isi komunikasi akan terdiri dari hal-hal berikut ini. a
Instruksi dan perintah untuk dikerjakan atau tidak untuk dikerjakan selalu
dikomunikasikan kebawah melalui rantai komando dari seseorang kepada orang yang
berada dibawah hirarkinya langsung. b Laporan, pertanyaan, permohonan, selalu
dikomunikasikan keatas melalui rantai komando dari seseorang kepada atasannya
langsung Miftah Thoha, 1996:163. Kalau dalam organisasi dikenal adanya susunan
organisasi formal dan informal maka komunikasinya pun dikenal komunikasi formal
dan informal. Komunikasi organisasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang
terjadi dalam susunan atau struktur organisasi. Adapun komunikasi organisasi
informal arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing
pribadi yang ada dalam organisasi tersebut. Proses hubungan komunikasi informal
tidak mengikuti jalur structural formal.
Komunikasi didalam organisasi penting sekali dan dapat dipakai
untuk melaksanakan fungsi-fungsi sebagai berikut. a Fungsi kontrol, yaitu untuk
mengontrol atau mengendalikan perilaku anggota organisasi dalam berbagai cara.
b Fungsi motivasi, yaitu dipakai sebagai cara menjelaskan bagaimana pekerjaan
seharusnya bekerja agar dapat meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. c Fungsi
informasi, yaitu menyediakan informasi yang berguna bagi individu atau kelompok
untuk membuat keputusan yang dikehendaki. Ketiga fungsi tersebut sama
pentingnya bagi organisasi. Tidak ada satu fungsi pun yang dapat dikatakan
lebih penting dari yang lainnya. Sebab untuk dapat menghasilkan kinerja yang
efektif, kelompok atau organisasi perlu mengontrol perilaku anggotanya,
memotivasi, mewadahi ekspresi perasaan anggota dan membuat keputusan Umar
Nimran, 1997:30.
4
5. Daftar
Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi
https://www.universitaspsikologi.com/2018/06/pengaruh-dan-fungsi-komunikasi-dalam-organisasi.html
33_Fikri
ReplyDelete1. Teknik Penulisan : Secara keseluruhan masih kurang dikarenakan tidak dilengkapi dengan abstrack, pendahuluan, permasalahan, dll.
2. Review Konten Artikel : Isi materi cukup
3. Nilai : 80
Terima Kasih
30_Yoga
ReplyDelete1. teknik penulisan : kurang lengkap dan kurang rapih
2. isi konten : minmap yang dibuat dengan warna yang sama menyebabkan tulisan sulit dibaca
3. nilai: 80
47_Satria
ReplyDeleteSaya kira artikel yang dibuat oleh saudara Adrian sudah cukup bagus, mind map yang dibuat juga menarik dan mudah dipahami.
Nilai : 82
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete18_Andi
ReplyDeleteTeknik Penulisan: Setalah saya membaca artikel ini menurut saya teknik penulisan dari atikel ini sudah cukup baik dan lengkap, serta batang tubuh dari artikel ini juga sudah sesuai.
Review Konten Artikel: Secara keselurhan arikel yang disajikan ini sudah baik dan lengkap. Dari segi estetika pada mind map yang ada pada artikel ini juga sudah baik dan menarik
Nilai: 82