Rajib fahmi
(rajibfahmi2001@gmail.com)
KONSEP PERENCANAAN
Salah satu fungsi manajemen yang paling utama adalah Perencanaan karena dari fungsi tersebutlah fungsi-fungsi lain disusun. Perencanaan merupakan cetak biru untuk pencapaian tujuan yang memuat pengalokasian sumberdaya yang dibutuhkan, jadwal, tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan terkait dengan pencapaian tujuan tersebut.
Dapat dikatakan bahwa sebuah rencana merupakan jembatan yang dibangun untuk menghubungkan antara masa kini dengan masa datang yang diinginkan, karena perencanaan adalah mempersiapkan masa depan. Masa depan memang akan datang dengan sendirinya, tapi tanpa perencanaan masa depan tersebut mungkin bukan masa depan yang kita inginkan.Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapat berjalan.
MERUMUSKAN TUJUAN UNTUK SEBUAH
RENCANA
Sebelum sebuah
rencana kerja dapat disusun, hal yang pertama yang harus dirumuskan adalah
sasaran-sasaran apa yang hendak dicapai. Sasaran-sasaran tersebut dapat dirunut
dari visi dan missi yang dirumuskan oleh organisasi. Melalui Missi Organisasi
kita dapat mengetahui untuk tujuan apa organisasi itu didirikan dan mengapa
organisasi itu ada. Missi merupakan
dasar bagi tujuan dan garis besar perencanaan dalam keseluruhan organisasi.
Oleh karenanya dalam menyusun sebuah perencanaan yang efektif, seorang manajer
harus memastikan bahwa kebijakan-kebijakan internal, peran-peran
organisasional, kinerja, struktur organisasi, produk yang dihasilkan, dan
keseluruhan operasional organisasi tetap sejalan dengan missi organisasi.
Untuk
memastikan apakah sasaran/tujuan-tujuan yang disusun dalam sebuah perencanaan
dapat lebih efektif, maka ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh
seorang manajer :
1.Rumusan
tujuan harus jelas dan spesifik dan sebisa mungkin menggunakan kalimat
kuantitatif agar mudah mengukurnya
2.Tujuan
tersebut harus mencakup hasil sektor-sektor kunci. Karena tujuan atau sasaran
tidak mungkin disusun berdasarkan hasil kerja orang-per-orang, maka sasaran
tersebut dibuat berdasarkan hasil dari kontribusi persektor/perbagian.
3.Tujuan harus
mampu memberikan tantangan untuk mencapainya, namun bukan berarti harus sangat
sulit untuk dicapai.
4.Tujuan harus
memiliki tenggat waktu yang jelas untuk mencapainya
5. Tujuan
mestinya dikaitkan juga dengan penghargaan bagi yang mencapainya.
Stephen Robbins
dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah
untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial.
Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan
siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan
bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang
efesien.
Tujuan kedua
adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana,
ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan
efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga
adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana,
karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal
yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang
terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan
kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai
kinerja perusahaan.
Perencanaan
memberikan arah tindakan saat kini yang terfokus pada pencapaian tujuan yang
kita impikan di masa yang akan datang. Melalui perencanaan kita dapat
mengantisipasi perubahan lingkungan dan memperkirakan resikonya sambil terus
menyesuaikan tindakan/aktifitas dengan tujuan yang hendak kita capai. Karena
pentingnya fungsi perencanaan, maka dalam dunia militer dikenal idiom :”Jika
kamu gagal merencanakan, maka kamu merencanakan kegagalan”
Melalui
perencanaan yang baik, enam pertanyaan pokok dalam setiap aktifitas untuk
mencapai tujuan akan terjawab. Keenam pertanyaan tersebut yang dikenal dengan
4W &2 H) adalah sebagai berikut :
1.What needs to
be accomplished? (apa yang harus dikerjakan?)
2.When is the
deadline? (Kapan harus dilaksanakan dan diselesaikan?
3.Where will
this be done? (Dimana tempat pelaksanaannya?)
4.Who will be
responsible for it? (Siapa penanggungjawabnya?)
5.How will it
get done? (Bagaimana cara melaksanakannya?)
6.How much time, energy, and resources are required to accomplish this goal? (Berapa banyak waktu, tenaga dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk mecapai tujuan)
Perencanaan
memberikan manfaat yang sangat besar dalam pencapaian tujuan, manfaat-manfaat
yang diberikan tersebut diantaranya adalah :
1.Memberikan
arah tindakan pada organisasi. Tanpa rencana yang memiliki tujuan sebuah
organisasi tidak akan sampai kemanapun.
2.Memfokuskan
perhatian pada sasaran-sasaran dan hasil-hasil yang hendak dicapai. Rencana
membantu baik manajer dan maupun karyawan untuk memusatkan perhatian mereka
pada sebuah gambaran besar yang disebut rencana.
3.Menetapkan
dasar bagi kerjasama tim. Sebuah rencana mengintegrasikan berbagai bagian/unit
dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang sama.
4.Membantu
mengantisipasi permasalahan dengan memperhitungkan situasi dan perubahan
lingkungan yang akan terjadi
5.Rencana juga
memberikan arahan dalam pembuatan keputusan. Keputusan selalu berorientasi ke masa depan, jika manajemen tidak memiliki
rencana untuk masa depan maka keputusan keputusan yang dibuatpun hanya sedikit
yang dapat berorientasi ke masa depan.
6.Merupakan
prasyarat bagi terlaksananya fungsi-fungsi manajemen yang lain. Melalui
perencanaan, manajemen akan mengetahui pengorganisasian apa yang harus
ditangani, karyawan apa dan bagaimana yang dibutuhkan, bagaimana memimpin,
memotivasi karyawan, dst.
LINGKUP &
JENIS PERENCANAAN
Perencanaan
sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan oleh manajer pada
semua tingkatan, meski skala atau lingkup rencananya berbeda sesuai dengan
level manajerialnya. Kendati menyusun rencana yang sifat dan lingkupnya
berbeda, setiap manajer harus mengkoordinasikan rencananya dengan rencana yang
bersifat lebih luas agar tidak terjadi kontradiksi penetapan tujuan antar unit
kerja dan antar bagian yang lebih tinggi. Memilahkan lingkup rencana tersebut
adalah untuk membentuk sebuah mata rantai Sarana -Tujuan yang menghubungkan
antara aktifitas organisasi sehari-hari dengan pencapaian tujuan secara
keseluruhan.
Mata rantai
Sarana-Tujuan tersebut dibentuk dalam level perencanaan adalah sbb:
1.Rencana
Strategis yang merupakan perencanaan jangka panjang yang bersifat umum dan di
dalamnya mencakup pengembangan missi organisasi, serta tujuan-tujuan pokok yang
akan dicapai organisasi secara keseluruhan. Top Level Manajer adalah yang
bertanggung-jawab dan berkepentingan
dengan perencanaan ini.
2.Rencana
Taktis merupakan rencana yang menjabarkan Rencana Strategik menjadi rencana
dengan target-target spesifik yang harus dicapai oleh setiap divisi. Oleh
karenanya memuat tentang apa yang harus
dilakukan, bagaimana cara melakukannya dan siapa yang bertanggungjawab pada
setiap divisinya. Yang bertanggungjawab untuk mengidentifikasikan
tindakan-tindakan taktis spesifik yang harus disusun dalam Rencana taktis ini
adalah Manajer tingkat menengah yang membawahi divisi-divisi spesifik.
3.Rencana
Operasional merupakan rencana jangka pendek atau rencana tahunan yang merupakan
jabaran lebih rinci dari Rencana Strategik per-unit kerja. Rencana Operasional
adalah blueprint rencana tindakan sesungguhnya dari setiap unit kerja dalam
satu tahun kerja, oleh karenanya juga disebut sebagai Rencana Sekali Pakai
(Single-use Plans) . Di dalam rencana operasional tercakup aktifitas apa yang
harus dilakukan, jadwal kerja, penanggungjawab, dll. Anggaran penerimaan dan
belanja organisasi juga termasuk dalam katagori ini.
KENDALA-KENDALA
DALAM PERENCANAAN
Agar rencana
yang telah dibuat dapat terlaksana dengan efektif, manajer harus mampu
mengidentifikasikan beberapa kendala potensial dalam perencanaan dan berusaha
mengatasinya. Kendala-kendala tersebut umumnya adalah :
1.Ketidakmampuan
membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja tidak semua
manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan. Faktor penyebabnya
adalah kurangnya pengalaman, pendidikan atau bahkan karena diajari atau tidak
memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang benar.
2.Kurangnya
Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah rencana adalah
pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan menyita waktu.
Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak cukup punya waktu untuk mengikuti
proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau bahkan mereka tidak membuat
rencana yang memadai karena sebenarnya mereka takut gagal tidak mencapai yang
mereka targetkan dalam rencana tersebut.
3.Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah informasi, maka bagaimanapun canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan rencana, namun apabila informasi yang digunakan dalam penyusunan rencana tersebut kurang memadai (informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi), maka rencana tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.
Kendala-kendala
tersebut pastilah dapat diatasi manakala manajer menginginkan sebuah rencana berkualitas yang
tersusun. Cara termudah dan termurah tentu saja melalui komunikasi yang efektif
dengan karyawan dan melibatkan mereka dalam penyusunan rencana. Komunikasi yang
efektif menjamin manajer memperoleh informasi yang berkualitas, dan melibatkan
karyawan dalam proses pembuatan rencana akan memperluas dan memperdalam
perspektif rencana itu serta mengurangi resiko kurang ketidak-berhasilan
rencana tersebut saat dilaksanakan.
KONSEP
STRATEGIS
Strategi
merupakan suatu kegiatan komprehensif yang menentukan petunjuk dan pengarahan
yang kritis terhadap pengalokasian sumber daya untuk mencapai sasaran jangka
panjang organisasi. Dalam prakteknya pilihan strategi merupakan sesuatu yang
kompleks dan tugas yang berisiko. Beberapa strategi organisasi diharapkan dapat
menghadapi lingkungan yang kompetitif. Disini manajer merencanakan buaran
kekuatan dan kelemahan organisasi dengan kesempatan dan ancaman di lingkungnya.
Strategi
dirumuskan dalam dua perspektif berbeda, yang pertama strategi adalah program
yang luas untuk mendefinisikan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan
misinya. Pengertian ini lebih mengarahkan pada peranan aktif organisasi untuk
melaksanakan program sebagai strategi organisasi menghadapi perubahan
lingkungan. Strategi ini dikenal sebagai perencanaan strategi.
Perspektif
kedua strategi adalah pola tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap
lingkungan sepanjang waktu. Pengertian ini lebih mengarahkan organisasi untuk
bersikap pasif, yang artinya para manajer akan menganggapi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungan hanya jika mereka merasa perlu untuk melakukannya.
Strategi ini dikenal sebagai strategi adaptif. Pembahasan pada materi ini akan
lebih di tekankan pada peranan aktif manajer yang dikenal seebagai perencanaan
strategis yang fokusnya luas dan berjangka panjang.
Disamping ke dua perspektif tersebut dikenal strategi entrepreneur yaitu strategi yang dirancang pemimpin usaha berdasarkan inisiatif untuk pertumbuhan yang konstan dengan mencari peluang baru secara aktif. Pengertian ini juga mengarahkan peranan aktif seseorang dalam hal ini adalah seorang entrepreneur atau wirausahawan.
Ciri-ciri
strategi meliputi :
1.Wawasan
waktu, strategi menggambarkan kegiatan dengan cakrawala jangka panjang atau
pandangan yang ajauh ke depan, yaitu waktu untuk melaksanakan dan melihat
hasilnya.
2.Dampak,
pengaruh strategi akan sangat berarti pada hasil akhirnya.
3.Pemusatan
upaya, dengan memfokuskan pada kegiatan yang terpilih mengharuskan pemusatan
pemanfaatan sumber daya yang ada.
4.Pola
keputusan, strategi mensyaratkan sederetan keputusan tertentu perlu diambil
sepanjang waktu mengiluti suatu pola yang konsisten.
5.Peresapan, strategi mencakup kegiatan yang luas mulai alokasi sumber daya sampai kegiatan operasional perusahaan.
TIPE STRATEGI
Ada empat tipe
strategi yang dapat digunakan pada berbagai tingkatan perusahaan dan bisnis
yaitu :
1. Strategi
Pertumbuhan
Strategi ini
berusaha meningkatkan ukuran perusahaan dan ekspansi operasi perusahaan.
Strategi ini sangat dikenal karena hampir semua industri atau perusahaan yang
menginginkan adanya pertumbuhan dalam kehidupan usahanya dalam jangka panjang.
Pertumbuhan usaha dapat terjadi dengan beberapa cara seperti :
- Berkembang
secara internal melalui konsentrasi, yaitu menggunakan kekuatan yang ada untuk
memperbaharui dan meningkatkan produktifitas, tanpa menanggung resiko yang
besar. (pengembangan pasar, pengembangan produk dan inovasi).
- Diversifikasi,
melakukan akuisisi bisnis baru yang berhubungan atau tidak dengan bisnisnya
atau melakukan investasi spekulasi yang baru.(integrasi vertical, integrasi
horizontal, diversifikasi konglomerat dan kemitraan).
2. Strategi
Pengurangan
Dapat disebut
sebagai strategi pertahanan, dengan mengurangi skala operasi untuk kepentingan
efisiensi dan meningkatkan kinerja. Strategi pertahanana dapat dilakukan dengan
cara seperti :
•Kembali pada
bisnis inti dengan menjual unit bisnis lain yang tidak berhubungan dengan
bisnis intinya pada awal program diversifikasi.
•Menurunkan
ukuran dengan mengurangi biaya dan restrukturisasi untuk mengembangkan operasi
yang efisien.
•Pelepasan
dengan menjual bagian organisasi untuk memotong biaya.
•Likuidasi,
menutup operasi dengan menjual asset operasi yang sudah bangkrut.
3. Strategi
Stabilitas
Strategi dengan
tetap menjalankan kegiatan pada saat ini dengan mengurangi tekanan untuk
pertumbuhan dan tanpa komitmen pada beberapa perubahan operasi utama. Strategi
untuk organisasi yang dapat melakukan kegiatan dengan sangat baik dalam
menghadapi lingkungan, resiko rendah yang dapat dihadapi dan melakukan
konsolidasi yang diperlukan dengan strategi-strategi yang terlibat.
4. Strategi
Kombinasi
Dalam waktu
yang sama melakukan kombinasi dari beberapa strategi, untuk menghadapi
perubahan lingkungan yang dinamis dengan tingkat persaingan tinggi, dimana
kondisi perusahaan beroperasi secara kompleks.
PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan
strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana suatu organisasi/perusahaan akan diarahkan, dan
bagaimana sumberdaya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu
tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan.
Perencanaan
Strategic (Strategic Plans) juga merupakan suatu proses pemilihantujuan-tujuan
organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-programstrategi yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut.
Rencana
strategis adalah pernyataan rencana spesifik mengenai bagaimanauntuk mencapai
ke arah masa depan yang akan diambil oleh entitas. Sedangkan perencanaan
strategis adalah proses memutuskan program-program yang akandilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akandialokasikan ke setiap
program jangka panjang selama beberapa tahun ke depan.Hasil dari proses
perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan strategic plan yang berisi
informasi tentang program-program beberapa tahunyang akan datang.
Manajer memerlukan jenis perencanaan khusus yang disebut perencanaan strategis. Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya.
Ada 3 ( tiga )
alasan yang menunjukkan pentingnya Perencanaan Strategis :
1.Perencanaan
strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentukperencanaan
lainnya yang harus di ambil.
2.Pemahaman
terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahamanmbentuk-bentuk
perencaaan lainnya.
3.Pemahaman
terhadap perencanaan strategic akan mempermudah pemahamanbentuk-bentuk
perencaaan lainnya.
Dengan adanya
perencanaan strategis ini maka konsepsi perusahaan menjadi jelas sehingga akan
memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat
mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif. Sehingga dapat dikatakan
bahwa perencanaan strategi dapat menentukan keberhasilan organisasi atau
perusahaan, hal ini disebabkan karena:
1.Perencanaan
strategi merupakan tipe perencanaan yang terpenting
2.Melakukan perencanaan
strategi berarti menetapkan misi organisasi secara jelas
3.Perencanaan
strategi memungkinkan manajer mempersiapkan diri terhadap kemungkinan
terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya
Perencanaan
strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya mempunyai variasi yang
tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang variasinya sendiri sesuai
kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun demikian, secara umum proses
perencanaan strategis memuat unsurunsur:
(1) perumusan
visi dan misi,
(2) pengkajian
lingkungan eksternal,
(3) pengkajian
lingkungan internal,
(4) perumusan
isu-isu strategis,
(5) penyusunan
strategi pengembangan (yang dapat ditambah dengan tujuan dan
sasaran).
Danang Sunyoto.
2012. Dasar-dasar manajemen pemasaran. Cetakan Pertama. Yogyakarta :
CAPS.
Danang Sunyoto.
2014. Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta :
CAPS.
Danang Sunyoto.
2015. Perilaku Konsumen dan Pemasaran. Yogyakarta : CAPS. Fandy Tjiptono,
Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta :
1997.
Malayu
Hasibuan. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mauled Mulyono.
(1993). Penerapan Produktivitas Dalam Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Moekijat.
(1989). Manajemen Kepegawaian. Bandung: Mandar Maju.
Payaman
Simanjuntak. (2001). Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Ravianto. 2003.
Produktivitas dan Manusia Indonesia. Jakarta: Lembaga Sarana Informasi Usaha
dan Produktivitas.
Rusdiana, D.
2012. Pengaruh Penerapan Gugus Kendali Mutu dan Budaya Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus: Departemen Produksi, Rumah Potong
Ayam PT Sierad Produce, Tbk - Bogor). Jurnal Penelitian. Vol. 2 No. 5. Hal.
1-25.
Sedarmayanti.
(2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Soeprihanto,
John. 2003. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakara: Universitas
Gadjah Mada
33_Fikri
ReplyDelete1. Teknik Penulisan : Secara keseluruhan masih kurang dikarenakan tidak lengkapi dengan abstrack, pendahuluan, permasalahan, dll.
2. Review Konten Artikel : Isi materi cukup lengkap, adanya definisi, ada cara bagaimana merumuskan tujuan untuk sebuah rencana, ada lingkup dan jenis perencanaan hingga kendala-kendala perencanaan
3. Nilai : 82
Terima Kasih
29_Dymas
ReplyDeleteMenurut saya artikel ini cukup bagus Penjelasan yang di berikan cukup lengkap mudah untuk dipahami dari penulisan maupun mind map.
Nilai: 83
49_May
ReplyDeleteTeknik Penulisan: untuk secara keseluruhan sudah rapih dan menarik untuk dibaca.
Riview: Untuk isi dari materi “Konsep Perencanaan ,Kebijakan Dan Strategi" yang didalamnya berisikan konsep perencanaan, lingkup & jenis perencanaan, kendala dalam perencanaan, konsep dan strategis itu sudah cukup baik, dan untuk bagian mind map sudah cukup menarik.
Nilai: 81
Struktuk penulisannya kurang baik, karena tidak disertakan abstrak. Pada bagian mind map, terlalu banyak penulian. Artikel ini cukup baik
ReplyDelete09_Felix
Delete