PENDAHULUAN
Jika dilihat dari asal katanya, dinamika memiliki arti tenaga/kekuatan yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap setiap keadaan keadaan. Sedangkan organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama.
Dengan demikian dinamika organisasi merupakan sebuah konsep
yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Selain itu dinamika
organisasi dapat juga diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua
atau lebih individu, memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota
satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara
bersama.
PENGERTIAN
KONFLIK
Konflik berasal dari bahasa Laitn: Confligo, terdiri dari dua
kata yaitu “con” berarti bersama-sama dan “fligo” yang berarti pemogokan, penghancuran
atau peremukan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Poerwadarminta, (1976:519)
kata konflik berarti pertentangan atau percekcokan. Menurut Webster, (1974:213)
dalam Daniel Carolus Kambey dikatakan bahwa kata konflik diserap dari bahasa
Inggris, Conflict yang berarti: pertarungan (a fight), perbuatan kekerasan
(struggle), persengketaan (a controversy), perlawanan yang aktif (active opposition hostility). sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya
atau membuatnya tidak berdaya.
PENGERTIAN
KONFLIK MENURUT PARA AHLI
Stephen P.
Robbins
Konflik (conflict) adalah sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi kepedulian atau kepentingan pihak pertama.
Nurdjana
(1994)
Mendefinisikan konflik sebagai akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.
Kilman dan
Thomas (1978)
Konflik merupakan kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.
Wood,
Walace, Zeffane, Schermerhom, Hunt dan Osbon (1998:580)
Konflik (dalam ruang lingkup organisasi) adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan organisasi dan/ atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.
Stoner
Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumber daya yang langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
Daniel
Webster
Mendefinisikan konflik sebagai persaingan atau pertentangan
antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain dan keadaan atau perilaku
yang bertentangan (Pickering, 2001).
JENIS JENIS
DAN SUMBER KONFLIK DALAM ORGANISASI
Jenis
Konflik
Ada lima jenis konflik yang sering terjadi, konflik-konflik
tersebut antara lain adalah:
- Konflik Intrapersonal: Adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus.
- Konflik Interpersonal: Adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi
- Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok: Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka.
- Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama: Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasiorganisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
- Konflik antara organisasi: Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan. Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.
Penyebab
atau sumber terjadinya konflik
Terjadinya sebuah konflik dalam sebuah organisasi merupan hal
yang wajar, tetapi jika pada suatu organisasi terlalu sering maka hal itu juga
tidaklah baik, oleh karena itulah untuk bisa mencegah terjadinya konflik dalam
sebuah oganisasi maka pertama-tama kita harus mempelajari sebab-sebab terjadinya
konflik terlebih dahulu, penyebab-penyebab tersebut antara lain adalah:
- Perbedaan pendapat: Suatu konflik dapat terjadi karena perbedaan pendapat, dimana masing-masing pihak merasa dirinyalah yang paling benar. Bila perbedaan pendapat ini cukup tajam, maka dapat menimbulkan rasa yang kurang enak, ketegangan dan sebagainya.
- Salah paham: Salah paham juga merupakan salah satu hal yang dapat menimbulkan konflik. Misalnya tindakan seseorang mungkin tujuannya baik, tetapi oleh pihak lain tindakan tersebut dianggap merugikan.
- Salah satu atau kedua belah pihak merasa dirugikan: Tindakan salah satu mungkin dianggap merugikan yang lain, atau masing-masing merasa dirugikan oleh pihak yang lain. Sudah barang tentu seorang yang dirugikan merasa kurang enak kurang simpati atau malahan benci. Perasaan-perasaan ini dapat menjurus ke arah konflik.
- Perasaan yang terlalu sensitif: Perasaan yang terlalu sensitif mungkin adalah wajar tetapi oleh pihak lain hal ini dianggap merugikan. Jadi kalau dilihat dari sudut hukum atau etika yang berlaku, sebenarnya tindakan ini tidak termasuk perbuatan yang salah, meskipun demikian karena pihak lain terlalu sensitif perasaannya, hal ini tetap dianggap merugikan, sehingga dapat menimbulkan konflik.
Keempat konflik tersebut di atas terjadi oleh sebab interen,
tetapi sebenarnya konflik dapat terjadi karena faktor-faktor eksteren. Sebab
eksteren adalah bilamana terjadinya konflik itu karena dipanasi oleh pihak lain
secara sengaja maupun tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengadu domba
antara pihak-pihak yang konflik tersebut.
PROSES
TERJADINYA SEBUAH KONFLIK
Konflik tidak terjadi secara mendadak tanpa sebab dan proses,
akan tetapi melalui tahapan-tahapan tertentu. Hendericks, W. (1992) mendingidentifikasi
proses terjadinya konflik terdiri dari tiga tahap, yaitu:
- Peristiwa sehari-hari: ditandai dengan adanya individu yang merasa tidak puas dan jengkel terhadap lingkungan kerja. Perasaan tidak puas kadang-kadang berlalu begitu saja dan muncul kembalisaat individu merasakan adanya ganggua.
- Adanya tantangan: apabila terjadi masalah, individu saling mempertahankan pendapat dan menyalahkan pihak lain. Tiap anggota manganggap perbuatan yang dilakukan sesuai dengan standard an aturan organisasi. Kepentingan individu maupun kelompok lebih menonjol daripada kepentingan organisasi.
- Timbulnya pertentangan: masing-masingindividu atau kelompok bertujuan untuk menang dan mengalahkan kelompok lain.
AKIBAT-AKIBAT
YANG TIMBUL DARI TERJADINYA KONFLIK
Konflik yang muncul dan terjadi dalam suatu organisasi/perusahaan yang disebabkan oleh faktor apapun, memiliki konsekuensi atau akibat bagi seluruh elemen oraganisasi tersebut. Sebagai sebuah sebab, maka konflik juga dapat membawa akibat positif dan negatif.
Akibat
Positif
- Organisasi memiliki dinamika dan jalinan yang akrab satu sama lain karena adanya interaksi yang intensif antar sesama anggota organisasi baik yang terlibat langsung dengan konflik maupun yang lain. Konflik antar individu atau antar kelompok yang diselesaikan dengan damai dan adil akan membawa keharmonisan dan kebersamaan yang saling menguatkan.
- Orang-orang yang pernah berkonflik memahami akan dampak yang diakibatkan oleh konflik yang dilakukan, sehingga pengalaman masa lalu dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga dalam bekerja. Jika harus terjadi konflik serupa, maka satu sama lain akan saling berusaha memahami dan menyelaraskan dengan lingkungan di mana berada.
- Konflik yang muncul akibat ketidakpuasan atas diberlakukannya peraturan tentang upah/gaji dan jenis kesejahteraan lainnya yang sebelumnya ditentang, boleh jadi oleh pihak manajemen pemberlakuannya ditunda atau dibatalkan.
- Konflik yang timbul tetapi bisa diredam dan dikelola secara baik dapat melahirkan kritikkritik membangun, cerdas, kreatif, dan inovatif demi kebaikan organisasi secara keseluruhan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
- Anggota organisasi yang tidak terlibat secara langsung dalam suatu konflik, dapat mengambil hikmah dan bisa belajar bagaimana menghadapi perbedaan sifat, sikap, dan perilaku orang lain di tempat kerja.
Akibat
Negatif
- Komunikasi organisasi terhambat
- Kerjasama yang sudah dan akan terjalin antar individu dalam organisasi menjadi terhalang/terhambat.
- Aktivitas produksi dan distribusi dalam perusahaan menjadi terganggu, bahkan sangat mungkin dapat mengakibatkan turunnya omset penjualan dalam kurun waktu tertentu.
- Masing-masing pihak yang berkonflik sangat rentan tersulut adanya situasi atau hal lain yang memancing kedua belah pihak untuk berkonflik lagi.
- Bekerja dalam situasi yang sedang ada konflik menyebabkan orang yang tidak ikut berkonflikpun ikut merasakan dampaknya seperti situasi kerja yang tidak kondusif, antar pegawai/karyawan muncul saling mencurigai, salah paham, dan penuh intrik yang mengganggu hubungan antar individu.
- Individu yang sedang berkonflik merasa cemas, stres, apatis, dan frsutasi terhadap situasi yang sedang dihadapi. Bekerja dalam situasi dan kindisi psikologis seseorang seperti ini tentunya dapat menyebabkan menurunnya etos kerja yang akhirnya merugikan produktivitas organisasi/perusahaan secara luas.
- Akibat terburuk bagi orang-orang yang sedang berkonflik dalam suatu organisasi adalah stres yang berkepanjangan hingga menarik diri dari pergaulan dan mangkir dari pekerjaan. Akibat akumulasi dari kondisi ini adalah yang bersangkutan berhenti atau diberhentikan dari pekerjaan karena seringnya mangkir dari pekerjaan sehingga dapat merugikan perusahaan.
STRATEGI
PENYELESAIAN SEBUAH KONFLIK
Untuk menangani konflik dengan efektif, kita harus mengetahui
kemampuan diri sendiri dan juga pihak-pihak yang mempunyai konflik. Ada
beberapa cara untuk menangani konflik antara lain :
Introspeksi
diri
Bagaimana kita biasanya menghadapi konflik ? Gaya pa yang
biasanya digunakan? Apa saja yang menjadi dasar dan persepsi kita. Hal ini
penting untuk dilakukan sehingga kita dapat mengukur kekuatan kita.
Mengevaluasi
pihak-pihak yang terlibat.
Sangat penting bagi kita untuk mengetahui pihak-pihak yang
terlibat. Kita dapat mengidentifikasi kepentingan apa saja yang mereka miliki,
bagaimana nilai dan sikap mereka atas konflik tersebut dan apa perasaan mereka
atas terjadinya konflik. Kesempatan kita untuk sukses dalam menangani konflik
semakin besar jika kita melihat konflik yang terjadi dari semua sudut pandang.
Identifikasi
sumber konflik
Konflik tidak muncul begitu saja. Sumber konflik sebaiknya
dapat teridentifikasi sehingga sasaran penanganannya lebih terarah kepada sebab
konflik.
DAFTAR
PUSTAKA
Hidayat, Atep A. 2021. Modul Perkuliahan Organisasi dan
Manajemen Industri: Dinamika Konflik Organisasi. Jakarta. Universitas Mercu
Buana.
Sunarta. Konflik Dalam Organisasi (Merugikan sekaligus
menguntungkan)
Mardatila, Ani. 2020. Macam-Macam
Konflik, Pengertian, Penyebab, dan Contohnya.
https://www.merdeka.com/sumut/macam-macam-konflik-pengertian-penyebab-dan-contohnya-kln.html
(Diakses pada 15 Juni 2021)
Tumengkol, Selvie M. (2016). Dinamika Konflik Dalam Organisasi. Jurnal
LPPM Bidang EkoSosBudKum, 3(1), 49 - 50.
Dalimunthe, Syrial Fahmy. Manajemen
Konflik Dalam Organisasi.
36_Sahlevi
ReplyDeleteMenurut saya artikel dan Mind Map ini dapat memberikan pemahaman informasi yang sangat baik dengan pencarian kata kunci yang dapat ditemukan. Nilai yang saya berikan dari pengamatan saya adalah "82". Terima kasih
41_Muhammad
ReplyDeleteTeknik Penulisan : Batangan artikel kurang begitu lengkap, untuk penulisan judul dan penulisan kalimat sudah cukup baik. untuk pembuatan mind map nya juga sudah cukup baik
Review Konten Artikel : poin poin yang diberikan sudah cukup jelas
Nilai : 82
34_Oky
ReplyDeleteMenurut saya artikel yang dibuat sudah sangat bagus dan sesuai dengan materi yang dijelaskan. penulisan artikel rapi dan tersusun dengan baik. sumber penulisan juga jelas dan mind map dibuat dengan jelas dan poin - poin nya tersampaikan.
Nilai : 85
42_Satria
ReplyDeleteMenurut saya dalam pembuatan artikel ini sudah cukup baik, karena dalam melihat Mind map saja sudah dapat mengetahui apa saja isi yang terdapat di dalam artikel tersebut, dari penulisan artikel ini menggunakan tata bahasa yang mudah di mengerti dan di pahami.
nilai saya 83
37_Fathan
ReplyDeleteTeknik Penulisan: Menurut saya struktur artikelnya kurang lengkap karena hanya terdapat bagian judul, bagian pembuka, dan bagian penjelasan saja jadi tidak ada bagian penutup seperti kesimpulan. Tetapi urutan-urutan penulisannya sudah rapih.
Review Konten Artikel: Untuk poin-poin yang disampaikan sudah sangat jelas dan informatif. Pada bagian Mind Map juga sudah menarik dan mewakili isi dari artikel tersebut
Nilai: 83
28_Bagas
ReplyDeleteMenurut saya penulisan artiket ini sudah cukup baik, hanya saja untuk bagian mind map kurang keliatan apa yang ada didalamnya
nilai : 83
26_Oliver
ReplyDeleteTeknik Penulisan :
Batang tubuh kurang lengkap, selebihnya sudah baik.
Review Konten Artikel :
Penjelasan dalam artikel Dinamika Konflik Dalam Sebuah Organisasi ini sudah cukup jelas dan cukup mudah dimengerti. Mind map juga sudah cukup baik.
Nilai : 82
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete